Kimia Analitik Adam Wiryawan.pdf

Kimia Analitik Adam Wiryawan.pdf Kimia Analitik Adam Wiryawan.pdf

elearning.smkn1samarinda.com
from elearning.smkn1samarinda.com More from this publisher
10.06.2013 Views

117 komponen yang sukar menguap , yang tidak dapat dilakukan dengan kromatografi gas dilaksanakan dengan KCKT). Keuntungan-keuntungan dari Kromatografi Gas antara lain : a. Kromatografi Gas akan memisahkan campuran-campuran yang mengandung banyak komponen dengan perbedaan titik didih rendah. b. Analisis cepat (biasanya 10 -15 menit) c. Sensitif (dengan detektor T.C.D. ppm, F.I.D. low ppm. E.C.D. ppb) Volume yang diperlukan sangat kecil ( 1 – 10 µl ) d. Bisa dipakai untuk menganalisis berbagai macam campuran, hidrokarbon, obat, pestisida, gas-gas dan steroid-steroid e. Mudah dioperasikan dan tekniknya terpercaya. f. Baik pada analisa kualitatif dan kuantitatif g. Hasilnya mudah ditafsirkan Puncak kromatogram - Kualitatif ( dengan retensi waktu ) - Kuantitatif ( daerah puncak adalah konsentrasi α) 12.3. TEORI DASAR Sebuah teori yang dikembangkan oleh Van Deemter berusaha menggambarkan bentuk puncak elusi dari kromatogram. Ekspresi pengertian kualitatifnya sangat berguna pada optimalisasi kinerja kolom. Ada tiga prinsip yang memberikan kontribusi pada melebarnya suatu pita (puncak), yaitu : 1. Efek multipath atau difusi pusaran. (sebagai A) 2. Difusi molekuler (sebagai B) 3. Perlawanan pada perpindahan massa (gas dan cairan, sebagiai C) HETP = A + B/µ + C Dimana A, B, dan C adalah konstanta yang disebutkan di atas dan µ adalah kecepatan linear gas ( atau Kecepatan aliran) yang melalui kolom kromatografi. Kecepatan linear gas ditentukan dari : µ = panjang kolom, cm wakytu retensi udara, detik = 117 1 t m Jika HETP di plot terhadap µ, diperoleh satu hiperbola dengan HETP minimum. Pada titik minimum tersebut kecepatan aliran (µ) optimum, dimana kolom beroperasi secara efisien. C terdiri dari dua komponen perlawanan terhadap perpindahan massa, satu berkaitan dengan gas Cg dan satu lagi berkaitan dengan cairan C1.

HETP = A + B /µ +(Cg + C1)µ Gambar 12.3. Hubungan kecepatan alir (µ) terhadap tinggi HETP Persamaan yang dikembangkan oleh Van Deemter adalah : γ ⎛ 2 2 2 2 2 Dg ⎞ λ ⎜ r ⎛ 1 + 6k'+ 11k' ⎞ ⎛ df 2k' ⎞ HETP = 2 dp + + ∗ + ⎟µ µ ⎜ ⎜ ( ) ⎟ ⎜ ∗ ( ) ⎟ 2 2 ⎟ ⎝ Dg ⎝ 24 1 + k' ⎠ ⎝ Dl 4 1 + k' ⎠ ⎠ dimana A = 2 λ dp 2 f 2 r 1+ 8k'+ 11k' Cg = ∗ Dg 24 118 ( ) 2 1+ k' B = 2 γ Dg ( ) 2 2 d 2k' Cl = ∗ Dl 4 1+ k' dimana: λ = Kontanta yang merupakan ukuran banyaknya ketidakterauturan. γ = Faktor koreksi perhitungan untuk kerumitan saluran gas dalam kolom. dp = Ukuran diameter rata-rata dari pendukung padatan Dg = Koefisien difusi bahan terlarut (analitik) pada fase gas µ = Kecepatan linear gas. k’ = Faktor Kapasitas = k ∗ ⎜ ⎛ v cair ⎟ ⎞ ⎝ v gas⎠ k = Koefisien partisi (distribusi) dari bahan terlarut (analitik) yang di ekspresikan sebagai jumlah bahan terlarut per unit volume fase cair, dibagi dengan jumlah bahan terlarut per unit volume fase gas Vcair = Volume dari fase diam V stat. Vgas = Volume gas atau volume antar bagian dari kolom df = Ketebalan efektif dari lapisan cairan yang melapisi pada partikel. D1 = Koefisien difusi bahan terlarut (analitik) pada fase cair r = Jari – jari kolom 2 118

HETP = A + B /µ +(Cg + C1)µ<br />

Gambar 12.3. Hubungan kecepatan alir (µ) terhadap tinggi HETP<br />

Persamaan yang dikembangkan oleh Van Deemter adalah :<br />

γ ⎛ 2<br />

2<br />

2<br />

2<br />

2 Dg<br />

⎞<br />

λ<br />

⎜<br />

r ⎛ 1 + 6k'+<br />

11k' ⎞ ⎛ df 2k' ⎞<br />

HETP = 2 dp + + ∗<br />

+<br />

⎟µ<br />

µ ⎜ ⎜<br />

( ) ⎟<br />

⎜ ∗<br />

( ) ⎟<br />

2<br />

2 ⎟<br />

⎝ Dg ⎝ 24 1 + k' ⎠ ⎝ Dl 4 1 + k' ⎠ ⎠<br />

dimana A = 2 λ dp<br />

2<br />

f<br />

2<br />

r 1+<br />

8k'+<br />

11k'<br />

Cg = ∗<br />

Dg 24<br />

118<br />

( ) 2<br />

1+<br />

k'<br />

B = 2 γ Dg<br />

( ) 2<br />

2<br />

d 2k'<br />

Cl = ∗<br />

Dl 4 1+<br />

k'<br />

dimana:<br />

λ = Kontanta yang merupakan ukuran banyaknya ketidakterauturan.<br />

γ = Faktor koreksi perhitungan untuk kerumitan saluran gas dalam kolom.<br />

dp = Ukuran diameter rata-rata dari pendukung padatan<br />

Dg = Koefisien difusi bahan terlarut (analitik) pada fase gas<br />

µ = Kecepatan linear gas.<br />

k’ = Faktor Kapasitas = k ∗ ⎜<br />

⎛ v cair ⎟<br />

⎞<br />

⎝ v gas⎠<br />

k = Koefisien partisi (distribusi) dari bahan terlarut (analitik) yang di ekspresikan<br />

sebagai jumlah bahan terlarut per unit volume fase cair, dibagi dengan jumlah<br />

bahan terlarut per unit volume fase gas<br />

Vcair = Volume dari fase diam V stat.<br />

Vgas = Volume gas atau volume antar bagian dari kolom<br />

df = Ketebalan efektif dari lapisan cairan yang melapisi pada partikel.<br />

D1 = Koefisien difusi bahan terlarut (analitik) pada fase cair<br />

r = Jari – jari kolom<br />

2<br />

118

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!