Kimia Analitik Adam Wiryawan.pdf
Kimia Analitik Adam Wiryawan.pdf Kimia Analitik Adam Wiryawan.pdf
(e) Perbandingan Absorptivitas Sekarang Anda memiliki dua pasang absorptivitas yang ditentukan dengan cara yang berbeda. Tabulasikan hasil dari (c) dan (d) diatas. Diskusikan dengan asisten lab mengenai perbedaan yang terjadi, khususnya mengenai metode yang digunakan untuk memperoleh data tersebut. (f) Analisa Standar yang “Tidak Diketahui” Tujuan dari latihan ini adalah mengambil larutan campuran yang diketahui komposisinya, menggunakan dua pasang absorptivitas dari (c) dan (d), untuk menganalisa campuran ini dan untuk menentukan pasangan absorptivitas mana yang memberikan analisa lebih baik. Ukur absorbansi larutan 7 pada tiap panjang gelombang yang terpilih dan gunakan absorptivitas yang diperoleh dari (c) dan (d) diatas untuk menentukan konsentrasi Co dan Cr dalam larutan “tidak diketahui” ini. Bandingkan hasil yang diperoleh dengan konsentrasi sesungguhnya. Nyatakan dan berikan komentar metode mana (c) atau (d) yang menyediakan dat lebih baik. Praktikum 3 : PENENTUAN KADAR QUININE DALAM TONIC WATER MENGGUNAKAN DERIVATIF SPEKTROMETRI UV-SINAR TAMPAK Disediakan sampel tonic water yang telah di-deareasi dengan menggunakan water vaccum pump, jika tidak gelembung CO2 akan terbentuk dalam kuvet spektrometer. Latihan berikut dirancang untuk menggambarkan kegunaan praktis dari spektrometri derivatif dan untuk menunjukkan alasan dibalik prosedur yang diikuti. Latihan yang akan dilaksanakan adalah : 1. Jalankan spektrum UV dari sampel tonic water pada range panjang gelombang 420nm hingga 280 nm 2. Untuk perbandingan dengan (1), jalankan spektrum dari 50 ppm larutan quinine. Telah tersedia larutan stok 200 ppm quinine dalam air. Akan tetapi spektrum quinine akan mengalami perubahn yang berarti dengan pH, maka larutan akhir harus di-“buffer” hingga memiliki pH yang sama dengan tonic water (~ 2,5). Larutan buffer yang sesuai juga telah disediakan. 87
CATATAN : Spektrum di atas seharusnya menunjukkan bahwa quinine yang ada dalam larutan sampel adalah terlalu tinggi konsentrasinya untuk dianalisa/diukur dengan segera . Selain itu juga terdapat latar belakang absorpsi yang dapat dipertimbangkan dan ini yang harus dikoreksi atau dihilangkan yang mana teknik derivatif ini menjadi sangat berguna. 3. Encerkan larutan sampel tonic water dua kali lipat untuk memperoleh pembacaan absorbansi yang lebih sesuai dan siapkan lima larutan standar quinine dalam range konsentrasi 0-50 ppm. Buat larutan hingga 100 mL dengan menggunakan larutan buffer. 4. Sampel tonik water, yang mana quinine telah diekstrak dengan menggunakan kloroform juga telah disediakan. Campuran ini telah diencerkan dua kali lipat dan spektrumnya seharusnya dirunning untuk diamati spektrum background-nya saja. 5. Running spektrum derivatif pertama dari seluruh larutan standar pada range panjang gelombang yang sama dengan menggunakan larutan buffer sebagai acuan. Gunakan spektrum untuk membuat kurva kalibrasi pengukuran derivatif vs konsentrasi quinine gunakan kurva ini untuk menperoleh konsentrasi quinine dalam larutan sampel. 6. Untuk perbandingan akhir, ukur absorbansi sampel dan semua larutan standar pada puncak absorpsi quinine, gunakan quinine yang telah diekstrak sebagai larutan acuan. Anggap tonic water terekstraksi yang disediakan sesuai dengan background sampel (yang mungkin tidak tepat dengan kasus ini yang disebabkan oleh variasi dalam sampel tonic water), kemudian pengukuran ini seharusnya membatalkan background. Gunakan pengukuran ini juga untuk menghitung konsentrasi quinine. 88
- Page 49 and 50: BAB VII TITRASI OKSIDASI REDUKSI Ti
- Page 51 and 52: 6 Fe 2+ + Cr2O7 2- + 6H + → 2 Cr
- Page 53 and 54: Endapan CuI yang terbentuk dapat me
- Page 55 and 56: BAB VIII GRAVIMETRI Gravimetri adal
- Page 57 and 58: Tujuan : Menetapkan kadar klorida d
- Page 59 and 60: Penyaringan dan Penimbangan - Tempa
- Page 61 and 62: 8.4. PENENTUAN KALIUM Prinsip : Kal
- Page 63 and 64: BAB IX SPEKTROFOTOMETRI UV-TAMPAK 9
- Page 65 and 66: Tabel 9.1. Panjang gelombang berbag
- Page 67 and 68: Kenaikan berurutan pada jumlah mole
- Page 69 and 70: transmitans dan absorbansi dihitung
- Page 71 and 72: C C C O H tidak akan terjadi absorb
- Page 73 and 74: percobaan yang terlibat dalm persia
- Page 75 and 76: Gambar 9.11. Kurva standar yang mem
- Page 77 and 78: Sebagai contoh, jika 0,1% dari radi
- Page 79 and 80: Gambar 9.15. Kesalahan pembacaan sp
- Page 81 and 82: Gambar 9.18 Bagian-bagian dalam ala
- Page 83 and 84: Gambar 9.19. Sistim dispersi pada m
- Page 85 and 86: (c) Photo multipliers Sangat sensit
- Page 87 and 88: P0 P1 P2 P3 P0 × × × = P1 P2 P3
- Page 89 and 90: Pada λ1 A1 = ax1Cx +ay1 Cy pada λ
- Page 91 and 92: prosedur ini pada panjang gelombang
- Page 93 and 94: sumber cahaya diperoleh kurva spekt
- Page 95 and 96: persentase transmitansi yang dibaca
- Page 97 and 98: (a) Pengenceran Sampel awal Metode
- Page 99: (b) Penentuan Panjang Gelombang yan
- Page 103 and 104: 10.3 Transisi lain yang menhasilkan
- Page 105 and 106: Praktikum SPEKTROMETRI INFRA MERAH
- Page 107 and 108: BAB XI SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATO
- Page 109 and 110: diketahui. Walaupun komponen-kompon
- Page 111 and 112: Gambar 11.4. Lampu katode berongga
- Page 113 and 114: Faktor-faktor Instrumental Apapun j
- Page 115 and 116: G Gambar 11.6. Pemotongan puncak sp
- Page 117 and 118: d. Gangguan ionisasi Jika analit ya
- Page 119 and 120: LOD dari satu intrumentasi dapat be
- Page 121 and 122: Tugas 2 : Memilih panjang gelombang
- Page 123 and 124: Pendahuluan Lebar celah pada penguk
- Page 125 and 126: Tugas 7 : Pengaruh pengganggu fosfa
- Page 127 and 128: 2. Mempelajari pengaruh cara adisi
- Page 129 and 130: 116 Pada kromatografi cairan, fasa
- Page 131 and 132: HETP = A + B /µ +(Cg + C1)µ Gamba
- Page 133 and 134: 120 Faktor C : Istilah Transfer res
- Page 135 and 136: Gambar 12.6. Injektor pada kolom ko
- Page 137 and 138: 124 fisik fase diam. Batas bawah di
- Page 139 and 140: Gambar 12.7. Hubungan kecepatan ali
- Page 141 and 142: 128 Effisiensi kolom diukur dengan
- Page 143 and 144: 130 D.7. Ekspresi yang menghubungka
- Page 145 and 146: E. 3. Volume Retensi Netto Volume r
- Page 147 and 148: Untuk kolom yang dioperasikan secar
- Page 149 and 150: 136 (c) Tampilan senyawa A, B, C, D
CATATAN :<br />
Spektrum di atas seharusnya menunjukkan bahwa quinine yang ada dalam<br />
larutan sampel adalah terlalu tinggi konsentrasinya untuk dianalisa/diukur dengan<br />
segera . Selain itu juga terdapat latar belakang absorpsi yang dapat dipertimbangkan<br />
dan ini yang harus dikoreksi atau dihilangkan yang mana teknik derivatif ini menjadi<br />
sangat berguna.<br />
3. Encerkan larutan sampel tonic water dua kali lipat untuk memperoleh pembacaan<br />
absorbansi yang lebih sesuai dan siapkan lima larutan standar quinine dalam<br />
range konsentrasi 0-50 ppm. Buat larutan hingga 100 mL dengan menggunakan<br />
larutan buffer.<br />
4. Sampel tonik water, yang mana quinine telah diekstrak dengan menggunakan<br />
kloroform juga telah disediakan. Campuran ini telah diencerkan dua kali lipat dan<br />
spektrumnya seharusnya dirunning untuk diamati spektrum background-nya saja.<br />
5. Running spektrum derivatif pertama dari seluruh larutan standar pada range<br />
panjang gelombang yang sama dengan menggunakan larutan buffer sebagai<br />
acuan. Gunakan spektrum untuk membuat kurva kalibrasi pengukuran derivatif vs<br />
konsentrasi quinine gunakan kurva ini untuk menperoleh konsentrasi quinine<br />
dalam larutan sampel.<br />
6. Untuk perbandingan akhir, ukur absorbansi sampel dan semua larutan standar<br />
pada puncak absorpsi quinine, gunakan quinine yang telah diekstrak sebagai<br />
larutan acuan. Anggap tonic water terekstraksi yang disediakan sesuai dengan<br />
background sampel (yang mungkin tidak tepat dengan kasus ini yang disebabkan<br />
oleh variasi dalam sampel tonic water), kemudian pengukuran ini seharusnya<br />
membatalkan background. Gunakan pengukuran ini juga untuk menghitung<br />
konsentrasi quinine.<br />
88