Kimia Analitik Adam Wiryawan.pdf
Kimia Analitik Adam Wiryawan.pdf
Kimia Analitik Adam Wiryawan.pdf
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
135<br />
F.3. Kondisi Temperatur Terprogram<br />
Di bawah kondisi temperatur terprogram, perkiraan hubungan linear<br />
antar temperatur elution dan jumlah karbonnya :<br />
(a) temperatur kolom awal adalah rendah.<br />
(b) dipertimbangkan hanya pada jumlah karbon yang relatif terbatas .<br />
Dibawah kondisi tersebut maka :<br />
⎡ TR<br />
= 100Z + 100 ⎢<br />
⎢⎣<br />
TR<br />
− T<br />
− T<br />
R<br />
(X)<br />
Z<br />
I dimana : T = temperatur<br />
R<br />
(Z + 1)<br />
Z<br />
⎤<br />
⎥<br />
⎥⎦<br />
Kesalahan dari persamaan diatas terutama muncul dari pengaruh perubahan<br />
suhu pada instrumen, aliran gas pembawa, dan ketidaktepatan pengukuran<br />
waktu retensi dan umur kolom.<br />
F.4. Hubungan Indeks Retensi vs Temperatur Kolom<br />
Untuk fase cair yang telah diberikan plot Retention Indeks vs<br />
temperatur kolom dapat dipertimbangkan berupa garis lurus. Setiap senyawa<br />
untuk fase tertentu akan memiliki hubungan yang berbeda sesuai kemiringan<br />
dan nilai indeks. Hal ini dapat digunakan untuk memperkirakan nilai indeks<br />
pada temperatur yang berbeda dan dapat menjadi alat (penolong) dalam<br />
teknik pergeseran puncak dalam indentifikasi kualitatif.<br />
Gambar 12.10. Hubungan Indeks Retensi vs Temperatur Kolom<br />
F.4. Penggunaan Sistim Indeks Retensi<br />
Indeks Retensi sangat bagus untuk menjawab pertanyaan :<br />
(a) Apakah suatu kolom A dapat memisahkan komponen-komponen yang<br />
dimaksud?<br />
(b) Dengan tersedianya beberapa kolom, kolom manakah yang akan<br />
bekerja paling baik ?<br />
135