Kelas X_SMK_teknologi-pembuatan-benang-dan ... - FTP LIPI
Kelas X_SMK_teknologi-pembuatan-benang-dan ... - FTP LIPI Kelas X_SMK_teknologi-pembuatan-benang-dan ... - FTP LIPI
Seperti terlihat pada gambar 5.52, karena adanya beban dari bandul W dan ujung lengan sebelah kanan tertahan oleh penahan, penekan akan memberikan tekanan pada rol penyuap di A. Besar tekanan ini dapat diatur dengan mengubahubah letak bandul dan dapat dihitung sebagai berikut : Kalau misalkan besarnya tekanan akibat bandul W tersebut pada rol penyuap sebesar P, jarak gaya tekan P terhadap penahan dititik B sama dengan b sedangkan jarak bandul terhadap titik B sama dengan a, berat rol penyuap sama dengan N dan sudut antara N dan P = , maka kalau kita ambil momen terhadap titik B, akan didapat : a W.a – p b = atau P = W. b Jadi kalau W = 20 lbs a = 10,75 inch b = 1,25 inch 10, 75 maka P = x 20 1, 25 = 172 lbs Karena beban tersebut dikenakan pada kedua ujung dari rol penyuap maka besar 107 pembebanan atau tekanan pada rol penyuap tersebut sebesar 2 x P. Kalau berat rol penyuap sendiri = N maka jumlah tekanan yang dikenakan kepada serat yang dijepitnya menjadi 2 P + N cos . Dalam praktiknya besar antara 35º dan 45º dan L panjang rol penyuap antara 40 – 45 inch, sehingga jepitan yang dikenakan kepada setiap lebar 1 inch dari lapisan serat adalah : 2 P N cos Jepitan / inch = 5.13.1.6 Mekanisme Pemisahan Kotoran dari Serat pada Taker-in Sebagaimana yang telah dikemukakan terdahulu, taker-in mempunyai putaran yang cukup tinggi dan karena adanya saringan dan tutup diantaranya maka terjadilah semacam aliran udara pada permukaannya. Karena jarak saringan bawah yang makin merapat kebelakang, maka dapat dimengerti kalau tekanan udara didepan lebih besar daripada dibelakang (daerah rol penyuap) L
108 Terjadinya pemisahan kotoran dari serat pada taker-in dapat diterangkan sebagai berikut : Kalau pada jarak yang sama (D) dari pusat taker-in, terdapat kotoran dan kapas, maka gaya centrifugal yang bekerja padanya, masing-masing ialah : bt Kt = g K = M V R 2 R Kp = g Gambar 5.53 Bagian dari Rol Pengambil 2 bk 2 R Dimana : Kt = gaya centrifugal pada kotoran Kp = gaya centrifugal pada kapas bt = berat kotoran bk = berat kapas m = massa V = kecepatan permukaan = kecepatan sudut R = jarak dari titik pusat taker-in G = gaya tarikan bumi Karena berat jenis kotoran pada umumnya lebih besar dari berat jenis kapas, maka bt > bk sehingga Kt > Kp. Agar kotoran dapat jatuh kebawah dan serat tetap terbawa oleh taker-in, maka diatur sedemikian agar Kt > T > Kp dimana T = Ti – To Dengan demikian, kalau kedua gaya yang bekerja pada kotoran dan kapas kita jumlahkan, maka resultantenya masing-masing seperti pada gambar 5.54.
- Page 91 and 92: 56 5. Larutan kimiawai sebagai pelu
- Page 93 and 94: 58 Saling berkaitan dengan antihan
- Page 95 and 96: 60 Sistem konventional, umumnya di
- Page 97 and 98: 62 5.12 Proses di Mesin Blowing Gam
- Page 99 and 100: 64 serat kapas (1), yang akan diter
- Page 101 and 102: 66 Pada dasarnya harus dijaga supay
- Page 103 and 104: 68 mengakibatkan kerusakan pada ser
- Page 105 and 106: 70 Keterangan : 1. Batang saringan
- Page 107 and 108: 72 Keterangan : 1. Batang saringan
- Page 109 and 110: 74 5.12.7.1 Proses di Mesin Scutche
- Page 111 and 112: 76 berputar lebih lambat. Perputara
- Page 113 and 114: 78 Tabel 5.2 Hubungan Antara Tebal
- Page 115 and 116: 80 Gambar 5.37 Bagian Penyuapan Mes
- Page 117 and 118: 82 kecil dari gaya centrifugal koto
- Page 119 and 120: 84 Maka jumlah tekanan yang diberik
- Page 121 and 122: 86 penggulung per cm kapas = 1062 ,
- Page 123 and 124: 88 5.12.9.4 Pengujian Persen Limbah
- Page 125 and 126: 90 Keterangan : puli A = Ø 5 inch
- Page 127 and 128: 92 5.12.10.3 Perhitungan Regangan R
- Page 129 and 130: 94 RM = 1 . . diameter rol penggul
- Page 131 and 132: 96 5.12.11 Perhitungan Produksi Pro
- Page 133 and 134: 98 6. Pembersihan dan pelumasan bea
- Page 135 and 136: 100 Keterangan : 1. Gulungan lap 2.
- Page 137 and 138: 102 Gambar 5.47 Lap Cadangan 5.13.1
- Page 139 and 140: 104 melengkung untuk menahan kemung
- Page 141: 106 Gambar 5.51 Rol Pengambil, Pisa
- Page 145 and 146: 110 Kerangka dimana poros tersebut
- Page 147 and 148: 112 silinder. Letak flat-flat pada
- Page 149 and 150: 114 Proses ini terjadi pada saat la
- Page 151 and 152: 116 lebih halus daripada yang dipak
- Page 153 and 154: 118 poros sisir doffer (diameter ±
- Page 155 and 156: 120 pasangan rol penggilas. Tekanan
- Page 157 and 158: 122 Dari terompet, sliver tersebut
- Page 159 and 160: 124 - recorder, alat untuk mencatat
- Page 161 and 162: 126 Untuk keperluan penyetelan, bia
- Page 163 and 164: 128 Rpm = 220 Gambar 5.68 Susunan R
- Page 165 and 166: 130 R 20 yang berhubungan dengan ro
- Page 167 and 168: 132 Regangan Nyata (RN) Nomor kelua
- Page 169 and 170: 134 5.13.9 Pergantian Roda Gigi Pad
- Page 171 and 172: 136 sumbu sliver, sebagai persiapan
- Page 173 and 174: 138 berukuran lebih kurang sama den
- Page 175 and 176: 140 terdepan harus diambil sebesarb
- Page 177 and 178: 142 5.14.2.4.2 Pembebanan Mati / Ba
- Page 179 and 180: 144 5.14.2.6 Proses Peregangan Sebe
- Page 181 and 182: 146 yang sama atas bahan yang menga
- Page 183 and 184: 148 Berikut ini diberikan pedoman p
- Page 185 and 186: 150 bergerak dengan kecepatan Vb -
- Page 187 and 188: 152 Diameter terompet (inch) = k x
- Page 189 and 190: 154 - spectograph dan recordernya,
- Page 191 and 192: 156 Keterangan : A = puli Ø 112 mm
108<br />
Terjadinya pemisahan kotoran<br />
dari serat pada taker-in dapat<br />
diterangkan sebagai berikut :<br />
Kalau pada jarak yang sama (D)<br />
dari pusat taker-in, terdapat<br />
kotoran <strong>dan</strong> kapas, maka gaya<br />
centrifugal yang bekerja<br />
pa<strong>dan</strong>ya, masing-masing ialah :<br />
bt<br />
Kt =<br />
g<br />
K = M<br />
V<br />
R<br />
2<br />
R Kp =<br />
g<br />
Gambar 5.53<br />
Bagian dari Rol Pengambil<br />
2<br />
bk<br />
2<br />
R<br />
Dimana :<br />
Kt = gaya centrifugal pada<br />
kotoran<br />
Kp = gaya centrifugal pada<br />
kapas<br />
bt = berat kotoran<br />
bk = berat kapas<br />
m = massa<br />
V = kecepatan permukaan<br />
= kecepatan sudut<br />
R = jarak dari titik pusat<br />
taker-in<br />
G = gaya tarikan bumi<br />
Karena berat jenis kotoran pada<br />
umumnya lebih besar dari berat<br />
jenis kapas, maka bt > bk<br />
sehingga Kt > Kp.<br />
Agar kotoran dapat jatuh<br />
kebawah <strong>dan</strong> serat tetap<br />
terbawa oleh taker-in, maka<br />
diatur sedemikian agar<br />
Kt > T > Kp dimana T = Ti – To<br />
Dengan demikian, kalau kedua<br />
gaya yang bekerja pada kotoran<br />
<strong>dan</strong> kapas kita jumlahkan, maka<br />
resultantenya masing-masing<br />
seperti pada gambar 5.54.