05.06.2013 Views

Chapter%20II

Chapter%20II

Chapter%20II

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Dalam penelitian Suwiyoga, dkk tahun 2007 dengan menggunakan<br />

rancangan penelitian studi kohort di Indonesia menemukan bahwa resiko SAD<br />

pada ketuban pecah kurang 12 jam adalah 1,5 kali, sesudah 12-18 jam adalah 7<br />

kali dan pada 18-24 jam adalah 9 kali. 35 Selain itu, KPD merupakan faktor risiko<br />

utama prematuritas yang merupakan penyumbang utama SAD dan kematian<br />

perinatal. 40<br />

a.2.6. Infeksi dan demam (>38°C) pada masa peripartum<br />

Infeksi dapat merupakan akibat korioamnionitis, infeksi saluran kemih,<br />

kolonisasi vagina oleh Streptococcus grup B (SGB), kolonisasi perineal oleh E.<br />

coli, dan komplikasi obstetrik lainnya. 18 Ibu yang menderita infeksi ketika hamil<br />

dapat menyebabkan dampak yang besar terhadap ibu maupun janin dan bayi<br />

neonatal seperti infeksi neonatal. 39<br />

a.2.7. Cairan ketuban hijau keruh dan berbau.<br />

Dalam penelitian Nugrahani, dkk tahun 2005 dengan menggunakan<br />

rancangan penelitian uji diagnostik potong lintang di RS Dr. Sardjito Yogyakarta<br />

terdapat proporsi ibu dengan keadaan air ketuban keruh melahirkan bayi yang<br />

mengalami sepsis neonatorum sebanyak 33,1%. 15 Menurut hasil penelitian<br />

Simbolon di instalasi kebidanan Rumah Sakit Pusat Sardjito Yogyakarta dari<br />

bulan Januari 2001 ditemukan 72 % faktor risiko sepsis neonatorum adalah<br />

BBLR dengan keadaan air ketuban bau busuk. 10<br />

a.2.8. Riwayat Persalinan Ibu<br />

Bayi yang lahir dengan tindakan (ekstraksi cunam/vakum dan seksio<br />

sesaria) berisiko mengalami sepsis neonatorum. Infeksi dapat diperoleh bayi dari<br />

Universitas Sumatera Utara

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!