07.06.2013 Views

darul-islam-di-aceh

darul-islam-di-aceh

darul-islam-di-aceh

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

122<br />

Darul Islam <strong>di</strong> Aceh: Analisis Sosial-Politik Pemberontakan Regional <strong>di</strong> Indonesia<br />

dan mempengaruhi para tokoh ulama Aceh. Ide-ide ra<strong>di</strong>kal —dan<br />

terkadang sinis serta emosional ini menja<strong>di</strong> hal yang sangat menarik<br />

hati kaum Islam <strong>di</strong> Aceh. 3 Keja<strong>di</strong>an ini terja<strong>di</strong> demikian cepat sehingga<br />

<strong>di</strong> Aceh yang masih belum pulih dari luka serangkaian konflik<br />

(Cumbok, Sajid Ali), dengan mudah menerima pengaruh pemikiranpemikiran<br />

ra<strong>di</strong>kal SM Kartosoewirjo sebagai healing anti-dote<br />

mengobati sakit hati dan frustasi. Dalam beberapa minggu<br />

penangkapan Sajid Ali terja<strong>di</strong> konflik baru, kali ini mengenai maksud<br />

Pemerintah Pusat untuk menggabungkan Aceh ke dalam provinsi<br />

Sumatera Utara. Seperti juga "revolusi sosial" dan perbantahan<br />

mengenai pembagian kekuasaan ekonomi, politik, dan militer,<br />

perbedaan tentang status administratif Aceh tetap merupakan<br />

penyebab ketidakpuasan dan perpecahan selama bartahun-tahun.<br />

Ketidaksensitivitasan pemerintah, khususnya kalangan birokrasi, telah<br />

menggumpalkan perasaan memberontak yang begitu menggunung <strong>di</strong><br />

kalangan rakyat Aceh. Akibat ketidak pedulian setitik, rusaklah belanga<br />

rakyat: kekeceewaan, keputusasaan, pemberontakan pun muncul <strong>di</strong><br />

mana, bukan hanya <strong>di</strong> Aceh, melainkan <strong>di</strong> seantero Indonesia.<br />

Sebagaimana akan kita lihat <strong>di</strong> bawah ini, birokrasi eksekutif<br />

pemerintah justru melakukan hal yang tidak penting sementara hal<br />

penting tidak <strong>di</strong>lakukan. Sakit hati dan marah adalah ekspresi wajar<br />

dari ethos yang tidak cerdas seperti ini. Bahkan penentangan terhadap<br />

provinsi Sumatera Utara dan makin bertambahnya campur tangan<br />

Pemerintah Pusat dan Provinsi menja<strong>di</strong> salah satu sebab langsung<br />

pecahnya pemberontakan Darul Islam <strong>di</strong> sini.<br />

Peristiwa DI/TII yang meletus <strong>di</strong> Aceh tahun 1953 merupakan<br />

suatu peristiwa yang cukup kompleks yang <strong>di</strong>akibatkan oleh faktor<br />

yang cukup kompleks pula. Meskipun hampir semua ahli sepakat<br />

bahwa penghapusan otonomi merupakan salah satu faktor sentral<br />

yang menyebabkan terja<strong>di</strong>nya gerakan ini, tetapi tidak semua setuju<br />

bahwa faktor penghapusan otonomi sebagai satu-satunya faktor<br />

terja<strong>di</strong>nya Peristiwa DI/TII Aceh. Dalam hal ini penulis juga sepakat<br />

3 Wawancara dengan Ishak Ibrahim, Banda Aceh, 24 Juli 2006.<br />

Operasi Militer: Pembantaian Rakyat Aceh <strong>di</strong> Cot Jeumpa, Pulot, Gunung Kulu, dan … 245<br />

pejuang mujahi<strong>di</strong>n-pejuang mujahi<strong>di</strong>n Darul Islam <strong>di</strong> Aceh untuk<br />

menghentikan perjuangan mereka dan berun<strong>di</strong>ng dengan Republik<br />

telah gagal. Gubernur baru Sumatera Utara, S.M. Amin, melakukan<br />

surat-menyurat dengan pemimpin-pemimpin pejuang mujahi<strong>di</strong>n yang<br />

terkemuka sejak akhir 1953. Walaupun <strong>di</strong>a sen<strong>di</strong>ri bukan orang Aceh<br />

(<strong>di</strong>a sen<strong>di</strong>ri seorang Batak Mandailing), hubungan Amin dengan<br />

Teungku Daud Beureu`eh dan rekan-rekannya yang akrab baik.<br />

Sebenarnya, pengangkatannya sebagai pengganti Abdul Hakim, yang<br />

menjauhi pemimpin-pemimpin Aceh dengan sikapnya, sebagian<br />

adalah karena <strong>di</strong>dorong perkenalannya yang akrab dengan pemimpinpemimpin<br />

ini. 21 Karena, selama masa Jepang <strong>di</strong>a menja<strong>di</strong> kepala<br />

sekolah menengah <strong>di</strong> Banda Aceh, sedangkan kemu<strong>di</strong>an <strong>di</strong>a menja<strong>di</strong><br />

anggota mahkamah penga<strong>di</strong>lan <strong>di</strong> Sigli bersama Usman Raliby dan<br />

Hasan Aly. Sesudah proklamasi kemerdekaan ia menja<strong>di</strong> anggota dan<br />

kemu<strong>di</strong>an, Januari 1946,-Ketua Dewan Perwakigan Rakyat Daerah<br />

Aceh. Kemu<strong>di</strong>an menyusul pula pengangkatannya sebagai gubernur<br />

Sumatera Utara.<br />

Pimpinan tentara mengakui, tingkah laku yang tidak senonoh para<br />

prajuritnya sen<strong>di</strong>ri menambah keberhasilan propaganda Darul Islam. 22<br />

Prajurit-prajurit dari luar daerah—Batak Minangkabau, dan Jawa—<br />

kadang-kadang sangat menyakitkan hati orang Aceh dengan kelakuan<br />

mereka. Untuk memperbaiki hal ini Angkatan Darat mengeluarkan<br />

perintah kepada anggotanya agar berlaku baik terhadap rakyat<br />

setempat, dengan memberikan keterangan tentang masyarakat Aceh<br />

maupun nasihat bagaimana harus bersikap dalam masyarakat ini.<br />

Demikianlah mereka <strong>di</strong>larang memasuki masjid memakai sepatu dan<br />

main ju<strong>di</strong> serta minum minuman keras, dan <strong>di</strong>peringatkan agar<br />

21 Ketika Amin <strong>di</strong>angkat, dua puluh partai dan organisasi, <strong>di</strong> antaranya Masyumi, GPII<br />

dan Muhamma<strong>di</strong>yah mendesak agar Abdul Hakim terus menduduki jabatannya. Partaipartai<br />

yang menentang termasuk PKi, yang ingin Abdul Hakim segera <strong>di</strong>pecat.<br />

Persoalannya adalah politik agraria Abdul Hakim; PKI menyatakan <strong>di</strong>a bertanggung jawab<br />

tentang penangkapan para petani Bagian Dokumentasi, Sekitar Peristiwa Daud Beureu`eh,<br />

(Jakarta: Kronik Kementerian Penerangan, t.t., Jilid I), hlm. 369-370.<br />

22 Ibid.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!