darul-islam-di-aceh
darul-islam-di-aceh
darul-islam-di-aceh
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
118<br />
Darul Islam <strong>di</strong> Aceh: Analisis Sosial-Politik Pemberontakan Regional <strong>di</strong> Indonesia<br />
<strong>di</strong>beritahu tentang daftar itu, menurut Amelz, memutuskan untuk<br />
membelot. 59<br />
Walaupun ada benarnya penilaian Boland dan Amelz akan arti<br />
pentingnya daftar hitam ini, kedua penulis mengabaikan, atau<br />
meremehkan, perbedaan pendapat antara calon pemimpin-pemimpin<br />
Darul Islam mengenai urgensi pemberontakan bersenjata. Keyakinan<br />
yang <strong>di</strong>perlihatkan Hatta sekembalinya dari Aceh mungkin karena<br />
salah memperhitungkan posisi Daud Beureu`eh. Daud Beureu`eh<br />
<strong>di</strong>anggap Hatta sebagai pemimpin unsur-unsur yang tidak puas <strong>di</strong><br />
daerah itu, dan <strong>di</strong>a yakin unsur-unsur ini dapat <strong>di</strong>kuasai Daud<br />
Beureu`eh. Tentu saja sangat mungkin bahwa Daud Beureu`eh<br />
<strong>di</strong>anggap sebagian besar rakyat Aceh sebagai satu-satunya orang yang<br />
pantas dan mampu memimpin pemberontakan terhadap Pemerintah<br />
Pusat. Juga benar pula, sebaliknya, Daud Beureu`eh menghadapi<br />
banyak kesulitan dalam mengendalikan orang-orang kepala batu yang<br />
tidak sabar untuk bertindak.<br />
Ja<strong>di</strong> mungkin saja pemberontakan <strong>di</strong>cetuskan oleh tindakan<br />
bersenjata yang terburu nafsu yang <strong>di</strong>lakukan pemuda-pemuda yang<br />
kena hasut dengan tujuan menyerobot senjata dari Polisi, dengan<br />
begitu memaksa melaksanakan rencana yang <strong>di</strong>buat pada awal 1953<br />
yang realisasinya telah <strong>di</strong>tangguhkan sesudah pembicaraan antara<br />
Hatta dan Daud Beureu`eh. Daud Beureu`eh, yang kini menyadari<br />
bahwa <strong>di</strong>a akan termasuk mereka yang pertama-tama akan <strong>di</strong>tangkap<br />
pada tanda pertama pemberontakan, lalu tidak punya pilihan lain<br />
kecuali ikut dan menerima pimpinan pemberontakan. Bahwa Daud<br />
Beureu`eh benar-benar mengalami kesulitan dalam mengendalikan<br />
kaum ra<strong>di</strong>kal muda <strong>di</strong>ungkapkan Amelz yang menyatakan, terdapat<br />
suara-suara yang menuntut bertindak cepat terdengar dalam sebulan<br />
sebelum pemberontakan meletus. Permintaan bertindak oleh orangorang<br />
muda ini <strong>di</strong>dorong keadaan yang bertambah tegang, maupun<br />
karena khawatif akan kemungkinan langkah represif dari pihak<br />
59 Dokumentasi, Sekitar Peristiwa Daud Beureu’eh, Jilid I (Jakarta: Kronik Kementerian<br />
Penerangan (t.t.), hlm. 263.<br />
Operasi Militer: Pembantaian Rakyat Aceh <strong>di</strong> Cot Jeumpa, Pulot, Gunung Kulu, dan … 251<br />
40 Dolah Leman 45 tahun Deah Mamplam<br />
41 Agam Dolah 20 tahun Deah Mamplam<br />
42 Amin Tjalok 50 tahun Pulot<br />
43 Bintang Pulot 50 tahun Pulot<br />
44 Hasjem Gam Doli 12 tahun Lam Seunia<br />
45 Musa Pulot 35 tahun Pulot<br />
46 Dolah Pante 40 tahun Meunasah Bak U<br />
47 Harun Toke 35 tahun Meunasah Bak U<br />
48 Sarong Gapi 25 tahun Mesdjid<br />
49 Raman Kob 50 tahun Pulot<br />
50 Him Amat 40 tahun Pulot<br />
51 Hasan Gam Blang 11 tahun Meunasah Mesdjid<br />
52 Amad Subin 50 tahun Pulot<br />
53 Dolah Ahmad 11 tahun Pulot<br />
54 Hajem Husen 18 tahun Lam Seunia<br />
55 Ma’e Riek 40 tahun Lam Seunia<br />
56 Mud Leupoh 55 tahun Lam Seunia<br />
57 Itam Him I<strong>di</strong> 35 tahun Deah Mamplam<br />
58 Bunthok Musa 14 tahun Deah Mamplam<br />
59 Djuned Adam 11 tahun Deah Mamplam<br />
60 Zainun Petua Hasjem 12 tahun Meunasah Bak U<br />
61 Harun Tjapik 40 tahun Lam Seunia Peg. P.U.<br />
62 Hassan K/ Adjad 35 tahun Lam Seunia<br />
63 Min Hassan Bile 20 tahun Lam Seunia/Pulot<br />
64 Dullah Teupin 50 tahun Meunasah Pulot<br />
Dan 4 orang lagi yang tidak <strong>di</strong>kenal namanya dengan pasti.