Chapter%20II
Chapter%20II
Chapter%20II
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Penggunaan Air Susu Ibu (ASI) sudah dibuktikan dapat mencegah terjadinya<br />
infeksi pada bayi. Bayi yang mendapat ASI mempunyai risiko lebih kecil untuk<br />
memperoleh infeksi daripada bayi yang mendapat susu formula. Efektifitas ASI<br />
tergantung dari jumlah yang diberikan, semakin banyak ASI yang diberikan semakin<br />
sedikit risiko untuk terkena infeksi. Insidensi infeksi nosokomial pada bayi prematur<br />
yang mendapat ASI (29,3%) lebih kecil dibandingkan dengan bayi prematur yang<br />
mendapat susu formula (47,2%). 12<br />
f. Pembersihan Ruang Perawatan Bayi<br />
Bentuk, konstruksi dan suasana ruang perawatan yang baik dan memadai<br />
dapat mengurangi insidens infeksi nosokomial. Setiap ruang perawatan terutama<br />
NICU (Neonatal Intensive Care Unit) memerlukan paling sedikit 1 ruangan isolasi<br />
untuk 2 pasien yang terinfeksi, dan ruangan untuk cuci tangan, ruangan tempat<br />
memakai baju steril untuk tindakan invasif, dan tempat penyimpanan alat-alat atau<br />
material yang sudah dibersihkan. 7<br />
g. Perawatan persalinan aseptik<br />
Perawatan ibu selama persalinan dilakukan secara aseptik, dan pemberian<br />
ampicillin 1 gram intravena yang diberikan pada awal persalinan dan tiap 6 jam<br />
selama persalinan. Pemberian ampicillin dapat menurunkan risiko terjadinya infeksi<br />
awitan dini (early-onset) sampai 56% pada bayi lahir prematur karena ketuban pecah<br />
dini, serta menurunkan resiko infeksi Streptococcus Grup B sampai 36%. Pada<br />
wanita dengan korioamnionitis dapat diberikan ampicillin dan gentamicin, yang dapat<br />
menurunkan angka kejadian sepsis neonatorum sebesar 82% dan infeksi<br />
Streptococcus Grup B sebesar 86%. Sedangkan wanita dengan faktor risiko seperti<br />
Universitas Sumatera Utara