05.06.2013 Views

Chapter%20II

Chapter%20II

Chapter%20II

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

2.4. Patogenesis<br />

Selama dalam kandungan janin relatif aman terhadap kontaminasi kuman<br />

karena terlindung oleh berbagai organ tubuh seperti plasenta, selaput amnion,<br />

khorion, dan beberapa faktor anti infeksi dari cairan amnion. 19<br />

Infeksi pada neonatus dapat terjadi antenatal, intranatal dan pascanatal. Lintas<br />

infeksi perinatal dapat digolongkan sebagai berikut:<br />

2.4.1. Infeksi Antenatal.<br />

Infeksi antenatal pada umumnya infeksi transplasenta, kuman berasal dari ibu,<br />

kemudian melewati plasenta dan umbilikus dan masuk ke dalam tubuh bayi melalui<br />

sirkulasi bayi. Infeksi bakteri antenatal antara lain oleh Streptococcus Group B.<br />

Penyakit lain yang dapat melalui lintas ini adalah toksoplasmosis, malaria dan sifilis.<br />

Pada dugaan infeksi tranplasenta biasanya selain skrining untuk sifilis, juga dilakukan<br />

skrining terhadap TORCH (Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes).<br />

2.4.2. Infeksi Intranatal<br />

Infeksi intranatal pada umumnya merupakan infeksi asendens yaitu infeksi<br />

yang berasal dari vagina dan serviks. Karena ketuban pecah dini maka kuman dari<br />

serviks dan vagina menjalar ke atas menyebabkan korionitis dan amnionitis. Akibat<br />

korionitis, maka infeksi menjalar terus melalui umbilikus dan akhirnya ke bayi.<br />

Selain itu korionitis menyebabkan amnionitis dan liquor amnion yang terinfeksi ini<br />

masuk ke traktus respiratorius dan traktus digestivus janin sehingga menyebabkan<br />

infeksi disana. 21<br />

Universitas Sumatera Utara

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!