Kelas X_SMK_teknologi-pembuatan-benang-dan ... - FTP LIPI

Kelas X_SMK_teknologi-pembuatan-benang-dan ... - FTP LIPI Kelas X_SMK_teknologi-pembuatan-benang-dan ... - FTP LIPI

ftp.lipi.go.id
from ftp.lipi.go.id More from this publisher
08.06.2013 Views

4.4 Mixing Tujuan dari mixing di pemintalan ialah untuk mengurangi ketidakrataan hasil benangnya. Mixing biasanya dilakukan terhadap serat-serat yang sejenis. Biasanya kapas yang datang, walaupun spesifikasi telah ditetapkan dalam pemintalan, namun dalam kenyataannya sukar dipenuhi, mungkin disebabkan jumlah persediaan sangat terbatas. Adakalanya walaupun grade dan panjang staple sama dalam spesifikasinya, namun karena berasal dari berbagai daerah yang kondisinya tidak sama, maka dimungkinkan adanya perbedaan sifat antar kapas. Agar supaya hasil produksi benang yang berasal dari kapas-kapas tersebut dapat dijamin kesamaannya, maka perlu dilakukan mixing. Mixing dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, antara lain : - Pencampuran di lantai (floor mixing). - Pencampuran dalam ruangan (bin mixing). - Pencampuran selama penyuapan. Dari berbagai macam cara tersebut diatas, yang banyak digunakan ialah pencampuran selama penyuapan. Pada cara ini, biasanya disediakan ± 24 bal kapas yang disusun sekeliling feed lattice dari mesin pembuka (Hopper 31 Bale Breaker). Kemudian dari setiap bal kapas diambil segumpal demi segumpal dengan tangan dan ditaruh diatas feed lattice, selanjutnya terus masuk kedalam mesin Hoppe Bale Breaker. Walaupun antar blending dan mixing pada hakekatnya mengandung pengertian yang berbeda, dalam pengertian sehari-hari sering dicampur adukkan. Blending sering diberi pengertian apabila percampuran dilakukan terhadap jenis serat yang berbeda, sedang percampuran beberapa macam serat kapas untuk tujuan-tujuan tertentu dipatal-patal di Indonesia seringkali digunakan istilah mixing. Berikut ini diberikan contoh blending yang pernah dilaksanakan dan mungkin dapat dipergunakan sebagai pedoman. Blending/mixing benang 20 s - Kapas M 15/16” = 50 % Kapas SM 15/16” = 50 % - Kapas M 15/16” = 70 % Kapas SM 15/16” = 30 % - Kapas M 15/16” = 50 % Kapas SM 15/16” = 20 % Kapas M 1” = 15 % Kapas SMI 1” = 15 % - Kapas M 15/16” = 80 % Kapas SM 15/16” = 20 % Percampuran-percampuran tersebut diatas didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan teknis, dengan tujuan untuk memperlancar jalannya

produksi dan mengurangi putus benang di mesin Ring Spinning sehingga produksi dapat meningkat dan mutu benang yang dihasilkan masih memenuhi standar. Disamping pertimbangan teknis, pertimbangan ekonomis juga perlu mendapat perhatian. 32

produksi <strong>dan</strong> mengurangi putus<br />

<strong>benang</strong> di mesin Ring Spinning<br />

sehingga produksi dapat<br />

meningkat <strong>dan</strong> mutu <strong>benang</strong><br />

yang dihasilkan masih<br />

memenuhi standar. Disamping<br />

pertimbangan teknis,<br />

pertimbangan ekonomis juga<br />

perlu mendapat perhatian.<br />

32

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!