05.06.2013 Views

Chapter%20II

Chapter%20II

Chapter%20II

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Jumah, dkk (2007) di Basrah Maternity and Children Hospital, penderita sepsis<br />

neonatorum lebih banyak pada bayi laki-laki, diantaranya 56,75% yang hidup<br />

dan 43,25% yang meninggal. 24<br />

a.1.3. Prematuritas<br />

Prematur adalah satu-satunya faktor paling signifikan berkorelasi dengan<br />

sepsis. Risiko meningkat sebanding dengan penurunan berat lahir. 18 Bayi<br />

prematur adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu.<br />

Bayi yang lahir prematur mempunyai berat badan lahir rendah, namun bayi yang<br />

mempunyai berat badan lahir rendah belum tentu mengalami kelahiran<br />

prematur. 27 Bayi prematur rentan mengalami infeksi/septikemia.<br />

Infeksi/septikemia empat kali beresiko menyebabkan kematian bayi prematur. 28<br />

Umumnya imunitas bayi kurang bulan lebih rendah dari pada bayi cukup bulan.<br />

Transpor imunuglobulin melalui plasenta terutama terjadi pada paruh terakhir<br />

trimester ketiga. Setelah lahir, konsentrasi imunoglobulin serum terus menurun,<br />

menyebabkan hipigamaglobulinemia berat. Imaturitas kulit juga melemahkan<br />

pertahanan kulit. 29<br />

Incidence rate sepsis neonatorum yang dilaporkan bervariasi, antara 1-8<br />

per 1.000 kelahiran hidup, dengan kejadian terbanyak pada bayi kurang bulan<br />

dengan berat badan lahir rendah. 7<br />

a.1.4. Berat lahir rendah.<br />

Bayi berat lahir rendah adalah bayi yang kurang atau sama dengan<br />

2500 gram saat lahir. Tujuh persen dari semua kelahiran termasuk kelompok ini.<br />

Kebanyakan persoalan terjadi pada bayi yang beratnya kurang dari 1500 gram<br />

Universitas Sumatera Utara

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!