Kelas X_SMK_teknologi-pembuatan-benang-dan ... - FTP LIPI
Kelas X_SMK_teknologi-pembuatan-benang-dan ... - FTP LIPI Kelas X_SMK_teknologi-pembuatan-benang-dan ... - FTP LIPI
Keterangan : A = puli, Ø 109 mm B = puli, Ø 460 mm C = puli, Ø 428 mm D = puli, Ø 280 mm Roda gigi R 1 = 29 gigi Roda gigi R 2 = 15 gigi Roda gigi R 3 = 8 gigi Roda gigi R 4 = 85 gigi Roda gigi R 5 = 24 gigi Roda gigi R 6 = 30 gigi Roda gigi R 7 = 40 gigi Roda gigi R 8 = 15 gigi Roda gigi R 9 = 71 gigi Roda gigi R 10 = 11 gigi Roda gigi R 11 = 30 gigi Roda gigi R 12 = 34 gigi Roda gigi R 13 = 12 – 24 (RPR) Roda gigi R 14 = 20 gigi Roda gigi R 15 = 12 gigi Roda gigi R 16 = 58 gigi Roda gigi R 17 = 32 gigi Roda gigi R 18 = 15 gigi Roda gigi R 19 = 15 gigi Roda gigi R 20 = 50 gigi Roda gigi R 21 = 30 gigi Roda gigi R 22 = 30 gigi Roda gigi R 23 = 21 gigi Roda gigi R 24 = 28 gigi Roda gigi R 25 = 23 gigi R 10 berhubungan dengan roda gigi R 12 melalui roda gigi 129 perantara R 11 . Sedangkan dengan R 12 terdapat roda gigi payung R 13 . R 13 berhubungan dengan roda gigi payung R 14 . Poros R 14 memanjang ke arah panjang mesin dan pada bagian lain terdapat roda gigi R 15 . Roda gigi R 15 berhubungan tegak lurus dengan roda gigi R 16 . Pada poros R 16 terdapat rol lap. 5.13.7.2 Putaran Rol Penggilas pada Coiler Puli motor A berhubungan dengan puli B. Seporos dengan puli B terdapat puli C yang berhubungan dengan puli D. Seporos dengan puli D terdapat roda gigi R 1 yang berhubungan tegak lurus dengan roda gigi R 2 . Seporos dengan R 2 terdapat roda gigi R 3 yang berhubungan tegak lurus dengan roda gigi R 4 . Satu poros dengan R 4 terdapat roda gigi R 5 yang berhubungan dengan roda gigi R 17 melalui roda gigi R 6 dan R 7 . Satu poros dengan R 17 terdapat roda gigi R 18 yang berhubungan dengan roda gigi 19 . Satu poros dengan R 19 terdapat roda gigi
130 R 20 yang berhubungan dengan roda gigi R 21 . Satu poros dengan R 21 terdapat roda gigi payung 22 yang berhubungan dengan roda gigi payung R 23 . Satu poros dengan R 23 pada bagian lain terdapat roda gigi payung R 24 yang berhubungan dengan roda gigi payung R 25 . Satu poros dengan R 25 terdapat rol penggilas pada coiler. Secara singkat urutan gerakan dari pusat gerakan ke rol penggilas pada coiler dapat diikuti sebagai berikut : Puli motor A; Puli B; Puli C; Puli D; Roda gigi R 1 ; Roda gigi R 2 ; Roda gigi R 3 ; Roda gigi R 4 ; Roda gigi R 5 ; Roda gigi R 6 ; Roda gigi R 7 ; Roda gigi R 8 ; Roda gigi R 9 ; Roda gigi R 10 ; Roda gigi R 11 ; Roda gigi R 12 ; Roda gigi R 13 ; Roda gigi R 14 ; Roda gigi R 15 ; Roda gigi R 16 ; Roda gigi R 17 ; Roda gigi R 18 ; Roda gigi R 19 ; Roda gigi R 20 ; Roda gigi R 21 ; Roda gigi R 22 ; Roda gigi R 23 ; Roda gigi R 24 ; Roda gigi R 25 ; Rol penggilas pada coiler. 5.13.7.3 Tetapan Regangan (TR) atau Draft Constant (DC) Perhitungan Tetapan Regangan dilakukan dengan menghitung Regangan Mekanik (RM) dari gambar 5.68 susunan roda gigi mesin Carding dengan memisalkan Roda gigi Pengganti Regangan (RPR) = 1. Bila rol lap berputar 1 (satu) putaran, maka putaran rol penggilas pada coiler : R 16 R 14 R 12 R 9 x x x x R15 R13 R10 R8 R 7 R 18 x R 20 x R 22 x x = 1 x R R R 17 24 25 R 19 Bila R 13 adalah RPR memasukkan harga dalam Gambar 5.68 didapat putaran Rol penggilas pada Coiler : 58 20 34 71 = 1 x x x x x 12 RPR 11 15 40 15 50 30 28 x x x x 32 15 30 21 23 putaran Pada gambar 5.68 susunan roda gigi mesin Carding, diameter rol penggilas pada coiler = 58 mm dan diameter rollap = 164 mm. Maka : R 21 R 23
- Page 113 and 114: 78 Tabel 5.2 Hubungan Antara Tebal
- Page 115 and 116: 80 Gambar 5.37 Bagian Penyuapan Mes
- Page 117 and 118: 82 kecil dari gaya centrifugal koto
- Page 119 and 120: 84 Maka jumlah tekanan yang diberik
- Page 121 and 122: 86 penggulung per cm kapas = 1062 ,
- Page 123 and 124: 88 5.12.9.4 Pengujian Persen Limbah
- Page 125 and 126: 90 Keterangan : puli A = Ø 5 inch
- Page 127 and 128: 92 5.12.10.3 Perhitungan Regangan R
- Page 129 and 130: 94 RM = 1 . . diameter rol penggul
- Page 131 and 132: 96 5.12.11 Perhitungan Produksi Pro
- Page 133 and 134: 98 6. Pembersihan dan pelumasan bea
- Page 135 and 136: 100 Keterangan : 1. Gulungan lap 2.
- Page 137 and 138: 102 Gambar 5.47 Lap Cadangan 5.13.1
- Page 139 and 140: 104 melengkung untuk menahan kemung
- Page 141 and 142: 106 Gambar 5.51 Rol Pengambil, Pisa
- Page 143 and 144: 108 Terjadinya pemisahan kotoran da
- Page 145 and 146: 110 Kerangka dimana poros tersebut
- Page 147 and 148: 112 silinder. Letak flat-flat pada
- Page 149 and 150: 114 Proses ini terjadi pada saat la
- Page 151 and 152: 116 lebih halus daripada yang dipak
- Page 153 and 154: 118 poros sisir doffer (diameter ±
- Page 155 and 156: 120 pasangan rol penggilas. Tekanan
- Page 157 and 158: 122 Dari terompet, sliver tersebut
- Page 159 and 160: 124 - recorder, alat untuk mencatat
- Page 161 and 162: 126 Untuk keperluan penyetelan, bia
- Page 163: 128 Rpm = 220 Gambar 5.68 Susunan R
- Page 167 and 168: 132 Regangan Nyata (RN) Nomor kelua
- Page 169 and 170: 134 5.13.9 Pergantian Roda Gigi Pad
- Page 171 and 172: 136 sumbu sliver, sebagai persiapan
- Page 173 and 174: 138 berukuran lebih kurang sama den
- Page 175 and 176: 140 terdepan harus diambil sebesarb
- Page 177 and 178: 142 5.14.2.4.2 Pembebanan Mati / Ba
- Page 179 and 180: 144 5.14.2.6 Proses Peregangan Sebe
- Page 181 and 182: 146 yang sama atas bahan yang menga
- Page 183 and 184: 148 Berikut ini diberikan pedoman p
- Page 185 and 186: 150 bergerak dengan kecepatan Vb -
- Page 187 and 188: 152 Diameter terompet (inch) = k x
- Page 189 and 190: 154 - spectograph dan recordernya,
- Page 191 and 192: 156 Keterangan : A = puli Ø 112 mm
- Page 193 and 194: 158 merupakan regangan jumlah dari
- Page 195 and 196: 160 Produksi/Jam/5 delivery 0, 9 ·
- Page 197 and 198: 162 tidak dapat memuat banyak, maka
- Page 199 and 200: 164 serta meluruskan tekukan, kare
- Page 201 and 202: 166 Keterangan : 1. Pengatur sliver
- Page 203 and 204: 168 - Mengadakan peregangan lebih l
- Page 205 and 206: 170 2. Pelumasan gear box setiap 1
- Page 207 and 208: 172 yang berhubungan dengan R 2 / S
- Page 209 and 210: 174 Menurut perhitungan di atas, di
- Page 211 and 212: 176 Gambar 5.105 Skema Bagian Penyu
- Page 213 and 214: 178 Gambar 5.113 Penjepitan Lap Kar
Keterangan :<br />
A = puli, Ø 109 mm<br />
B = puli, Ø 460 mm<br />
C = puli, Ø 428 mm<br />
D = puli, Ø 280 mm<br />
Roda gigi R 1 = 29 gigi<br />
Roda gigi R 2 = 15 gigi<br />
Roda gigi R 3 = 8 gigi<br />
Roda gigi R 4 = 85 gigi<br />
Roda gigi R 5 = 24 gigi<br />
Roda gigi R 6 = 30 gigi<br />
Roda gigi R 7 = 40 gigi<br />
Roda gigi R 8 = 15 gigi<br />
Roda gigi R 9 = 71 gigi<br />
Roda gigi R 10 = 11 gigi<br />
Roda gigi R 11 = 30 gigi<br />
Roda gigi R 12 = 34 gigi<br />
Roda gigi R 13 = 12 – 24 (RPR)<br />
Roda gigi R 14 = 20 gigi<br />
Roda gigi R 15 = 12 gigi<br />
Roda gigi R 16 = 58 gigi<br />
Roda gigi R 17 = 32 gigi<br />
Roda gigi R 18 = 15 gigi<br />
Roda gigi R 19 = 15 gigi<br />
Roda gigi R 20 = 50 gigi<br />
Roda gigi R 21 = 30 gigi<br />
Roda gigi R 22 = 30 gigi<br />
Roda gigi R 23 = 21 gigi<br />
Roda gigi R 24 = 28 gigi<br />
Roda gigi R 25 = 23 gigi<br />
R 10 berhubungan dengan roda<br />
gigi R 12 melalui roda gigi<br />
129<br />
perantara R 11 . Se<strong>dan</strong>gkan<br />
dengan R 12 terdapat roda gigi<br />
payung R 13 . R 13 berhubungan<br />
dengan roda gigi payung R 14 .<br />
Poros R 14 memanjang ke arah<br />
panjang mesin <strong>dan</strong> pada bagian<br />
lain terdapat roda gigi R 15 .<br />
Roda gigi R 15 berhubungan<br />
tegak lurus dengan roda gigi<br />
R 16 . Pada poros R 16 terdapat<br />
rol lap.<br />
5.13.7.2 Putaran Rol<br />
Penggilas pada<br />
Coiler<br />
Puli motor A berhubungan<br />
dengan puli B.<br />
Seporos dengan puli B terdapat<br />
puli C yang berhubungan<br />
dengan puli D. Seporos dengan<br />
puli D terdapat roda gigi R 1<br />
yang berhubungan tegak lurus<br />
dengan roda gigi R 2 . Seporos<br />
dengan R 2 terdapat roda gigi<br />
R 3 yang berhubungan tegak<br />
lurus dengan roda gigi R 4 . Satu<br />
poros dengan R 4 terdapat roda<br />
gigi R 5 yang berhubungan<br />
dengan roda gigi R 17 melalui<br />
roda gigi R 6 <strong>dan</strong> R 7 . Satu<br />
poros dengan R 17 terdapat roda<br />
gigi R 18 yang berhubungan<br />
dengan roda gigi 19 . Satu poros<br />
dengan R 19 terdapat roda gigi