Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
alada polwan jelita I memborong properti singapura<br />
komik<br />
bocah vs<br />
rampok<br />
bukan<br />
prabowo<br />
tapi jokowi<br />
EDISI <strong>79</strong> | 3 - 9 juni 2013
dAFTAR isi<br />
Edisi <strong>79</strong> 3 - 9 juni 2013<br />
fokuS<br />
Gigitan anak macan<br />
Prabowo dulu membujuk dan menyokong Jokowi untuk<br />
nyalon Gubernur Jakarta. ia sudah diingatkan Jokowi<br />
bisa menjadi anak macan. kini ia pun digigit.<br />
naSionaL<br />
Genit di Penghujung Jabatan<br />
hukum<br />
Susah Payah ‘menggiring’ Darin<br />
kriminaL<br />
Balada Polwan Jelita<br />
briptu Rani menghilang. sespri<br />
kapolres Mojokerto itu lari<br />
dari tugas. ia stres sering jadi<br />
korban pelecehan seksual.<br />
ekonomi<br />
menggertak Lewat Salak<br />
BiSniS<br />
memborong Properti di negeri Singa<br />
LenSa<br />
Lompat indah ekstrem<br />
Cover: Kiagus Auliansyah<br />
@majalah_detik majalah detik<br />
TAp pAdA KonTen unTuK membAcA ArTiKel<br />
inTernaSionaL<br />
Peringatan maois dari Chhattisgarh<br />
PeoPLe<br />
Dewa Budjana, Winona ryder, Bill Gates<br />
Gaya hiDuP | kesehatan<br />
Tanam Benang: Cantik ala korea<br />
Gaya hiDuP | Wisata<br />
mata air Soda & Salib kasih<br />
Seni & hiBuran | buDaya<br />
Potret indah kesahajaan india<br />
Seni & hiBuran | filM<br />
Drama Dangkal Paul Walker<br />
WkWkWk<br />
Capres alam Gaib<br />
fiLm Pekan ini<br />
aGenDa<br />
Di tengah hutan, ratusan<br />
anggota pemberontak<br />
Maois menyerang iringiringan<br />
anggota Partai<br />
kongres india.<br />
koLom e-BankinG<br />
muDahnya PemBayaran meLaLui virTuaL aCCounT<br />
bapak Chandra tidak<br />
perlu khawatir karena<br />
saat ini bii menyediakan<br />
layanan bii Virtual<br />
account (bii Va), yaitu<br />
metode transaksi<br />
pembayaran tagihan...<br />
inTervieW<br />
franz magnis-Suseno: saya tak Melihat Jasa sby<br />
Orang menyebut kota ini<br />
sebagai kota Rohani. tapi<br />
tentu saja tak melulu<br />
soal religi saja kalau<br />
berkunjung ke sini.<br />
komik<br />
Bocah 10 Tahun<br />
Lawan maLing<br />
moTor<br />
Pemimpin redaksi: Arifin Asydhad Wakil Pemimpin redaksi: Iin Yumiyanti redaksi: Deden Gunawan,M Rizal,<br />
Irwan Nugroho, Ken Yunita, Mulat Esti Utami, Silvia Galikano, Bahtiar Rifai, Evi Tresnawati,<br />
Monique Shintami, Isfari Hikmat, Rahmayoga Wedar, Aryo Bhawono, Hans Henricus Tim foto:<br />
Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus Purnomo Product management: Rohalina Gunara, Sena<br />
Achari, Eko Tri Hatmono Creative Designer: Mahmud Yunus, Kiagus Aulianshah, Galih Gerryaldy,<br />
Desy Purwaningrum, Arieskariny Dwi Putri.<br />
kontak iklan: Arnie Yuliartiningsih, email: sales@detik.com Telp: 021-<strong>79</strong>177000, fax: 021-<strong>79</strong>187769<br />
Direktur utama: Budiono Darsono Direktur: Nur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, Warnedy kritik dan Saran:<br />
appsupport@detik.com alamat redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya<br />
No.75 Jakarta Selatan, 12740 Telp: 021-<strong>79</strong>41177 fax: 021-<strong>79</strong>44472 email: redaksi@majalahdetik.com<br />
majalah detik dipublikasikan oleh PT agranet multicitra Siberkom, Grup Trans Corp. Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012
1<br />
4<br />
FITUR KOMENTAR<br />
Kini anda bisa berpartisipasi<br />
untuk memberikan komentar<br />
pada artikel Majalah Detik.<br />
Anda dapat melihat dan memberikan<br />
komentar pada list komentar.<br />
Untuk memberikan komentar anda<br />
diharuskan login menggunakan<br />
detikconnect, atau menggunakan<br />
akun facebook dan twitter.<br />
2<br />
Lihat pada akhir artikel yang<br />
memiliki tanda komentar.<br />
5 6<br />
Tulis komentar anda pada Text<br />
Box komentar dan "kirim".<br />
3<br />
Tap button komentar dan<br />
tunggu halaman komentar<br />
terbuka keseluruhan<br />
Komentar anda akan tampil pada<br />
list komentar kurang lebih dalam<br />
5 menit.<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
nasional<br />
Genit di PenGhujunG<br />
jabatan<br />
DPRD DKI JaKaRta mengaJuKan haK InteRPelasI KePaDa<br />
JoKowI. lenggaK-lenggoK PolItIK JustRu teRlIhat<br />
sebagaI aKsI genIt DI PenghuJung masa Jabatan.<br />
Reporter: Isfari hikmat dan salmah muslimah<br />
detikfoto<br />
Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) punya<br />
firasat buruk. DPRD DKI Jakarta mulai menyerangnya.<br />
Mereka menggunakan hak interpelasi<br />
melalui Komisi A ketika mengkritisi<br />
pelaksanaan program Kartu Jakarta Sehat (KJS).<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
nasional<br />
Antrean loket KJS di RS Budi<br />
Asih.<br />
Hasan/detikfoto<br />
Ancaman interpelasi dari DPRD DKI Jakarta bisa<br />
berujung pada pemakzulan. “Ya karena sudah seperti<br />
ini, kalau feeling pertamanya dulu ke sana (pemakzulan).<br />
Ngapain interpelasi hanya untuk masalah kerikil<br />
kecil seperti ini?” keluh Jokowi.<br />
Sang gubernur pantas khawatir. Interpelasi bergulir<br />
secara janggal. Ide interpelasi berawal dari tangan<br />
anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai<br />
Demokrat Taufiqurrahman. Rabu malam 22 Mei 2013,<br />
ia mencari dukungan penandatangan hak interpelasi<br />
kepada gubernur.<br />
Padahal Komisi A tidak mengurusi masalah kesehatan,<br />
melainkan pemerintahan. Urusan kesehatan<br />
seharusnya bergulir melalui Komisi E. Namun Taufiq<br />
ngotot, alasannya interpelasi adalah hak sebagai anggota<br />
dewan bukan soal komisi.<br />
Ia mengaku beberapa rumah sakit (RS) berkeluh kesah<br />
kepayahan melakukan pelayanan program KJS.<br />
Beberapa dokter bahkan ikut-ikutan melayangkan<br />
protes. Sebanyak 16 rumah sakit terancam rugi kare-<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
nasional<br />
Tap untuk melihat video<br />
interpelasi Jokowi<br />
na menutup obat yang tidak ditangani oleh PT Askes.<br />
PT Askes merupakan pihak ketiga yang dipercaya<br />
pemerintah untuk menangani KJS. Padahal banyak<br />
tindakan yang tidak dapat diatasi seperti minimnya<br />
obat-obatan. Menurutnya pelaksanaan KJS cukup<br />
dilakukan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta, bukan<br />
PT Askes.<br />
“Kami sudah punya sistem jaminan yang lebih<br />
baik kok. Bikin masyarakat tenang gitu loh. Kami tidak<br />
mau ini menggunakan PT Askes, kami mau ini dikelola<br />
Dinas Kesehatan,” tegasnya.<br />
Ajakan Taufiq didukung anggota<br />
lainnya. Sebanyak 20 anggota<br />
Fraksi Partai Demokrat seluruhnya<br />
memberikan dukungan. Fraksi lainnya,<br />
2 orang dari PAN, 5 dari Partai<br />
Hanura, 4 dari PPP, dan 1 dari Partai<br />
Golkar. Jumlah keseluruhan penandatangan<br />
hak interpelasi menjadi 32<br />
orang.<br />
Namun jalan interpelasi janggal ini<br />
tidak mulus. Rapat pimpinan tindak<br />
lanjut interpelasi justru membuka tabir<br />
kegenitan politik interpelasi ini. DPRD DKI Jakarta<br />
melakukan rapat konfirmasi pada Senin 27 Mei 2013<br />
dengan penandatangan interpelasi dan 16 RS yang<br />
diklaim mengaku keberatan. Nyatanya hanya dua RS<br />
yang mengaku keberatan karena tidak memiliki pelayanan<br />
memadai.<br />
Esoknya, konfirmasi kembali dilakukan dengan<br />
Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Lagi-lagi fakta rapat<br />
tidak menggambarkan kekhawatiran Taufiq. Dinas<br />
Kesehatan DKI Jakarta justru terganggu konsentrasinya<br />
dengan isu interpelasi.<br />
Interpelasi justru menyita pikiran Dinas Kesehatan,<br />
padahal banyak persiapan yang tengah mereka lakuk-<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
nasional<br />
Anggota Komisi A DPRD DKI<br />
Jakarta dari Fraksi Partai<br />
Demokrat Taufiqurrahman.<br />
detikfoto<br />
an. “Iya, kami juga setuju kalau ini sudah<br />
jadi luar biasa. Bahkan kami jadi sering<br />
dikejar-kejar, sampai terganggu dalam<br />
pelaksanaan KJS,” ucap Kepala Dinas Kesehatan<br />
DKI Jakarta Dien Emmawati.<br />
Alhasil, empat fraksi partai di DPRD DKI<br />
Jakarta, yakni Fraksi Golkar, PPP, Hanura,<br />
dan Damai Sejahtera, menarik dukungannya<br />
untuk interpelasi saat itu juga. Suara<br />
interpelasi pelan-pelan meredup. Hingga<br />
Rabu 29 Mei 2013, 32 penandatangan hak<br />
interpelasi kini menyisakan 24 orang saja.<br />
Namun pencabutan dukungan ini belum<br />
cukup untuk menyudahi polemik. Hak interpelasi<br />
dapat digulirkan ketika 30 persen<br />
dari anggota DPRD setuju. Mereka harus<br />
berasal dari dua fraksi. Saat ini fraksi yang<br />
masih belum mencabut tanda tangannya hanya PAN<br />
dan Demokrat saja. Makanya Jokowi masih berfirasat<br />
buruk.<br />
Posisi politik Jokowi memang susah. Pasangan Gubernur-Wakil<br />
Gubernur DKI Jakarta, Jokowi-Basuki<br />
Tjahaja Purnama (Ahok) diusung oleh dua partai politik,<br />
PDIP dan Partai Gerindra. Mereka hanya menguasai<br />
21 kursi dari 94 kursi di DPRD DKI Jakarta. Dengan<br />
dukungan yang kecil itu agak repot mengendalikan<br />
nafsu liar DPRD DKI Jakarta.<br />
Namun Fraksi PDIP dan Partai Gerindra memastikan<br />
Taufiq sekadar usil saja. Maklum, mendekati<br />
2014, banyak anggota dewan yang berperilaku genit<br />
demi popularitas.<br />
“Menurut saya ini kegenitan saja. Ini sudah akhir<br />
tahun, masa jabatan sudah mau habis, jadi dia mau<br />
pakai (haknya),” ungkap Ketua Fraksi Partai Gerindra<br />
DPRD DKI Jakarta Muhammad Sanusi.<br />
(aRY/Yog)<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
hukum<br />
susah Payah<br />
‘Menggiring’ Darin<br />
DaRin MuMtazah BeluM teRenDus jejaknya. DiDuga<br />
aDa aliRan uang DaRi Mantan PResiDen Pks luthfi<br />
hasan ishaaq kePaDa DaRin. kPk akan jeMPut Paksa.<br />
Reporter: Bahtiar Rifai<br />
Foto: istimewa<br />
Kursi pesakitan sudah menanti bekas Presiden<br />
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi<br />
Hasan Ishaaq. Pertengahan Juni tahun ini,<br />
kemungkinan besar ia akan disidang di Pengadilan<br />
Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).<br />
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah me-<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
hukum<br />
Darin sudah<br />
dua kali<br />
dipanggil ke<br />
kantor KPK<br />
di Kuningan,<br />
Jakarta<br />
Selatan,<br />
namun tak<br />
pernah<br />
datang.<br />
rampungkan berkas penyidikan nya dalam kasus suap<br />
kuota impor daging sapi dan pencucian uang. “Sudah<br />
naik ke penuntutan,” ujar juru bicara KPK, Johan Budi,<br />
Kamis 30 Mei 2013.<br />
Berkas Luthfi dikabarkan lengkap setelah KPK<br />
akhirnya menginterogasi asisten Luthfi, Ahmad Zaky.<br />
Zaky diketahui ikut membicarakan impor daging sapi<br />
PT Indoguna Utama dengan Ahmad Fathanah. Beberapa<br />
aset Luthfi seperti rumah dan mobil juga diatasnamakan<br />
Zaky. Namun, Zaky ogah-ogahan. Setelah<br />
bersaksi di Pengadilan Tipikor Rabu sehari sebelumnya,<br />
ia akhirnya digelandang ke KPK.<br />
Di satu sisi, masa penahanan Luthfi juga habis pada<br />
30 Mei, sehingga berkasnya harus naik ke penuntutan.<br />
Namun, sejatinya masih ada lagi yang dikejar KPK,<br />
yaitu Darin Mumtazah. Namanya masuk dalam daftar<br />
saksi, tetapi hingga berkas Luthfi rampung, Darin<br />
belum berhasil dimintai keterangan.<br />
Darin adalah siswi kelas 12 SMK Dewi Sartika yang<br />
baru saja lulus Ujian Nasional (UN). Dari keterangan<br />
kerabat dan tetangganya di kontrakan Jl. Bhineka Raya<br />
No. 3 RT 10 RW 09, Cipinang Cempedak, Jatinegara,<br />
Jakarta Timur, anak pasangan Ziad dan Mufida ini telah<br />
diperistri Luthfi. Darin, yang merupakan keturunan<br />
Arab-Cirebon itu pula yang diduga sebagai “pustun”<br />
dalam rekaman telepon Luthfi dan Fathanah. Percakapan<br />
keduanya tentang impor daging menyerempet<br />
pula istri-istri Luthfi. Fathanah menyebut pustun, yang<br />
kurang lebih berarti suku di Pakistan dengan gadisgadis<br />
cantiknya. Namun, Mufida membantah anaknya<br />
menikah dengan Luthfi.<br />
Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengungkapkan,<br />
penyidik membutuhkan keterangan Darin, karena<br />
diduga ada uang Luthfi yang mengalir ke remaja berusia<br />
19 tahun tersebut. Darin sudah dua kali dipanggil<br />
ke kantor KPK di Kuningan, Jakarta Selatan, namun<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
hukum<br />
Rumah Darin<br />
dok. detikFoto<br />
tak pernah datang.<br />
Barang-barang berharga apa saja yang sudah diberikan<br />
Luthfi kepada Darin juga masih belum jelas.<br />
Kerabat Mufida, Usman dan Sakli, menyebut Darin dijanjikan<br />
mobil dan rumah mewah seharga Rp3 miliar.<br />
Luthfi memang sedang membeli rumah di Kebagusan,<br />
Jaksel. Namun, pengembang mengatakan rumah itu<br />
bukan atas nama Darin.<br />
Guru multimedia Darin, Gilang, mengatakan, anak<br />
didiknya yang satu ini tergolong lengkap fasilitas belajarnya.<br />
Darin mempunyai iPhone, kamera dan laptop,<br />
yang dipakainya untuk belajar multimedia. Karena<br />
tersedianya perangkat-perangkat itu, Darin sangat<br />
menonjol di mata pelajaran itu.<br />
“Video yang dibikin Darin lebih bagus dibanding punya<br />
teman-temannya,” ucap Gilang kepada majalah<br />
detik.<br />
Sejak namanya muncul di berbagai pemberitaan,<br />
Darin memang menghilang. Keluarga Darin juga diketahui<br />
memiliki kontrakan di Jalan Kebon Nanas 1<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
hukum<br />
Mentan Suswono (kiri) bersama<br />
tersangka korupsi pengurusan<br />
impor daging sapi Ahmad<br />
Fathanah (tengah) dan Luthfi<br />
Hasan Ishaaq (kanan).<br />
antaRa/wahyu PutRo a<br />
No. 27. Namun, hanya Mufida saja yang bolak-balik ke<br />
kedua kontrakan itu untuk memberi makan tiga kucing<br />
kesayangan Darin. Darin menghilang bersama ayahnya<br />
selama dua pekan ini. Sempat terdengar kabar ia<br />
bersembunyi di Cirebon.<br />
KPK sempat menitipkan surat panggilan kepada<br />
ketua RT di Cipinang Cempedak. Juga, mencari-cari<br />
Darin di sekolahnya yang terletak di Jl. Kebon Nanas<br />
Utara II/23, Jatinegara. Namun, penyidik-penyidik andal<br />
KPK masih belum menemukan Darin.<br />
Penyidik rupanya belum menyerah. Kamis siang,<br />
tiga penyidik kembali menyambangi rumah Darin di<br />
Kebon Nanas. Tak menemukan yang dicari, mereka<br />
meluncur ke kontrakan Darin di Jl. Bhineka Raya. Namun<br />
masih nihil juga, tidak ada siapa pun di rumah itu.<br />
“Ibunya sekarang kalau datang subuh, kasih makan<br />
kucing,” kata ketua RT 10, Dede.<br />
Gagal memeriksa di tahap penyidikan, KPK masih<br />
berupaya untuk menemukan Darin. KPK juga menunjukkan<br />
surat pemanggilan paksa kepada ketua RT.<br />
“Nanti akan kita hadirkan di persidangan,” ucap Johan<br />
pasrah. Dede heran mengapa lembaga sekelas KPK<br />
tak berhasil ‘menyentuh’ Darin. “Masa begitu saja<br />
nggak bisa?” ujar Dede. (Wan/yOg)<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
kriminal<br />
BAlAdA<br />
PolwAn<br />
JelitA<br />
BRipTu Rani indah Yuni<br />
nugRaEni mEnghilang.<br />
SESpRi KapolRES mojoKERTo<br />
iTu laRi daRi TugaS. ia<br />
STRES SERing jadi KoRBan<br />
pElEcEhan SEKSual.<br />
Reporter: Evi Tresnawati<br />
istimewa<br />
AnAk saya stres akibat perlakuan tidak senonoh<br />
yang dilakukan atasannya.”<br />
Masraya Situmeang, akhirnya buka mulut<br />
soal menghilangnya Briptu Rani Yuni Nugraeni,<br />
putrinya.<br />
Si ibu tidak menjelaskan secara detail apa saja pelecehan<br />
seksual yang dilakukan atasannya, Kapolres<br />
Mojokerto AKBP Eko Puji Nugroho terhadap Rani.<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
kriminal<br />
Daftar pencarian orang<br />
detikfoto<br />
Ia hanya bilang, Rani yang<br />
bertugas sebagai Sespri Kapolres,<br />
mendapat tugas yang<br />
aneh. Rani harus sering-sering<br />
datang ke sejumlah tempat hiburan<br />
malam di Mojokerto dan<br />
Surabaya. Namun bukan untuk<br />
penyelidikan.<br />
“Ia disuruh menemani para<br />
kolega Kapolres berkaraoke,”<br />
kata Masraya kepada wartawan<br />
di rumahnya di Jalan Neglasari,<br />
Bandung, Ujung Berung, Jawa Barat.<br />
Sementara menurut keterangan Rani secara tertulis<br />
kepada Propam Polda Jawa Timur, pelecehan dan<br />
penghinaan yang diterimanya sudah terjadi sejak 2008,<br />
saat ditempatkan di Polres Mojokerto.<br />
Anggota Polri bernomor NRP 8806201 itu, mengaku<br />
sering dihina dan dilecehkan atasannya, AKP Lilik<br />
Achiril Ekawati, Kabag Humas Polres Mojokerto.<br />
“Beliau memandang saya sebagai wanita nakal (pelacur),”<br />
kata Rani dalam surat tertulis yang diterima<br />
majalah detik.<br />
Karena tidak kerasan dengan sikap Lilik, Rani pun<br />
mengajukan permohonan pindah tugas. Namun Kapolres<br />
Mojokerto tidak mengizinkannya. Terpaksa<br />
Rani tetap bertugas di sana.<br />
Hinaan dan pelecehan yang diterima anak pertama<br />
pasangan Maedi Suti dan Masraya Situmeang itu rupanya<br />
tidak juga berhenti. Bahkan saat Rani menikah<br />
dengan Edi Wibowo, anggota Sat Brimobda Polda Jawa<br />
Timur, 2011 lalu. Meski begitu Rani terus bertahan<br />
lantaran mendapat dukungan sang suami.<br />
Namun sayangnya, pernikahan Rani dengan Edi<br />
Wibowo hanya berjalan setahun. Setelah itu Rani yang<br />
telah dikaruniai seorang anak perempuan, menjadi<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
kriminal<br />
Pelecehan yang<br />
tidak dilupakan<br />
Rani adalah saat<br />
ada pengukuran<br />
baju dinas anggota<br />
Polres Mojokerto.<br />
Sebab hanya Rani<br />
yang diminta<br />
mengukur baju di<br />
ruangan Kapolres.<br />
janda. Rani pun terpaksa tinggal di rumah kos.<br />
Usai bercerai, Rani kemudian bertugas sebagai<br />
ajudan Kapolres Mojokerto AKBP Eko Puji Nugroho.<br />
Menurut Rani, Jabatan barunya ini semakin menambah<br />
beban pikiran dan batinnya.<br />
Betapa tidak, sejak jadi Sespri Kapolres, Rani harus<br />
sering pulang larut malam. Sementara ia harus<br />
memperhatikan anaknya yang masih bayi.<br />
Kondisi ini diperparah dengan kelakuan sang Kapolres<br />
yang mulai genit. “Kapolres sering mengajak saya<br />
jalan-jalan dan makan di ruangannya. Namun saya<br />
menolaknya,” terang Rani.<br />
Pelecehan yang tidak dilupakan Rani adalah saat<br />
ada pengukuran baju dinas anggota Polres Mojokerto.<br />
Sebab hanya Rani yang diminta mengukur baju di<br />
ruangan Kapolres. Parahnya lagi, sang komandanlah<br />
yang langsung melakukan pengukuran baju itu. “Tubuh<br />
saya dipegang-pegang,” imbuh Rani.<br />
Pelecehan yang dilakukan Kapolres tidak berhenti<br />
sampai di situ. Meski sudah sering permintaannya ditolak,<br />
Rani terus-menerus diminta menemani sejumlah<br />
kolega Kapolres yang ingin mencari hiburan.<br />
Untuk memaksa Rani ikut, Kapolres sengaja menyita<br />
BlackBerry (BB) merek Dakota miliknya. Jika tidak<br />
ikut, maka BB Rani akan disita.<br />
Lama-kelamaan Rani semakin tidak betah berdinas<br />
di Polres Mojokerto. Awal 2013, ia pun bermaksud meminta<br />
pindah tugas ke Jakarta atau Bandung. Namun<br />
lagi-lagi permintaan itu ditolak Kapolres.<br />
“Untuk apa pindah Ran? Nanti kalau aku pindah dari<br />
sini (Polres Mojokerto), baru kamu pindah,” begitu<br />
kata Rani menirukan ucapan Kapolres.<br />
Namun Rani kadung tidak kerasan. Sejak itulah ia<br />
mangkir dari tugas dan memilih pulang ke rumah<br />
orang tuanya di Bandung, Jawa Barat.<br />
Hilangnya Rani membuat Polres Mojokerto mene-<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
kriminal<br />
Rani & tunangannya<br />
istimewa<br />
tapkannya sebagai buronan. Bahkan Propam Polda<br />
Jawa Timur membentuk tim khusus untuk mencari<br />
Briptu Rani.<br />
“Tim ini akan menguak jati diri polisi wanita itu,<br />
termasuk rekam jejaknya selama menjadi anggota<br />
polisi di Polres Mojokerto,” kata Kepala Subbidang<br />
Penerangan Masyarakat Bidang Humas Polda Jawa<br />
Timur, Ajun Komisaris Besar Pol Suhartoyo.<br />
Tim itu juga akan menyelidiki tuduhan pelecehan<br />
seksual itu. “Kami masih mencari keterangan dari<br />
saksi-saksi beserta bukti-buktinya,” ujar Suhartoyo.<br />
Namun Polres Mojokerto dan Polda Jawa Timur<br />
hingga kini belum bisa meminta keterangan Rani.<br />
Perempuan kelahiran Bogor, 18 Juni 1988 itu, tidak<br />
kunjung ditemukan.<br />
Majalah detik yang berupaya menemui Rani di<br />
Bandung juga menemui jalan buntu. Ayah Rani, AKP<br />
Maedi Suti yang bertugas sebagai Kapolsek Cibeunying<br />
Kaler, Bandung, enggan menjawab pertanyaan<br />
yang diajukan.<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
kriminal<br />
Saya yang<br />
membawa Rani<br />
ke rumah calon<br />
suaminya. Yang<br />
menyuruh ibunya<br />
Rani. Saya dikasih<br />
uang Rp2,5 juta<br />
untuk antar Rani<br />
pakai mobil rental.<br />
Tap/klik unTuk beRkomenTaR<br />
Sementara Masraya Situmeang, ibunda Rani, mengaku<br />
telah memasrahkan persoalan anaknya kepada<br />
seorang kerabatnya yang ada di Bogor.<br />
Nah dari keterangan kerabat Rani di Bogor, terucap,<br />
rumah berlantai dua di Perumahan Tanjung Mas Raya<br />
Blok B-8 nomor 40, Jagakarsa, Jakarta Selatan itu<br />
adalah milik seorang pensiunan tentara bernama Isbulwaton.<br />
Informasi yang diperoleh majalah detik, Isbulwaton<br />
merupakan orang tua Firman, tunangan Rani. Firman<br />
adalah perwira TNI AD berpangkat mayor yang saat<br />
ini bertugas di Kodam 16 Pattimura, Ambon.<br />
“Saya yang membawa Rani ke rumah calon suaminya.<br />
Yang menyuruh ibunya Rani. Saya dikasih uang<br />
Rp2,5 juta untuk antar Rani pakai mobil rental,” ujar<br />
perempuan paruh baya yang enggan namanya diungkap.<br />
Namun saat rumah mewah dan asri itu didatangi<br />
majalah detik, Isbulwaton membantah Rani ada di<br />
situ. “Ini rumah saya, bukan rumah Rani,” bentak pria<br />
tersebut.<br />
Mayor Firman saat dihubungi majalah detik juga<br />
enggan memberi keterangan soal hubungannya dengan<br />
Rani. Alasannya, sesuai aturan di institusi TNI, dirinya<br />
tidak bisa memberikan statement apa pun. “Kalau<br />
saya dapat izin, saya mau. Saya kan bukan orang sipil,<br />
saya ada jalur komandonya. Beda sama polisi,” ujarnya.<br />
Firman lantas menyarankan meminta keterangan<br />
ke Kapolres Mojokerto. Sebab, kata Firman, Kapolres<br />
tahu soal Rani dari awal.<br />
Sedangkan Kapolres Mojokerto AKBP Eko Puji Nugroho<br />
saat dimintai tanggapan nya, enggan bercerita.<br />
Alasannya, kasus Rani sudah ditangani Polda Jawa<br />
Timur. “Sudah satu pintu itu. Saya takut salah bicara,<br />
sebaiknya ke Polda saja.” pungkasnya. (dEn/iYE)<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
lensa<br />
lompat indah<br />
ekstrem<br />
Tap untuk melihat<br />
foto ukuRan BeSaR<br />
sumber: geTTyimages<br />
Kejuaraan olahraga ekstrem Red Bull Cliff Diving kembali dilakukan di La Rochelle, Prancis akhir<br />
pekan lalu. Seperti tahun-tahun sebelumnya, event yang mengadopsi olahraga lompat indah ini<br />
dilakukan di sebuah lokasi dengan panorama yang memukau yakni pelabuhan tua Saint Nicolas<br />
yang sudah ada sejak abad ke-14. Peloncat terjun dari ketinggian 27,5 meter untuk meraih poin<br />
terbanyak. Baik juri maupun ribuan penonton menanti dengan berdebar.<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
Artem Silchenko asal Rusia meloncat dari ketinggian 27,5 meter dari menara Saint Nicolas dalam putaran<br />
pertama Red Bull Cliff Diving World Series pada 25 Mei 2013 di La Rochelle, Prancis. (Romina Amato/Red<br />
Bull via Getty Images)
Orlando Duque asal Kolombia saat melakukan penyelaman dari ketinggian 27,5 meter di Menara Saint<br />
Nicolas pada pemberhentian pertama Red Bull Cliff Diving World Series di La Rochelle, Prancis. (Dean<br />
Treml/Red Bull via Getty Images)
Michal Navratil asal Republik Ceko terjun dari ketinggian 27,5 meter dari Menara Saint Nicolas pada<br />
pembukaan putaran pertama Red Bull Cliff Diving World Series pada 24 Mei 2013 di La Rochelle,<br />
Prancis. (Dean Treml/Red Bull via Getty Images)
Todor Spasov penyelam asal Bulgaria pada sesi latihan terbuka di pemberhentian pertama Red Bull<br />
Cliff Diving World Series pada 23 Mei 2013 di La Rochelle, Prancis. (Romina Amato/Red Bull via Getty<br />
Images)
Hassan Mouti, penyelam asal Prancis menaiki tangga untuk sampai ke platform 27,5 meter di dalam<br />
Menara Saint Nicolas saat sesi kedua latihan Red Bull Cliff Diving World Series pada 24 Mei 2013 di La<br />
Rochelle, Prancis. (Romina Amato/Red Bull via Getty Images)
erita komik<br />
Bocah 10 Tahun<br />
Lawan Maling Motor<br />
S<br />
Senin pagi 27 Mei 2013, Herben dan Ferdi Tampubolon sedang berada di<br />
Jalan M. Idris, Medan Baru, Sumatera Utara. Mereka diam-diam memper-<br />
hatikan gerak-gerik seorang bocah,<br />
Hei, siapa<br />
kalian? Saya tak<br />
kenal kakak. Tak<br />
Boleh!<br />
Lay, lihat sepeda motor<br />
anak itu. Lumayan itu harganya.<br />
Kita rampas saja<br />
Adik, kakak<br />
pinjam dulu motornya<br />
buat beli rokok<br />
ya?<br />
Arya memegang bagian belakang<br />
motor untuk menahan laju.<br />
Kakak jahat,<br />
kembalikan<br />
motor aku!<br />
groong!!<br />
nah!!<br />
maliing!!<br />
aduh!<br />
o'ouw!! ciaa!!<br />
Betul.<br />
Pas jalanan<br />
sepi lay<br />
Penolakan Arya dibalas<br />
dengan aksi perampasan.<br />
aahhh!<br />
Ah, anak kecil<br />
merepotkan.<br />
Minggir!<br />
Tancap!!!<br />
Namun Motor tak dapat melaju kencang karena jalanan sempit. Lantaran<br />
kurang tenaga, Arya pun jatuh terseret sejauh 300 meter hingga memasuki<br />
Jalan Iskandar Baru.<br />
tak lama kedua perampas berhasil ditangkap. Beruntung<br />
mereka tak dihakimi massa, hanya sekadar diamankan.<br />
Sesampai di kantor polisi, Herben dan Ferdi langsung<br />
diinterogasi. Mereka tak mengaku melakukan perampasan.<br />
Kami cuma pinjam,<br />
tidak merampas Pak.<br />
Sumpah,<br />
Ah, pinjam kok<br />
sampai menyeretnyeret<br />
pemiliknya?<br />
Lagian, kalian kan<br />
tidak kenal sama<br />
pemilik motor.<br />
Bohong!<br />
Pagi itu Arya berkeliling kampung di<br />
sekitar rumahnya. Ia bosan di rumah.<br />
Hari ini ia sedang libur sekolah.<br />
La…la…la…<br />
Baru berjalan 100 meter<br />
dari rumahnya tiba-tiba...<br />
apa itu!!<br />
Woi berhenti!! Kejar!!<br />
happ!!<br />
Seperti biasa, polisi datang terlambat. Kedua perampas<br />
ini pun langsung digelandang ke kantor polisi.<br />
ampun<br />
pak...<br />
Ayo ikut<br />
yuk!!<br />
Arya pun mendapat nasihat dari polisi. Bocah seusianya<br />
tidak boleh membawa motor. Selain rawan<br />
kecelakaan, bisa jadi sasaran perampok.<br />
Adik kan belum punya<br />
SIM, jadi tak boleh<br />
mengendarai motor,<br />
Reporter: Khairul Ikhwan<br />
ilustrator: kiagus<br />
eorang bocah berusia 10 tahun, Arya Dilla Prawinsyah, berhasil menghentikan upaya perampasan sepeda<br />
motornya. Modalnya cuma teriakan “maling”. Dua perampas kini masuk ke balik jeruji besi Polres<br />
Mapolsekta Medan Baru, Medan, Sumatera Utara. (ARY/YOG)<br />
iyaaa pak...<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
Kolom E-Banking<br />
MUDAHNYA<br />
PEMBAYARAN MELALUI<br />
VIRTUAL ACCOUNT<br />
Hai Pak Laksono,<br />
Saya nasabah BII, yang saat ini memiliki bisnis properti.<br />
Untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan,<br />
kami menyediakan fasilitas cicilan melalui developer.<br />
Sehubungan dengan meningkatnya pembelian<br />
properti saat ini, saya bingung bagaimana nantinya<br />
saya dapat melakukan pemantauan pembayaran yang<br />
telah dilakukan para pelanggan kami. Apakah Bapak<br />
mempunyai solusi terhadap permasalahan saya?<br />
Chandra, Jakarta
Kolom E-Banking<br />
Halo Bapak Chandra,<br />
Selamat dan semoga sukses dalam bisnis<br />
Anda.<br />
Bapak Chandra tidak perlu khawatir karena<br />
saat ini BII menyediakan layanan BII Virtual<br />
Account (BII VA), yaitu metode transaksi<br />
pembayaran tagihan (bill payment) yang<br />
dilakukan dengan cara transfer ke nomor<br />
virtual account.<br />
Dengan menggunakan VA, setiap<br />
pelanggan Bapak akan diberikan nomor<br />
VA yang berbeda antara pelanggan<br />
satu dengan yang lain. Nomor-nomor<br />
VA tersebut terhubung dengan 1 (satu)<br />
nomor rekening giro milik Bapak sehingga<br />
pelanggan yang sudah membayar cicilan<br />
akan teridentifikasi tanpa perlu adanya bukti<br />
fisik atau konfirmasi dari pelanggan yang<br />
sudah membayar. Selain properti, BII VA<br />
juga dapat digunakan di bidang usaha/bisnis<br />
yang memiliki permasalahan yang sama<br />
seperti yang terjadi di perusahaan Bapak,<br />
contohnya: institusi pendidikan, perusahaan<br />
finansial, asuransi, dsb.<br />
Selain itu, BII VA memiliki beberapa<br />
keunggulan seperti dapat dilakukan<br />
pembayaran melalui BII ATM, BII Mobile<br />
Banking, dan kantor cabang BII. Tidak<br />
hanya itu, pembayaran BII VA juga dapat<br />
dilakukan melalui channel bank lain yang<br />
terhubung dengan jaringan ATM Bersama,<br />
Prima dan Alto sehingga pelanggan Bapak<br />
dapat melakukan transaksi pembayaran<br />
dengan cepat dan mudah, kapan saja dan di<br />
mana saja.<br />
Cara mendapatkan layanan BII VA sangat<br />
mudah. Bapak cukup datang ke kantor<br />
cabang BII terdekat dengan membawa<br />
kartu identitas diri, membuka rekening giro<br />
BII, mengisi formulir pendaftaran layanan<br />
BII Virtual Account serta menandatangani<br />
perjanjian kerja sama VA dengan BII. Jika<br />
Bapak sudah memiliki rekening giro BII<br />
maka rekening tersebut dapat dipakai<br />
sebagai rekening penampungan dari<br />
pembayaran VA.<br />
Jadi tunggu apalagi? Segera buka layanan<br />
BII Virtual Account di kantor cabang BII<br />
terdekat.<br />
Untuk 10 penanya<br />
pertama akan<br />
mendapatkan @ 2 (dua)<br />
tiket kelas 1 pertandingan<br />
Garuda vs Oranje
Fokus<br />
prabowo vs jokowi<br />
GiGitan anak Macan<br />
PRABowo dulu MeMBujuk dAn Menyokong jokowi untuk<br />
nyAlon guBeRnuR jAkARtA. iA sudAH diingAtkAn jokowi BisA<br />
MenjAdi AnAk MAcAn. kini iA Pun digigit.<br />
Reporter: M. Rizal, Aryo Bhawono, dan Hans Henricus<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
Fokus<br />
prabowo vs jokowi<br />
Belum ada satu<br />
pun mantan<br />
Gubernur<br />
DkI Jakarta<br />
mendapat<br />
sambutan<br />
semeriah ini<br />
dari pasukan<br />
baret merah.<br />
Joko Widodo (Jokowi) dikenal kalem dan suka<br />
cengengesan. Tidak ada kesan birokrat. Apalagi<br />
gaya militer dalam perilakunya. Namun<br />
anehnya, kalangan tentara menyukainya.<br />
Kunjungan Jokowi ke Markas Komando Pasukan<br />
Khusus (Kopassus), Cijantung, Jakarta, jadi salah satu<br />
buktinya. Teriakan komando tidak hanya keluar dari<br />
mulut prajurit tetapi juga istri dan anak-anak mereka<br />
saat menyambut kedatangan Gubernur Jakarta itu<br />
pada 16 April 2013.<br />
Jokowi tidak sekadar datang berkunjung. Bahkan<br />
ia juga memberdayakan alias memerintah Kopassus<br />
dalam penanganan banjir di Jakarta. Perintah itu disambut<br />
positif sebab pasukan mana pun suka diberdayakan.<br />
Sambutan untuk Jokowi sangat berbeda dengan<br />
sambutan yang diterima Prabowo Subianto, yang<br />
notabene justru mantan Komandan Jenderal (Danjen)<br />
Kopassus. “Kalau penyambutan Prabowo biasa, walau<br />
banyak yang datang, tapi beda suasananya seperti<br />
apa,” jelas Jenderal (Purn) Luhut Binsar Panjaitan<br />
kepada majalah detik.<br />
Sambutan meriah itu menunjukkan Jokowi tahu cara<br />
memperlakukan pasukan. Hubungan Jokowi dengan<br />
Kopassus sudah terpelihara semenjak menjadi Wali<br />
Kota Surakarta. Ia rajin bertandang ke Markas Kopassus<br />
Grup 2 Kandang Menjangan, Kartasura, Kabupaten<br />
Sukoharjo, Jawa Tengah. Kedekatan yang terpelihara<br />
dari kunjungan ini terus dibawa ke Jakarta.<br />
Luhut yang pernah menjabat sebagai Komandan<br />
Group 3 Kopassus itu memastikan antusiasme keluarga<br />
besar Kopassus terhadap Jokowi ini sebagai salah<br />
satu penanda dukungan politik dari TNI AD secara<br />
keseluruhan, karena tidak mudah meraih simpati dari<br />
pasukan khusus. Belum ada satu pun mantan Gubernur<br />
DKI Jakarta mendapat sambutan semeriah ini<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
Fokus<br />
prabowo vs jokowi<br />
Jokowi dan Prabowo<br />
dok. detikfoto<br />
dari pasukan baret merah.<br />
Artinya, Jokowi dinilai sudah laik maju dalam panggung<br />
nasional, capres 2014. “Sederhananya begini,<br />
lihat saja ketika Jokowi dan Prabowo datang ke Mako<br />
Kopassus Cijantung. Jadi sudah kelihatan kan?” kata<br />
Luhut.<br />
Ironi tersembul dari kalimat Luhut. Prabowo adalah<br />
Komandan Jenderal Kopassus tahun 1996-1998. Ia<br />
berhasrat maju sebagai capres 2014 melalui Partai<br />
Gerindra.<br />
Prabowo juga termasuk orang yang memboyong<br />
Jokowi ke Jakarta untuk bersanding dengan Basuki<br />
Tjahaja Purnama (Ahok) dalam Pilgub DKI Jakarta<br />
2012. Ia pula yang membujuk PDIP hingga akhirnya<br />
setuju mencalonkan Jokowi.<br />
Nah tidak dinyana setelah menang, justru ketenaran<br />
Jokowi kian melejit, bahkan di dalam kesatuan yang<br />
pernah dipimpin Prabowo. Di luar pasukan, Jokowi<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
Fokus<br />
prabowo vs jokowi<br />
sebanyak<br />
28,5 persen<br />
responden<br />
memilih<br />
Jokowi, disusul<br />
oleh Prabowo<br />
subianto<br />
dengan<br />
15,6 persen<br />
responden.<br />
pun menang tenar dibanding Prabowo. Survei Center<br />
for Strategic and International Studies (CSIS) bertajuk<br />
‘Antara Partai Politik yang Tak Terlembaga dan<br />
Pencarian Capres Alternatif’ mendudukkan Jokowi di<br />
peringkat teratas.<br />
CSIS melakukan survei pada 9 hingga 16 April 2013<br />
lalu terhadap 1.635 responden di 31 provinsi. Jokowi<br />
meraih perolehan suara tertinggi dari 7 tokoh yang<br />
ditawarkan.<br />
Sebanyak 28,5 persen responden memilih Jokowi,<br />
disusul oleh Prabowo Subianto dengan 15,6 persen<br />
responden. Lima tokoh lainnya hanya dipilih oleh<br />
kurang dari 10 persen responden. Mereka antara lain<br />
Aburizal Bakrie (7 persen), Megawati Soekarnoputri<br />
(5,4 persen), Jusuf Kalla (3,7 persen), Mahfud MD (2,4<br />
persen), dan Hatta Rajasa (2,2 persen). Sisanya, 28<br />
persen belum memiliki pilihan.<br />
Tahun 2012 lalu CSIS melakukan survei elektabilitas<br />
dua kali, yakni bulan Agustus dan Juli. Waktu itu,<br />
Jokowi belum tampil sebagai tokoh yang disodorkan<br />
CSIS kepada respondennya. Nama Prabowo melejit<br />
pada survei bulan Juli. Prabowo menggeser Mega<br />
yang tercatat memiliki elektabilitas tertinggi pada<br />
survei CSIS bulan Januari.<br />
Pada tahun 2013 ini seolah menjadi milik Jokowi.<br />
Peneliti CSIS Phillip J Vermonte menyebutkan perilaku<br />
responden selalu menunjukkan dukungan kepada<br />
calon alternatif terbaru, yakni Jokowi. “Masyarakat<br />
selalu mencari figur alternatif. Momentum merupakan<br />
hal penting. Nah, tahun 2013 ini merupakan momentumnya<br />
Jokowi,” jelasnya.<br />
Namun sebelumnya nama Jokowi sudah dibidik<br />
Didik J. Rachbini. Lembaga miliknya, Pusat Data<br />
Bersatu (PDB), melakukan survei terhadap 13 tokoh<br />
pada 13-18 Januari 2013 terhadap 1.200 responden di<br />
30 provinsi di Indonesia. Nama Jokowi banyak dipilih<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
Fokus<br />
prabowo vs jokowi<br />
(Kiri-kanan) Taufiq Kiemas,<br />
Jokowi dan Megawati.<br />
detikfoto<br />
oleh responden, yakni 21,2 persen.<br />
Elektabilitas Jokowi melejit sejak Januari 2013 lalu<br />
meninggalkan Prabowo Subianto (18,4 persen), Megawati<br />
Soekarnoputri (13 persen), Rhoma Irama (10,4<br />
persen), Aburizal Bakrie (9,3 persen), Jusuf Kalla (7,8<br />
persen), Wiranto (3,5 persen), Mahfud MD (2,8 persen),<br />
Dahlan Iskan (2,0 persen), Surya Paloh (1,3 persen),<br />
Hatta Rajasa (1,2 persen), Chairul Tanjung (0,4 persen),<br />
dan Djoko Suyanto (0,3 persen).<br />
“Kalau soal elektabilitas Jokowi, saya lebih dulu tahu<br />
itu. Sejak Januari 2013 lalu,” jelas Didik.<br />
Pada Februari, Jokowi juga kembali membuat keok<br />
Prabowo. Data Lembaga Survei Jakarta (LSJ), Jokowi<br />
mempecundangi pria yang suka bergaya bak Sukarno<br />
itu hingga 8 persen. Dalam rilis survei LSJ, Jokowi<br />
menempati urutan pertama dengan 18,1 persen, disusul<br />
Prabowo (10,9 persen) dan Wiranto (9,8 persen).<br />
“Jadi secara tidak langsung, Jokowi sudah seperti<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
Fokus<br />
prabowo vs jokowi<br />
saya akan<br />
tetap maju,<br />
itu (survei)<br />
bisa saja, tapi<br />
rakyat yang<br />
memutuskan.<br />
Politik itu<br />
dinamis.<br />
anak macan yang menggigit induknya sendiri. Dia tampil<br />
dalam waktu singkat, tapi mampu mengalahkan<br />
orang-orang yang sebelumnya berjasa membawanya<br />
dari Solo ke Jakarta,” kata Pengamat politik dari Lembaga<br />
Survei Indonesia (LSI), Burhanuddin Muhtadi.<br />
Survei memang menggambarkan potensi Jokowi<br />
demikian besar. Ia juga memiliki momentum begitu<br />
dekat dengan 2014. Partai pengusung Jokowi, PDIP,<br />
menunjukkan posisi terbuka. Karena PDIP sudah dua<br />
periode duduk di luar pemerintahan. Jika mereka<br />
berniat untuk melenggang masuk ke puncak pemerintahan,<br />
Jokowi merupakan jawaban paling potensial.<br />
Bukan Prabowo yang dulu pernah digandeng Mega<br />
sebagai cawapres dan diisukan akan ganti disokong<br />
sebagai capres PDIP pada 2014.<br />
Namun Prabowo tetap bersikukuh dengan pendiriannya<br />
dan tidak terpengaruh oleh hasil survei mana<br />
pun. Ia justru berkonsentrasi dengan permasalahan<br />
paling strategis, yakni mencari rekan koalisi. Prabowo<br />
memastikan komunikasi dengan PDIP selepas Pilpres<br />
2009 lalu masih berlanjut.<br />
“Saya akan tetap maju, itu (survei) bisa saja, tapi<br />
rakyat yang memutuskan. Politik itu dinamis,” tegasnya.<br />
Partai Gerindra, pengusung Prabowo, menganggap<br />
survei bersifat sementara. Mereka memilih untuk<br />
melihat perkembangan memasuki 2014. Ketua Umum<br />
Gerindra Suhardi mengaku elektabilitas Prabowo sudah<br />
melekat di beberapa orang.<br />
Kriteria kepemimpinan Prabowo sangat dinanti oleh<br />
berbagai kalangan. Partainya masih mempersiapkan<br />
agenda untuk mendongkrak popularitas Prabowo<br />
memasuki 2014 kelak. Suhardi tak yakin Jokowi bakal<br />
maju karena masih berkonsentrasi dengan permasalahan<br />
Jakarta.<br />
“Kalau Jokowi hanya turun di DKI, sempit. Prabowo<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
Fokus<br />
prabowo vs jokowi<br />
Spanduk 'Jokowi Menang<br />
Megawati Presiden'.<br />
Hasan alHabsHy/detikfoto<br />
kan keliling juga, tapi seluruh Indonesia. Ada pesawat<br />
sendiri, helikopter sendiri. Indonesia ini kan mahaluas<br />
ya, apakah Jokowi mampu menguasai itu? Perlu<br />
waktu. Saya kira kemampuan Jokowi ada, tapi butuh<br />
waktu,” jelasnya.<br />
Anggota Dewan Pertimbangan Partai Gerindra,<br />
Permadi, tak mau menganggap serius keunggulan<br />
Jokowi dalam berbagai survei. Politik bisa berubah<br />
cepat apalagi memasuki 2014 kelak. Hanya saja, ia<br />
memastikan Prabowo memiliki modal signifikan untuk<br />
melenggang.<br />
Apalagi Jokowi sudah terikat dengan komitmennya<br />
untuk bertahan 5 tahun menjadi Gubernur DKI Jakarta.<br />
Komitmen ini ia tegaskan pasca-meraih kemenangan<br />
sebagai Gubernur DKI Jakarta lalu.<br />
Namun politik bergerak cepat. Ini bisa berkaca<br />
pada kehadiran Jokowi di Jakarta yang tak terduga.<br />
Butuh banyak lobi ke Jokowi untuk memboyongnya<br />
ke Jakarta. Jenderal-jenderal di Wisma Bakrie pun,<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
Fokus<br />
prabowo vs jokowi<br />
Mahfud MD, Jusuf Kalla<br />
dan Prabowo<br />
Hasan alHabsHy/detikfoto<br />
TaP/KliK unTuK berKoMenTar<br />
termasuk Luhut Panjaitan, turut turun gunung untuk<br />
meminta Jokowi masuk dalam bursa Pilgub 2012 lalu<br />
(Baca Majalah Detik Edisi 07 Para Jenderal di Wisma<br />
Bakrie: Jokowi Mampir ke Wisma Bakrie).<br />
Kehadiran Jokowi tak mendapat perhatian terlalu<br />
serius dari kandidat Pilgub DKI Jakarta 2012 waktu<br />
itu. Pasangan Jokowi-Ahok berhadapan dengan calon<br />
lain, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (petahana), Hendardji<br />
Supandji-Ahmad Riza Patria, Hidayat Nur Wahid-<br />
Didik J. Rachbini, Faisal Batubara-Biem Triani Benjamin,<br />
dan Alex Noerdin-Nono Sampono.<br />
Kejutan muncul usai Jokowi lolos ke putaran kedua<br />
untuk beradu dengan pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi<br />
Ramli. Ia menang dengan suara signifikan, yakni<br />
1.847.157 (42,60 persen). Sementara pesaingnya memperoleh<br />
suara 1.476.648 (34,05 persen).<br />
Menghadapai kipas-kipas untuk memuluskan bursa<br />
capres, Jokowi pun tetap mengumbar cengengesannya.<br />
“Memang di survei siapa pun selalu tinggi. Sombong<br />
dikit ah. Hehehe…” candanya. (ARy/iye)<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
Fokus<br />
prabowo vs jokowi<br />
Prabowo Pun numpang<br />
image Soeharto<br />
kediaMan Prabowo Subianto<br />
di Hambalang, Sentul,<br />
Bogor, kedatangan sejumlah<br />
tamu asing, dua pekan<br />
lalu. Mereka adalah para duta besar<br />
negara sahabat yang diundang oleh<br />
Prabowo. Antara lain, Dubes Jerman,<br />
Irak, Cina, dan Korea Selatan. Turut<br />
dalam pertemuan itu para pengusaha<br />
dari masing-masing negara<br />
undangan.<br />
“Ada sebelas dubes,” ujar Ketua<br />
Umum Partai Gerindra Suhardi kepada<br />
majalah detik.<br />
Undangan dubes itu, menurut<br />
pengakuan Suhardi, terkait rencana<br />
Prabowo untuk maju dalam Pilpres<br />
2014 mendatang. Para dubes itu pun<br />
memberikan sinyal dukungan kepada<br />
Prabowo. “Seorang presiden kan<br />
harus klir dengan luar negeri,” lanjut<br />
Suhardi.<br />
Selain itu, di mata internasional<br />
seorang presiden harus punya wawasan<br />
internasional. Ia juga mesti<br />
mampu menunjukkan kekuatan<br />
dalam negeri ke mata asing, baik<br />
itu kekuatan darat, laut dan udara.<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
Fokus<br />
prabowo vs jokowi<br />
“Saya kira Prabowo yang tepat di<br />
mata internasional,” tandasnya.<br />
Selain mengundang para dubes,<br />
Prabowo mulai mendekati kalangan<br />
akademik. Kamis 30 mei 2013, ia bertemu<br />
dengan puluhan rektor, mantan<br />
rektor, profesor dan guru besar. Di<br />
depan mereka, mantan Danjen Kopassus<br />
itu memaparkan cita-citanya<br />
untuk Indonesia.<br />
Di layar televisi, Prabowo juga<br />
tergolong kerap tampil. Setiap perayaan<br />
hari besar agama, iklan ucapan<br />
selamat dari Prabowo selalu tayang.<br />
Prabowo juga makin menggencarkan<br />
‘kampanye’ di media sosial untuk<br />
mengerek citranya. Acara dengan<br />
rektor dan guru besar itu, juga diunggah<br />
Prabowo di laman facebooknya.<br />
Bicara masalah citra, Prabowo<br />
yang kerap bergaya seperti Sukarno,<br />
kini mulai membawa nama mendiang<br />
Presiden Soeharto. Ia kembali mengingatkan<br />
tentang jasa-jasa Soeharto<br />
di masa lalu yang masih dikenang<br />
sebagian masyarakat Indonesia.<br />
Bahkan, katanya, kalau Soeharto<br />
masih fit sekarang ini, akan memenangi<br />
Pilpres 2014. “Kalau sekitar<br />
60% pasti terpilih,” ujarnya saat dia<br />
berbicara di Hotel Grand Sahid Jaya<br />
30 Mei 2013.<br />
Suhardi menambahkan, Prabowo<br />
adalah gabungan citra Sukarno dan<br />
Soeharto. Citra Soeharto itu juga<br />
sudah ditangkap masyarakat di diri<br />
Prabowo. Berkebalikan dengan hasil<br />
survei CSIS, dukungan masyarakat<br />
bawah terhadap Prabowo semakin<br />
kuat.<br />
“Kalau saya keliling di sopir taksi<br />
dan di mana-mana saya belum pernah<br />
melihat jawaban kecuali mayoritas<br />
adalah Pak Prabowo,” tutup<br />
Suhardi.<br />
(wAn/yog)<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
Fokus<br />
prabowo vs jokowi<br />
Sinyal Megawati di<br />
KaMpung JoKowi<br />
Jokowi punya kanS BeSaR. puan MaHaRani SudaH<br />
laMa digadang-gadang. Mega BaRu MeMBeRi<br />
Sinyal. Siapa yang akan Mendapat ReStu?<br />
Reporter: Bahtiar Rifai, Hans Henricus<br />
dan Moniq Shintami<br />
dok. detikfoto<br />
“Ketua umum iki sampun sepuh, (ketua umum<br />
ini sudah tua). Ayo kalian yang muda, kalau<br />
mau maju, maju!”<br />
Puluhan ribu kader PDIP menyemut di<br />
Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah. Kota bengawan<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
Fokus<br />
prabowo vs jokowi<br />
Presidene sopo<br />
wae karepmu<br />
(presidennya<br />
siapa saja<br />
terserah).<br />
kata Mega<br />
itu menjadi merah dan meriah. Tokoh-tokoh nasional<br />
PDIP datang, termasuk Ketua Umum Megawati<br />
Soekarnoputri, Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo, Ketua<br />
Badan Pemenangan Pemilu PDIP Puan Maharani<br />
dan juga Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.<br />
Minggu, 14 April 2013 itu, Mega mendeklarasikan<br />
pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko menjelang<br />
Pilkada Jawa Tengah.<br />
Di depan puluhan ribu kader itulah, selain mendeklarasikan<br />
Ganjar, Mega memberikan tantangan pada<br />
kader muda banteng untuk memenangkan pilkada<br />
dan pilpres.<br />
Di kampung kelahiran Jokowi itu, Mega berpidato<br />
penuh emosional. Ia menyelipkan humor, pantun dan<br />
ketegasan. Berkali-kali mantan presiden itu memakai<br />
bahasa Jawa untuk menekankan pesan yang ingin<br />
disampaikannya. “Presidene sopo wae karepmu (presidennya<br />
siapa saja terserah),” kata Mega.<br />
Pernyataan Mega yang mengimbau kader muda<br />
tampil dimaknai oleh banyak kalangan sebagai sinyal<br />
tidak akan maju lagi sebagai capres pada Pilpres 2014.<br />
Mega yang sudah dua kali jadi capres dan dua kali<br />
kalah itu sedang membuka jalan bagi penggantinya.<br />
Sumber majalah detik di internal PDIP berbisik, sebenarnya,<br />
sinyal Mega untuk tidak maju dalam Pilpres<br />
2014 sudah te rasa saat partai itu menggelar kongres<br />
ketiga di Bali, April 2010. Dalam forum tertinggi di<br />
partai itu, capres diserahkan ke Ketua Umum Mega.<br />
“Padahal dalam kongres pertama dan kedua, secara<br />
terang-terangan memutuskan capres adalah<br />
Ibu Mega. Tapi di kongres ketiga, keputusan capres<br />
diserahkan ke Bu Mega,” ujarnya.<br />
Padahal dalam sejumlah survei yang dirilis lembaga<br />
survei saat itu, popularitas Megawati sebagai capres<br />
masih nomor wahid dibanding tokoh-tokoh nasional<br />
lain yang juga disurvei. Misalnya Prabowo Subianto,<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
Fokus<br />
prabowo vs jokowi<br />
Jusuf Kalla dan Aburizal Bakrie<br />
dok. detikfoto<br />
Jusuf Kalla, Aburizal Bakrie,<br />
dan Suryadharma Ali.<br />
Namun para elite partai<br />
tidak mau berspekulasi<br />
soal capres usungan PDIP,<br />
selain Mega. Mereka menyerahkan<br />
urusan capres<br />
2014 ke sang mantan presiden<br />
itu.<br />
Nah sinyal Mega di kampung<br />
Jokowi makin memastikan<br />
istri Taufiq Kiemas itu<br />
memang akan ‘pensiun’<br />
sungguhan. Lalu siapa yang<br />
dipilih Mega untuk menjadi<br />
penggantinya?<br />
l l l<br />
Dua hari sebelum pidato<br />
penuh emosional di Solo<br />
itu, Mega memamerkan<br />
keakrabannya dengan<br />
Jokowi. Saat itu mereka<br />
menghadiri deklarasi Gerakan Nelayan Tani Indonesia<br />
(GANTI) di Muara Angke, Jakarta.<br />
Dalam acara itu Mega sering tersenyum dan tertawa.<br />
Di sebelahnya, duduk Jokowi yang juga sedang<br />
tersenyum sambil merunduk, seakan merendahkan<br />
kepalanya agar tidak melampaui tinggi Mega. Jokowi<br />
memang terkesan sangat menghormati Mega. Bila<br />
bertemu sang ketua umum itu, Jokowi mencium tangannya<br />
sambil menundukkan kepala, seperti cium<br />
tangan hormat anak pada orang tua.<br />
Di Muara Angke itu, mereka mengobrol santai, dan<br />
tampak kompak dengan baju beraksen merah yang<br />
dikenakan. Dalam acara itu, saat berpidato Mega bahkan<br />
mencandai Jokowi. “Makin hari kok makin kurus,”<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
Fokus<br />
prabowo vs jokowi<br />
Berdasar<br />
survei CSIS,<br />
April 2013,<br />
Jokowi<br />
menduduki<br />
posisi teratas<br />
sebagai calon<br />
presiden<br />
(capres).<br />
ledek Mega pada Gubernur Jakarta yang sering ia<br />
panggil dengan sebutan ‘dik’ itu.<br />
Selain meledek, Mega juga memuji Jokowi. Hal<br />
yang jarang dilakukannya terhadap orang lain. “Masa<br />
Gubernur DKI kok cilik kerempeng. Tapi alhamdulillah<br />
kinerjanya seperti harapan saya,” ujar Mega.<br />
Mega dan Jokowi memang dekat. Kedekatan yang<br />
tercipta dari Pemilihan Gubernur DKI Jakarta terus<br />
terpupuk. Pilkada Jawa Barat, Sumut, Bali dan Jateng<br />
yang memasang Jokowi sebagai juru kampanye makin<br />
mendekatkan mereka.<br />
“Mereka sering terlihat mengobrol-ngobrol berdua,”<br />
cerita sumber di PDIP.<br />
Mega juga mengakui sering memanggil Jokowi<br />
untuk datang. Katanya, biasanya undangan itu untuk<br />
mengajak mantan Wali Kota Solo itu makan. Putri<br />
Bung Karno itu memang terkenal suka masak dan<br />
mengobrolkan makanan.<br />
Saat acara makan itulah, Mega akan menanyakan<br />
apakah makanan yang dihidangkan tersebut enak<br />
pada Jokowi. “Kalau Jokowi bilang enak, maka saya<br />
suruh tambah lagi,” ujar Megawati.<br />
Maka tidak pelak, pernyataan Mega soal calon<br />
muda dikait-kaitkan sebagai restu untuk Jokowi yang<br />
namanya makin moncer. Berdasar survei CSIS, April<br />
2013, Jokowi menduduki posisi teratas sebagai calon<br />
presiden (capres).<br />
l l l<br />
Beberapa elite PDIP mulai main tebak-tebakan soal<br />
capres dari yang bakal digadang jika Mega benar-benar<br />
tidak mau maju lagi di pilpres. Nama Jokowi dan<br />
Puan sering disebut.<br />
Saat ini kabarnya sudah ada dua kubu di internal<br />
PDIP. Ada yang akan mengusung Jokowi untuk capres,<br />
ada pula yang mengusung Puan.<br />
Jokowi digadang-gadang lantaran punya populari-<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
Fokus<br />
prabowo vs jokowi<br />
Ditemani Jokowi, Megawati<br />
pilih Gubernur Jakarta.<br />
Ari SAputrA/detikfoto<br />
tas yang tinggi. Ini terbukti dengan hasil yang dirilis<br />
dari sejumlah lembaga survei. Apalagi Gubernur DKI<br />
Jakarta itu punya peran banyak dalam mendongkrak<br />
kandidat di beberapa pilkada yang diikuti PDIP.<br />
Adapun kubu yang mengusung Puan punya alasan<br />
lain. Mereka menganggap Puan bisa menjadi tokoh<br />
pemersatu partai dan penerus regenerasi di PDIP,<br />
setelah Megawati. “Kita bisa mati kalau meninggalkan<br />
trah Sukarno,” kata Wasekjen DPP PDI Perjuangan<br />
Hasto Kristiyanto.<br />
Namun soal kubu-kubuan itu dibantah Ketua DPP<br />
PDIP Ribka Tjiptaning. Capres masih merujuk ke<br />
Mega. Menurutnya, saat ini internal partai sedang fokus<br />
untuk urusan pemilu legislatif, dan belum bicara<br />
soal capres. “Belum ada pernyataan resmi bahwa<br />
Megawati tak akan maju nyapres,” ujar Ribka.<br />
Puan pun tidak mau berandai-andai soal kandidat<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
Fokus<br />
prabowo vs jokowi<br />
Survei popularitas tokoh<br />
nasional.<br />
Ari SAputrA/detikfoto<br />
capres PDIP selain Mega. Ia<br />
hanya bilang, sampai saat ini<br />
belum ada keputusan partai.<br />
Namun ia tidak menutup peluang<br />
Jokowi untuk dicalonkan.<br />
“Siapa pun bisa diusulkan dan<br />
menjadi capres yang diusung<br />
PDIP. Namun keputusan ada di<br />
ketua umum,” ucap Puan yang<br />
juga menjabat Ketua Fraksi<br />
PDIP di DPR.<br />
Rachmawati mendukung bila<br />
Mega melakukan regenerasi.<br />
Adik Mega itu mengatakan,<br />
dilihat dari usia Megawati yang<br />
akan menginjak 70 tahun, maju<br />
sebagai capres sangat melelahkan.<br />
“Memang perlu regenerasi,<br />
dan sepertinya Megawati akan<br />
melakukan itu (tidak maju capres).<br />
Tapi ini pendapat saya<br />
saja,” katanya.<br />
Siapa yang akan ditunjuk<br />
Mega? Bisa saja Mega menunjuk<br />
Puan sebagai ketua umum menggantikan dirinya.<br />
Namun untuk maju sebagai kandidat capres, Puan belum<br />
layak. "Masih minim pengalaman," kata Rachma.<br />
Bila mengajukan Jokowi, PDIP berpeluang besar<br />
untuk memenangi Pilpres 2014.Namun Mega dan<br />
Jokowi terbentur pada janji saat kampanye Pilgub Jakarta,<br />
bahwa Jokowi akan bertugas di Jakarta untuk<br />
lima tahun. Jokowi sendiri meski menyatakan tidak<br />
memikirkan capres. Ia akan patuh pada keputusan<br />
Mega selaku ketua partai tempatnya bernaung. Jadi<br />
semua tergantung pada Mega, siapa pilihan nya? (den/iye)<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
Fokus<br />
prabowo vs jokowi<br />
Jakarta Beres,<br />
Baru Nyapres<br />
Jokowi diminta tak tergoda dengan survei capres.<br />
namun, ada pula yang menganggap kepentingan lebih<br />
besar harus dipertimbangkan Jokowi. Jadi polemik.<br />
reporter: m. rizal, monique shintami,<br />
bahtiar rifai, dan irwan nugroho<br />
Agung PAmbudhy/detikfoto<br />
Jakarta mulai berbenah. Penataan dilakukan<br />
di mana-mana. Dari transportasi sampai<br />
birokrasi, semua mulai mendapat sentuhan<br />
perbaikan.<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
Fokus<br />
prabowo vs jokowi<br />
Sejumlah<br />
rencana untuk<br />
mengurangi<br />
kemacetan<br />
parah<br />
Jakarta pun<br />
belum dapat<br />
dieksekusi.<br />
Lihatlah, sejumlah stasiun kereta api disterilkan dari<br />
lapak-lapak PKL hingga terlihat indah kembali. Waduk<br />
Pluit di Jakarta Utara yang menciut 20 persen mulai<br />
dinormalisasi. Warga berangsur-angsur dipindahkan<br />
ke rumah susun. Pengerukan juga dilakukan di sungai-sungai<br />
cetek penyebab banjir.<br />
Di lingkungan birokrasi, perubahan itu juga mulai<br />
terasa. Pelayanan publik semakin baik dan cepat. Para<br />
Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemprov DKI Jakarta lebih<br />
tertib. Pejabat yang tidak mau mengikuti perubahan<br />
dicopot. Penunjukan pejabat baru di tingkat kelurahan<br />
dan kecamatan dilakukan dengan sistem lelang.<br />
Semua itu berkat sentuhan Gubernur baru DKI Jakarta,<br />
Joko Widodo (Jokowi), dan Wakil Gubernur Basuki<br />
Tjahaja Purnama (Ahok). Tujuh bulan menduduki<br />
kursi DKI-1, gaya memimpin Jokowi menyedot pujian.<br />
Blusukannya ke kampung-kampung memecah kebekuan<br />
hubungan pemimpin dengan rakyat. Tak heran,<br />
tradisi ini menjadi tren yang banyak ditiru pejabat,<br />
bahkan sampai presiden.<br />
Di bidang transportasi, pembangunan mass rapid<br />
transit (MRT) yang sudah 24 tahun terkatung-katung<br />
akhirnya diluncurkan Jokowi melalui upacara sederhana<br />
di Bundaran Hotel Indonesia, 2 Mei 2013. Pun<br />
halnya monorel, yang kini kondisinya bak situs purbakala.<br />
Lima BUMN digandeng untuk mengerjakan<br />
monorel dengan dua rute.<br />
Namun, pengamat perkotaan Universitas Trisakti<br />
Yayat Supriyatna mencatat sejauh ini belum ada pembangunan<br />
infrastruktur yang berjalan di lapangan. Sejumlah<br />
rencana untuk mengurangi kemacetan parah<br />
Jakarta pun belum dapat dieksekusi. Contoh kecilnya<br />
penerapan sistem genap ganjil kendaraan bermotor.<br />
Selain itu, program-program fisik sering kali lebih<br />
diungkapkan Jokowi secara spontan. Untuk mengendalikan<br />
banjir, mantan Wali Kota Solo itu mengatakan<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
Fokus<br />
prabowo vs jokowi<br />
Jokowi akan ambil alih<br />
penanganan Rusunawa Marunda.<br />
Agung PAmbudhy/detikfoto<br />
akan membangun terowongan<br />
raksasa (deep<br />
tunnel). Kemudian, akan<br />
membangun pula waduk<br />
di Ciawi untuk menahan<br />
air dari Puncak. Kedua<br />
proyek itu akhirnya tak<br />
masuk Rencana Pembangunan<br />
Jangka Menengah<br />
Daerah (RPJMD).<br />
Selain itu, program<br />
yang sudah berjalan pun<br />
kurang didukung dengan<br />
perencanaan matang. Kejadian terakhir adalah kisruhnya<br />
program Kartu Jakarta Sehat (KJS). Pasien<br />
membeludak, sementara daya tampung rumah sakit<br />
terbatas. RS peserta KJS ada yang mengancam mundur.<br />
DPRD DKI nimbrung hendak menginterpelasi Jokowi.<br />
“Ibaratnya, sambil berenang, Jokowi membuat<br />
perahu,” kata Yayat kepada majalah detik.<br />
Pakar transportasi dan kebijakan publik Agus Pambagio<br />
menilai, perencanaan MRT belum sepenuhnya<br />
tuntas. Jokowi masih ingin menekan Jepang dalam<br />
hal bunga pinjaman. Jokowi juga ingin mengubah basic<br />
design yang sudah disetujui pemerintah pusat dengan<br />
JICA. Antara lain garasi MRT dari Stadion Lebak Bulus<br />
dipindah ke Kampung Bandan dekat Stasiun Kota.<br />
“Semua hal penting masih wacana, termasuk urusan<br />
MRT, angkutan umum, bis, enam ruas jalan tol yang<br />
terus dipaksakan untuk dibangun, ketersediaan air<br />
bersih bagi warga, dan sebagainya,” ujar Agus kepada<br />
majalah detik.<br />
Baik Yayat maupun Agus meminta Jokowi fokus dan<br />
menuntaskan sejumlah megaproyek Jakarta sesuai<br />
janji-janji kampanyenya. Keduanya menyayangkan<br />
apabila Jokowi tergoda dengan hasil survei calon<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
Fokus<br />
prabowo vs jokowi<br />
Jokowi memperlihatkan desain<br />
kampung deret Menteng<br />
Agung PAmbudhy/detikfoto<br />
presiden potensial tahun<br />
2014.<br />
Seperti diketahui,<br />
Jokowi unggul dalam<br />
berbagai survei capres.<br />
Terbaru, survei CSIS<br />
mendudukkan Jokowi<br />
di peringkat pertama,<br />
mengalahkan Prabowo<br />
Subianto dan calon-calon<br />
lainnya.<br />
Survei juga menanyakan,<br />
apakah responden<br />
setuju Jokowi maju sebagai<br />
kandidat capres 2014 walau masih menjadi Gubernur<br />
DKI? Hasilnya lumayan mengejutkan. Sebanyak<br />
53,9 persen dari 1.635 responden menyatakan setuju,<br />
sedangkan 27 persennya menyatakan tidak.<br />
Namun, Yayat mengungkapkan, Jakarta membutuhkan<br />
Jokowi untuk melakukan perubahan. Di samping<br />
itu, Jokowi setidaknya harus meninggalkan jejak<br />
yang monumental seperti halnya gubernur-gubernur<br />
Jakarta yang terdahulu. Dan itu tak akan bisa dicapai<br />
dalam waktu setahun atau dua tahun. “Jakarta itu sebetulnya<br />
‘etalase’ atau halaman depannya Indonesia<br />
juga,” kata Yayat.<br />
Megaproyek seperti monorel dan MRT akan menimbulkan<br />
dampak luar biasa, terutama kemacetan ibu<br />
kota. Pun banyak proyek di Jakarta yang tak terkawal<br />
dengan baik sehingga mangkrak. Lantas bagaimana<br />
bila Jokowi nyapres dan akhirnya terpilih? Mantan tim<br />
relawan Jokowi pada Pilkada 2012, Kelik Wirawan,<br />
mengatakan, bila sudah di tingkat pelaksanaan, maka<br />
proyek tinggal pelaksanaannya saja.<br />
“Jadi siapa pun penggantinya, pembangunan tetap<br />
jalan,” ujarnya kepada majalah detik.<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
Fokus<br />
prabowo vs jokowi<br />
Versi LSJ, Jokowi sukses<br />
kandaskan Prabowo.<br />
Ari sAPutrA/detikfoto<br />
Meski kepemimpinannya dapat dilanjutkan Ahok,<br />
tapi kemungkinan besar Jokowi akan dikritik sebagai<br />
kutu loncat. Untuk ini, pengamat politik LIPI Indria<br />
Samego menilai, memang sebaiknya ada tokoh alternatif<br />
sekelas Jokowi yang tampil nyapres. Namun,<br />
kalau rakyat menginginkannya, maka hal itu tidak bisa<br />
ditolak Jokowi. “Negara harus diutamakan (Jokowi)<br />
dibandingkan daerah,” ujar Indria.<br />
Jenderal (purn) TNI Luhut Binsar Panjaitan mengamini<br />
Jokowi memang harus mengejar beberapa<br />
pencapaian untuk membuktikan kepemimpinannya<br />
di Jakarta. Idealnya Jokowi tetap bertahan sebagai<br />
Gubernur Jakarta daripada nyapres.<br />
Jokowi sendiri berulang kali mengatakan tidak<br />
memikirkan tentang bursa capres 2014. Ia mengaku<br />
lebih memikirkan KJS dan rusun daripada hasil survei.<br />
“Enggak mikir, enggak mikir, enggak mikir” kata<br />
Jokowi. (wan/iye)<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
para jago itu<br />
Pemilihan presiden tinggal menyisakan bulan. Partai-partai pun kian sibuk mencari jago yang akan dicalonkan.<br />
Sejumlah partai masih menjagokan muka lama. Namun dari survei yang dilakukan sejumlah lembaga menunjukkan<br />
masyarakat mulai bosan dan menginginkan perubahan. Sejumlah calon alternatif pun mulai masuk dalam<br />
pengindraan calon pemilih.<br />
1. Joko Widodo (JokoWi)<br />
Popularitas mantan Wali Kota Solo ini terus meroket.<br />
Dalam survei CSIS Jokowi yang belum setahun<br />
memimpin Jakarta ini bertengger di<br />
tempat teratas dan dipilih 28,6% responden,<br />
mengungguli Prabowo Subianto<br />
dan Megawati. Sikapnya yang<br />
rendah hati dan sangat prorakyat<br />
menjadi bekal Jokowi.<br />
3. PraboWo Subianto<br />
Dalam survei CSIS mantan Danjen Kopassus ini bertengger<br />
di tempat kedua dengan dukungan 15,6% responden.<br />
Sedangkan dalam survei LSI ia di posisi ketiga<br />
setelah Megawati dan Aburizal Bakrie (Ical). Sikapnya<br />
yang tegas dan cepat bergerak<br />
dinilai sebagai antitesis dari<br />
kepemimpinan SBY saat ini.<br />
Namun sejumlah kasus pelanggaran<br />
HAM membayangi<br />
Ketua Dewan Pembina Partai<br />
Gerindra ini.<br />
5. JuSuf kalla<br />
Mantan wakil presiden ini juga menjadi calon alternatif. Dalam<br />
survei CSIS, Kalla yang kini memimpin PMI ini berada di tempat keempat.<br />
Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini juga masuk dalam survei<br />
lima tokoh yang paling berkualitas untuk Capres 2014 yang dilakukan<br />
Lembaga Survei Indonesia.<br />
2. megaWati SoekarnoPutri<br />
Dua periode menjadi oposisi tak membuat nama<br />
Ketua Umum PDIP ini tenggelam.<br />
Namanya masuk lima besar dalam<br />
survei yang dilakukan CSIS dan<br />
Lingkaran Survei Indonesia. Nama<br />
Soekarnoputri yang disandangnya<br />
menjadi modal utama Presiden<br />
2002-2004 ini.<br />
4. aburizal bakrie<br />
Nama Ketua Umum Partai Golkar ini masuk tiga<br />
besar, baik dalam survei CSIS maupun LSI. Partai beringin<br />
secara resmi juga sudah mendeklarasikan<br />
mantan Menko<br />
Perekonomian ini sebagai jago<br />
mereka. Namun kasus lumpur<br />
Lapindo dan dugaan pengemplangan<br />
pajak yang dilakukan<br />
kelompok Bakrie bisa menjadi<br />
sandungan.<br />
Selain nama-nama di atas juga muncul capres alternatif seperti Mantan Ketua MK, Mahfud MD; Menneg BUMN Dahlan<br />
Iskan; Mantan Menkeu Sri Mulyani Indrawati; Menteri Perdagangan Gita Wirjawan; Ketua Umum PAN Hatta Rajasa.<br />
2,2%<br />
2,4%<br />
3,7%<br />
HaSiL SEjuMLaH SurVEi CaprES<br />
Joko Widodo<br />
Prabowo Subianto<br />
Aburizal Bakrie<br />
Megawati<br />
Soekarnoputri<br />
Jusuf Kalla<br />
Mahfud MD<br />
(Mantan Ketua MK)<br />
FokuS<br />
PRaBoWo vS JoKoWI<br />
CSiS (aPril 2013)<br />
28%<br />
5,4%<br />
7%<br />
28,6%<br />
15,6%<br />
6,4%<br />
lingkaran Survei indoneSia<br />
(maret 2013)<br />
8,2%<br />
19,2%<br />
20,7%<br />
Mahfud MD<br />
Hatta Rajasa<br />
Sisanya 28% dari<br />
1.635 responden<br />
belum menentukan<br />
pilihan.<br />
Megawati<br />
Soekarnoputri<br />
Aburizal Bakrie<br />
Prabowo Subianto<br />
Wiranto<br />
Hatta Rajasa<br />
Ani Yudhoyono<br />
Surya Paloh<br />
Suryadharma Ali<br />
Muhaimin Iskandar<br />
Anis Matta<br />
Sedangkan 16,1%<br />
dari 1.200 responden<br />
belum menentukan<br />
pilihan.<br />
lembaga Survei indoneSia (november 2012)<br />
Lima tokoh yang paling berkualitas menjadi Capres 2014.<br />
Jusuf Kalla<br />
(Wapres 2004-2009)<br />
Dahlan Iskan<br />
(Menneg BUMN)<br />
1,1%<br />
1,6%<br />
1,9%<br />
2,1%<br />
2,4%<br />
16,1%<br />
Sri Mulyani Indrawati<br />
(Mantan Menkeu)<br />
20,3%<br />
Hidayat Nur Wahid<br />
(Mantan Ketua MPR)<br />
Majalah detik 29 april - 5 mei 2013<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
gaya hidup wisata<br />
Mata air Soda &<br />
Salib KaSih<br />
Orang menyebut kOta ini sebagai kOta rOhani. tapi tentu saja tak<br />
melulu sOal religi saja kalau berkunjung ke sini. pemandangan,<br />
budaya, dan tentu saja kulinernya yang juga menggOda.<br />
reporter: ken yunita | Foto: dendodaus.blogspot.com<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
gaya hidup wisata<br />
ek Rara. Begitu kolam ini biasa disebut oleh masyarakat<br />
Tapanuli Utara. Artinya, kolam yang berisi<br />
air soda. Ya soda. Soda seperti yang ada pada<br />
minuman ringan yang sering kita minum.<br />
Traveler dunia pasti sudah mendengar tentang<br />
mata air soda di Venezuela. Meski belum<br />
terkenal, mata air serupa ternyata juga terdapat di<br />
negara kita tercinta ini.<br />
Mata air soda ini berada di kaki bukit Desa Parbubu<br />
I, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara,<br />
Sumatera Utara. Saat liburan, tempat ini menjadi<br />
jujukan para wisatawan.<br />
Dari kejauhan, air kolam ini terlihat menggeliakgeliak,<br />
seperti mendidih. Saat mendekat, aroma<br />
soda yang berasal dari belasan mata air soda semakin<br />
terasa.<br />
Sambil berendam, pengunjung disuguhi panorama<br />
memesona. Mulai dari pemandangan alam yang indah,<br />
udara nan sejuk, dan air bening bersih. Ada juga<br />
hamparan sawah dikelilingi bukit Rura Silindung.<br />
Konon, berendam di kolam air soda ini tak hanya<br />
menyegarkan. Penduduk setempat percaya, air soda<br />
itu memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai<br />
macam penyakit kulit.<br />
Bahkan banyak wisatawan yang sengaja datang ke<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
gaya hidup wisata<br />
tempat ini untuk menyembuhkan penyakitnya.<br />
“Katanya dengan diguyur saja bisa sembuh,”<br />
ujar Rani, salah satu pengunjung.<br />
Dilarang MenguMpat<br />
Mata air soda ini pertama kali ditemukan<br />
oleh O Tobing Sihite, seorang bidan desa.<br />
Saat dia kecil, O Tobing mencangkul lahan di<br />
desa itu, lalu mendadak keluarlah air.<br />
Namun anehnya, air tersebut memiliki<br />
rasa dan aroma yang berbeda dari air biasa.<br />
Kemudian, keluarganya memutuskan untuk<br />
membangun kolam pemandian air soda untuk<br />
umum. Siapa saja boleh mandi gratis.<br />
Keluarga O Tobing mendapatkan uang dari<br />
hasil menjual makanan dan minuman untuk<br />
orang-orang yang datang ke tempat pemandian<br />
itu. Harganya juga sangat terjangkau.<br />
Hingga akhirnya pada 2004 Pemerintah<br />
Kabupaten Tapanuli Utara meresmikan kolam<br />
pemandian itu menjadi salah satu objek<br />
wisata. Meski keluarga O Tobing masih mengelola<br />
tempat itu.<br />
Meski sudah makin terbuka, ada beberapa<br />
aturan yang tidak boleh dilanggar oleh pengunjung.<br />
Misalnya tidak boleh berkata-kata<br />
kotor, memaki, berkegiatan negatif, dan pastinya<br />
tak boleh mandi telanjang.<br />
iMaM Salib KaSih<br />
Banyak orang bilang, belum ke Tarutung kalau belum<br />
singgah ke Salib Kasih. Sebab, destinasi wisata<br />
religi ini memang menjadi salah satu landmark kota<br />
Tarutung.<br />
Monumen untuk mengenang jasa dan pengabdian<br />
Rr Ingwer Ludwig Nommensen atas penyebaran<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
gaya hidup wisata<br />
travelonfoto<br />
Tap pada gambar<br />
untuk melihat foto<br />
lainnya<br />
agama Kristen di Batak itu dibangun pada Oktober<br />
1993. Berlokasi di Dolok Siatas Barita, Kecamatan<br />
Siatas Barita.<br />
Berupa sebuah salib raksasa setinggi 31 meter.<br />
Disangga dan ditopang oleh tiga tiang raksasa sebagai<br />
lambang Trinitas. Di bagian bawahnya terdapat<br />
ruangan (kastel) kecil untuk berdoa.<br />
Ada juga tempat duduk dengan kapasitas 600<br />
orang, menghadap ke Rura Silindung. Untuk mencapainya,<br />
Anda perlu berjalan kaki sekitar satu jam.<br />
Cukup membuat kaki pegal-pegal.<br />
Tiket masuknya cukup murah, sekitar Rp 2 ribu<br />
saja. Begitu membayar, Anda akan bertemu dengan<br />
jajaran anak tangga menanjak yang sepertinya tiada<br />
berujung.<br />
Di sepanjang perjalanan, Anda akan ditemani jajaran<br />
pepohonan pinus yang rimbun. Lumayan menyegarkan.<br />
Kalau capai jangan khawatir, ada beberapa<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
gaya hidup wisata<br />
tempat untuk beristirahat sejenak.<br />
Selain pepohonan, Anda juga akan menemukan<br />
banyak nisan yang sengaja diletakkan pengunjung.<br />
Tak jelas apa maksudnya. Namun dilihat dari nisan-nisan<br />
itu, pengunjung Salib Kasih tak hanya berasal<br />
dari daerah yang dekat, tetapi daerah yang jauh<br />
sekalipun.<br />
Konon, tempat ini adalah tempat bermukimnya roh<br />
alam bernama Sombaon. Dalam kepercayaan Batak<br />
Kuno, roh ini sangat ditakuti karena dipercaya dapat<br />
menentukan nasib seseorang.<br />
Karena itu dulunya tempat ini sering menjadi tempat<br />
pemujaan untuk Sombaon. Pelean atau sesajen<br />
dengan harapan mendapat keberuntungan sering<br />
diletakkan di tempat ini.<br />
Jika tidak mau bercapai-capai dan hanya ingin<br />
menikmati kemegahannya, Anda bisa memandangnya<br />
dari kolam soda Aek Rara. Tentu saja tampak<br />
lebih kecil karena dilihat dari kejauhan.<br />
Atau jika hanya ingin berekreasi dengan keluarga,<br />
Anda bisa mengajak anak-anak bermain di taman<br />
dekat gerbang penjualan tiket. Di saat-saat tertentu<br />
ada panggung persembahan lagu-lagu rohani.<br />
Pengunjung juga bisa menyaksikan salib raksasa<br />
itu dari lokasi ini di malam hari. penampakan Salib<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
gaya hidup wisata<br />
Kasih dengan lampu kerlap-kerlip dari kejauhan<br />
melengkapi Tarutung sebagai kota wisata rohani<br />
yang sejuk.<br />
Memang diperlukan ‘effort’ yang lumayan untuk<br />
mencapai dua lokasi ini. Tidak ada jalur udara. Jadi<br />
otomatis, jalan darat adalah pilihan satu-satunya.<br />
Dari kota Medan, kira-kira berjarak 320 km atau<br />
sekitar enam jam.<br />
Buat penikmat jalan darat, perjalanan ini hampir<br />
pasti akan terasa menyenangkan. Di sepanjang jalan,<br />
Anda akan disuguhi pemandangan sangat indah.<br />
Apalagi, Anda akan melewati kawasan Danau Toba.<br />
Namun untuk yang sering mabuk darat, sebaiknya<br />
bersiap-siap. Medan pejalanan ini cukup berat,<br />
banyak jalanan menikung dan berputar. Sebaiknya<br />
meminum obat antimabuk sebelum perjalanan.<br />
Kuliner<br />
Dalam bahasa Batak, Tarutung berarti durian. Tapi<br />
tenang, makanan di kota ini tak cuma buah berkolesterol<br />
tinggi itu kok. Masih banyak makanan lezat lain<br />
yang bisa dinikmati.<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
gaya hidup wisata<br />
Kalau singgah di kota ini, jangan<br />
lupa mencicipi mie goreng harmonis.<br />
Orang bilang, rasanya tiada duanya.<br />
Maksudnya, tak ada mi seenak ini.<br />
Apa benar? Silakan dicoba sendiri ya.<br />
Namun sayangnya, Anda harus bertanya<br />
lebih dulu kepada penjualnya.<br />
Soalnya, setahu saya, tidak pernah<br />
ada label halal untuk makanan ini di<br />
Tarutung. Jadi buat umat muslim,<br />
rasanya tidak bisa mencoba.<br />
Tenang, masih banyak yang enakenak<br />
di sini. Di Jawa, minuman ini biasa<br />
disebut cendol atau dawet. Tapi di<br />
Tarutung, orang menyebutnya sendor.<br />
Aroma sendor sungguh menggoda.<br />
Aroma daun pandan bercampur<br />
santan dan gula merah benar-benar<br />
menggairahkan lidah untuk mencoba.<br />
Berbeda dengan cendol yang biasa<br />
kita temui, sendor disajikan panaspanas.<br />
Biasanya dijual oleh bapak-bapak<br />
yang berkeliling dengan pikulan. Namun<br />
kini, sudah banyak sendor khas<br />
Tarutung yang menetap. Jadi Anda<br />
akan lebih mudah mencarinya.<br />
Sesudah minum cendol panas, Anda mungkin<br />
masih ingin mencicipi penganan lainnya. Ini disebut<br />
panggelong, terbuat dari tepung ketan yang dibentuk<br />
bulat pipih dengan diameter sekitar tiga sentimeter.<br />
Adonan itu lalu digoreng, baru kemudian disiram<br />
dengan saus gula merah kental. Membuat tampilannya<br />
makin menggoda. Banyak orang menggemari<br />
makanan ini meski teksturnya alot. Tapi kalau soal<br />
rasa, juara! (KEN/YOG)<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
gaya hidup<br />
Tanam Benang:<br />
Cantik<br />
Ala Korea<br />
Berkulit mulus dan kencang seperti artis<br />
korea? siapa yang tak mau. ada yang sedang<br />
tren; tanam Benang.<br />
Reporter: Ken Yunita | Foto-foto: thinkstock<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
gaya hidup<br />
Siapa yang tak jatuh cinta dengan kulit mulus<br />
kencang dan tirus milik Jessica SNSD<br />
atau Jiyeon T-ara? Tak cuma para lelaki,<br />
para perempuan juga ikut-ikutan mengagumi<br />
mereka.<br />
Iri? Mungkin! Tapi lebih tepatnya, banyak perempuan<br />
akhirnya bermimpi memiliki wajah cantik seperti<br />
artis-artis Korea itu. Kira-kira, wajah mereka<br />
diapakan ya?<br />
Wajah asli? Sepertinya kok nggak mungkin. Soalnya,<br />
kalau kita lihat kontur wajah orang Korea kebanyakan<br />
adalah bulat, dengan pipi agak tembam.<br />
Diduga, artis Korea itu merombak struktur wajahnya<br />
dengan operasi plastik. Namun<br />
baru-baru ini, spekulasi yang<br />
santer beredar, para pesohor negeri<br />
ginseng itu hanya melakukan<br />
tanam benang.<br />
Tanam benang atau thread lift ini<br />
memang merupakan metode baru<br />
untuk tampil cantik. Cara baru ini<br />
memang pertama kali populer di<br />
Asia khususnya Korea, Taiwan dan<br />
Thailand.<br />
Namun seiring perkembangannya,<br />
tanam benang untuk membuat<br />
struktur wajah lebih tirus dan<br />
kulit kencang ini mulai merambah<br />
benua Eropa dan Amerika.<br />
Bahkan kepopulerannya konon<br />
mampu menggeser proses bedah<br />
plastik yang semakin ke sini, semakin<br />
banyak kekurangannya. Dan<br />
kini, tren tanam benang ini sudah<br />
sampai di Indonesia.<br />
Artis hingga orang biasa, mulai<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
gaya hidup<br />
Benang itu ditanam<br />
di Bawah jaringan<br />
kulit. tujuannya<br />
untuk menarik dan<br />
merangsang fiBrogen<br />
dan kolagen sehingga<br />
terjadi proses tarikan<br />
(lifting) pada kulit<br />
sesuai arah Benang.<br />
menggandrungi teknik ini. Bahkan Wulan Guritno<br />
pernah terang-terangan menggunakan metode ini<br />
untuk membuat kulitnya kencang kembali setelah<br />
melahirkan.<br />
AmAn?<br />
Sejumlah klinik kecantikan di Jakarta sudah<br />
membuka layanan tanam benang. Metodenya adalah<br />
dengan cara memasukkan benang menggunakan<br />
jarum seperti yang biasa digunakan untuk<br />
akupunktur.<br />
Benang yang digunakan adalah PDO<br />
(poly dioxanone) yang diimpor langsung<br />
dari Korea. Metode ini diklaim sangat<br />
aman karena benang ini sangat mudah<br />
diserap oleh metabolisme tubuh.<br />
Benang itu ditanam di bawah jaringan<br />
kulit. Tujuannya untuk menarik<br />
dan merangsang fibrogen dan kolagen<br />
sehingga terjadi proses tarikan (lifting)<br />
pada kulit sesuai arah benang.<br />
Cara kerjanya, proses memasukkan benang<br />
ke bawah jaringan kulit akan melewati<br />
fase pendarahan di dalam. Nah, berikutnya, tubuh<br />
akan memulihkannya sambil mengaktifkan kolagen.<br />
“Inilah yang nantinya menjadikan kulit lebih kenyal<br />
dan kencang,” ujar dr. Luluk Maya Savira dari<br />
Ammara Health and Beauty Clinic, Bellagio Boutique<br />
Mall.<br />
Untuk membuat pipi lebih tirus dan kencang, biasanya<br />
membutuhkan delapan benang. Empat benang<br />
ditanam di pipi kiri dan sisanya di pipi kanan.<br />
Semakin tua usia pasien, biasanya membutuhkan<br />
lebih banyak benang. Hal itu karena kulit yang kendur<br />
dan menggelambirnya lebih banyak sehingga<br />
membutuhkan lebih banyak tarikan.<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
gaya hidup<br />
Metode ini tak hanya bisa digunakan di wajah saja.<br />
Tanam benang juga bisa dilakukan di payudara,<br />
paha, lengan, dan tentu saja perut yang menggelambir<br />
setelah melahirkan.<br />
InstAn dAn tAhAn LAmA<br />
Tidak seperti operasi plastik, masa pemulihan setelah<br />
melakukan tanam benang jauh lebih cepat. Dalam<br />
satu minggu saja, luka dalam yang terjadi<br />
akibat tusukan benang sudah sembuh.<br />
Bahkan, begitu benang-benang itu<br />
selesai ditanam, hasilnya akan langsung<br />
terlihat. Misalnya, pipi akan<br />
langsung terlihat lebih tirus dari<br />
sebelumnya.<br />
“Pipi saya tadinya lebih tembam<br />
dari ini, sekarang sudah lebih tirus,”<br />
ujar Vivi, seorang perempuan<br />
35 tahun yang pernah melakukan<br />
tanam benang 5 bulan lalu.<br />
Vivi melakukan tanam benang di<br />
salah satu klinik yang ada di kota<br />
Semarang. Saat pertama datang, Vivi<br />
akan bertemu dokter untuk membicarakan<br />
keluhannya.<br />
Setelah itu, Vivi masuk ke dalam<br />
ruang tindakan. Pertama-tama,<br />
wajah Vivi dibersihkan. Kemudian,<br />
dokter akan mengolesi<br />
wajah dengan salep anestesi<br />
agar saat penanaman benang<br />
tidak terlalu sakit.<br />
Wajah Vivi juga diolesi salep<br />
antibengkak. Setelah semuanya<br />
beres, barulah dokter memasukkan<br />
benang-benang halus berwarna<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
gaya hidup<br />
hitam ke lapisan bawah kulit yang hendak diperbaiki.<br />
Saat itu, dokter memasukkan lima benang di masing-masing<br />
pipi Vivi. Harga satu benang sekitar<br />
Rp60 ribu hingga Rp100 ribu. Begitu selesai, hasilnya<br />
memang langsung terlihat. Pipi Vivi lebih tirus<br />
dan tegas.<br />
Menurut dokter, hasil tanam benang akan semakin<br />
terlihat setelah beberapa bulan. Dan hasil ini akan<br />
bertahan hingga dua tahun. “Jadi nanti kalau sudah<br />
dua tahun sebaiknya tanam benang lagi,” kata Vivi.<br />
Mereka yang Dilarang<br />
Meski pada umumnya metode tanam benang ini bisa diberikan<br />
untuk semua orang, namun ternyata ada beberapa<br />
orang yang tidak boleh melakukannya. Mereka antara lain:<br />
PeRemPuAn hAmIL<br />
Belum ada penelitian tentang pengaruh tanam benang ini pada<br />
perempuan hamil. Dikhawatirkan akan terjadi kontraksi tertentu<br />
saat penanaman benang yang dapat memengaruhi kehamilan.<br />
Ibu menyusuI<br />
Sama seperti alasan pada perempuan hamil, belum ada<br />
penelitian soal ini sehingga dikhawatirkan metode ini dapat<br />
memengaruhi asi untuk si kecil. Para dokter akhirnya tidak merekomendasikan<br />
ibu menyusui melakukan tanam benang.<br />
PunyA dIAbetes AtAu jAntung<br />
Mereka yang memiliki riwayat ini harus mendapat rekomendasi<br />
dari dokter spesialis sebelum menjalani treatment ini. Jika tidak,<br />
metode ini justru akan membahayakan kesehatan.<br />
RemAjA<br />
Mereka masih memiliki kulit dengan tingkat elastisitas yang<br />
masih sangat baik. Sehingga dikhawatirkan tanam benang justru<br />
akan membuat kulit remaja menjadi rusak. (KEN/YOG)<br />
Majalah Majalah detik detik 13 3 - - 19 9 juni mei 2013
Dewa<br />
Budjana<br />
Gitar. Alat musik petik<br />
itu rupanya telah benarbenar<br />
membuat Dewa<br />
Budjana jatuh cinta.<br />
Saking cintanya, personel<br />
band Gigi itu sampai<br />
membuat museum gitar.<br />
Winona<br />
Ryder<br />
Usianya memang tak lagi<br />
muda. 41 tahun. Tapi siapa<br />
yang bisa menyangkal<br />
kecantikan seorang<br />
Winona Ryder?<br />
Tap untuk baca artikel<br />
Bill<br />
Gates<br />
Sudah sejak tahun 2007,<br />
Bill Gates tidak merasakan<br />
menjadi orang terkaya di<br />
dunia. Namun kini, salah<br />
satu pendiri Microsoft itu<br />
berhasil mendapatkan<br />
gelar itu kembali.<br />
Majalah detik 3 - 9 JUNI 2013
people<br />
Reporter: Ken Yunita<br />
Foto : Getty ImaGe<br />
Usianya memang tak lagi muda. 41 tahun. Tapi<br />
siapa yang bisa menyangkal kecantikan seorang<br />
Winona Ryder? Setelah lama menghilang, aktris<br />
berbakat itu kini mencoba ‘kembali’.<br />
Berita terakhir tentang Winona memang kurang<br />
baik. Ketahuan mengutil di depart ment store mewah<br />
Saks Fifth Avenue di New York pada 2001 seperti<br />
membuatnya ‘menghilang’.<br />
Sejak peristiwa itu, Winona telah beberapa<br />
kali mencoba berakting di dalam film. Namun<br />
sepertinya, namanya tetap tenggelam. Bahkan<br />
pada 2011, Winona sempat berencana<br />
untuk berhenti berakting.<br />
“Aku ingin menjadi seorang ibu, dan itu<br />
prioritasku,” ujarnya saat itu.<br />
Namun rupanya, perempuan kelahiran 29<br />
Oktober 1971 itu masih mencintai dunia film.<br />
Film ‘The Iceman’ menjadi film ‘pengantar’<br />
Winona kembali.<br />
Sutradara indie kelahiran Israel, Ariel Vromen<br />
memercayainya berperan sebagai Deborah Kuklinski,<br />
istri pembunuh bayaran terkenal, Richard<br />
Kuklinski. Memang bukan peran utama, tapi Winona<br />
tetap senang.<br />
“Meskipun hanya peran-peran kecil<br />
tapi buatku menarik,” ujar penggemar<br />
little black dress ini.<br />
Konon, film ini tak cuma menghibur,<br />
tetapi juga menyuguhkan<br />
akting menakjubkan Winona. (KEN/IYE)<br />
Majalah detik 13 3 - - 19 9 JUNI mei 2013
people<br />
Reporter: Ken Yunita | Foto : Getty Image<br />
Sudah sejak tahun 2007, Bill Gates<br />
tidak merasakan menjadi orang<br />
terkaya di dunia. Namun kini, salah<br />
satu pendiri Microsoft itu berhasil<br />
mendapatkan gelar itu kembali.<br />
Gates menggeser Carlos Slim, pemegang<br />
gelar orang terkaya di dunia sejak 2010. Kini<br />
Gates memiliki kekayaan US$72,1 miliar.<br />
Lebih banyak sekitar US$550 juta dari milik<br />
Slim.<br />
Kekayaan Gates naik sebesar 10 persen.<br />
Sementara harta Slim turun hingga US$2<br />
miliar akibat adanya perubahan aturan sektor<br />
telekomunikasi di Meksiko.<br />
Indeks kekayaan 2013 yang dilansir Bloomberg,<br />
peningkatan kekayaan Bill Gates ini<br />
tidak hanya berasal dari Microsoft saja. Gates<br />
juga dilaporkan memiliki saham di perusahaan<br />
lain, Canadian National Railway Co. dan<br />
Republic Services Inc yang juga naik.<br />
Meski kaya raya, Gates dikenal seorang<br />
yang dermawan. Sejak tahun 2007, Gates<br />
dan istrinya telah memberikan US$28 miliar<br />
untuk beramal. Mereka berencana beramal<br />
hingga 95 persen dari yang mereka miliki.<br />
Posisi ketiga orang terkaya di dunia ditempati<br />
Warren Buffett, pemilik Berkshire Hathaway<br />
Inc dengan nilai kekayaan US$59,7 miliar.<br />
Nilai kekayaan Buffett lebih besar US$3,7<br />
miliar dari posisi keempat, Amancio Ortega,<br />
yang merupakan orang terkaya Eropa. (KEN)<br />
Majalah detik 13 3 - - 19 9 juni mei 2013
people<br />
Reporter: Ken Yunita | Foto : Ari/DETIKFOTO<br />
Gitar. Alat musik petik itu<br />
rupanya telah benar-benar<br />
membuat Dewa Budjana<br />
jatuh cinta. Saking cintanya,<br />
personel band Gigi itu sampai membuat<br />
museum gitar.<br />
Majalah detik 13 3 - - 19 9 JUNI mei 2013
people<br />
Di Indonesia, museum gitar<br />
milik Budjana itu akan menjadi<br />
yang pertama. Lokasinya di<br />
Ubud, Bali, dan akan dibuka<br />
Agustus mendatang. Di dalamnya<br />
terdapat 36 gitar istimewa.<br />
Kenapa istimewa? Karena<br />
gitar-gitar yang dipamerkan itu<br />
dilukis. Budjana mengumpulkan<br />
gitar-gitar itu dari teman-teman<br />
musisi dan seniman lukis.<br />
“Museum gitar lukis di dunia<br />
belum ada, idenya dari situ,” ujar<br />
pria kelahiran 30 Agustus 1963<br />
ini beberapa waktu lalu.<br />
Pemilik nama lengkap I Dewa<br />
Gede Budjana ini lantas mengumpulkan<br />
gitar-gitar dari musisi<br />
Indonesia. Sejumlah gitaris<br />
juga sudah bersedia antara lain<br />
Ian Antono, Eross, Baim, dan si<br />
raja dangdut Rhoma Irama.<br />
Budjana berharap, museum<br />
gitar itu bakal membantu eksistensi<br />
para gitaris. Karena bisa<br />
jadi, di masa depan, orang-orang<br />
sudah lupa dengan sosok gitaris<br />
andal yang pernah ada.<br />
“Orang masih bisa lihat di museum<br />
ini lewat gitar-gitar mereka,”<br />
kata bapak satu anak ini.<br />
Agustus nanti, kita mampir yuk<br />
ke museum gitar Bli Budjana.<br />
(KEN/YOG)<br />
Tap untuk kembali<br />
ke Indeks People<br />
Majalah detik 13 3 - - 19 9 JUNI mei 2013
interview<br />
Franz Magnis-suseno:<br />
Saya Tak<br />
MelihaT<br />
JaSa SBy<br />
Justru dalam hal<br />
kebebasan beragama,<br />
pemerintah kita dan<br />
Juga presiden tidak<br />
melakukan secukupnya.<br />
saya tidak melihat<br />
Jasanya sama sekali.<br />
RepoRteR: IsfaRI HIkmat<br />
foto: agung/detIkfoto<br />
Majalah detik 3 - 9 juni junI 2013
interview<br />
Di negeri ini,<br />
masih banyak<br />
kelompok<br />
minoritas<br />
yang<br />
terbunuh,<br />
terusir, dan<br />
kesulitan<br />
beribadah.<br />
Franz Magnis-Suseno memprotes pemberian<br />
penghargaan World Statesman oleh The<br />
Appeal of Conscience Foundation (ACF) kepada<br />
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono<br />
(SBY). Lembaga yang bermarkas di New York, AS itu,<br />
menurutnya, tidak mengetahui kondisi sesungguhnya<br />
di Indonesia.<br />
Di negeri ini, masih banyak kelompok minoritas yang<br />
terbunuh, terusir, dan kesulitan beribadah. “Apaan itu<br />
mereka, memberikan penghargaan tanpa mencari<br />
tahu keadaan sebenarnya,” ujar pastur yang biasa<br />
dipanggil Romo Magnis ini.<br />
Romo Magnis beranggapan kondisi keberagaman<br />
dalam beragama di Indonesia saat ini jauh berbeda<br />
dengan masa kepresidenan sebelumnya. Sikap toleransi<br />
kini bisa berubah menjadi sikap anarki, bukan<br />
karena permusuhan ataupun perbedaan, tetapi lebih<br />
karena pemerintah absen dalam menegakkan hukum.<br />
Filsuf berlatar Katolik itu segera mengirim surat<br />
protes terbuka kepada ACF. Meski belum mendapat<br />
tanggapan, dia yakin pesannya telah sampai. Setidaknya<br />
ribuan dukungan terhadap upayanya sudah dituangkan<br />
dalam petisi Change.org.<br />
Lebih lanjut tentang masalah kehidupan umat beragama<br />
di Indonesia, berikut perbincangan Isfari Hikmat<br />
dari majalah detik dengan Romo Franz Magnis<br />
Suseno saat ditemui di kediamannya di Jakarta Pusat<br />
pada Minggu 26 Mei 2013:<br />
Mengapa anda begitu keras memprotes pemberian<br />
gelar kepada SBy sebagai negarawan dunia oleh<br />
aFC?<br />
Saya menjadi marah dan juga merasa tersinggung<br />
dengan sebuah yayasan asing jauh dari Indonesia,<br />
memberi hadiah kepada presiden kita karena jasa<br />
beliau dalam hal hak asasi manusia dan kebebasan<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
interview<br />
beragama, tanpa sedikit pun bertanya kepada pihak<br />
yang bersangkutan di Indonesia. Dan saya merasa<br />
bahwa memang justru dalam hal kebebasan beragama,<br />
pemerintah kita dan juga presiden tidak melakukan<br />
secukupnya. Saya tidak melihat jasanya sama<br />
sekali.<br />
Katakan saja, pada masa pemerintahan presiden<br />
sekarang, Susilo Bambang Yudhoyono, memang konflik<br />
terbuka di Indonesia Timur sudah selesai, lalu di<br />
Aceh juga sudah diakhiri, itu harus diakui. Tetapi situasi<br />
kebebasan beragama memburuk. Menjadi semakin<br />
sulit bagi minoritas-minoritas membangun rumah<br />
ibadah. Peraturan juga tetap pelik. Ada sekian banyak<br />
peraturan yang sangat susah dipenuhi. Kalaupun dipenuhi<br />
(syaratnya), sering juga oleh yang berwenang<br />
memberi izin, izin IMB (izin mendirikan bangunan)<br />
misalnya, tidak diberikan.<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
interview<br />
Bahwa mereka<br />
itu Syiah dan<br />
Ahmadiyah<br />
itu pun warga<br />
bangsa yang<br />
berhak hidup<br />
dengan aman<br />
dan beribadah<br />
menurut<br />
keyakinan<br />
mereka.<br />
apakah yakin surat protes anda untuk aFC sudah<br />
sampai ?<br />
Saya yakin sampai, karena mengirim ke tiga alamat<br />
mereka. Tidak penting soal dijawab atau tidak, yang<br />
penting pesan saya sudah tersampaikan.<br />
kenapa bahasa surat itu begitu keras?<br />
Emosi, ya mungkin. Marah, jelas saya marah terhadap<br />
foundation itu. Lah kok memberikan semacam hadiah<br />
internasional yang mengatakan “wah bagus-bagus<br />
situasi itu”, padahal tidak bagus. Jadi kemarahan<br />
saya tidak semata-mata diarahkan kepada presiden,<br />
tapi foundation itu. Apaan mereka melakukan itu tanpa<br />
mencari tahu keadaan sebenarnya.<br />
lantas bagaimana sebenarnya kehidupan beragama<br />
di indonesia dalam pandangan anda?<br />
Jumlah gangguan yang paling serius, dan pemerintah<br />
paling tidak kelihatan melakukan kewajibannya,<br />
adalah kekerasan yang dialami oleh kelompok-kelompok<br />
yang disebut ajaran sesat, yaitu kelompok Ahmadiyah<br />
dan Syiah. Dua- duanya sekarang tidak aman<br />
di negara ini. Ada yang sudah terusir dari rumah, ada<br />
orang Syiah yang selama seminggu harus bersembunyi<br />
di hutan karena takut akan dibunuh. Ada ratusan<br />
yang hidup dalam penampungan sementara, ada yang<br />
sudah bertahun-tahun.<br />
Sekalipun saya tidak pernah mendengar Bapak<br />
Presiden menyerukan pada bangsa Indonesia supaya<br />
memberi rasa aman kepada semua warga, bahwa<br />
mereka itu Syiah dan Ahmadiyah itu pun warga bangsa<br />
yang berhak hidup dengan aman dan beribadah<br />
menurut keyakinan mereka. Bahkan saya melihat<br />
mereka yang sekarang ada di Indonesia itu betul-betul<br />
terancam di mana-mana.<br />
Bukankah masyarakat beragama kita masih saling<br />
toleransi dalam beribadah?<br />
Ada toleransi, tapi terutama ada pembiaran dari pe-<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
interview<br />
merintah. Jadi saya mengharapkan dari Bapak Presiden<br />
sebetulnya suatu kata yang jelas yang mengatakan<br />
bahwa minoritas-minoritas, khususnya juga minoritas<br />
yang dianggap ajaran sesat, itu tetap manusia dan<br />
warga bangsa, serta tetap kita lindungi keamanannya<br />
dan tidak akan dibiarkan menjadi korban kekerasan.<br />
Saya tidak pernah mendengar kata seperti itu.<br />
kalau dibandingkan dengan kehidupan beragama<br />
di era kepemimpinan sebelumnya, bagaimana anda<br />
melihatnya?<br />
Saya sebetulnya tidak mau membandingkan. Tapi<br />
tentu saya melihat minoritas-minoritas itu sekarang<br />
lebih sulit daripada dulu. Misalnya Ahmadiyah sudah<br />
ada di Indonesia hampir 100 tahun, 90 tahun hampir<br />
tidak pernah ada masalah. Sedangkan Syiah baru tiga-empat<br />
tahun merasa terancam, sebelumnya tidak.<br />
Itu kan keduanya kelompok yang kecil. Dulu tidak apa-<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
interview<br />
Kami, saya<br />
orang Katolik,<br />
kristiani,<br />
dengan umat<br />
Islam, dengan<br />
mainstream<br />
Islam kini<br />
malah punya<br />
hubungan<br />
lebih baik<br />
daripada dulu.<br />
apa, kok sekarang…? Di mana pemerintah? Mana pernyataan<br />
tegas bahwa terhadap kelompok minoritas<br />
pun hukum akan dijalankan?<br />
Kami, saya orang Katolik, kristiani, dengan umat<br />
Islam, dengan mainstream Islam kini malah punya<br />
hubungan lebih baik daripada dulu. Jadi kami tidak<br />
punya masalah dengan NU (Nahdlatul Ulama) dan<br />
Muhammadiyah. Tentu saja kadang-kadang ada juga<br />
gesekan tapi saya anggap itu normal. Kalau kami punya<br />
masalah justru kami lari ke NU dan Muhammadiyah,<br />
bisa bicara dengan mereka. Yang tidak melakukan<br />
kewajibannya adalah negara dan alatnya, aparatnya,<br />
dan sebagainya.<br />
ada pemahaman radikal yang muncul ketika menemui<br />
sebuah pemahaman yang dianggap sesat.<br />
Bagaimana menyikapi kenyataan ini?<br />
Mengenai anggapan suatu agama, misalnya Islam<br />
menganggap Ahmadiyah dan Syiah sesat, atau Kristen<br />
menganggap Saksi Yehova sesat, kami juga anggap<br />
sesat, itu urusan dan hak agama sendiri. Saya tidak keberatan<br />
dengan itu. Itu internal harus dipertanggungjawabkan<br />
masing-masing agama. Kami di luar tidak<br />
akan ikut campur. Katolik dulu menganggap ajaran<br />
kristiani lain sebagai sesat. Tapi bukan itu masalahnya.<br />
Masalahnya adalah negara tidak melindungi hak<br />
asasi mereka itu. Saya dengar juga dari kawan-kawan<br />
NU dan Muhammadiyah, mereka mengeluh bahwa<br />
negara membiarkan kekerasan terjadi.<br />
Jadi permasalahan ada pada pemerintah, bukan<br />
pada ajaran sesat?<br />
Kami tidak ada masalah dengan Islam, atau katakan<br />
saja umat Islam. Hubungan sudah cukup baik. Sebetulnya<br />
kami tidak ada kekhawatiran. Artinya toleransi<br />
di sini masih besar, 90% umat kristiani yang hidup di<br />
tengah mayoritas muslim tidak mengalami kesulitan<br />
apa pun. Jadi mereka bisa hidup normal, bisa bekerja,<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
interview<br />
Negara<br />
preman itu<br />
alternatif<br />
terhadap<br />
negara<br />
hukum.<br />
berkomunikasi, dan bisa beribadah di dalam gereja<br />
tanpa gangguan. Bukan itu masalahnya. Yang masalah<br />
adalah kebebasan beragama ternyata terancam<br />
misalnya oleh kelompok garis keras dan sebagainya<br />
tapi negara tidak melakukan kewajibannya. Jadi saya<br />
menyalahkan negara.<br />
apa dampak pembiaran oleh pemerintah?<br />
Kalau itu dibiarkan, di lain tempat orang akan be-<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
interview<br />
Mari kita<br />
menghormati<br />
dan<br />
memberikan<br />
rasa aman,<br />
meski tidak<br />
ikut ajaran<br />
mereka. Itu<br />
tugas negara.<br />
lajar asal ngotot, hukum tidak akan dijalankan. Kita<br />
mau jadi apa? Kita mau jadi negara preman? Itu<br />
yang bertanggung jawab adalah pemerintah. Negara<br />
preman itu alternatif terhadap negara hukum. Kita<br />
harus mendidik seluruh masyarakat, juga minoritas,<br />
semua harus taat pada hukum, lalu kita bisa hidup<br />
beradab. Kami bahkan bisa bicara dengan kelompok<br />
garis keras. Saya pernah ikut sebuah acara di Depok<br />
bersama pimpinan FPI lokal, saya anggap itu baik.<br />
Saya membedakan tiga lapisan pelaku: masyarakat,<br />
tokoh agama yang berpengaruh di umat masing-masing,<br />
dan negara. Di masyarakat sendiri sebetulnya<br />
sudah cukup baik kalau mereka membawa diri menurut<br />
kesopanan tradisional adat. Atau dalam bahasa<br />
Pancasila disebut membawa diri secara beradab.<br />
Masyarakat sudah lama bisa itu. Kalau tidak dihasut<br />
mereka tidak akan membunuh, bisa membiarkan mereka<br />
yang berbeda.<br />
Tokoh agama saya harapkan mengajarkan pada<br />
umatnya supaya mereka tegas dan setia pada iman<br />
mereka, tetapi bisa menghormati mereka yang berpendapat<br />
lain, tidak berarti ikut atau berpendapat seperti<br />
itu. Karena kalau kita betul beragama mestinya<br />
sadar bahwa yang mutlak hanya Tuhan. Pemahaman<br />
kita terhadap agama kita sendiri hanya sebatas pemahaman<br />
kita sendiri yang selalu terbatas.<br />
Kalau alat negara harus menjalankan hukum, terutama<br />
harus memberikan zero tolerance terhadap<br />
kekerasan. Mereka juga harus mendidik, khususnya<br />
dari presiden, misalnya seperti dulu Sukarno atau<br />
Gus Dur, mengatakan agar “mari kita menghormati<br />
dan memberikan rasa aman, meski tidak ikut ajaran<br />
mereka. Itu tugas negara”. Itu sebabnya saya begitu<br />
heran pemimpin negara kita diberi hadiah oleh lembaga<br />
luar negeri, Appeal of Conscience Foundation itu<br />
kebebasan suara hati. Kok bisa begitu? (sil/iye)<br />
Majalah detik 3 - 9 juni junI 2013
internasional<br />
Peringatan Maois<br />
dari Chhattisgarh<br />
Di tengah hutan, ratusan anggota pemberontak maois menyerang<br />
iring-iringan anggota partai kongres inDia. sebanyak 27 anggota<br />
partai keluarga ganDhi ini tewas. namun mereka juga Diuntungkan.<br />
reporter: monique shintami<br />
REUTERS/AmiT DAvE<br />
Matahari mulai tergelincir ke barat, saat<br />
iring-iringan mobil yang membawa rombongan<br />
Partai Kongres membelah jalanan<br />
sempit di kawasan hutan di wilayah Sukma,<br />
negara bagian Chhattisgarh, India, Sabtu pekan lalu.<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
internasional<br />
Kamp Maois.<br />
REUTERS<br />
Pohon yang tumbang<br />
menghentikan laju rombongan<br />
yang baru pulang kampanye<br />
ini. Tiba-tiba mobil paling<br />
depan meledak. Diduga<br />
akibat ranjau darat. Belum<br />
hilang rasa terkejut, ratusan<br />
orang bersenjata langsung<br />
merangsek. Sejumlah polisi<br />
bersenjata yang mengawal<br />
rombongan ini tak berkutik.<br />
Para penyerang pun bebas<br />
melancarkan aksi di sarang<br />
mereka ini.<br />
“Ketika mobil kami memutar<br />
balik, para Naxal<br />
(pemberontak Maois, red)<br />
mulai menembak. Dua mobil meledak. Penembakan<br />
berlangsung selama hampir satu setengah jam.<br />
Beberapa dari kami tiarap, coba menyelamatkan diri,”<br />
ujar seorang anggota Partai Kongres yang selamat.<br />
Sejumlah orang berhasil lari menyelamatkan diri.<br />
Beberapa lainnya selamat setelah memohon belas<br />
kasihan para penyerang. Namun para penyerang yang<br />
dipandu seorang warga setempat, punya target utama.<br />
Dia adalah Mahendra Karma, jebolan kelompok Maois<br />
yang kemudian mendirikan milisi antimaois.<br />
Korban yang dipilih pun digiring ke bawah sebuah<br />
pohon untuk dieksekusi. Selain Mahendra, 27 orang<br />
pendukung partai keluarga Gandhi itu ikut meregang<br />
nyawa. Termasuk pimpinan Partai Kongres Nand<br />
Kumar Patel dan anaknya Dinesh, juga enam anggota<br />
polisi yang mengawal rombongan ini.<br />
Sebanyak 35 orang lainnya luka-luka. Termasuk<br />
mantan Menteri Federal Vidya Charan Shukla (84) yang<br />
diterbangkan ke New Delhi akibat tiga luka tembak di<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
internasional<br />
Perdana Menteri India<br />
Manmohan Singh (dua dari<br />
kanan) dan Sonia Gandhi<br />
(kanan), bertemu para korban<br />
di sebuah rumah sakit di<br />
Raipur, timur India pada 26 Mei<br />
2013.<br />
REUTERS/STRingER<br />
tubuhnya.<br />
Direktur kepolisian setempat, Ramniwas menyebut<br />
serangan ini merupakan yang terburuk dalam tiga tahun<br />
terakhir. Entah mengapa rombongan ini tak membawa<br />
pengawalan yang memadai. Padahal hutan yang<br />
terletak di 340 kilometer selatan Ibu Kota Raipur ini,<br />
dikenal sebagai salah satu markas kelompok Maois.<br />
Tiga tahun lalu, juga di Chhattisgarh, 75 orang polisi<br />
terbunuh akibat serangan kelompok Maois. Pun beberapa<br />
pekan sebelumnya, kelompok pemberontak<br />
komunis ini sudah menyatakan sikap mereka. Menentang<br />
segala bentuk kampanye Partai Kongres di wilayah<br />
itu, guna meneruskan perlawanan yang sudah<br />
berlangsung selama empat dekade.<br />
Ketua Partai Kongres, Sonia Gandhi, saat mengunjungi<br />
para korban tak mampu menyembunyikan kegeramannya.<br />
“Ini bukan serangan terhadap kongres<br />
semata, tetapi serangan terhadap demokrasi,” kata-<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
internasional<br />
Pada 2009,<br />
New Delhi<br />
pernah<br />
melancarkan<br />
serangan<br />
besarbesaran<br />
untuk<br />
melumpuhkan<br />
kelompok<br />
bersenjata<br />
yang<br />
bermarkas di<br />
wilayah India<br />
Timur ini.<br />
nya.<br />
Tim investigasi yang dibentuk pascaserangan Mumbai<br />
pada 2008, langsung diterjunkan ke lokasi kejadian<br />
guna memetakan kekuatan kelompok ini. “Para<br />
pemberontak menggunakan senjata canggih dalam<br />
serangan yang menyasar para politisi ini. Keamanan<br />
mereka tidak ditangani serius oleh polisi setempat,”<br />
ujar seorang pejabat Badan Investigasi Nasional.<br />
Kelompok Maois menjadi ancaman serius di India<br />
sejak 1967. Mereka menuntut kepemilikan tanah dan<br />
lapangan pekerjaan bagi orang-orang miskin. Kelompok<br />
ini juga bercita-cita membangun sebuah masyarakat<br />
komunis, dan meruntuhkan apa yang mereka<br />
sebut “semi-kolonial, semi-feodal” dalam pemerintahan<br />
India.<br />
Pada 2009, New Delhi pernah melancarkan serangan<br />
besar-besaran untuk melumpuhkan kelompok<br />
bersenjata yang bermarkas di wilayah India Timur<br />
ini. Namun, upaya ini tak membuahkan hasil. Menteri<br />
Pertahanan India A.K. Antony menegaskan, tak perlu<br />
pengerahan militer untuk mengatasi pemberontak<br />
Maois. Analis mengamini. Upaya mengakhiri pemberontakan<br />
dengan kekerasan hanya akan menuai<br />
kegagalan. Solusi untuk pemberontakan ini, adalah<br />
menata pemerintahan yang lebih baik dan lebih adil.<br />
Sejumlah kalangan juga menilai serangan ini justru<br />
akan menetaskan simpati bagi Partai Kongres dalam<br />
menghadapi pemilu November mendatang. Simpati<br />
bagi korban serangan ini diperkirakan akan menjadi<br />
bekal bagi Partai Kongres untuk ‘melawan’ Partai<br />
Bharatiya Janata (BJP), yang saat ini berkuasa.<br />
Lewat serangan ini, kelompok Maois seakan mengingatkan<br />
serangan yang lebih besar bisa menyusul<br />
belakangan. Tak hanya di Chhattisgarh, tapi bisa di<br />
negara bagian lain, macam Bihar, Maharashtra, Odisha<br />
atau Bengal Barat. (aFp/reuters/the times of india/niQ/ami)<br />
Majalah detik 3 - 9 juni jUni 2013
ekonomi<br />
enggertAk<br />
lewAt sAlAk<br />
Cina menolak manggiS dan Salak indoneSia. PemeRintaH<br />
diminta tidak tunduk dengan geRtakan balaS dendam itu.<br />
Reporter: Hans Henricus, Zulfi Suhendra<br />
Foto: Rachman/detikFoto<br />
AktivitAs di gudang buah Pasar Induk Kramat<br />
Jati, Jakarta Timur setahun belakangan<br />
ini kian sepi. Sebelum Kementerian Pertanian<br />
(Kementan) memindahkan pintu masuk<br />
impor hortikultura dari Pelabuhan Tanjung Priok, setiap<br />
hari paling tidak dua kontainer buah impor bongkar<br />
muatannya di sini.<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
ekonomi<br />
Diam-diam<br />
Cina meminta<br />
Indonesia<br />
memberi<br />
kelonggaran<br />
terhadap<br />
syarat<br />
keamanan<br />
buah impor.<br />
“Setelah pelabuhan dipindah ke Tanjung Perak, dalam<br />
lima hari bisa tidak ada kontainer yang masuk,”<br />
ujar Bidin, pedagang jeruk mandarin di sana.<br />
Kebijakan ini juga membuat rantai distribusi makin<br />
panjang. Buntutnya para pengimpor harus merogoh<br />
koceknya lebih dalam. Bidin menuturkan sejak pelabuhan<br />
impor hortikultura dipindah ke Tanjung Perak,<br />
banderol harga sekeranjang jeruk mandarin yang<br />
isinya sekitar 100 buah naik menjadi Rp90-100 ribu<br />
tergantung ukuran. Padahal saat buah asal Cina itu<br />
masuk lewat Tanjung Priok, harga sekeranjangnya<br />
hanya berkisar antara Rp55-65 ribu.<br />
Tak hanya Bidin yang gusar. Cina yang selama ini<br />
diuntungkan dengan tingginya impor jeruk mandarin<br />
ke Indonesia ikut gerah. Sebagai balasan, sejak awal<br />
2013, negeri tirai bambu itu melarang impor buah<br />
manggis dan salak Indonesia. Alasannya, manggis<br />
dan salak Indonesia mengandung OPT alias organisme<br />
pengganggu tanaman, serta mengandung logam<br />
berat kadmium (Cd) yang melebihi ambang batas<br />
aman.<br />
Namun banyak pihak menilai ini sebagai ‘serangan<br />
balasan’ Beijing atas kebijakan Mentan. Apalagi belakangan<br />
Beijing mengutus Menteri Administrasi Umum<br />
untuk Supervisi Kualitas, Inspeksi, dan Karantina, Zhi<br />
Shuping menemui Mentan Suswono untuk membahas<br />
masalah ini.<br />
Dalam pertemuan di Ragunan Rabu pekan lalu itu,<br />
Zhi Shuping sepakat mengevaluasi untuk menyelesaikan<br />
‘perang’ ini. “Kita lakukan evaluasi apa benar<br />
memang itu atau hanya kasus-kasus tertentu saja,”<br />
ujar Suswono.<br />
Ternyata penyelesaian perang jeruk mandarin versus<br />
salak-manggis Indonesia tak sebatas evaluasi. Diamdiam<br />
Cina meminta Indonesia memberi kelonggaran<br />
terhadap syarat keamanan buah impor. Selain itu,<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
ekonomi<br />
Menteri Pertanian Suswono<br />
dan Menteri Administrasi<br />
Umum untuk Supervisi Kualitas,<br />
Inspeksi, dan Karantina<br />
Republik Rakyat Cina (RRC) Zhi<br />
Shuping.<br />
ReuteRs<br />
Cina akan mengajukan MRA atau mutual recognition<br />
agreement sehingga produk buahnya diakui sehat, dan<br />
bisa masuk lewat Tanjung Priok.<br />
Syarat ini tentu tak serta-merta diiyakan. Pelabuhan<br />
Tanjung Priok belum bisa dibuka untuk buah Cina.<br />
Sebab, belum ada jaminan buah asal Cina itu benarbenar<br />
aman dikonsumsi. “Penetapan pelabuhan itu<br />
semata-semata untuk pengamanan pangan,” kata<br />
Suswono.<br />
Sebagai jawaban, Suswono justru meminta Cina<br />
juga tak menghambat ekspor salak, manggis, avokad,<br />
dan sarang burung walet.<br />
Menurut catatan Kementan, ekspor manggis ke<br />
Cina mencapai 8.023 ton (40%) dari total 20.282 ton<br />
manggis yang diekspor ke mancanegara sepanjang<br />
tahun 2012. Sedangkan ekspor salak ke Cina pada<br />
2012, hanya 760,23 ton.<br />
Sehingga, penolakan Cina atas salak dan manggis<br />
tidak akan mengusik penyerapan kedua buah itu.<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
ekonomi<br />
Ekspor ke<br />
Australia,<br />
negaranegara<br />
ASEAN dan<br />
Timur Tengah<br />
masih terbuka<br />
lebar.<br />
TAP/KlIK UnTUK beRKoMenTAR<br />
Selain pasar lokal, salak dan manggis juga diminati<br />
banyak negara.<br />
“Ekspor ke Australia, negara-negara ASEAN dan<br />
Timur Tengah masih terbuka lebar,” ujar Pelaksana<br />
Harian Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran<br />
Hasil Pertanian, Yasid Taufik.<br />
Meski ekspor manggis dan salak menjadi andalan<br />
ekspor hortikultura Indonesia, pemerintah diminta<br />
tidak tunduk pada Beijing. “Dibandingkan mereka kita<br />
nggak ada artinya, mereka ekspor buah Rp18 triliun<br />
(per tahun), kita masuk buah ke Cina cuma beberapa<br />
ratus miliar rupiah, nggak ada artinya. Sekalian saja<br />
nggak impor buah dari Cina, mereka akan bingung,”<br />
kata Ketua Umum Asosiasi Eksportir Sayur dan Buah<br />
Indonesia, Hasan Johnny Widjaja.<br />
Ketua Asosiasi Eksportir Importir Buah dan Sayur<br />
Segar Indonesia, Kafi Kurnia juga menilai sikap Beijing<br />
ini hanya menyangkut persyaratan karantina. “Ini kan<br />
sebenarnya cuma masalah politik saja, bahwa kita<br />
bisa mengekspor atau tidak,” ujarnya.<br />
Lewat Permentan No. 42/2012 dan Permentan No.<br />
43/2012 yang terbit Maret 2012 lalu, Kementan memindahkan<br />
pintu masuk hortikultura impor dari Pelabuhan<br />
Tanjung Priok ke Pelabuhan Belawan, Pelabuhan<br />
Tanjung Perak, Pelabuhan Makassar serta Bandara<br />
Soekarno Hatta. Impor hortikultura juga bisa melalui<br />
tiga pintu lain yang masuk jalur perdagangan bebas<br />
yakni Batam, Karimun, dan Bintan.<br />
Petani buah lokal menyambut positif kebijakan ini,<br />
karena dinilai akan menaikkan pamor buah lokal.<br />
Kebijakan ini juga mampu mengerem laju impor buah<br />
yang beberapa tahun terakhir terus melonjak. Dewan<br />
Hortikultura Nasional mencatat sepanjang 2011 nilai<br />
impor hortikultura mencapai Rp20 triliun. Pengetatan<br />
persyaratan pengapalan berhasil menurunkan impor<br />
menjadi Rp17 triliun pada 2012. Jadi? (HanS/ami)<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
isnis<br />
MeMborong<br />
ProPerti<br />
di Negeri<br />
SiNga<br />
PAjAk tinggi tAk memBuAt oRAng kAyA indonesiA jeRA memBeli PRoPeRti<br />
di singAPuRA. BAHkAn, mAkin BAnyAk oRAng indonesiA yAng memBeli<br />
PRoPeRti di negeRi singA itu. HinggA menjAdi teRBesAR ketigA.<br />
Reporter: Hans Henricus, Aryo Bhawono.<br />
thinkstock<br />
Proyek hunian Boulevard Vue, tak jauh dari<br />
Orchard Road Singapura itu belum rampung<br />
sepenuhnya. Namun dari 28 unit apartemen<br />
yang ditawarkan, 14 unit atau separuh di antaranya<br />
telah dipesan orang Indonesia. Padahal harga<br />
hunian eksklusif yang dibangun High Oak Properties<br />
Pte Ltd. ini tak bisa dibilang murah. Unit terkecil dibanderol<br />
S$6 juta atau sekitar Rp42 miliar.<br />
Selain itu ada hunian yang juga sangat diminati pem-<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
isnis<br />
Itu artinya, untuk<br />
membeli properti<br />
senilai S$1 juta,<br />
maka seorang<br />
WnI menyumbang<br />
pajak hingga<br />
S$180.000<br />
atau hampir<br />
rp1,3 miliar<br />
ke pemerintah<br />
Singapura.<br />
“<br />
beli asal Indonesia, namanya The Scotts Tower (TST).<br />
Setidaknya 60% pembeli unit apartemen yang terletak<br />
tak jauh dari kawasan perbelanjaan ini adalah orang<br />
Indonesia.<br />
Padahal total general, bangunan 31 lantai ini terdiri<br />
dari 231 unit apartemen. Harga yang ditawarkan mulai<br />
S$1,8 juta (Rp12,6 miliar) per unit. Jadi bisa dihitung<br />
berapa rupiah yang ditebar orang kaya Indonesia di<br />
Singapura.<br />
Minat orang Indonesia untuk memiliki properti di negeri<br />
singa memang tak pernah mati, malah cenderung<br />
meningkat. Padahal, demi menahan kenaikan harga<br />
properti, sejak akhir Desember 2011 pemerintah Singapura<br />
mempersulit pembelian properti oleh warga<br />
negara asing.<br />
Januari lalu, pemerintah Singapura kembali menaikkan<br />
pajak pembelian properti oleh orang asing<br />
dari semula 13% menjadi 18%. Angka ini berlaku untuk<br />
pembelian pertama, kedua maupun ketiga.<br />
Itu artinya, untuk membeli properti senilai S$1<br />
juta, maka seorang WNI menyumbang pajak hingga<br />
S$180.000 atau hampir Rp1,3 miliar ke pemerintah<br />
Singapura. Namun angka ini menjadi tak berarti jika<br />
melihat kenaikan harga properti di Singapura yang<br />
lebih dari 50% setahun.<br />
Sehingga pembelian properti Singapura oleh orang<br />
asing terus meningkat. Pada kuartal pertama 2013<br />
porsi pembelian properti oleh orang asing di Singapura<br />
naik menjadi 12% dari 7% sepanjang 2012.<br />
Dan pembeli Indonesia menjadi aktor penting bagi<br />
pasar properti Singapura. Pembeli Indonesia berada<br />
di posisi ketiga dalam hal jumlah, di bawah Cina<br />
(30%) dan Malaysia (27%). Pada 2012, porsi pembeli<br />
Indonesia 23% dari total pembeli asing, dan kembali<br />
naik menjadi 24% pada kuartal pertama 2013. Disusul<br />
pembeli asal India (6%) dan AS (3%) yang berada di<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
isnis<br />
Salah satu properti<br />
Singapura yang dipasarkan<br />
Far East Organization<br />
detikfoto<br />
posisi empat dan lima.<br />
Far East yang telah lama menangani konsumen Indonesia<br />
mengakui, konsumen Indonesia berkontribusi<br />
besar bagi pendapatannya. “Besarnya 20% dari total<br />
foreign market terhadap revenue kami,” ujar Executive<br />
Director Property Sales Far East Organization, Augustine<br />
Tan.<br />
Ini yang membuat Far East yang ikut membidani<br />
pembangunan Singapura ini makin gencar menawarkan<br />
proyeknya ke Indonesia. Jika dulu hanya menyasar<br />
Jakarta, Surabaya atau Medan, kini pameran properti<br />
Singapura juga digelar di Bandung, Semarang, Pekanbaru<br />
atau bahkan Makassar.<br />
Membeludaknya animo WNI untuk membeli pro-<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
isnis<br />
Pameran properti Singapura<br />
detikfoto<br />
perti di Singapura tak<br />
lepas dari jaminan yang<br />
diberikan, kenyamanan,<br />
serta infrastruktur yang<br />
memadai. Salah satu<br />
daya tarik itu adalah hak<br />
pakai yang berlaku hingga<br />
99 tahun.<br />
Selain itu ada sederet<br />
kemudahan lainnya. Untuk<br />
memiliki apartemen<br />
di negara pulau itu, seseorang<br />
cukup memiliki<br />
paspor dan tabungan di<br />
Bank Singapura sebesar S$350.000 atau sekitar Rp2,4<br />
miliar.<br />
Pajak hingga 18% memang tergolong tinggi. Namun<br />
ini terbayar oleh bunga rendah, yang hanya 1,5% per<br />
tahun. Sistem pembayaran juga sangat lentur. Uang<br />
muka bisa dinegosiasikan, meski rata-rata dipatok<br />
20% dari harga jual. Sedangkan sisanya bisa dicicil<br />
dengan model pembayaran progresif, sesuai tahap<br />
pembangunan. Bahkan waktu cicilan bisa mencapai<br />
30 tahun.<br />
Sederet kemudahan inilah yang membuat orang<br />
kaya Indonesia suka memborong properti Singapura.<br />
Pertumbuhan angka transaksi konon mencapai 20%<br />
per tahun. Orang berduit Indonesia membeli properti<br />
di Singapura tak semata untuk investasi. Tak sedikit<br />
juga yang membeli untuk ditinggali atau menjadi tempat<br />
tinggal anaknya yang menuntut ilmu di Singapura.<br />
Dan properti yang diincar bukan sembarangan.<br />
“Minimal luasnya 100 meter persegi dan berlokasi di<br />
tempat strategis, macam Orchard Road. Harga jualnya<br />
mulai Rp15-50 miliar,” jelas Ali Hanafia Lijaya Direktur<br />
Century21 Pertiwi kepada majalah detik. (Ami)<br />
Majalah Majalah detik 3 - 9 juni 2013
wkwkwk<br />
Capres<br />
Alam Gaib<br />
ADA bANYAK jAlAN mENuju ROmA. bEGItu juGA jAlAN<br />
uNtuK NYApRES. SAlAh SAtuNYA lEwAt AlAm GAIb! hAh?<br />
Reporter: Elvan Dany Sutrisno | Ilustrator: Kiagos<br />
Eyang Subur sudah repot-repot mengumpulkan politisi di rumahnya. Maksud<br />
hati ingin mengutarakan niat capres lewat Partai Demokrat, tapi ternyata<br />
ditolak mentah-mentah!<br />
Katanya, Eyang Subur sama sekali tak memenuhi kriteria yang dicari<br />
PD. Makanya, Ketua DPP PD Sutan Bathoegana pun menyarankan, kalau tetap<br />
mau nyapres, sebaiknya lewat jalan lain.<br />
“Lewat alam gaib saja! Hahaha,” kelakar Sutan saat dimintai komentar soal keinginan<br />
Eyang Subur itu.<br />
Sutan mengakui, Eyang Subur mungkin memang sosok seorang pemimpin di<br />
lingkungannya. Tapi bukan berarti, eyang beristri banyak itu bisa memimpin negara.<br />
“Wah, abaikan saja. Capres via konvensi harus memenuhi syarat-syarat sebagai<br />
pemimpin bangsa,” ujar pria yang juga menjadi anggota DPR ini.<br />
Sutan pun berharap Eyang Subur tak sakit hati dengan penolakan ini. “Jadi, mohon<br />
maaf Eyang Subur!” ujar Sutan sambil berlalu. Hahaha… (KEN/YOG)<br />
Majalah Majalah detik detik 20 3 - - 26 9 juni MEI 2013
seni hiburan budaya<br />
Potret Indah<br />
Kesahajaan IndIa<br />
Seniman india melihat negerinya Sebagai negeri yang<br />
bermartabat. label barat kadang melenceng dari fakta.<br />
reporter: Silvia galikano | foto: Silvia galikano<br />
Tap untuk mendengar<br />
Raag Khamaj - Ravi dan Anoushka Shankar<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
seni hiburan budaya<br />
Lukisan tentang India oleh seniman India<br />
adalah penggambaran hidup yang berisi keragaman,<br />
warna-warni, keelokan, dan perjuangan.<br />
Kesederhanaan yang indah, berpijak<br />
pada ajaran Hindu dan Buddha, bukan India yang jorok<br />
dan miskin seperti kerap digambarkan dari kacamata<br />
Barat.<br />
Lukisan pagi di seruas jalan di<br />
Kolkata (Good Morning Kolkata) yang<br />
dibuat Ananta Mandal merangkum<br />
itu semua. Ada pejalan kaki berpayung<br />
mengisi sebagian badan jalan<br />
yang tak bertrotoar, jalanan basah,<br />
dua buah bajaj menuju ke satu arah,<br />
kabel listrik centang-perenang di<br />
depan deretan gedung tua dan lusuh,<br />
sementara landmark kota itu, Victoria<br />
Memorial, tampak samar-samar<br />
di kejauhan. Lewat enam seri Good<br />
Morning Kolkata ini Ananta Mandal<br />
menuangkan kekagumannya pada<br />
para pejuang pagi warga Kolkata<br />
yang menyatu akrab dengan kotanya.<br />
Tak ada keluh kesah, tak ada pemujaan<br />
berlebih, tak ada juga kesinisan.<br />
Sebaliknya, inilah cara seniman India “membela diri”<br />
atas label yang disematkan Barat.<br />
Mari tengok karya Siddharta Bettajewargi yang<br />
judulnya blakblakan, We Are Not Poor, untuk lukisan<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
seni hiburan budaya<br />
tentang dua perempuan beda umur sedang membuat<br />
roti. Keduanya memasak di alam terbuka, di antara<br />
tanaman dan pagar kawat tinggi entah properti siapa.<br />
Aktivitas seperti ini biasanya jadi santapan jepretan turis<br />
karena menemukan pemandangan<br />
eksotis dan menganggap orang India<br />
demikian miskinnya sampai tak mampu<br />
membuat dapur di dalam rumah.<br />
Dua lukisan tersebut bersama lukisan-lukisan<br />
lain tentang India dan<br />
keseharian rakyatnya dipamerkan di<br />
Galeri Cipta II Taman Ismail Marzuki<br />
Jakarta, 18-31 Mei 2013. Temanya<br />
Bhinneka Tunggal Ika. Pameran ini diikuti<br />
50 seniman India yang tergabung<br />
dalam Indian Artists Network serta<br />
tiga perupa keramik Indonesia, yakni<br />
Adhy, Walijoko, dan Wahyu.<br />
Kebersahajaan hidup masyarakat<br />
India kita jumpai juga dalam Rural Salone<br />
yang dibuat Sanjiv Sankpal. Lukisan<br />
ini menggambarkan tiga perempuan<br />
duduk menghadap punggung kawannya. Perempuan<br />
yang paling belakang sudah rapi dengan rambut tersanggul<br />
dan bunga tersemat di puncak sanggul.<br />
Dia sedang mendandani perempuan yang duduk di<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
seni hiburan budaya<br />
Lewat Rural Salone<br />
(Salon Kampung),<br />
Sankpal menangkap<br />
cara perempuan<br />
India tampil<br />
cantik adalah dengan<br />
memaksimalkan<br />
yang dipunya tanpa<br />
berpayah-payah<br />
meraih yang tidak<br />
dimiliki.<br />
depannya, yang rambutnya masih tergerai panjang.<br />
Tangan kirinya sudah menjepit bunga untuk nanti<br />
disematkan di rambut perempuan ini kalau sanggulnya<br />
sudah jadi. Si perempuan yang sedang didandani<br />
itu juga sekaligus sedang mendandani perempuan di<br />
depannya.<br />
Ketiganya duduk di teras rendah dari kayu dan<br />
mereka jadi pusat perhatian orang yang lewat depan<br />
rumah. Lewat Rural Salone (Salon Kampung), Sankpal<br />
menangkap cara perempuan India tampil cantik<br />
adalah dengan memaksimalkan yang dipunya tanpa<br />
berpayah-payah meraih yang tidak dimiliki. Seakan ini<br />
jadi miniatur negeri yang tenteram dengan apa yang<br />
ada dan tak resah dengan kemewahan yang bukan<br />
haknya.<br />
Bhinneka Tunggal Ika, yang juga dipamerkan di Malaysia<br />
dan Singapura, didedikasikan untuk seniman<br />
India mendiang Mr. K.M. Shenoy (1932-2005) dan Prof.<br />
Chandrakant Channe, 64 tahun. Karya dua master pelukis<br />
ini punya goresan yang menari ritmis, liris, dan<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
seni hiburan budaya<br />
jadi lukisan legendaris hingga<br />
kini.<br />
Namun Shenoy dan Channe<br />
meninggalkan ambisi jadi seniman<br />
terkenal (dan kaya). Keduanya<br />
membaktikan sebagian besar<br />
hidup mereka untuk mengajar<br />
teknik dasar menggambar dan<br />
melukis pada generasi muda seniman<br />
India serta menanamkan<br />
pentingnya jadi orang baik. Shenoy<br />
tidak pernah percaya pada<br />
kompetisi, lelang seni, dan award.<br />
Ribuan seniman India memulai<br />
karier mereka di usia muda<br />
melalui Art Plaza yang didirikan<br />
Shenoy, sebuah gerakan yang<br />
dianggap pelopor sejarah seni<br />
India. Banyak dari mereka kini<br />
jadi seniman mapan, semisal<br />
Altaf, Navjot, Dizzy Kulkarni, dan<br />
Nagaraj. Dua master ini telah<br />
menginspirasi mereka untuk<br />
hidup sebagai seniman yang bermartabat.<br />
Shenoy mendapat sejumlah<br />
penghargaan karena kesetiaannya<br />
seumur hidup mempromosikan<br />
seniman berbakat melalui<br />
Art Plaza-nya. Untuk menyebut<br />
beberapa adalah dari K.H. Ara<br />
Memorial Trust (1990), dari Art<br />
Society of India (2004), juga dari<br />
komisioner kota Bombay Mr. Sadashiv<br />
Tinaikar. (Sil/yOg)<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
seni hiburan FiLM<br />
Drama Dangkal<br />
Paul Walker<br />
Michael kabur dari<br />
penjara aMerika ke<br />
afrika Selatan. tapi<br />
baru Saja Mendarat,<br />
dia langSung<br />
dihadapkan pada<br />
MaSalah beSar.<br />
reporter: Silvia galikano<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
GESER<br />
seni hiburan FiLM<br />
Judul:<br />
Vehicle 19<br />
Genre:<br />
Suspense<br />
Sutradara:<br />
Mukunda Michael<br />
Dewil<br />
Skenario:<br />
Mukunda Michael<br />
Dewil<br />
Produksi:<br />
Arc Entertainment<br />
Pemain:<br />
Paul Walker, Gys<br />
de Villiers, Tshepo<br />
Maseko, Naima<br />
McLean, Leyla<br />
Haidarian<br />
Durasi:<br />
1 jam 22 menit<br />
Setelah jadwal mulur setengah jam dan<br />
penerbangan yang panjang dari Amerika Serikat,<br />
Michael Woods (Paul Walker) akhirnya<br />
mendarat di bandara di Johannesburg Afrika<br />
Selatan. Istri Michael, Angelica Moore (Leyla Haidarian),<br />
sudah menunggu di kantornya, Kedubes AS di<br />
Johannesburg. Michael berjanji menemui Angelica di<br />
kota ini untuk memperbaiki hubungan mereka yang<br />
nyaris pecah.<br />
Keterlambatan Michael membuat Angelica waswas.<br />
Pasalnya Michael melarikan diri dari penjara Amerika<br />
setelah permohonan pembebasan bersyaratnya ditolak<br />
pengadilan. Dia dihukum akibat kecelakaan lalu<br />
lintas.<br />
Dari bandara, Michael pergi ke tempat penyewaan<br />
mobil untuk memesan sedan. Masalah pertama datang.<br />
Kunci yang diserahkan padanya adalah kunci<br />
minivan, bukan kunci sedan. Dia juga merasa ada yang<br />
janggal di minivan itu, entah apa.<br />
“Aneh ini,” kata Michael sambil memundurkan mobil.<br />
Tapi dia tak punya waktu lagi untuk mencari tahu,<br />
Angelica sudah terlalu lama menunggu.<br />
Ketika minivan mulai berjalan di dalam kota Johannesburg,<br />
masalah baru muncul. Michael<br />
menemukan ponsel<br />
dan senjata api terselip<br />
di bawah jok mobil.<br />
Satu pesan pendek<br />
masuk. Didorong<br />
rasa ingin tahu, Michael<br />
membukanya.<br />
Tertulis, “Jaga tetap<br />
bersih,” kalimat yang<br />
dia tidak tahu apa<br />
maksudnya.<br />
Ponsel itu kemudian<br />
Keterlambatan<br />
michael membuat<br />
angelica waswas.<br />
Pasalnya michael<br />
melariKan diri dari<br />
Penjara ameriKa<br />
setelah Permohonan<br />
Pembebasan<br />
bersyaratnya ditolaK<br />
Pengadilan.<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
seni hiburan FiLM<br />
berdering. Orang di seberang telepon ternyata tahu<br />
siapa Michael, termasuk statusnya yang kabur dari<br />
penjara AS. Dia ingin Michael membawa mobil itu ke<br />
suatu tempat. Michael sadar dia terlibat dalam sebuah<br />
urusan besar di negeri asing.<br />
Masalah besar yang tadinya masih samar-samar<br />
kini terkuak ketika seorang perempuan muncul dari<br />
bagasi, mendorong jok belakang hingga terjungkal ke<br />
depan. Tangannya diikat, mulutnya dibekap.<br />
Perempuan ini bernama Rachel Shabangu (Naima<br />
McLean), pekerja LSM. Tahun lalu Rachel menemukan<br />
fakta bahwa kepala kepolisian Afrika Selatan terlibat<br />
sex trafficking di negara itu, temuan yang membuat<br />
nyawanya terancam, termasuk upaya penculikannya<br />
kali ini. Dan minivan ini seharusnya digunakan pembunuh<br />
bayaran untuk melenyapkan Rachel.<br />
Film berlangsung baru separuh pun kita sudah tahu<br />
bahwa jualan film ini hanya lokasinya yang eksotis bagi<br />
kacamata Amerika, yakni Afrika Selatan. Bangunan<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
seni hiburan FiLM<br />
berlapis lempung kering,<br />
kendaraan berjalan di<br />
kiri jalan, tukang palak,<br />
hingga anak-anak jalanan<br />
yang jadi pencuri<br />
membuat action-thriller<br />
Vehicle 19 menarik. Jika<br />
settingnya dipindahkan ke<br />
kota mana pun di Amerika<br />
Serikat, niscaya hilang daya<br />
jualnya.<br />
sKenario yang<br />
ditulis muKunda<br />
michael dewil<br />
juga taK ada<br />
yang istimewa.<br />
Plotnya standar<br />
film Kelas b.<br />
Skenario yang ditulis Mukunda Michael<br />
Dewil juga tak ada yang istimewa. Plotnya<br />
standar film kelas B. Ada kisah<br />
tentang polisi busuk, politisi korup, dan<br />
masyarakat yang memilih pura-pura tidak<br />
tahu, tapi isu serius ini jadi sekadar<br />
tempelan.<br />
Bagian lain yang seharusnya disimpan<br />
hingga bagian akhir, sudah direntengkan<br />
sejak awal. Akibatnya, ketegangan yang<br />
berusaha dibangun jadi terasa dibikinbikin<br />
dan klimaksnya konyol.<br />
Walker berakting solid sebagai jagoan<br />
yang tetap tenang dalam situasi membingungkan.<br />
Interaksinya dengan Naima McLean<br />
juga cenderung menghibur<br />
ketika sisi polos keduanya<br />
muncul. Karenanya<br />
tak heran walau<br />
sebagian besar adegan<br />
berlangsung di dalam<br />
minivan Hertz, penonton<br />
masih bisa tetap duduk<br />
manis hingga film berakhir.<br />
(Sil)<br />
Majalah detik 3 - 9 juni 2013
seni<br />
seni<br />
hiburan<br />
& hiburan<br />
Film<br />
film<br />
pekan ini<br />
x<br />
Jenis Film<br />
PRODUseR<br />
PRODUKsi<br />
sUtRaDaRa<br />
DURasi<br />
PINTU HARMONIKA<br />
: Drama<br />
: Luna Maya<br />
: MALKA PICTURES & 700 PICTURES<br />
: Ilya Sigma, Luna Maya, Sigi Wimala<br />
: 90 menit<br />
Ini tiga kisah tentang manusia yang harus tinggal di ruko. Di lantai<br />
atas kehidupan dan di lantai dasar penghidupan. Cerita pertama datang<br />
dari ruko paling ceria karena hubungan akrab dan hangat antara<br />
Rizal, sang anak, dan Firdaus, sang ayah. Namun di balik keakraban<br />
ini, Rizal tidak mampu menjadi dirinya sendiri di dunia maya.<br />
Tap pada<br />
gambar untuk<br />
melihat lebih<br />
jelas<br />
Majalah detik 30 juli - 5 agustus 2012<br />
Majalah detik 3 - 9 JUNI 2013
seni<br />
seni<br />
hiburan<br />
& hiburan<br />
Film<br />
film<br />
pekan ini<br />
x<br />
Jenis Film<br />
PRODUseR<br />
PRODUKsi<br />
sUtRaDaRa<br />
DURasi<br />
FAST AND FURIOUS 6<br />
: Action<br />
: Vin Diesel, Clayton Townsend, Neal H. Moritz<br />
: Universal Pictures<br />
: Justin Lin<br />
: 132 menit<br />
Sejak Dom (Vin Diesel) dan Brian (Paul Walker) menggulingkan<br />
gembong penjahat di Rio dan meninggalkan awaknya dengan<br />
US$100 juta, mereka menyebar di seluruh dunia. Namun tidak<br />
dapat kembali ke rumah dan selamanya dalam pelarian membuat<br />
hidup mereka tidak sempurna.<br />
Tap pada<br />
gambar untuk<br />
melihat lebih<br />
jelas<br />
Majalah detik 30 juli - 5 agustus 2012<br />
Majalah detik 3 - 9 JUNI 2013
seni<br />
seni<br />
hiburan<br />
& hiburan<br />
Film<br />
film<br />
pekan ini<br />
x<br />
Jenis Film<br />
PRODUseR<br />
PRODUKsi<br />
sUtRaDaRa<br />
EPIC<br />
: Animation<br />
: Jerry Davis, William Joyce, James V. Hart, Lori Forte<br />
: 20TH CENTURY FOX<br />
: Chris Wedge<br />
Ayah Mary Katherine (Amanda Seyfried) meneliti sekelompok prajurit<br />
selama bertahun-tahun. Penelitian mengharuskannya melakukan<br />
perjalanan ke hutan. Suatu hari, sang ayah tak kembali. Mary memutuskan<br />
mencarinya.<br />
Tap pada<br />
gambar untuk<br />
melihat lebih<br />
jelas<br />
Majalah detik 30 juli - 5 agustus 2012<br />
Majalah detik 3 - 9 JUNI 2013
seni hiburan agenda<br />
JUN<br />
1<br />
1 Juni 2013 pukul 19.00 WIB<br />
Mata Elang International<br />
Stadium, Ancol, Jakarta<br />
JUN<br />
1<br />
Pembukaan: 01 Juni 2013,<br />
pukul 19.00 WIB<br />
Pameran: 02-30 Juni 2013<br />
Galeri Salihara<br />
Terbuka untuk umum<br />
JUN<br />
7<br />
Erika Batdorf (Kanada) kolaborasi<br />
dengan Arwinda (Jerman)<br />
Teater Salihara, 07-08 Juni 2013,<br />
pukul 20.00 WIB<br />
Penulis: Erika Batdorf<br />
Sutradara: Erika Batdorf<br />
Pemain: Erika Batdorf, Lisa<br />
Schamberger, Christian Bestle<br />
HTM: Rp75.000 | Pelajar/<br />
Mahasiswa: Rp35.000<br />
Majalah Majalah detik detik 20 3 - - 26 9 JUNi mei 2013