Kelas X_SMK_teknologi-pembuatan-benang-dan ... - FTP LIPI
Kelas X_SMK_teknologi-pembuatan-benang-dan ... - FTP LIPI Kelas X_SMK_teknologi-pembuatan-benang-dan ... - FTP LIPI
F untuk kedua-duanya adalah sama. Gulungan lap makin besar berarti bahwa sudut makin kecil atau sudut makin besar. Pada gambar 5.41a, tekanan F juga terbagi dua sama besar yaitu f 1 dan f 2 , dan pada gambar 5.30b tekanan F juga terbagi dua sama besar yaitu F 1 ; F 2 . F : f 1 1 Sin = 2 2 F f 1 = 1 2. sin 2 Dari gambar 5.41 terlihat bahwa makin besar gulungan lap, sudut makin besar pula. Kalau makin besar, berarti 1 harga sin makin besar 2 pula sehingga harga f 1 makin kecil. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan, bahwa makin besar gulungan lap makin kecil tekanan pada rol penggulung lapnya, begitu juga keadaan sebaliknya. 5.12.9 Pengujian Mutu Hasil Gulungan lap hasil mesin Blowing perlu diuji mutunya yang terdiri dari uji : Nomor, Kerataan dan % Limbah. 87 5.12.9.1 Penimbangan Berat Lap Pengetesan berat tiap gulung lap, dilakukan dengan menimbang lap-lap yang dihasilkan dan bila ternyata menyimpang dari standard, lap dikembalikan kepada Feeder. Tes ini dilakukan pada setiap hasil doffing ditimbang dan dicatat dalam tabel. Biasanya setiap gulungna lap diberi toleransi ± 150 gram untuk batas atas dan batas bawah. 5.12.9.2 Pengujian Nomor Lap Pengetesan ini dilakukan pada setiap gulungan untuk dicari Nomornya dari hasil perbandingan panjang pemberat. Biasanya panjang gulungan lap untuk setiap kali doffing telah ditetapkan panjangnya. 5.12.9.3 Pengujian Kerataan Lap Pengetesan ini dilakukan untuk mengetahui kerataan lap caranya dengan memotongmotong 1 gulung lap menjadi potongan-potongan 1 yard dan menimbangnya. Dari angkaangka berat per yard dapat diketahui rata atau tidaknya lap yang dihasilkan. Tes ini dilakukan 1 lap setiap hari.
88 5.12.9.4 Pengujian Persen Limbah Pengetesan ini untuk mengontrol besarnya limbah yang terjadi pada mesin Blowing. Tes ini dilakukan pada setiap ada pergantian bahan-bahan. 5.12.10 Perhitungan Regangan 5.12.10.1 Susunan Roda Gigi Mesin Scutcher Pada susunan mesin Blowing, perhitungan-perhitungan yang dilakukan terutama pada mesin Scutcher karena mesin ini menghasilkan lap yang merupakan akhir dari susunan mesin Blowing. Gerakan-gerakan yang terdapat pada Mesin Scutcher Sebagai contoh diambil mesin Scutcher type Sacco Lowell seperti terlihat pada gambar 5.42. Susunan Roda Gigi (Gambar 5.42) gerakannya berasal dari motor listrik yang mempunyai kekuatan ± 7 PK dengan putaran antara 1200 – 1400 putaran per menit. Gerakan ini diteruskan dengan perantaraan puli-puli dan roda- roda gigi ke bagian-bagian mesin yang lain. Pergerakan-pergerakan yang ada hubungannya dengan perhitungan-perhitungan pada mesin Scutcher antara lain adalah : - Pergerakan rol penyuap - Pergerakan rol penggulung lap (lap-roll) - Pergerakan rol penggilas (calender-roll) Mesin Scutcher tidak semuanya mempunyai satu sumber gerakan yang menggerakkan ketiga pergerakan diatas. Ada pula yang mempunyai dua sumber gerakan. Sumber gerakan yang pertama menggerakkan rol-rol penggilas dan rol-rol lap, sedang sumber gerakan yang kedua menggerakkan rol penyuap berikut lattice penyuapnya. Pergerakan Rol Renyuap Gerakan dimulai dari motor yang mempunyai puli sebagai sumber gerakan. Puli A dihubungan dengan puli B dengan perantaraan belt. Satu poros dengan puli B terdapat puli C yang menggerakkan puli D dengan perantaraan V – blet. Pada poros D terdapat cone-drum C B sebagai pemutar dan conedrum ini.
- Page 71 and 72: 36 pemintalan ini akan diuraikan pa
- Page 73 and 74: 38 Indonesia. Urutan proses dapat d
- Page 75 and 76: 40 untuk keperluan kain rajut, bena
- Page 77 and 78: 42 Keterangan : A. Benang gintir da
- Page 79 and 80: 44 - Garnett Machine Proses ini ber
- Page 81 and 82: 46 Bertujuan agar serat-serat yang
- Page 83 and 84: 48 roving yang diolah. Jenis mesin
- Page 85 and 86: 50 - Persentase mulur rami hampir s
- Page 87 and 88: 52 Spreading Peminyakan Carding Set
- Page 89 and 90: 54 pada bagian penyortiran yang mel
- Page 91 and 92: 56 5. Larutan kimiawai sebagai pelu
- Page 93 and 94: 58 Saling berkaitan dengan antihan
- Page 95 and 96: 60 Sistem konventional, umumnya di
- Page 97 and 98: 62 5.12 Proses di Mesin Blowing Gam
- Page 99 and 100: 64 serat kapas (1), yang akan diter
- Page 101 and 102: 66 Pada dasarnya harus dijaga supay
- Page 103 and 104: 68 mengakibatkan kerusakan pada ser
- Page 105 and 106: 70 Keterangan : 1. Batang saringan
- Page 107 and 108: 72 Keterangan : 1. Batang saringan
- Page 109 and 110: 74 5.12.7.1 Proses di Mesin Scutche
- Page 111 and 112: 76 berputar lebih lambat. Perputara
- Page 113 and 114: 78 Tabel 5.2 Hubungan Antara Tebal
- Page 115 and 116: 80 Gambar 5.37 Bagian Penyuapan Mes
- Page 117 and 118: 82 kecil dari gaya centrifugal koto
- Page 119 and 120: 84 Maka jumlah tekanan yang diberik
- Page 121: 86 penggulung per cm kapas = 1062 ,
- Page 125 and 126: 90 Keterangan : puli A = Ø 5 inch
- Page 127 and 128: 92 5.12.10.3 Perhitungan Regangan R
- Page 129 and 130: 94 RM = 1 . . diameter rol penggul
- Page 131 and 132: 96 5.12.11 Perhitungan Produksi Pro
- Page 133 and 134: 98 6. Pembersihan dan pelumasan bea
- Page 135 and 136: 100 Keterangan : 1. Gulungan lap 2.
- Page 137 and 138: 102 Gambar 5.47 Lap Cadangan 5.13.1
- Page 139 and 140: 104 melengkung untuk menahan kemung
- Page 141 and 142: 106 Gambar 5.51 Rol Pengambil, Pisa
- Page 143 and 144: 108 Terjadinya pemisahan kotoran da
- Page 145 and 146: 110 Kerangka dimana poros tersebut
- Page 147 and 148: 112 silinder. Letak flat-flat pada
- Page 149 and 150: 114 Proses ini terjadi pada saat la
- Page 151 and 152: 116 lebih halus daripada yang dipak
- Page 153 and 154: 118 poros sisir doffer (diameter ±
- Page 155 and 156: 120 pasangan rol penggilas. Tekanan
- Page 157 and 158: 122 Dari terompet, sliver tersebut
- Page 159 and 160: 124 - recorder, alat untuk mencatat
- Page 161 and 162: 126 Untuk keperluan penyetelan, bia
- Page 163 and 164: 128 Rpm = 220 Gambar 5.68 Susunan R
- Page 165 and 166: 130 R 20 yang berhubungan dengan ro
- Page 167 and 168: 132 Regangan Nyata (RN) Nomor kelua
- Page 169 and 170: 134 5.13.9 Pergantian Roda Gigi Pad
- Page 171 and 172: 136 sumbu sliver, sebagai persiapan
F untuk kedua-duanya adalah<br />
sama. Gulungan lap makin<br />
besar berarti bahwa sudut <br />
makin kecil atau sudut makin<br />
besar.<br />
Pada gambar 5.41a, tekanan F<br />
juga terbagi dua sama besar<br />
yaitu f 1 <strong>dan</strong> f 2 , <strong>dan</strong> pada<br />
gambar 5.30b tekanan F juga<br />
terbagi dua sama besar yaitu<br />
F 1 ; F 2 .<br />
F<br />
: f 1<br />
1<br />
Sin =<br />
2 2<br />
F<br />
f 1 =<br />
1<br />
2.<br />
sin <br />
2<br />
Dari gambar 5.41 terlihat bahwa<br />
makin besar gulungan lap,<br />
sudut makin besar pula.<br />
Kalau makin besar, berarti<br />
1<br />
harga sin makin besar<br />
2<br />
pula sehingga harga f 1 makin<br />
kecil. Dengan demikian dapat<br />
ditarik kesimpulan, bahwa<br />
makin besar gulungan lap makin<br />
kecil tekanan pada rol<br />
penggulung lapnya, begitu juga<br />
keadaan sebaliknya.<br />
5.12.9 Pengujian Mutu Hasil<br />
Gulungan lap hasil mesin<br />
Blowing perlu diuji mutunya<br />
yang terdiri dari uji : Nomor,<br />
Kerataan <strong>dan</strong> % Limbah.<br />
87<br />
5.12.9.1 Penimbangan Berat<br />
Lap<br />
Pengetesan berat tiap gulung<br />
lap, dilakukan dengan<br />
menimbang lap-lap yang<br />
dihasilkan <strong>dan</strong> bila ternyata<br />
menyimpang dari standard, lap<br />
dikembalikan kepada Feeder.<br />
Tes ini dilakukan pada setiap<br />
hasil doffing ditimbang <strong>dan</strong><br />
dicatat dalam tabel.<br />
Biasanya setiap gulungna lap<br />
diberi toleransi ± 150 gram<br />
untuk batas atas <strong>dan</strong> batas<br />
bawah.<br />
5.12.9.2 Pengujian Nomor Lap<br />
Pengetesan ini dilakukan pada<br />
setiap gulungan untuk dicari<br />
Nomornya dari hasil<br />
perbandingan panjang<br />
pemberat.<br />
Biasanya panjang gulungan lap<br />
untuk setiap kali doffing telah<br />
ditetapkan panjangnya.<br />
5.12.9.3 Pengujian Kerataan<br />
Lap<br />
Pengetesan ini dilakukan untuk<br />
mengetahui kerataan lap<br />
caranya dengan memotongmotong<br />
1 gulung lap menjadi<br />
potongan-potongan 1 yard <strong>dan</strong><br />
menimbangnya. Dari angkaangka<br />
berat per yard dapat<br />
diketahui rata atau tidaknya lap<br />
yang dihasilkan.<br />
Tes ini dilakukan 1 lap setiap<br />
hari.