Kelas X_SMK_teknologi-pembuatan-benang-dan ... - FTP LIPI
Kelas X_SMK_teknologi-pembuatan-benang-dan ... - FTP LIPI Kelas X_SMK_teknologi-pembuatan-benang-dan ... - FTP LIPI
RM s p = RM S P · RM r q · RM z p 1 · 75 · D · G 1 1 · 80 · B = · · 1 · 21 · C · H 1 1 · 20 · A 75 · D · G · 80 · B · r = 21 · C · H · 20 · A · r Pada susunan roda gigi sebagaimana terlihat pada gambar 5.168, terdapat roda gigi pengganti regangan A. Untuk mencari besarnya tetapan regangan dapat dihitung dengan memisalkan roda gigi A sama dengan satu. Dengan demikian angka tetapan regangan : 75 · D · G · 80 · B · r 21 · C · H · 20 · A · r Regangan Nyata (RN) atau Actual Draft (AD) Dalam proses pembuatan benang Roving pada mesin Flyer, karena adanya prosesnya peregangan maka kemungkinan terdapat serat yang menempel pada rol pembersih dan rol atas, atau mungkin juga ada yang jatuh atau beterbangan walaupun sedikit. Dengan demikian, tidak semua sliver yang disuapkan pada mesin Flyer akan menjadi Roving, tetapi ada sebagian 1 4 1 4 221 serat yang menjadi limbah (Waste). Betapapun kecilnya, limbah pasti ada dan limbah tersebut perlu diperhitungkan dalam mencari besarnya regangan dan regangan ini disebut Regangan Nyata (RN) atau Actual Draft (AD). Misalkan limbah yang terjadi selama proses pembuatan roving adalah sebesar 2%, maka : Regangan Nyata 100 = · MD ( 100 2) Regangan Nyata dapat pula dihitung berdasarkan nomor bahan yang keluar dibagi dengan nomor bahan yang masuk. Pada sistem penomoran kapas, maka regangan nyata dapat dihitung sebagai berikut : Regangan Nyata nomor Keluar ( NK) = nomor Masuk ( NM ) Kalau Roving yang dihasilkan mesin Flyer nomornya Ne 1 1,83 dan sliver yang disuapkan ke mesin Flyer nomornya Ne 1 0,15, maka :
222 Regangan Nyata nomor Keluar = nomor Masuk 1, 83 RN = 0, 15 RN = 12,2 atau AD = 12,2 Bila limbah yang terjadi selama proses pada mesin adalah sebesar 2% maka : ( 100 2) RM = RM 100 98 RM = · 12,2 100 RM = 12 5.18.6 Perhitungan Antihan (Twist) Bahan yang keluar dari rol peregang depan masih merupakan jajaran serat-serat yang belum mempunyai kekuatan. Agar bahan tadi mempunyai kekuatan, perlu diberi antihan (Twist). Makin besar antihan yang diberikan pada bahan, makin besar pula kekuatan yang didapat. Tetapi biasanya antihan yang diberikan hanya secukupnya agar bahan mempunyai cukup kekuatan untuk digulung pada bobin. Disini akan dibahas mengenai perhitungan antihan berdasarkan susunan roda gigi mesin Flyer gambar 5.166. Untuk mengetahui besarnya antihan, biasanya dinyatakan per satuan panjang (inch). Jadi besarnya antihan dinyatakan dalam antihan per inch atau Twist per Inch (TPI). KS / menit TPI = KPRPD / menit Keterangan : KS = Kecepatan spindel KPRPD = Kecepatan permukaan rol peregang depan Twist Per Inch Dari susunan roda gigi pada gambar 5.166 besarnya antihan per inch dapat dihitung sebagai berikut : Apabila putaran poros utama berputar n putaran per menit maka : - Spindel akan berputar : F H n · · putaran/ menit G I - Rol depan akan berputar : L M n · · putaran/ menit J P atau kecepatan permukaan rol depan = L M n · · · · r1 inch per J P menit TPI = KS / menit KPRPD / menit Keterangan : KS = Kecepatan spindel
- Page 205 and 206: 170 2. Pelumasan gear box setiap 1
- Page 207 and 208: 172 yang berhubungan dengan R 2 / S
- Page 209 and 210: 174 Menurut perhitungan di atas, di
- Page 211 and 212: 176 Gambar 5.105 Skema Bagian Penyu
- Page 213 and 214: 178 Gambar 5.113 Penjepitan Lap Kar
- Page 215 and 216: 180 Gambar 5.119 Penyuapan Lap Gamb
- Page 217 and 218: 182 Gambar 5.123 Skema Bagian Penam
- Page 219 and 220: 184 Gambar 5.127 Skema Bagian Penam
- Page 221 and 222: 186 5.17.4 Bagian Perangkapan, Pere
- Page 223 and 224: 188 Gambar 5.137 Coiler Coiler (20
- Page 225 and 226: 190 Bagian yang disetel 3. Kesejaja
- Page 227 and 228: 192 Bagian yang disetel 7. Jarak an
- Page 229 and 230: 194 Tapi cara yang baik, dilakukan
- Page 231 and 232: 196 Kalau satu mesin Combing mempun
- Page 233 and 234: 198 dari atas secara axial dan sete
- Page 235 and 236: 200 tidak saling bergesekan yang da
- Page 237 and 238: 202 pengantar ini sepanjang mesin d
- Page 239 and 240: 204 5.18.2.5 Penyetelan Jarak antar
- Page 241 and 242: 206 5.18.3.1 Flyer Gambar 5.158 Fly
- Page 243 and 244: 208 Gambar 5.160 Susunan Roda Gigi
- Page 245 and 246: 210 Karena gerakan dari baut (5a) d
- Page 247 and 248: 212 telah menahan roda gigi Rachet
- Page 249 and 250: 214 dilakukan dengan cermat, agar t
- Page 251 and 252: 216 Keterangan : Puli A = 5 inci P
- Page 253 and 254: 218 Keterangan : KPR = Kecepatan pe
- Page 255: 220 RM R Q = KPR kedua( Q) KPR ket
- Page 259 and 260: 224 Dari uraian diatas dapat dipero
- Page 261 and 262: 226 5.18.7 Perhitungan Produksi Bia
- Page 263 and 264: 228 tertentu, misalnya satu minggu.
- Page 265 and 266: 230 Prinsip bekerjanya mesin Ring S
- Page 267 and 268: 232 untuk digulung pada bobin. Kare
- Page 269 and 270: 234 Nama-nama peralatan penting dar
- Page 271 and 272: 236 secara pasip karena adanya gese
- Page 273 and 274: 238 5.19.2.5 Pembebanan pada Rol At
- Page 275 and 276: 240 Gambar 5.182 Skema Bagian Pengg
- Page 277 and 278: 242 5.19.3.7 Tin Roll Gambar 5.189
- Page 279 and 280: 244 Gambar 5.190 Hubungan antara TP
- Page 281 and 282: 246 Keterangan : 1. Eksentrik 2. ba
- Page 283 and 284: 248 (2), maka rantai B akan menjadi
- Page 285 and 286: 250 5.19.3.10 Bentuk Gulungan Benan
- Page 287 and 288: 252 b. Kekuatan benang per helai, a
- Page 289 and 290: 254 Keterangan : Puli A = 20 cm Pu
- Page 291 and 292: 256 (RPR) dimisalkan 1 (satu). Rega
- Page 293 and 294: 258 Karena bahan yang diolah adalah
- Page 295 and 296: 260 2. RPA TA TPI 3. RPA x TPI TA
- Page 297 and 298: 262 Nsp . inch Ne1 Keterangan : K
- Page 299 and 300: 264 Produksi Nyata Untuk menghitun
- Page 301 and 302: 266 Gambar 5.198 Skema dan Cara Pen
- Page 303 and 304: 268 (3). Karena perputaran rol pena
- Page 305 and 306: 270 kecepatan penggulungan bobin (7
RM s p =<br />
RM S P · RM r q · RM z p<br />
1 · 75 · D · G 1 1 · 80 · B<br />
=<br />
· ·<br />
1 · 21 · C · H 1 1 · 20 · A<br />
75 · D · G · 80 · B · r<br />
=<br />
21 · C · H · 20 · A · r<br />
Pada susunan roda gigi<br />
sebagaimana terlihat pada<br />
gambar 5.168, terdapat roda<br />
gigi pengganti regangan A.<br />
Untuk mencari besarnya<br />
tetapan regangan dapat dihitung<br />
dengan memisalkan roda gigi A<br />
sama dengan satu.<br />
Dengan demikian angka tetapan<br />
regangan :<br />
75 · D · G · 80 · B · r<br />
21 · C · H · 20 · A · r<br />
Regangan Nyata (RN) atau<br />
Actual Draft (AD)<br />
Dalam proses <strong>pembuatan</strong><br />
<strong>benang</strong> Roving pada mesin<br />
Flyer, karena a<strong>dan</strong>ya prosesnya<br />
peregangan maka kemungkinan<br />
terdapat serat yang menempel<br />
pada rol pembersih <strong>dan</strong> rol atas,<br />
atau mungkin juga ada yang<br />
jatuh atau beterbangan<br />
walaupun sedikit.<br />
Dengan demikian, tidak semua<br />
sliver yang disuapkan pada<br />
mesin Flyer akan menjadi<br />
Roving, tetapi ada sebagian<br />
1<br />
4<br />
1<br />
4<br />
221<br />
serat yang menjadi limbah<br />
(Waste).<br />
Betapapun kecilnya, limbah<br />
pasti ada <strong>dan</strong> limbah tersebut<br />
perlu diperhitungkan dalam<br />
mencari besarnya regangan <strong>dan</strong><br />
regangan ini disebut Regangan<br />
Nyata (RN) atau Actual Draft<br />
(AD).<br />
Misalkan limbah yang terjadi<br />
selama proses <strong>pembuatan</strong><br />
roving adalah sebesar 2%,<br />
maka :<br />
Regangan Nyata<br />
100<br />
=<br />
· MD<br />
( 100 2)<br />
Regangan Nyata dapat pula<br />
dihitung berdasarkan nomor<br />
bahan yang keluar dibagi<br />
dengan nomor bahan yang<br />
masuk.<br />
Pada sistem penomoran kapas,<br />
maka regangan nyata dapat<br />
dihitung sebagai berikut :<br />
Regangan Nyata<br />
nomor Keluar ( NK)<br />
=<br />
nomor Masuk ( NM )<br />
Kalau Roving yang dihasilkan<br />
mesin Flyer nomornya Ne 1 1,83<br />
<strong>dan</strong> sliver yang disuapkan ke<br />
mesin Flyer nomornya Ne 1<br />
0,15, maka :