Kimia Analitik Adam Wiryawan.pdf

Kimia Analitik Adam Wiryawan.pdf Kimia Analitik Adam Wiryawan.pdf

elearning.smkn1samarinda.com
from elearning.smkn1samarinda.com More from this publisher
10.06.2013 Views

125 Ada dua tipe detektor, yaitu detektor integral dan differensial.. Sebagian besar kromatografi gas dikerjakan dengan menggunakan analisis elusi dengan memanfaatkan detektor differensial, yang menghasikan deretan puncak yang terpisah. Detektor differensial banyak digunakan dalam kromatografi. Respon terhadap konsentrasi bahan/larutan dalam fase bergerak ditampilkan dalam sekejap. Respon detektor yang ditampilkan secara grafik adalah kromatogram differensial Detektor pada kromatografi gas akan dibahas pada Sub Bab lain. B. PEMILIHAN FASE GERAK Gas Pembawa sebagai fase gerak akan membawa komponen sampel melalui kolom menuju detektor. Gas pembawa harus inert, kering dan murni. Pemilihan gas pembawa ini tergantung pada detektor yang digunakan, ketersediaan, keamanan dan biaya. Gas pembawa yang umum digunakan adalah nitrogen, hidrogen, helium dan argon. Pemilihan gas pembawa ini tidak mempengaruhi selektivitas. Namun dapat mempengaruhi resolusi sebagai hasil dari perbedaan laju difusi dan dapat mempengaruhi waktu analisis karena kecepatan optimum gas pembawa akan berkurang sesuai dengan pengurangan difusitas bahan terlarut. Untuk kolom kemasan konvensional dengan panjang normal dan didukung oleh rata-rata partikel kemasan ukuran kecil perlu dilakukan pemilihan gas pembawa. Untuk kolom berbentuk pipa terbuka grafik Van Deemter menunjukkan secara jelas pilihan untuk hidrogen yang diikuti oleh helium. Sedangkan nitrogen menunjukkan ketinggian plat yang lebih rendah dan ini terjadi pada aliran yang sangat rendah sehingga akan menyebabkan waktu analisis lebih lama. Kerugian utama menggunakan hirogen adalah kemungkinan terjadinya ledakan. Alternatif yang baik untuk kolom berbentuk pipa terbuka adalah helium. 125

Gambar 12.7. Hubungan kecepatan alir gas terhadap plate efektif. C. KROMATOGRAM . Pada awalnya kromatogram dihasilkan pada perekam grafik yang di hubungkan ke detektor pada kertas grafik yang digerakan dengan kecepatan konstan. Dalam tipe yang sama bentuk grafik dipertahankan pada integrator digital modern dan kromatogram yang asalnya dari perekam grafik masih dipakai pada integrator modern. Kromatogram differensial yang pada dasarnya terdiri dari deretan puncak-puncak sekarang mempunyai keuntungan sebagai berikut : a. Memungkinkan untuk menentukan garis tengah puncak secara akurat. b. Pemisahan parsial langsung bisa dilihat jelas. c. Semakin kecil jumlahnya semakin jelas identifikasinya dibanding dengan menggunakan detektor tipe integral. Informasi yang diperoleh dari kromatogram digunakan sebagai dasar untuk analisis kualitatif sementara, analisa kuantitatif dengan daerah puncak (daerah puncak adalah konsentrasi α ), dan pemilihan kondisi operasi optimum alat kromatografi. Gambar 12.8 menampilkan kromatogram differensial untuk dua komponen yang menghasilkan dua puncak ( puncak 1 dan puncak 2 ) 126 126

125<br />

Ada dua tipe detektor, yaitu detektor integral dan differensial..<br />

Sebagian besar kromatografi gas dikerjakan dengan menggunakan analisis<br />

elusi dengan memanfaatkan detektor differensial, yang menghasikan deretan<br />

puncak yang terpisah.<br />

Detektor differensial banyak digunakan dalam kromatografi. Respon<br />

terhadap konsentrasi bahan/larutan dalam fase bergerak ditampilkan dalam<br />

sekejap. Respon detektor yang ditampilkan secara grafik adalah kromatogram<br />

differensial<br />

Detektor pada kromatografi gas akan dibahas pada Sub Bab lain.<br />

B. PEMILIHAN FASE GERAK<br />

Gas Pembawa sebagai fase gerak akan membawa komponen sampel<br />

melalui kolom menuju detektor. Gas pembawa harus inert, kering dan murni.<br />

Pemilihan gas pembawa ini tergantung pada detektor yang digunakan,<br />

ketersediaan, keamanan dan biaya. Gas pembawa yang umum digunakan<br />

adalah nitrogen, hidrogen, helium dan argon. Pemilihan gas pembawa ini tidak<br />

mempengaruhi selektivitas. Namun dapat mempengaruhi resolusi sebagai hasil<br />

dari perbedaan laju difusi dan dapat mempengaruhi waktu analisis karena<br />

kecepatan optimum gas pembawa akan berkurang sesuai dengan<br />

pengurangan difusitas bahan terlarut.<br />

Untuk kolom kemasan konvensional dengan panjang normal dan<br />

didukung oleh rata-rata partikel kemasan ukuran kecil perlu dilakukan pemilihan<br />

gas pembawa. Untuk kolom berbentuk pipa terbuka grafik Van Deemter<br />

menunjukkan secara jelas pilihan untuk hidrogen yang diikuti oleh helium.<br />

Sedangkan nitrogen menunjukkan ketinggian plat yang lebih rendah dan ini<br />

terjadi pada aliran yang sangat rendah sehingga akan menyebabkan waktu<br />

analisis lebih lama. Kerugian utama menggunakan hirogen adalah<br />

kemungkinan terjadinya ledakan. Alternatif yang baik untuk kolom berbentuk<br />

pipa terbuka adalah helium.<br />

125

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!