Chapter%20II
Chapter%20II
Chapter%20II
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
2.3. Klasifikasi Sepsis Neonatorum<br />
Berdasarkan waktu terjadinya, sepsis neonatorum dapat diklasifikasikan<br />
menjadi dua bentuk yaitu sepsis neonatorum awitan dini (early-onset neonatal sepsis)<br />
dan sepsis neonatorum awitan lambat (late-onset neonatal sepsis). 19<br />
Sepsis awitan dini (SAD) merupakan infeksi perinatal yang terjadi segera<br />
dalam periode pascanatal (kurang dari 72 jam) dan biasanya diperoleh pada saat<br />
proses kelahiran atau in utero. 20 Incidence rate sepsis neonatorum awitan dini adalah<br />
3,5 kasus per 1.000 kelahiran hidup dan 15-50% pasien tersebut meninggal. 7<br />
Sepsis awitan lambat (SAL) merupakan infeksi pascanatal (lebih dari 72 jam)<br />
yang diperoleh dari lingkungan sekitar atau rumah sakit (infeksi nosokomial). Proses<br />
infeksi pasien semacam ini disebut juga infeksi dengan transmisi horizontal. Angka<br />
mortalitas SAL lebih rendah daripada SAD yaitu kira-kira 10-20%. 7 SAD sering<br />
dihubungkan dengan infeksi intranatal, sedangkan SAL sering dihubungkan dengan<br />
infeksi postnatal terutama nosokomial. 20 Tabel di bawah ini mencoba<br />
menggambarkan klasifikasi sepsis berdasarkan awitan dan sumber infeksi.<br />
Tabel 2.1. Klasifikasi sepsis berdasarkan awitan dan sumber infeksi. 7<br />
Dini Lambat<br />
Awitan 72 jam<br />
Sumber Infeksi Jalan Lahir Lingkungan<br />
(Nosokomial)<br />
Universitas Sumatera Utara