04.06.2013 Views

20130603_MajalahDetik_79

20130603_MajalahDetik_79

20130603_MajalahDetik_79

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

alada polwan jelita I memborong properti singapura<br />

komik<br />

bocah vs<br />

rampok<br />

bukan<br />

prabowo<br />

tapi jokowi<br />

EDISI <strong>79</strong> | 3 - 9 juni 2013


dAFTAR isi<br />

Edisi <strong>79</strong> 3 - 9 juni 2013<br />

fokuS<br />

Gigitan anak macan<br />

Prabowo dulu membujuk dan menyokong Jokowi untuk<br />

nyalon Gubernur Jakarta. ia sudah diingatkan Jokowi<br />

bisa menjadi anak macan. kini ia pun digigit.<br />

naSionaL<br />

Genit di Penghujung Jabatan<br />

hukum<br />

Susah Payah ‘menggiring’ Darin<br />

kriminaL<br />

Balada Polwan Jelita<br />

briptu Rani menghilang. sespri<br />

kapolres Mojokerto itu lari<br />

dari tugas. ia stres sering jadi<br />

korban pelecehan seksual.<br />

ekonomi<br />

menggertak Lewat Salak<br />

BiSniS<br />

memborong Properti di negeri Singa<br />

LenSa<br />

Lompat indah ekstrem<br />

Cover: Kiagus Auliansyah<br />

@majalah_detik majalah detik<br />

TAp pAdA KonTen unTuK membAcA ArTiKel<br />

inTernaSionaL<br />

Peringatan maois dari Chhattisgarh<br />

PeoPLe<br />

Dewa Budjana, Winona ryder, Bill Gates<br />

Gaya hiDuP | kesehatan<br />

Tanam Benang: Cantik ala korea<br />

Gaya hiDuP | Wisata<br />

mata air Soda & Salib kasih<br />

Seni & hiBuran | buDaya<br />

Potret indah kesahajaan india<br />

Seni & hiBuran | filM<br />

Drama Dangkal Paul Walker<br />

WkWkWk<br />

Capres alam Gaib<br />

fiLm Pekan ini<br />

aGenDa<br />

Di tengah hutan, ratusan<br />

anggota pemberontak<br />

Maois menyerang iringiringan<br />

anggota Partai<br />

kongres india.<br />

koLom e-BankinG<br />

muDahnya PemBayaran meLaLui virTuaL aCCounT<br />

bapak Chandra tidak<br />

perlu khawatir karena<br />

saat ini bii menyediakan<br />

layanan bii Virtual<br />

account (bii Va), yaitu<br />

metode transaksi<br />

pembayaran tagihan...<br />

inTervieW<br />

franz magnis-Suseno: saya tak Melihat Jasa sby<br />

Orang menyebut kota ini<br />

sebagai kota Rohani. tapi<br />

tentu saja tak melulu<br />

soal religi saja kalau<br />

berkunjung ke sini.<br />

komik<br />

Bocah 10 Tahun<br />

Lawan maLing<br />

moTor<br />

Pemimpin redaksi: Arifin Asydhad Wakil Pemimpin redaksi: Iin Yumiyanti redaksi: Deden Gunawan,M Rizal,<br />

Irwan Nugroho, Ken Yunita, Mulat Esti Utami, Silvia Galikano, Bahtiar Rifai, Evi Tresnawati,<br />

Monique Shintami, Isfari Hikmat, Rahmayoga Wedar, Aryo Bhawono, Hans Henricus Tim foto:<br />

Dikhy Sasra, Ari Saputra, Haris Suyono, Agus Purnomo Product management: Rohalina Gunara, Sena<br />

Achari, Eko Tri Hatmono Creative Designer: Mahmud Yunus, Kiagus Aulianshah, Galih Gerryaldy,<br />

Desy Purwaningrum, Arieskariny Dwi Putri.<br />

kontak iklan: Arnie Yuliartiningsih, email: sales@detik.com Telp: 021-<strong>79</strong>177000, fax: 021-<strong>79</strong>187769<br />

Direktur utama: Budiono Darsono Direktur: Nur Wahyuni Sulistiowati, Heru Tjatur, Warnedy kritik dan Saran:<br />

appsupport@detik.com alamat redaksi: Gedung Aldevco Octagon Lantai 2, Jl. Warung Jati Barat Raya<br />

No.75 Jakarta Selatan, 12740 Telp: 021-<strong>79</strong>41177 fax: 021-<strong>79</strong>44472 email: redaksi@majalahdetik.com<br />

majalah detik dipublikasikan oleh PT agranet multicitra Siberkom, Grup Trans Corp. Majalah detik 23 - 29 APRIL 2012


1<br />

4<br />

FITUR KOMENTAR<br />

Kini anda bisa berpartisipasi<br />

untuk memberikan komentar<br />

pada artikel Majalah Detik.<br />

Anda dapat melihat dan memberikan<br />

komentar pada list komentar.<br />

Untuk memberikan komentar anda<br />

diharuskan login menggunakan<br />

detikconnect, atau menggunakan<br />

akun facebook dan twitter.<br />

2<br />

Lihat pada akhir artikel yang<br />

memiliki tanda komentar.<br />

5 6<br />

Tulis komentar anda pada Text<br />

Box komentar dan "kirim".<br />

3<br />

Tap button komentar dan<br />

tunggu halaman komentar<br />

terbuka keseluruhan<br />

Komentar anda akan tampil pada<br />

list komentar kurang lebih dalam<br />

5 menit.<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


nasional<br />

Genit di PenGhujunG<br />

jabatan<br />

DPRD DKI JaKaRta mengaJuKan haK InteRPelasI KePaDa<br />

JoKowI. lenggaK-lenggoK PolItIK JustRu teRlIhat<br />

sebagaI aKsI genIt DI PenghuJung masa Jabatan.<br />

Reporter: Isfari hikmat dan salmah muslimah<br />

detikfoto<br />

Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) punya<br />

firasat buruk. DPRD DKI Jakarta mulai menyerangnya.<br />

Mereka menggunakan hak interpelasi<br />

melalui Komisi A ketika mengkritisi<br />

pelaksanaan program Kartu Jakarta Sehat (KJS).<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


nasional<br />

Antrean loket KJS di RS Budi<br />

Asih.<br />

Hasan/detikfoto<br />

Ancaman interpelasi dari DPRD DKI Jakarta bisa<br />

berujung pada pemakzulan. “Ya karena sudah seperti<br />

ini, kalau feeling pertamanya dulu ke sana (pemakzulan).<br />

Ngapain interpelasi hanya untuk masalah kerikil<br />

kecil seperti ini?” keluh Jokowi.<br />

Sang gubernur pantas khawatir. Interpelasi bergulir<br />

secara janggal. Ide interpelasi berawal dari tangan<br />

anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai<br />

Demokrat Taufiqurrahman. Rabu malam 22 Mei 2013,<br />

ia mencari dukungan penandatangan hak interpelasi<br />

kepada gubernur.<br />

Padahal Komisi A tidak mengurusi masalah kesehatan,<br />

melainkan pemerintahan. Urusan kesehatan<br />

seharusnya bergulir melalui Komisi E. Namun Taufiq<br />

ngotot, alasannya interpelasi adalah hak sebagai anggota<br />

dewan bukan soal komisi.<br />

Ia mengaku beberapa rumah sakit (RS) berkeluh kesah<br />

kepayahan melakukan pelayanan program KJS.<br />

Beberapa dokter bahkan ikut-ikutan melayangkan<br />

protes. Sebanyak 16 rumah sakit terancam rugi kare-<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


nasional<br />

Tap untuk melihat video<br />

interpelasi Jokowi<br />

na menutup obat yang tidak ditangani oleh PT Askes.<br />

PT Askes merupakan pihak ketiga yang dipercaya<br />

pemerintah untuk menangani KJS. Padahal banyak<br />

tindakan yang tidak dapat diatasi seperti minimnya<br />

obat-obatan. Menurutnya pelaksanaan KJS cukup<br />

dilakukan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta, bukan<br />

PT Askes.<br />

“Kami sudah punya sistem jaminan yang lebih<br />

baik kok. Bikin masyarakat tenang gitu loh. Kami tidak<br />

mau ini menggunakan PT Askes, kami mau ini dikelola<br />

Dinas Kesehatan,” tegasnya.<br />

Ajakan Taufiq didukung anggota<br />

lainnya. Sebanyak 20 anggota<br />

Fraksi Partai Demokrat seluruhnya<br />

memberikan dukungan. Fraksi lainnya,<br />

2 orang dari PAN, 5 dari Partai<br />

Hanura, 4 dari PPP, dan 1 dari Partai<br />

Golkar. Jumlah keseluruhan penandatangan<br />

hak interpelasi menjadi 32<br />

orang.<br />

Namun jalan interpelasi janggal ini<br />

tidak mulus. Rapat pimpinan tindak<br />

lanjut interpelasi justru membuka tabir<br />

kegenitan politik interpelasi ini. DPRD DKI Jakarta<br />

melakukan rapat konfirmasi pada Senin 27 Mei 2013<br />

dengan penandatangan interpelasi dan 16 RS yang<br />

diklaim mengaku keberatan. Nyatanya hanya dua RS<br />

yang mengaku keberatan karena tidak memiliki pelayanan<br />

memadai.<br />

Esoknya, konfirmasi kembali dilakukan dengan<br />

Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Lagi-lagi fakta rapat<br />

tidak menggambarkan kekhawatiran Taufiq. Dinas<br />

Kesehatan DKI Jakarta justru terganggu konsentrasinya<br />

dengan isu interpelasi.<br />

Interpelasi justru menyita pikiran Dinas Kesehatan,<br />

padahal banyak persiapan yang tengah mereka lakuk-<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


nasional<br />

Anggota Komisi A DPRD DKI<br />

Jakarta dari Fraksi Partai<br />

Demokrat Taufiqurrahman.<br />

detikfoto<br />

an. “Iya, kami juga setuju kalau ini sudah<br />

jadi luar biasa. Bahkan kami jadi sering<br />

dikejar-kejar, sampai terganggu dalam<br />

pelaksanaan KJS,” ucap Kepala Dinas Kesehatan<br />

DKI Jakarta Dien Emmawati.<br />

Alhasil, empat fraksi partai di DPRD DKI<br />

Jakarta, yakni Fraksi Golkar, PPP, Hanura,<br />

dan Damai Sejahtera, menarik dukungannya<br />

untuk interpelasi saat itu juga. Suara<br />

interpelasi pelan-pelan meredup. Hingga<br />

Rabu 29 Mei 2013, 32 penandatangan hak<br />

interpelasi kini menyisakan 24 orang saja.<br />

Namun pencabutan dukungan ini belum<br />

cukup untuk menyudahi polemik. Hak interpelasi<br />

dapat digulirkan ketika 30 persen<br />

dari anggota DPRD setuju. Mereka harus<br />

berasal dari dua fraksi. Saat ini fraksi yang<br />

masih belum mencabut tanda tangannya hanya PAN<br />

dan Demokrat saja. Makanya Jokowi masih berfirasat<br />

buruk.<br />

Posisi politik Jokowi memang susah. Pasangan Gubernur-Wakil<br />

Gubernur DKI Jakarta, Jokowi-Basuki<br />

Tjahaja Purnama (Ahok) diusung oleh dua partai politik,<br />

PDIP dan Partai Gerindra. Mereka hanya menguasai<br />

21 kursi dari 94 kursi di DPRD DKI Jakarta. Dengan<br />

dukungan yang kecil itu agak repot mengendalikan<br />

nafsu liar DPRD DKI Jakarta.<br />

Namun Fraksi PDIP dan Partai Gerindra memastikan<br />

Taufiq sekadar usil saja. Maklum, mendekati<br />

2014, banyak anggota dewan yang berperilaku genit<br />

demi popularitas.<br />

“Menurut saya ini kegenitan saja. Ini sudah akhir<br />

tahun, masa jabatan sudah mau habis, jadi dia mau<br />

pakai (haknya),” ungkap Ketua Fraksi Partai Gerindra<br />

DPRD DKI Jakarta Muhammad Sanusi.<br />

(aRY/Yog)<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


hukum<br />

susah Payah<br />

‘Menggiring’ Darin<br />

DaRin MuMtazah BeluM teRenDus jejaknya. DiDuga<br />

aDa aliRan uang DaRi Mantan PResiDen Pks luthfi<br />

hasan ishaaq kePaDa DaRin. kPk akan jeMPut Paksa.<br />

Reporter: Bahtiar Rifai<br />

Foto: istimewa<br />

Kursi pesakitan sudah menanti bekas Presiden<br />

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi<br />

Hasan Ishaaq. Pertengahan Juni tahun ini,<br />

kemungkinan besar ia akan disidang di Pengadilan<br />

Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).<br />

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah me-<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


hukum<br />

Darin sudah<br />

dua kali<br />

dipanggil ke<br />

kantor KPK<br />

di Kuningan,<br />

Jakarta<br />

Selatan,<br />

namun tak<br />

pernah<br />

datang.<br />

rampungkan berkas penyidikan nya dalam kasus suap<br />

kuota impor daging sapi dan pencucian uang. “Sudah<br />

naik ke penuntutan,” ujar juru bicara KPK, Johan Budi,<br />

Kamis 30 Mei 2013.<br />

Berkas Luthfi dikabarkan lengkap setelah KPK<br />

akhirnya menginterogasi asisten Luthfi, Ahmad Zaky.<br />

Zaky diketahui ikut membicarakan impor daging sapi<br />

PT Indoguna Utama dengan Ahmad Fathanah. Beberapa<br />

aset Luthfi seperti rumah dan mobil juga diatasnamakan<br />

Zaky. Namun, Zaky ogah-ogahan. Setelah<br />

bersaksi di Pengadilan Tipikor Rabu sehari sebelumnya,<br />

ia akhirnya digelandang ke KPK.<br />

Di satu sisi, masa penahanan Luthfi juga habis pada<br />

30 Mei, sehingga berkasnya harus naik ke penuntutan.<br />

Namun, sejatinya masih ada lagi yang dikejar KPK,<br />

yaitu Darin Mumtazah. Namanya masuk dalam daftar<br />

saksi, tetapi hingga berkas Luthfi rampung, Darin<br />

belum berhasil dimintai keterangan.<br />

Darin adalah siswi kelas 12 SMK Dewi Sartika yang<br />

baru saja lulus Ujian Nasional (UN). Dari keterangan<br />

kerabat dan tetangganya di kontrakan Jl. Bhineka Raya<br />

No. 3 RT 10 RW 09, Cipinang Cempedak, Jatinegara,<br />

Jakarta Timur, anak pasangan Ziad dan Mufida ini telah<br />

diperistri Luthfi. Darin, yang merupakan keturunan<br />

Arab-Cirebon itu pula yang diduga sebagai “pustun”<br />

dalam rekaman telepon Luthfi dan Fathanah. Percakapan<br />

keduanya tentang impor daging menyerempet<br />

pula istri-istri Luthfi. Fathanah menyebut pustun, yang<br />

kurang lebih berarti suku di Pakistan dengan gadisgadis<br />

cantiknya. Namun, Mufida membantah anaknya<br />

menikah dengan Luthfi.<br />

Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengungkapkan,<br />

penyidik membutuhkan keterangan Darin, karena<br />

diduga ada uang Luthfi yang mengalir ke remaja berusia<br />

19 tahun tersebut. Darin sudah dua kali dipanggil<br />

ke kantor KPK di Kuningan, Jakarta Selatan, namun<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


hukum<br />

Rumah Darin<br />

dok. detikFoto<br />

tak pernah datang.<br />

Barang-barang berharga apa saja yang sudah diberikan<br />

Luthfi kepada Darin juga masih belum jelas.<br />

Kerabat Mufida, Usman dan Sakli, menyebut Darin dijanjikan<br />

mobil dan rumah mewah seharga Rp3 miliar.<br />

Luthfi memang sedang membeli rumah di Kebagusan,<br />

Jaksel. Namun, pengembang mengatakan rumah itu<br />

bukan atas nama Darin.<br />

Guru multimedia Darin, Gilang, mengatakan, anak<br />

didiknya yang satu ini tergolong lengkap fasilitas belajarnya.<br />

Darin mempunyai iPhone, kamera dan laptop,<br />

yang dipakainya untuk belajar multimedia. Karena<br />

tersedianya perangkat-perangkat itu, Darin sangat<br />

menonjol di mata pelajaran itu.<br />

“Video yang dibikin Darin lebih bagus dibanding punya<br />

teman-temannya,” ucap Gilang kepada majalah<br />

detik.<br />

Sejak namanya muncul di berbagai pemberitaan,<br />

Darin memang menghilang. Keluarga Darin juga diketahui<br />

memiliki kontrakan di Jalan Kebon Nanas 1<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


hukum<br />

Mentan Suswono (kiri) bersama<br />

tersangka korupsi pengurusan<br />

impor daging sapi Ahmad<br />

Fathanah (tengah) dan Luthfi<br />

Hasan Ishaaq (kanan).<br />

antaRa/wahyu PutRo a<br />

No. 27. Namun, hanya Mufida saja yang bolak-balik ke<br />

kedua kontrakan itu untuk memberi makan tiga kucing<br />

kesayangan Darin. Darin menghilang bersama ayahnya<br />

selama dua pekan ini. Sempat terdengar kabar ia<br />

bersembunyi di Cirebon.<br />

KPK sempat menitipkan surat panggilan kepada<br />

ketua RT di Cipinang Cempedak. Juga, mencari-cari<br />

Darin di sekolahnya yang terletak di Jl. Kebon Nanas<br />

Utara II/23, Jatinegara. Namun, penyidik-penyidik andal<br />

KPK masih belum menemukan Darin.<br />

Penyidik rupanya belum menyerah. Kamis siang,<br />

tiga penyidik kembali menyambangi rumah Darin di<br />

Kebon Nanas. Tak menemukan yang dicari, mereka<br />

meluncur ke kontrakan Darin di Jl. Bhineka Raya. Namun<br />

masih nihil juga, tidak ada siapa pun di rumah itu.<br />

“Ibunya sekarang kalau datang subuh, kasih makan<br />

kucing,” kata ketua RT 10, Dede.<br />

Gagal memeriksa di tahap penyidikan, KPK masih<br />

berupaya untuk menemukan Darin. KPK juga menunjukkan<br />

surat pemanggilan paksa kepada ketua RT.<br />

“Nanti akan kita hadirkan di persidangan,” ucap Johan<br />

pasrah. Dede heran mengapa lembaga sekelas KPK<br />

tak berhasil ‘menyentuh’ Darin. “Masa begitu saja<br />

nggak bisa?” ujar Dede. (Wan/yOg)<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


kriminal<br />

BAlAdA<br />

PolwAn<br />

JelitA<br />

BRipTu Rani indah Yuni<br />

nugRaEni mEnghilang.<br />

SESpRi KapolRES mojoKERTo<br />

iTu laRi daRi TugaS. ia<br />

STRES SERing jadi KoRBan<br />

pElEcEhan SEKSual.<br />

Reporter: Evi Tresnawati<br />

istimewa<br />

AnAk saya stres akibat perlakuan tidak senonoh<br />

yang dilakukan atasannya.”<br />

Masraya Situmeang, akhirnya buka mulut<br />

soal menghilangnya Briptu Rani Yuni Nugraeni,<br />

putrinya.<br />

Si ibu tidak menjelaskan secara detail apa saja pelecehan<br />

seksual yang dilakukan atasannya, Kapolres<br />

Mojokerto AKBP Eko Puji Nugroho terhadap Rani.<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


kriminal<br />

Daftar pencarian orang<br />

detikfoto<br />

Ia hanya bilang, Rani yang<br />

bertugas sebagai Sespri Kapolres,<br />

mendapat tugas yang<br />

aneh. Rani harus sering-sering<br />

datang ke sejumlah tempat hiburan<br />

malam di Mojokerto dan<br />

Surabaya. Namun bukan untuk<br />

penyelidikan.<br />

“Ia disuruh menemani para<br />

kolega Kapolres berkaraoke,”<br />

kata Masraya kepada wartawan<br />

di rumahnya di Jalan Neglasari,<br />

Bandung, Ujung Berung, Jawa Barat.<br />

Sementara menurut keterangan Rani secara tertulis<br />

kepada Propam Polda Jawa Timur, pelecehan dan<br />

penghinaan yang diterimanya sudah terjadi sejak 2008,<br />

saat ditempatkan di Polres Mojokerto.<br />

Anggota Polri bernomor NRP 8806201 itu, mengaku<br />

sering dihina dan dilecehkan atasannya, AKP Lilik<br />

Achiril Ekawati, Kabag Humas Polres Mojokerto.<br />

“Beliau memandang saya sebagai wanita nakal (pelacur),”<br />

kata Rani dalam surat tertulis yang diterima<br />

majalah detik.<br />

Karena tidak kerasan dengan sikap Lilik, Rani pun<br />

mengajukan permohonan pindah tugas. Namun Kapolres<br />

Mojokerto tidak mengizinkannya. Terpaksa<br />

Rani tetap bertugas di sana.<br />

Hinaan dan pelecehan yang diterima anak pertama<br />

pasangan Maedi Suti dan Masraya Situmeang itu rupanya<br />

tidak juga berhenti. Bahkan saat Rani menikah<br />

dengan Edi Wibowo, anggota Sat Brimobda Polda Jawa<br />

Timur, 2011 lalu. Meski begitu Rani terus bertahan<br />

lantaran mendapat dukungan sang suami.<br />

Namun sayangnya, pernikahan Rani dengan Edi<br />

Wibowo hanya berjalan setahun. Setelah itu Rani yang<br />

telah dikaruniai seorang anak perempuan, menjadi<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


kriminal<br />

Pelecehan yang<br />

tidak dilupakan<br />

Rani adalah saat<br />

ada pengukuran<br />

baju dinas anggota<br />

Polres Mojokerto.<br />

Sebab hanya Rani<br />

yang diminta<br />

mengukur baju di<br />

ruangan Kapolres.<br />

janda. Rani pun terpaksa tinggal di rumah kos.<br />

Usai bercerai, Rani kemudian bertugas sebagai<br />

ajudan Kapolres Mojokerto AKBP Eko Puji Nugroho.<br />

Menurut Rani, Jabatan barunya ini semakin menambah<br />

beban pikiran dan batinnya.<br />

Betapa tidak, sejak jadi Sespri Kapolres, Rani harus<br />

sering pulang larut malam. Sementara ia harus<br />

memperhatikan anaknya yang masih bayi.<br />

Kondisi ini diperparah dengan kelakuan sang Kapolres<br />

yang mulai genit. “Kapolres sering mengajak saya<br />

jalan-jalan dan makan di ruangannya. Namun saya<br />

menolaknya,” terang Rani.<br />

Pelecehan yang tidak dilupakan Rani adalah saat<br />

ada pengukuran baju dinas anggota Polres Mojokerto.<br />

Sebab hanya Rani yang diminta mengukur baju di<br />

ruangan Kapolres. Parahnya lagi, sang komandanlah<br />

yang langsung melakukan pengukuran baju itu. “Tubuh<br />

saya dipegang-pegang,” imbuh Rani.<br />

Pelecehan yang dilakukan Kapolres tidak berhenti<br />

sampai di situ. Meski sudah sering permintaannya ditolak,<br />

Rani terus-menerus diminta menemani sejumlah<br />

kolega Kapolres yang ingin mencari hiburan.<br />

Untuk memaksa Rani ikut, Kapolres sengaja menyita<br />

BlackBerry (BB) merek Dakota miliknya. Jika tidak<br />

ikut, maka BB Rani akan disita.<br />

Lama-kelamaan Rani semakin tidak betah berdinas<br />

di Polres Mojokerto. Awal 2013, ia pun bermaksud meminta<br />

pindah tugas ke Jakarta atau Bandung. Namun<br />

lagi-lagi permintaan itu ditolak Kapolres.<br />

“Untuk apa pindah Ran? Nanti kalau aku pindah dari<br />

sini (Polres Mojokerto), baru kamu pindah,” begitu<br />

kata Rani menirukan ucapan Kapolres.<br />

Namun Rani kadung tidak kerasan. Sejak itulah ia<br />

mangkir dari tugas dan memilih pulang ke rumah<br />

orang tuanya di Bandung, Jawa Barat.<br />

Hilangnya Rani membuat Polres Mojokerto mene-<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


kriminal<br />

Rani & tunangannya<br />

istimewa<br />

tapkannya sebagai buronan. Bahkan Propam Polda<br />

Jawa Timur membentuk tim khusus untuk mencari<br />

Briptu Rani.<br />

“Tim ini akan menguak jati diri polisi wanita itu,<br />

termasuk rekam jejaknya selama menjadi anggota<br />

polisi di Polres Mojokerto,” kata Kepala Subbidang<br />

Penerangan Masyarakat Bidang Humas Polda Jawa<br />

Timur, Ajun Komisaris Besar Pol Suhartoyo.<br />

Tim itu juga akan menyelidiki tuduhan pelecehan<br />

seksual itu. “Kami masih mencari keterangan dari<br />

saksi-saksi beserta bukti-buktinya,” ujar Suhartoyo.<br />

Namun Polres Mojokerto dan Polda Jawa Timur<br />

hingga kini belum bisa meminta keterangan Rani.<br />

Perempuan kelahiran Bogor, 18 Juni 1988 itu, tidak<br />

kunjung ditemukan.<br />

Majalah detik yang berupaya menemui Rani di<br />

Bandung juga menemui jalan buntu. Ayah Rani, AKP<br />

Maedi Suti yang bertugas sebagai Kapolsek Cibeunying<br />

Kaler, Bandung, enggan menjawab pertanyaan<br />

yang diajukan.<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


kriminal<br />

Saya yang<br />

membawa Rani<br />

ke rumah calon<br />

suaminya. Yang<br />

menyuruh ibunya<br />

Rani. Saya dikasih<br />

uang Rp2,5 juta<br />

untuk antar Rani<br />

pakai mobil rental.<br />

Tap/klik unTuk beRkomenTaR<br />

Sementara Masraya Situmeang, ibunda Rani, mengaku<br />

telah memasrahkan persoalan anaknya kepada<br />

seorang kerabatnya yang ada di Bogor.<br />

Nah dari keterangan kerabat Rani di Bogor, terucap,<br />

rumah berlantai dua di Perumahan Tanjung Mas Raya<br />

Blok B-8 nomor 40, Jagakarsa, Jakarta Selatan itu<br />

adalah milik seorang pensiunan tentara bernama Isbulwaton.<br />

Informasi yang diperoleh majalah detik, Isbulwaton<br />

merupakan orang tua Firman, tunangan Rani. Firman<br />

adalah perwira TNI AD berpangkat mayor yang saat<br />

ini bertugas di Kodam 16 Pattimura, Ambon.<br />

“Saya yang membawa Rani ke rumah calon suaminya.<br />

Yang menyuruh ibunya Rani. Saya dikasih uang<br />

Rp2,5 juta untuk antar Rani pakai mobil rental,” ujar<br />

perempuan paruh baya yang enggan namanya diungkap.<br />

Namun saat rumah mewah dan asri itu didatangi<br />

majalah detik, Isbulwaton membantah Rani ada di<br />

situ. “Ini rumah saya, bukan rumah Rani,” bentak pria<br />

tersebut.<br />

Mayor Firman saat dihubungi majalah detik juga<br />

enggan memberi keterangan soal hubungannya dengan<br />

Rani. Alasannya, sesuai aturan di institusi TNI, dirinya<br />

tidak bisa memberikan statement apa pun. “Kalau<br />

saya dapat izin, saya mau. Saya kan bukan orang sipil,<br />

saya ada jalur komandonya. Beda sama polisi,” ujarnya.<br />

Firman lantas menyarankan meminta keterangan<br />

ke Kapolres Mojokerto. Sebab, kata Firman, Kapolres<br />

tahu soal Rani dari awal.<br />

Sedangkan Kapolres Mojokerto AKBP Eko Puji Nugroho<br />

saat dimintai tanggapan nya, enggan bercerita.<br />

Alasannya, kasus Rani sudah ditangani Polda Jawa<br />

Timur. “Sudah satu pintu itu. Saya takut salah bicara,<br />

sebaiknya ke Polda saja.” pungkasnya. (dEn/iYE)<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


lensa<br />

lompat indah<br />

ekstrem<br />

Tap untuk melihat<br />

foto ukuRan BeSaR<br />

sumber: geTTyimages<br />

Kejuaraan olahraga ekstrem Red Bull Cliff Diving kembali dilakukan di La Rochelle, Prancis akhir<br />

pekan lalu. Seperti tahun-tahun sebelumnya, event yang mengadopsi olahraga lompat indah ini<br />

dilakukan di sebuah lokasi dengan panorama yang memukau yakni pelabuhan tua Saint Nicolas<br />

yang sudah ada sejak abad ke-14. Peloncat terjun dari ketinggian 27,5 meter untuk meraih poin<br />

terbanyak. Baik juri maupun ribuan penonton menanti dengan berdebar.<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


Artem Silchenko asal Rusia meloncat dari ketinggian 27,5 meter dari menara Saint Nicolas dalam putaran<br />

pertama Red Bull Cliff Diving World Series pada 25 Mei 2013 di La Rochelle, Prancis. (Romina Amato/Red<br />

Bull via Getty Images)


Orlando Duque asal Kolombia saat melakukan penyelaman dari ketinggian 27,5 meter di Menara Saint<br />

Nicolas pada pemberhentian pertama Red Bull Cliff Diving World Series di La Rochelle, Prancis. (Dean<br />

Treml/Red Bull via Getty Images)


Michal Navratil asal Republik Ceko terjun dari ketinggian 27,5 meter dari Menara Saint Nicolas pada<br />

pembukaan putaran pertama Red Bull Cliff Diving World Series pada 24 Mei 2013 di La Rochelle,<br />

Prancis. (Dean Treml/Red Bull via Getty Images)


Todor Spasov penyelam asal Bulgaria pada sesi latihan terbuka di pemberhentian pertama Red Bull<br />

Cliff Diving World Series pada 23 Mei 2013 di La Rochelle, Prancis. (Romina Amato/Red Bull via Getty<br />

Images)


Hassan Mouti, penyelam asal Prancis menaiki tangga untuk sampai ke platform 27,5 meter di dalam<br />

Menara Saint Nicolas saat sesi kedua latihan Red Bull Cliff Diving World Series pada 24 Mei 2013 di La<br />

Rochelle, Prancis. (Romina Amato/Red Bull via Getty Images)


erita komik<br />

Bocah 10 Tahun<br />

Lawan Maling Motor<br />

S<br />

Senin pagi 27 Mei 2013, Herben dan Ferdi Tampubolon sedang berada di<br />

Jalan M. Idris, Medan Baru, Sumatera Utara. Mereka diam-diam memper-<br />

hatikan gerak-gerik seorang bocah,<br />

Hei, siapa<br />

kalian? Saya tak<br />

kenal kakak. Tak<br />

Boleh!<br />

Lay, lihat sepeda motor<br />

anak itu. Lumayan itu harganya.<br />

Kita rampas saja<br />

Adik, kakak<br />

pinjam dulu motornya<br />

buat beli rokok<br />

ya?<br />

Arya memegang bagian belakang<br />

motor untuk menahan laju.<br />

Kakak jahat,<br />

kembalikan<br />

motor aku!<br />

groong!!<br />

nah!!<br />

maliing!!<br />

aduh!<br />

o'ouw!! ciaa!!<br />

Betul.<br />

Pas jalanan<br />

sepi lay<br />

Penolakan Arya dibalas<br />

dengan aksi perampasan.<br />

aahhh!<br />

Ah, anak kecil<br />

merepotkan.<br />

Minggir!<br />

Tancap!!!<br />

Namun Motor tak dapat melaju kencang karena jalanan sempit. Lantaran<br />

kurang tenaga, Arya pun jatuh terseret sejauh 300 meter hingga memasuki<br />

Jalan Iskandar Baru.<br />

tak lama kedua perampas berhasil ditangkap. Beruntung<br />

mereka tak dihakimi massa, hanya sekadar diamankan.<br />

Sesampai di kantor polisi, Herben dan Ferdi langsung<br />

diinterogasi. Mereka tak mengaku melakukan perampasan.<br />

Kami cuma pinjam,<br />

tidak merampas Pak.<br />

Sumpah,<br />

Ah, pinjam kok<br />

sampai menyeretnyeret<br />

pemiliknya?<br />

Lagian, kalian kan<br />

tidak kenal sama<br />

pemilik motor.<br />

Bohong!<br />

Pagi itu Arya berkeliling kampung di<br />

sekitar rumahnya. Ia bosan di rumah.<br />

Hari ini ia sedang libur sekolah.<br />

La…la…la…<br />

Baru berjalan 100 meter<br />

dari rumahnya tiba-tiba...<br />

apa itu!!<br />

Woi berhenti!! Kejar!!<br />

happ!!<br />

Seperti biasa, polisi datang terlambat. Kedua perampas<br />

ini pun langsung digelandang ke kantor polisi.<br />

ampun<br />

pak...<br />

Ayo ikut<br />

yuk!!<br />

Arya pun mendapat nasihat dari polisi. Bocah seusianya<br />

tidak boleh membawa motor. Selain rawan<br />

kecelakaan, bisa jadi sasaran perampok.<br />

Adik kan belum punya<br />

SIM, jadi tak boleh<br />

mengendarai motor,<br />

Reporter: Khairul Ikhwan<br />

ilustrator: kiagus<br />

eorang bocah berusia 10 tahun, Arya Dilla Prawinsyah, berhasil menghentikan upaya perampasan sepeda<br />

motornya. Modalnya cuma teriakan “maling”. Dua perampas kini masuk ke balik jeruji besi Polres<br />

Mapolsekta Medan Baru, Medan, Sumatera Utara. (ARY/YOG)<br />

iyaaa pak...<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


Kolom E-Banking<br />

MUDAHNYA<br />

PEMBAYARAN MELALUI<br />

VIRTUAL ACCOUNT<br />

Hai Pak Laksono,<br />

Saya nasabah BII, yang saat ini memiliki bisnis properti.<br />

Untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan,<br />

kami menyediakan fasilitas cicilan melalui developer.<br />

Sehubungan dengan meningkatnya pembelian<br />

properti saat ini, saya bingung bagaimana nantinya<br />

saya dapat melakukan pemantauan pembayaran yang<br />

telah dilakukan para pelanggan kami. Apakah Bapak<br />

mempunyai solusi terhadap permasalahan saya?<br />

Chandra, Jakarta


Kolom E-Banking<br />

Halo Bapak Chandra,<br />

Selamat dan semoga sukses dalam bisnis<br />

Anda.<br />

Bapak Chandra tidak perlu khawatir karena<br />

saat ini BII menyediakan layanan BII Virtual<br />

Account (BII VA), yaitu metode transaksi<br />

pembayaran tagihan (bill payment) yang<br />

dilakukan dengan cara transfer ke nomor<br />

virtual account.<br />

Dengan menggunakan VA, setiap<br />

pelanggan Bapak akan diberikan nomor<br />

VA yang berbeda antara pelanggan<br />

satu dengan yang lain. Nomor-nomor<br />

VA tersebut terhubung dengan 1 (satu)<br />

nomor rekening giro milik Bapak sehingga<br />

pelanggan yang sudah membayar cicilan<br />

akan teridentifikasi tanpa perlu adanya bukti<br />

fisik atau konfirmasi dari pelanggan yang<br />

sudah membayar. Selain properti, BII VA<br />

juga dapat digunakan di bidang usaha/bisnis<br />

yang memiliki permasalahan yang sama<br />

seperti yang terjadi di perusahaan Bapak,<br />

contohnya: institusi pendidikan, perusahaan<br />

finansial, asuransi, dsb.<br />

Selain itu, BII VA memiliki beberapa<br />

keunggulan seperti dapat dilakukan<br />

pembayaran melalui BII ATM, BII Mobile<br />

Banking, dan kantor cabang BII. Tidak<br />

hanya itu, pembayaran BII VA juga dapat<br />

dilakukan melalui channel bank lain yang<br />

terhubung dengan jaringan ATM Bersama,<br />

Prima dan Alto sehingga pelanggan Bapak<br />

dapat melakukan transaksi pembayaran<br />

dengan cepat dan mudah, kapan saja dan di<br />

mana saja.<br />

Cara mendapatkan layanan BII VA sangat<br />

mudah. Bapak cukup datang ke kantor<br />

cabang BII terdekat dengan membawa<br />

kartu identitas diri, membuka rekening giro<br />

BII, mengisi formulir pendaftaran layanan<br />

BII Virtual Account serta menandatangani<br />

perjanjian kerja sama VA dengan BII. Jika<br />

Bapak sudah memiliki rekening giro BII<br />

maka rekening tersebut dapat dipakai<br />

sebagai rekening penampungan dari<br />

pembayaran VA.<br />

Jadi tunggu apalagi? Segera buka layanan<br />

BII Virtual Account di kantor cabang BII<br />

terdekat.<br />

Untuk 10 penanya<br />

pertama akan<br />

mendapatkan @ 2 (dua)<br />

tiket kelas 1 pertandingan<br />

Garuda vs Oranje


Fokus<br />

prabowo vs jokowi<br />

GiGitan anak Macan<br />

PRABowo dulu MeMBujuk dAn Menyokong jokowi untuk<br />

nyAlon guBeRnuR jAkARtA. iA sudAH diingAtkAn jokowi BisA<br />

MenjAdi AnAk MAcAn. kini iA Pun digigit.<br />

Reporter: M. Rizal, Aryo Bhawono, dan Hans Henricus<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


Fokus<br />

prabowo vs jokowi<br />

Belum ada satu<br />

pun mantan<br />

Gubernur<br />

DkI Jakarta<br />

mendapat<br />

sambutan<br />

semeriah ini<br />

dari pasukan<br />

baret merah.<br />

Joko Widodo (Jokowi) dikenal kalem dan suka<br />

cengengesan. Tidak ada kesan birokrat. Apalagi<br />

gaya militer dalam perilakunya. Namun<br />

anehnya, kalangan tentara menyukainya.<br />

Kunjungan Jokowi ke Markas Komando Pasukan<br />

Khusus (Kopassus), Cijantung, Jakarta, jadi salah satu<br />

buktinya. Teriakan komando tidak hanya keluar dari<br />

mulut prajurit tetapi juga istri dan anak-anak mereka<br />

saat menyambut kedatangan Gubernur Jakarta itu<br />

pada 16 April 2013.<br />

Jokowi tidak sekadar datang berkunjung. Bahkan<br />

ia juga memberdayakan alias memerintah Kopassus<br />

dalam penanganan banjir di Jakarta. Perintah itu disambut<br />

positif sebab pasukan mana pun suka diberdayakan.<br />

Sambutan untuk Jokowi sangat berbeda dengan<br />

sambutan yang diterima Prabowo Subianto, yang<br />

notabene justru mantan Komandan Jenderal (Danjen)<br />

Kopassus. “Kalau penyambutan Prabowo biasa, walau<br />

banyak yang datang, tapi beda suasananya seperti<br />

apa,” jelas Jenderal (Purn) Luhut Binsar Panjaitan<br />

kepada majalah detik.<br />

Sambutan meriah itu menunjukkan Jokowi tahu cara<br />

memperlakukan pasukan. Hubungan Jokowi dengan<br />

Kopassus sudah terpelihara semenjak menjadi Wali<br />

Kota Surakarta. Ia rajin bertandang ke Markas Kopassus<br />

Grup 2 Kandang Menjangan, Kartasura, Kabupaten<br />

Sukoharjo, Jawa Tengah. Kedekatan yang terpelihara<br />

dari kunjungan ini terus dibawa ke Jakarta.<br />

Luhut yang pernah menjabat sebagai Komandan<br />

Group 3 Kopassus itu memastikan antusiasme keluarga<br />

besar Kopassus terhadap Jokowi ini sebagai salah<br />

satu penanda dukungan politik dari TNI AD secara<br />

keseluruhan, karena tidak mudah meraih simpati dari<br />

pasukan khusus. Belum ada satu pun mantan Gubernur<br />

DKI Jakarta mendapat sambutan semeriah ini<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


Fokus<br />

prabowo vs jokowi<br />

Jokowi dan Prabowo<br />

dok. detikfoto<br />

dari pasukan baret merah.<br />

Artinya, Jokowi dinilai sudah laik maju dalam panggung<br />

nasional, capres 2014. “Sederhananya begini,<br />

lihat saja ketika Jokowi dan Prabowo datang ke Mako<br />

Kopassus Cijantung. Jadi sudah kelihatan kan?” kata<br />

Luhut.<br />

Ironi tersembul dari kalimat Luhut. Prabowo adalah<br />

Komandan Jenderal Kopassus tahun 1996-1998. Ia<br />

berhasrat maju sebagai capres 2014 melalui Partai<br />

Gerindra.<br />

Prabowo juga termasuk orang yang memboyong<br />

Jokowi ke Jakarta untuk bersanding dengan Basuki<br />

Tjahaja Purnama (Ahok) dalam Pilgub DKI Jakarta<br />

2012. Ia pula yang membujuk PDIP hingga akhirnya<br />

setuju mencalonkan Jokowi.<br />

Nah tidak dinyana setelah menang, justru ketenaran<br />

Jokowi kian melejit, bahkan di dalam kesatuan yang<br />

pernah dipimpin Prabowo. Di luar pasukan, Jokowi<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


Fokus<br />

prabowo vs jokowi<br />

sebanyak<br />

28,5 persen<br />

responden<br />

memilih<br />

Jokowi, disusul<br />

oleh Prabowo<br />

subianto<br />

dengan<br />

15,6 persen<br />

responden.<br />

pun menang tenar dibanding Prabowo. Survei Center<br />

for Strategic and International Studies (CSIS) bertajuk<br />

‘Antara Partai Politik yang Tak Terlembaga dan<br />

Pencarian Capres Alternatif’ mendudukkan Jokowi di<br />

peringkat teratas.<br />

CSIS melakukan survei pada 9 hingga 16 April 2013<br />

lalu terhadap 1.635 responden di 31 provinsi. Jokowi<br />

meraih perolehan suara tertinggi dari 7 tokoh yang<br />

ditawarkan.<br />

Sebanyak 28,5 persen responden memilih Jokowi,<br />

disusul oleh Prabowo Subianto dengan 15,6 persen<br />

responden. Lima tokoh lainnya hanya dipilih oleh<br />

kurang dari 10 persen responden. Mereka antara lain<br />

Aburizal Bakrie (7 persen), Megawati Soekarnoputri<br />

(5,4 persen), Jusuf Kalla (3,7 persen), Mahfud MD (2,4<br />

persen), dan Hatta Rajasa (2,2 persen). Sisanya, 28<br />

persen belum memiliki pilihan.<br />

Tahun 2012 lalu CSIS melakukan survei elektabilitas<br />

dua kali, yakni bulan Agustus dan Juli. Waktu itu,<br />

Jokowi belum tampil sebagai tokoh yang disodorkan<br />

CSIS kepada respondennya. Nama Prabowo melejit<br />

pada survei bulan Juli. Prabowo menggeser Mega<br />

yang tercatat memiliki elektabilitas tertinggi pada<br />

survei CSIS bulan Januari.<br />

Pada tahun 2013 ini seolah menjadi milik Jokowi.<br />

Peneliti CSIS Phillip J Vermonte menyebutkan perilaku<br />

responden selalu menunjukkan dukungan kepada<br />

calon alternatif terbaru, yakni Jokowi. “Masyarakat<br />

selalu mencari figur alternatif. Momentum merupakan<br />

hal penting. Nah, tahun 2013 ini merupakan momentumnya<br />

Jokowi,” jelasnya.<br />

Namun sebelumnya nama Jokowi sudah dibidik<br />

Didik J. Rachbini. Lembaga miliknya, Pusat Data<br />

Bersatu (PDB), melakukan survei terhadap 13 tokoh<br />

pada 13-18 Januari 2013 terhadap 1.200 responden di<br />

30 provinsi di Indonesia. Nama Jokowi banyak dipilih<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


Fokus<br />

prabowo vs jokowi<br />

(Kiri-kanan) Taufiq Kiemas,<br />

Jokowi dan Megawati.<br />

detikfoto<br />

oleh responden, yakni 21,2 persen.<br />

Elektabilitas Jokowi melejit sejak Januari 2013 lalu<br />

meninggalkan Prabowo Subianto (18,4 persen), Megawati<br />

Soekarnoputri (13 persen), Rhoma Irama (10,4<br />

persen), Aburizal Bakrie (9,3 persen), Jusuf Kalla (7,8<br />

persen), Wiranto (3,5 persen), Mahfud MD (2,8 persen),<br />

Dahlan Iskan (2,0 persen), Surya Paloh (1,3 persen),<br />

Hatta Rajasa (1,2 persen), Chairul Tanjung (0,4 persen),<br />

dan Djoko Suyanto (0,3 persen).<br />

“Kalau soal elektabilitas Jokowi, saya lebih dulu tahu<br />

itu. Sejak Januari 2013 lalu,” jelas Didik.<br />

Pada Februari, Jokowi juga kembali membuat keok<br />

Prabowo. Data Lembaga Survei Jakarta (LSJ), Jokowi<br />

mempecundangi pria yang suka bergaya bak Sukarno<br />

itu hingga 8 persen. Dalam rilis survei LSJ, Jokowi<br />

menempati urutan pertama dengan 18,1 persen, disusul<br />

Prabowo (10,9 persen) dan Wiranto (9,8 persen).<br />

“Jadi secara tidak langsung, Jokowi sudah seperti<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


Fokus<br />

prabowo vs jokowi<br />

saya akan<br />

tetap maju,<br />

itu (survei)<br />

bisa saja, tapi<br />

rakyat yang<br />

memutuskan.<br />

Politik itu<br />

dinamis.<br />

anak macan yang menggigit induknya sendiri. Dia tampil<br />

dalam waktu singkat, tapi mampu mengalahkan<br />

orang-orang yang sebelumnya berjasa membawanya<br />

dari Solo ke Jakarta,” kata Pengamat politik dari Lembaga<br />

Survei Indonesia (LSI), Burhanuddin Muhtadi.<br />

Survei memang menggambarkan potensi Jokowi<br />

demikian besar. Ia juga memiliki momentum begitu<br />

dekat dengan 2014. Partai pengusung Jokowi, PDIP,<br />

menunjukkan posisi terbuka. Karena PDIP sudah dua<br />

periode duduk di luar pemerintahan. Jika mereka<br />

berniat untuk melenggang masuk ke puncak pemerintahan,<br />

Jokowi merupakan jawaban paling potensial.<br />

Bukan Prabowo yang dulu pernah digandeng Mega<br />

sebagai cawapres dan diisukan akan ganti disokong<br />

sebagai capres PDIP pada 2014.<br />

Namun Prabowo tetap bersikukuh dengan pendiriannya<br />

dan tidak terpengaruh oleh hasil survei mana<br />

pun. Ia justru berkonsentrasi dengan permasalahan<br />

paling strategis, yakni mencari rekan koalisi. Prabowo<br />

memastikan komunikasi dengan PDIP selepas Pilpres<br />

2009 lalu masih berlanjut.<br />

“Saya akan tetap maju, itu (survei) bisa saja, tapi<br />

rakyat yang memutuskan. Politik itu dinamis,” tegasnya.<br />

Partai Gerindra, pengusung Prabowo, menganggap<br />

survei bersifat sementara. Mereka memilih untuk<br />

melihat perkembangan memasuki 2014. Ketua Umum<br />

Gerindra Suhardi mengaku elektabilitas Prabowo sudah<br />

melekat di beberapa orang.<br />

Kriteria kepemimpinan Prabowo sangat dinanti oleh<br />

berbagai kalangan. Partainya masih mempersiapkan<br />

agenda untuk mendongkrak popularitas Prabowo<br />

memasuki 2014 kelak. Suhardi tak yakin Jokowi bakal<br />

maju karena masih berkonsentrasi dengan permasalahan<br />

Jakarta.<br />

“Kalau Jokowi hanya turun di DKI, sempit. Prabowo<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


Fokus<br />

prabowo vs jokowi<br />

Spanduk 'Jokowi Menang<br />

Megawati Presiden'.<br />

Hasan alHabsHy/detikfoto<br />

kan keliling juga, tapi seluruh Indonesia. Ada pesawat<br />

sendiri, helikopter sendiri. Indonesia ini kan mahaluas<br />

ya, apakah Jokowi mampu menguasai itu? Perlu<br />

waktu. Saya kira kemampuan Jokowi ada, tapi butuh<br />

waktu,” jelasnya.<br />

Anggota Dewan Pertimbangan Partai Gerindra,<br />

Permadi, tak mau menganggap serius keunggulan<br />

Jokowi dalam berbagai survei. Politik bisa berubah<br />

cepat apalagi memasuki 2014 kelak. Hanya saja, ia<br />

memastikan Prabowo memiliki modal signifikan untuk<br />

melenggang.<br />

Apalagi Jokowi sudah terikat dengan komitmennya<br />

untuk bertahan 5 tahun menjadi Gubernur DKI Jakarta.<br />

Komitmen ini ia tegaskan pasca-meraih kemenangan<br />

sebagai Gubernur DKI Jakarta lalu.<br />

Namun politik bergerak cepat. Ini bisa berkaca<br />

pada kehadiran Jokowi di Jakarta yang tak terduga.<br />

Butuh banyak lobi ke Jokowi untuk memboyongnya<br />

ke Jakarta. Jenderal-jenderal di Wisma Bakrie pun,<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


Fokus<br />

prabowo vs jokowi<br />

Mahfud MD, Jusuf Kalla<br />

dan Prabowo<br />

Hasan alHabsHy/detikfoto<br />

TaP/KliK unTuK berKoMenTar<br />

termasuk Luhut Panjaitan, turut turun gunung untuk<br />

meminta Jokowi masuk dalam bursa Pilgub 2012 lalu<br />

(Baca Majalah Detik Edisi 07 Para Jenderal di Wisma<br />

Bakrie: Jokowi Mampir ke Wisma Bakrie).<br />

Kehadiran Jokowi tak mendapat perhatian terlalu<br />

serius dari kandidat Pilgub DKI Jakarta 2012 waktu<br />

itu. Pasangan Jokowi-Ahok berhadapan dengan calon<br />

lain, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (petahana), Hendardji<br />

Supandji-Ahmad Riza Patria, Hidayat Nur Wahid-<br />

Didik J. Rachbini, Faisal Batubara-Biem Triani Benjamin,<br />

dan Alex Noerdin-Nono Sampono.<br />

Kejutan muncul usai Jokowi lolos ke putaran kedua<br />

untuk beradu dengan pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi<br />

Ramli. Ia menang dengan suara signifikan, yakni<br />

1.847.157 (42,60 persen). Sementara pesaingnya memperoleh<br />

suara 1.476.648 (34,05 persen).<br />

Menghadapai kipas-kipas untuk memuluskan bursa<br />

capres, Jokowi pun tetap mengumbar cengengesannya.<br />

“Memang di survei siapa pun selalu tinggi. Sombong<br />

dikit ah. Hehehe…” candanya. (ARy/iye)<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


Fokus<br />

prabowo vs jokowi<br />

Prabowo Pun numpang<br />

image Soeharto<br />

kediaMan Prabowo Subianto<br />

di Hambalang, Sentul,<br />

Bogor, kedatangan sejumlah<br />

tamu asing, dua pekan<br />

lalu. Mereka adalah para duta besar<br />

negara sahabat yang diundang oleh<br />

Prabowo. Antara lain, Dubes Jerman,<br />

Irak, Cina, dan Korea Selatan. Turut<br />

dalam pertemuan itu para pengusaha<br />

dari masing-masing negara<br />

undangan.<br />

“Ada sebelas dubes,” ujar Ketua<br />

Umum Partai Gerindra Suhardi kepada<br />

majalah detik.<br />

Undangan dubes itu, menurut<br />

pengakuan Suhardi, terkait rencana<br />

Prabowo untuk maju dalam Pilpres<br />

2014 mendatang. Para dubes itu pun<br />

memberikan sinyal dukungan kepada<br />

Prabowo. “Seorang presiden kan<br />

harus klir dengan luar negeri,” lanjut<br />

Suhardi.<br />

Selain itu, di mata internasional<br />

seorang presiden harus punya wawasan<br />

internasional. Ia juga mesti<br />

mampu menunjukkan kekuatan<br />

dalam negeri ke mata asing, baik<br />

itu kekuatan darat, laut dan udara.<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


Fokus<br />

prabowo vs jokowi<br />

“Saya kira Prabowo yang tepat di<br />

mata internasional,” tandasnya.<br />

Selain mengundang para dubes,<br />

Prabowo mulai mendekati kalangan<br />

akademik. Kamis 30 mei 2013, ia bertemu<br />

dengan puluhan rektor, mantan<br />

rektor, profesor dan guru besar. Di<br />

depan mereka, mantan Danjen Kopassus<br />

itu memaparkan cita-citanya<br />

untuk Indonesia.<br />

Di layar televisi, Prabowo juga<br />

tergolong kerap tampil. Setiap perayaan<br />

hari besar agama, iklan ucapan<br />

selamat dari Prabowo selalu tayang.<br />

Prabowo juga makin menggencarkan<br />

‘kampanye’ di media sosial untuk<br />

mengerek citranya. Acara dengan<br />

rektor dan guru besar itu, juga diunggah<br />

Prabowo di laman facebooknya.<br />

Bicara masalah citra, Prabowo<br />

yang kerap bergaya seperti Sukarno,<br />

kini mulai membawa nama mendiang<br />

Presiden Soeharto. Ia kembali mengingatkan<br />

tentang jasa-jasa Soeharto<br />

di masa lalu yang masih dikenang<br />

sebagian masyarakat Indonesia.<br />

Bahkan, katanya, kalau Soeharto<br />

masih fit sekarang ini, akan memenangi<br />

Pilpres 2014. “Kalau sekitar<br />

60% pasti terpilih,” ujarnya saat dia<br />

berbicara di Hotel Grand Sahid Jaya<br />

30 Mei 2013.<br />

Suhardi menambahkan, Prabowo<br />

adalah gabungan citra Sukarno dan<br />

Soeharto. Citra Soeharto itu juga<br />

sudah ditangkap masyarakat di diri<br />

Prabowo. Berkebalikan dengan hasil<br />

survei CSIS, dukungan masyarakat<br />

bawah terhadap Prabowo semakin<br />

kuat.<br />

“Kalau saya keliling di sopir taksi<br />

dan di mana-mana saya belum pernah<br />

melihat jawaban kecuali mayoritas<br />

adalah Pak Prabowo,” tutup<br />

Suhardi.<br />

(wAn/yog)<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


Fokus<br />

prabowo vs jokowi<br />

Sinyal Megawati di<br />

KaMpung JoKowi<br />

Jokowi punya kanS BeSaR. puan MaHaRani SudaH<br />

laMa digadang-gadang. Mega BaRu MeMBeRi<br />

Sinyal. Siapa yang akan Mendapat ReStu?<br />

Reporter: Bahtiar Rifai, Hans Henricus<br />

dan Moniq Shintami<br />

dok. detikfoto<br />

“Ketua umum iki sampun sepuh, (ketua umum<br />

ini sudah tua). Ayo kalian yang muda, kalau<br />

mau maju, maju!”<br />

Puluhan ribu kader PDIP menyemut di<br />

Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah. Kota bengawan<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


Fokus<br />

prabowo vs jokowi<br />

Presidene sopo<br />

wae karepmu<br />

(presidennya<br />

siapa saja<br />

terserah).<br />

kata Mega<br />

itu menjadi merah dan meriah. Tokoh-tokoh nasional<br />

PDIP datang, termasuk Ketua Umum Megawati<br />

Soekarnoputri, Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo, Ketua<br />

Badan Pemenangan Pemilu PDIP Puan Maharani<br />

dan juga Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.<br />

Minggu, 14 April 2013 itu, Mega mendeklarasikan<br />

pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko menjelang<br />

Pilkada Jawa Tengah.<br />

Di depan puluhan ribu kader itulah, selain mendeklarasikan<br />

Ganjar, Mega memberikan tantangan pada<br />

kader muda banteng untuk memenangkan pilkada<br />

dan pilpres.<br />

Di kampung kelahiran Jokowi itu, Mega berpidato<br />

penuh emosional. Ia menyelipkan humor, pantun dan<br />

ketegasan. Berkali-kali mantan presiden itu memakai<br />

bahasa Jawa untuk menekankan pesan yang ingin<br />

disampaikannya. “Presidene sopo wae karepmu (presidennya<br />

siapa saja terserah),” kata Mega.<br />

Pernyataan Mega yang mengimbau kader muda<br />

tampil dimaknai oleh banyak kalangan sebagai sinyal<br />

tidak akan maju lagi sebagai capres pada Pilpres 2014.<br />

Mega yang sudah dua kali jadi capres dan dua kali<br />

kalah itu sedang membuka jalan bagi penggantinya.<br />

Sumber majalah detik di internal PDIP berbisik, sebenarnya,<br />

sinyal Mega untuk tidak maju dalam Pilpres<br />

2014 sudah te rasa saat partai itu menggelar kongres<br />

ketiga di Bali, April 2010. Dalam forum tertinggi di<br />

partai itu, capres diserahkan ke Ketua Umum Mega.<br />

“Padahal dalam kongres pertama dan kedua, secara<br />

terang-terangan memutuskan capres adalah<br />

Ibu Mega. Tapi di kongres ketiga, keputusan capres<br />

diserahkan ke Bu Mega,” ujarnya.<br />

Padahal dalam sejumlah survei yang dirilis lembaga<br />

survei saat itu, popularitas Megawati sebagai capres<br />

masih nomor wahid dibanding tokoh-tokoh nasional<br />

lain yang juga disurvei. Misalnya Prabowo Subianto,<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


Fokus<br />

prabowo vs jokowi<br />

Jusuf Kalla dan Aburizal Bakrie<br />

dok. detikfoto<br />

Jusuf Kalla, Aburizal Bakrie,<br />

dan Suryadharma Ali.<br />

Namun para elite partai<br />

tidak mau berspekulasi<br />

soal capres usungan PDIP,<br />

selain Mega. Mereka menyerahkan<br />

urusan capres<br />

2014 ke sang mantan presiden<br />

itu.<br />

Nah sinyal Mega di kampung<br />

Jokowi makin memastikan<br />

istri Taufiq Kiemas itu<br />

memang akan ‘pensiun’<br />

sungguhan. Lalu siapa yang<br />

dipilih Mega untuk menjadi<br />

penggantinya?<br />

l l l<br />

Dua hari sebelum pidato<br />

penuh emosional di Solo<br />

itu, Mega memamerkan<br />

keakrabannya dengan<br />

Jokowi. Saat itu mereka<br />

menghadiri deklarasi Gerakan Nelayan Tani Indonesia<br />

(GANTI) di Muara Angke, Jakarta.<br />

Dalam acara itu Mega sering tersenyum dan tertawa.<br />

Di sebelahnya, duduk Jokowi yang juga sedang<br />

tersenyum sambil merunduk, seakan merendahkan<br />

kepalanya agar tidak melampaui tinggi Mega. Jokowi<br />

memang terkesan sangat menghormati Mega. Bila<br />

bertemu sang ketua umum itu, Jokowi mencium tangannya<br />

sambil menundukkan kepala, seperti cium<br />

tangan hormat anak pada orang tua.<br />

Di Muara Angke itu, mereka mengobrol santai, dan<br />

tampak kompak dengan baju beraksen merah yang<br />

dikenakan. Dalam acara itu, saat berpidato Mega bahkan<br />

mencandai Jokowi. “Makin hari kok makin kurus,”<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


Fokus<br />

prabowo vs jokowi<br />

Berdasar<br />

survei CSIS,<br />

April 2013,<br />

Jokowi<br />

menduduki<br />

posisi teratas<br />

sebagai calon<br />

presiden<br />

(capres).<br />

ledek Mega pada Gubernur Jakarta yang sering ia<br />

panggil dengan sebutan ‘dik’ itu.<br />

Selain meledek, Mega juga memuji Jokowi. Hal<br />

yang jarang dilakukannya terhadap orang lain. “Masa<br />

Gubernur DKI kok cilik kerempeng. Tapi alhamdulillah<br />

kinerjanya seperti harapan saya,” ujar Mega.<br />

Mega dan Jokowi memang dekat. Kedekatan yang<br />

tercipta dari Pemilihan Gubernur DKI Jakarta terus<br />

terpupuk. Pilkada Jawa Barat, Sumut, Bali dan Jateng<br />

yang memasang Jokowi sebagai juru kampanye makin<br />

mendekatkan mereka.<br />

“Mereka sering terlihat mengobrol-ngobrol berdua,”<br />

cerita sumber di PDIP.<br />

Mega juga mengakui sering memanggil Jokowi<br />

untuk datang. Katanya, biasanya undangan itu untuk<br />

mengajak mantan Wali Kota Solo itu makan. Putri<br />

Bung Karno itu memang terkenal suka masak dan<br />

mengobrolkan makanan.<br />

Saat acara makan itulah, Mega akan menanyakan<br />

apakah makanan yang dihidangkan tersebut enak<br />

pada Jokowi. “Kalau Jokowi bilang enak, maka saya<br />

suruh tambah lagi,” ujar Megawati.<br />

Maka tidak pelak, pernyataan Mega soal calon<br />

muda dikait-kaitkan sebagai restu untuk Jokowi yang<br />

namanya makin moncer. Berdasar survei CSIS, April<br />

2013, Jokowi menduduki posisi teratas sebagai calon<br />

presiden (capres).<br />

l l l<br />

Beberapa elite PDIP mulai main tebak-tebakan soal<br />

capres dari yang bakal digadang jika Mega benar-benar<br />

tidak mau maju lagi di pilpres. Nama Jokowi dan<br />

Puan sering disebut.<br />

Saat ini kabarnya sudah ada dua kubu di internal<br />

PDIP. Ada yang akan mengusung Jokowi untuk capres,<br />

ada pula yang mengusung Puan.<br />

Jokowi digadang-gadang lantaran punya populari-<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


Fokus<br />

prabowo vs jokowi<br />

Ditemani Jokowi, Megawati<br />

pilih Gubernur Jakarta.<br />

Ari SAputrA/detikfoto<br />

tas yang tinggi. Ini terbukti dengan hasil yang dirilis<br />

dari sejumlah lembaga survei. Apalagi Gubernur DKI<br />

Jakarta itu punya peran banyak dalam mendongkrak<br />

kandidat di beberapa pilkada yang diikuti PDIP.<br />

Adapun kubu yang mengusung Puan punya alasan<br />

lain. Mereka menganggap Puan bisa menjadi tokoh<br />

pemersatu partai dan penerus regenerasi di PDIP,<br />

setelah Megawati. “Kita bisa mati kalau meninggalkan<br />

trah Sukarno,” kata Wasekjen DPP PDI Perjuangan<br />

Hasto Kristiyanto.<br />

Namun soal kubu-kubuan itu dibantah Ketua DPP<br />

PDIP Ribka Tjiptaning. Capres masih merujuk ke<br />

Mega. Menurutnya, saat ini internal partai sedang fokus<br />

untuk urusan pemilu legislatif, dan belum bicara<br />

soal capres. “Belum ada pernyataan resmi bahwa<br />

Megawati tak akan maju nyapres,” ujar Ribka.<br />

Puan pun tidak mau berandai-andai soal kandidat<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


Fokus<br />

prabowo vs jokowi<br />

Survei popularitas tokoh<br />

nasional.<br />

Ari SAputrA/detikfoto<br />

capres PDIP selain Mega. Ia<br />

hanya bilang, sampai saat ini<br />

belum ada keputusan partai.<br />

Namun ia tidak menutup peluang<br />

Jokowi untuk dicalonkan.<br />

“Siapa pun bisa diusulkan dan<br />

menjadi capres yang diusung<br />

PDIP. Namun keputusan ada di<br />

ketua umum,” ucap Puan yang<br />

juga menjabat Ketua Fraksi<br />

PDIP di DPR.<br />

Rachmawati mendukung bila<br />

Mega melakukan regenerasi.<br />

Adik Mega itu mengatakan,<br />

dilihat dari usia Megawati yang<br />

akan menginjak 70 tahun, maju<br />

sebagai capres sangat melelahkan.<br />

“Memang perlu regenerasi,<br />

dan sepertinya Megawati akan<br />

melakukan itu (tidak maju capres).<br />

Tapi ini pendapat saya<br />

saja,” katanya.<br />

Siapa yang akan ditunjuk<br />

Mega? Bisa saja Mega menunjuk<br />

Puan sebagai ketua umum menggantikan dirinya.<br />

Namun untuk maju sebagai kandidat capres, Puan belum<br />

layak. "Masih minim pengalaman," kata Rachma.<br />

Bila mengajukan Jokowi, PDIP berpeluang besar<br />

untuk memenangi Pilpres 2014.Namun Mega dan<br />

Jokowi terbentur pada janji saat kampanye Pilgub Jakarta,<br />

bahwa Jokowi akan bertugas di Jakarta untuk<br />

lima tahun. Jokowi sendiri meski menyatakan tidak<br />

memikirkan capres. Ia akan patuh pada keputusan<br />

Mega selaku ketua partai tempatnya bernaung. Jadi<br />

semua tergantung pada Mega, siapa pilihan nya? (den/iye)<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


Fokus<br />

prabowo vs jokowi<br />

Jakarta Beres,<br />

Baru Nyapres<br />

Jokowi diminta tak tergoda dengan survei capres.<br />

namun, ada pula yang menganggap kepentingan lebih<br />

besar harus dipertimbangkan Jokowi. Jadi polemik.<br />

reporter: m. rizal, monique shintami,<br />

bahtiar rifai, dan irwan nugroho<br />

Agung PAmbudhy/detikfoto<br />

Jakarta mulai berbenah. Penataan dilakukan<br />

di mana-mana. Dari transportasi sampai<br />

birokrasi, semua mulai mendapat sentuhan<br />

perbaikan.<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


Fokus<br />

prabowo vs jokowi<br />

Sejumlah<br />

rencana untuk<br />

mengurangi<br />

kemacetan<br />

parah<br />

Jakarta pun<br />

belum dapat<br />

dieksekusi.<br />

Lihatlah, sejumlah stasiun kereta api disterilkan dari<br />

lapak-lapak PKL hingga terlihat indah kembali. Waduk<br />

Pluit di Jakarta Utara yang menciut 20 persen mulai<br />

dinormalisasi. Warga berangsur-angsur dipindahkan<br />

ke rumah susun. Pengerukan juga dilakukan di sungai-sungai<br />

cetek penyebab banjir.<br />

Di lingkungan birokrasi, perubahan itu juga mulai<br />

terasa. Pelayanan publik semakin baik dan cepat. Para<br />

Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemprov DKI Jakarta lebih<br />

tertib. Pejabat yang tidak mau mengikuti perubahan<br />

dicopot. Penunjukan pejabat baru di tingkat kelurahan<br />

dan kecamatan dilakukan dengan sistem lelang.<br />

Semua itu berkat sentuhan Gubernur baru DKI Jakarta,<br />

Joko Widodo (Jokowi), dan Wakil Gubernur Basuki<br />

Tjahaja Purnama (Ahok). Tujuh bulan menduduki<br />

kursi DKI-1, gaya memimpin Jokowi menyedot pujian.<br />

Blusukannya ke kampung-kampung memecah kebekuan<br />

hubungan pemimpin dengan rakyat. Tak heran,<br />

tradisi ini menjadi tren yang banyak ditiru pejabat,<br />

bahkan sampai presiden.<br />

Di bidang transportasi, pembangunan mass rapid<br />

transit (MRT) yang sudah 24 tahun terkatung-katung<br />

akhirnya diluncurkan Jokowi melalui upacara sederhana<br />

di Bundaran Hotel Indonesia, 2 Mei 2013. Pun<br />

halnya monorel, yang kini kondisinya bak situs purbakala.<br />

Lima BUMN digandeng untuk mengerjakan<br />

monorel dengan dua rute.<br />

Namun, pengamat perkotaan Universitas Trisakti<br />

Yayat Supriyatna mencatat sejauh ini belum ada pembangunan<br />

infrastruktur yang berjalan di lapangan. Sejumlah<br />

rencana untuk mengurangi kemacetan parah<br />

Jakarta pun belum dapat dieksekusi. Contoh kecilnya<br />

penerapan sistem genap ganjil kendaraan bermotor.<br />

Selain itu, program-program fisik sering kali lebih<br />

diungkapkan Jokowi secara spontan. Untuk mengendalikan<br />

banjir, mantan Wali Kota Solo itu mengatakan<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


Fokus<br />

prabowo vs jokowi<br />

Jokowi akan ambil alih<br />

penanganan Rusunawa Marunda.<br />

Agung PAmbudhy/detikfoto<br />

akan membangun terowongan<br />

raksasa (deep<br />

tunnel). Kemudian, akan<br />

membangun pula waduk<br />

di Ciawi untuk menahan<br />

air dari Puncak. Kedua<br />

proyek itu akhirnya tak<br />

masuk Rencana Pembangunan<br />

Jangka Menengah<br />

Daerah (RPJMD).<br />

Selain itu, program<br />

yang sudah berjalan pun<br />

kurang didukung dengan<br />

perencanaan matang. Kejadian terakhir adalah kisruhnya<br />

program Kartu Jakarta Sehat (KJS). Pasien<br />

membeludak, sementara daya tampung rumah sakit<br />

terbatas. RS peserta KJS ada yang mengancam mundur.<br />

DPRD DKI nimbrung hendak menginterpelasi Jokowi.<br />

“Ibaratnya, sambil berenang, Jokowi membuat<br />

perahu,” kata Yayat kepada majalah detik.<br />

Pakar transportasi dan kebijakan publik Agus Pambagio<br />

menilai, perencanaan MRT belum sepenuhnya<br />

tuntas. Jokowi masih ingin menekan Jepang dalam<br />

hal bunga pinjaman. Jokowi juga ingin mengubah basic<br />

design yang sudah disetujui pemerintah pusat dengan<br />

JICA. Antara lain garasi MRT dari Stadion Lebak Bulus<br />

dipindah ke Kampung Bandan dekat Stasiun Kota.<br />

“Semua hal penting masih wacana, termasuk urusan<br />

MRT, angkutan umum, bis, enam ruas jalan tol yang<br />

terus dipaksakan untuk dibangun, ketersediaan air<br />

bersih bagi warga, dan sebagainya,” ujar Agus kepada<br />

majalah detik.<br />

Baik Yayat maupun Agus meminta Jokowi fokus dan<br />

menuntaskan sejumlah megaproyek Jakarta sesuai<br />

janji-janji kampanyenya. Keduanya menyayangkan<br />

apabila Jokowi tergoda dengan hasil survei calon<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


Fokus<br />

prabowo vs jokowi<br />

Jokowi memperlihatkan desain<br />

kampung deret Menteng<br />

Agung PAmbudhy/detikfoto<br />

presiden potensial tahun<br />

2014.<br />

Seperti diketahui,<br />

Jokowi unggul dalam<br />

berbagai survei capres.<br />

Terbaru, survei CSIS<br />

mendudukkan Jokowi<br />

di peringkat pertama,<br />

mengalahkan Prabowo<br />

Subianto dan calon-calon<br />

lainnya.<br />

Survei juga menanyakan,<br />

apakah responden<br />

setuju Jokowi maju sebagai<br />

kandidat capres 2014 walau masih menjadi Gubernur<br />

DKI? Hasilnya lumayan mengejutkan. Sebanyak<br />

53,9 persen dari 1.635 responden menyatakan setuju,<br />

sedangkan 27 persennya menyatakan tidak.<br />

Namun, Yayat mengungkapkan, Jakarta membutuhkan<br />

Jokowi untuk melakukan perubahan. Di samping<br />

itu, Jokowi setidaknya harus meninggalkan jejak<br />

yang monumental seperti halnya gubernur-gubernur<br />

Jakarta yang terdahulu. Dan itu tak akan bisa dicapai<br />

dalam waktu setahun atau dua tahun. “Jakarta itu sebetulnya<br />

‘etalase’ atau halaman depannya Indonesia<br />

juga,” kata Yayat.<br />

Megaproyek seperti monorel dan MRT akan menimbulkan<br />

dampak luar biasa, terutama kemacetan ibu<br />

kota. Pun banyak proyek di Jakarta yang tak terkawal<br />

dengan baik sehingga mangkrak. Lantas bagaimana<br />

bila Jokowi nyapres dan akhirnya terpilih? Mantan tim<br />

relawan Jokowi pada Pilkada 2012, Kelik Wirawan,<br />

mengatakan, bila sudah di tingkat pelaksanaan, maka<br />

proyek tinggal pelaksanaannya saja.<br />

“Jadi siapa pun penggantinya, pembangunan tetap<br />

jalan,” ujarnya kepada majalah detik.<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


Fokus<br />

prabowo vs jokowi<br />

Versi LSJ, Jokowi sukses<br />

kandaskan Prabowo.<br />

Ari sAPutrA/detikfoto<br />

Meski kepemimpinannya dapat dilanjutkan Ahok,<br />

tapi kemungkinan besar Jokowi akan dikritik sebagai<br />

kutu loncat. Untuk ini, pengamat politik LIPI Indria<br />

Samego menilai, memang sebaiknya ada tokoh alternatif<br />

sekelas Jokowi yang tampil nyapres. Namun,<br />

kalau rakyat menginginkannya, maka hal itu tidak bisa<br />

ditolak Jokowi. “Negara harus diutamakan (Jokowi)<br />

dibandingkan daerah,” ujar Indria.<br />

Jenderal (purn) TNI Luhut Binsar Panjaitan mengamini<br />

Jokowi memang harus mengejar beberapa<br />

pencapaian untuk membuktikan kepemimpinannya<br />

di Jakarta. Idealnya Jokowi tetap bertahan sebagai<br />

Gubernur Jakarta daripada nyapres.<br />

Jokowi sendiri berulang kali mengatakan tidak<br />

memikirkan tentang bursa capres 2014. Ia mengaku<br />

lebih memikirkan KJS dan rusun daripada hasil survei.<br />

“Enggak mikir, enggak mikir, enggak mikir” kata<br />

Jokowi. (wan/iye)<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


para jago itu<br />

Pemilihan presiden tinggal menyisakan bulan. Partai-partai pun kian sibuk mencari jago yang akan dicalonkan.<br />

Sejumlah partai masih menjagokan muka lama. Namun dari survei yang dilakukan sejumlah lembaga menunjukkan<br />

masyarakat mulai bosan dan menginginkan perubahan. Sejumlah calon alternatif pun mulai masuk dalam<br />

pengindraan calon pemilih.<br />

1. Joko Widodo (JokoWi)<br />

Popularitas mantan Wali Kota Solo ini terus meroket.<br />

Dalam survei CSIS Jokowi yang belum setahun<br />

memimpin Jakarta ini bertengger di<br />

tempat teratas dan dipilih 28,6% responden,<br />

mengungguli Prabowo Subianto<br />

dan Megawati. Sikapnya yang<br />

rendah hati dan sangat prorakyat<br />

menjadi bekal Jokowi.<br />

3. PraboWo Subianto<br />

Dalam survei CSIS mantan Danjen Kopassus ini bertengger<br />

di tempat kedua dengan dukungan 15,6% responden.<br />

Sedangkan dalam survei LSI ia di posisi ketiga<br />

setelah Megawati dan Aburizal Bakrie (Ical). Sikapnya<br />

yang tegas dan cepat bergerak<br />

dinilai sebagai antitesis dari<br />

kepemimpinan SBY saat ini.<br />

Namun sejumlah kasus pelanggaran<br />

HAM membayangi<br />

Ketua Dewan Pembina Partai<br />

Gerindra ini.<br />

5. JuSuf kalla<br />

Mantan wakil presiden ini juga menjadi calon alternatif. Dalam<br />

survei CSIS, Kalla yang kini memimpin PMI ini berada di tempat keempat.<br />

Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini juga masuk dalam survei<br />

lima tokoh yang paling berkualitas untuk Capres 2014 yang dilakukan<br />

Lembaga Survei Indonesia.<br />

2. megaWati SoekarnoPutri<br />

Dua periode menjadi oposisi tak membuat nama<br />

Ketua Umum PDIP ini tenggelam.<br />

Namanya masuk lima besar dalam<br />

survei yang dilakukan CSIS dan<br />

Lingkaran Survei Indonesia. Nama<br />

Soekarnoputri yang disandangnya<br />

menjadi modal utama Presiden<br />

2002-2004 ini.<br />

4. aburizal bakrie<br />

Nama Ketua Umum Partai Golkar ini masuk tiga<br />

besar, baik dalam survei CSIS maupun LSI. Partai beringin<br />

secara resmi juga sudah mendeklarasikan<br />

mantan Menko<br />

Perekonomian ini sebagai jago<br />

mereka. Namun kasus lumpur<br />

Lapindo dan dugaan pengemplangan<br />

pajak yang dilakukan<br />

kelompok Bakrie bisa menjadi<br />

sandungan.<br />

Selain nama-nama di atas juga muncul capres alternatif seperti Mantan Ketua MK, Mahfud MD; Menneg BUMN Dahlan<br />

Iskan; Mantan Menkeu Sri Mulyani Indrawati; Menteri Perdagangan Gita Wirjawan; Ketua Umum PAN Hatta Rajasa.<br />

2,2%<br />

2,4%<br />

3,7%<br />

HaSiL SEjuMLaH SurVEi CaprES<br />

Joko Widodo<br />

Prabowo Subianto<br />

Aburizal Bakrie<br />

Megawati<br />

Soekarnoputri<br />

Jusuf Kalla<br />

Mahfud MD<br />

(Mantan Ketua MK)<br />

FokuS<br />

PRaBoWo vS JoKoWI<br />

CSiS (aPril 2013)<br />

28%<br />

5,4%<br />

7%<br />

28,6%<br />

15,6%<br />

6,4%<br />

lingkaran Survei indoneSia<br />

(maret 2013)<br />

8,2%<br />

19,2%<br />

20,7%<br />

Mahfud MD<br />

Hatta Rajasa<br />

Sisanya 28% dari<br />

1.635 responden<br />

belum menentukan<br />

pilihan.<br />

Megawati<br />

Soekarnoputri<br />

Aburizal Bakrie<br />

Prabowo Subianto<br />

Wiranto<br />

Hatta Rajasa<br />

Ani Yudhoyono<br />

Surya Paloh<br />

Suryadharma Ali<br />

Muhaimin Iskandar<br />

Anis Matta<br />

Sedangkan 16,1%<br />

dari 1.200 responden<br />

belum menentukan<br />

pilihan.<br />

lembaga Survei indoneSia (november 2012)<br />

Lima tokoh yang paling berkualitas menjadi Capres 2014.<br />

Jusuf Kalla<br />

(Wapres 2004-2009)<br />

Dahlan Iskan<br />

(Menneg BUMN)<br />

1,1%<br />

1,6%<br />

1,9%<br />

2,1%<br />

2,4%<br />

16,1%<br />

Sri Mulyani Indrawati<br />

(Mantan Menkeu)<br />

20,3%<br />

Hidayat Nur Wahid<br />

(Mantan Ketua MPR)<br />

Majalah detik 29 april - 5 mei 2013<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


gaya hidup wisata<br />

Mata air Soda &<br />

Salib KaSih<br />

Orang menyebut kOta ini sebagai kOta rOhani. tapi tentu saja tak<br />

melulu sOal religi saja kalau berkunjung ke sini. pemandangan,<br />

budaya, dan tentu saja kulinernya yang juga menggOda.<br />

reporter: ken yunita | Foto: dendodaus.blogspot.com<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


gaya hidup wisata<br />

ek Rara. Begitu kolam ini biasa disebut oleh masyarakat<br />

Tapanuli Utara. Artinya, kolam yang berisi<br />

air soda. Ya soda. Soda seperti yang ada pada<br />

minuman ringan yang sering kita minum.<br />

Traveler dunia pasti sudah mendengar tentang<br />

mata air soda di Venezuela. Meski belum<br />

terkenal, mata air serupa ternyata juga terdapat di<br />

negara kita tercinta ini.<br />

Mata air soda ini berada di kaki bukit Desa Parbubu<br />

I, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara,<br />

Sumatera Utara. Saat liburan, tempat ini menjadi<br />

jujukan para wisatawan.<br />

Dari kejauhan, air kolam ini terlihat menggeliakgeliak,<br />

seperti mendidih. Saat mendekat, aroma<br />

soda yang berasal dari belasan mata air soda semakin<br />

terasa.<br />

Sambil berendam, pengunjung disuguhi panorama<br />

memesona. Mulai dari pemandangan alam yang indah,<br />

udara nan sejuk, dan air bening bersih. Ada juga<br />

hamparan sawah dikelilingi bukit Rura Silindung.<br />

Konon, berendam di kolam air soda ini tak hanya<br />

menyegarkan. Penduduk setempat percaya, air soda<br />

itu memiliki khasiat untuk menyembuhkan berbagai<br />

macam penyakit kulit.<br />

Bahkan banyak wisatawan yang sengaja datang ke<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


gaya hidup wisata<br />

tempat ini untuk menyembuhkan penyakitnya.<br />

“Katanya dengan diguyur saja bisa sembuh,”<br />

ujar Rani, salah satu pengunjung.<br />

Dilarang MenguMpat<br />

Mata air soda ini pertama kali ditemukan<br />

oleh O Tobing Sihite, seorang bidan desa.<br />

Saat dia kecil, O Tobing mencangkul lahan di<br />

desa itu, lalu mendadak keluarlah air.<br />

Namun anehnya, air tersebut memiliki<br />

rasa dan aroma yang berbeda dari air biasa.<br />

Kemudian, keluarganya memutuskan untuk<br />

membangun kolam pemandian air soda untuk<br />

umum. Siapa saja boleh mandi gratis.<br />

Keluarga O Tobing mendapatkan uang dari<br />

hasil menjual makanan dan minuman untuk<br />

orang-orang yang datang ke tempat pemandian<br />

itu. Harganya juga sangat terjangkau.<br />

Hingga akhirnya pada 2004 Pemerintah<br />

Kabupaten Tapanuli Utara meresmikan kolam<br />

pemandian itu menjadi salah satu objek<br />

wisata. Meski keluarga O Tobing masih mengelola<br />

tempat itu.<br />

Meski sudah makin terbuka, ada beberapa<br />

aturan yang tidak boleh dilanggar oleh pengunjung.<br />

Misalnya tidak boleh berkata-kata<br />

kotor, memaki, berkegiatan negatif, dan pastinya<br />

tak boleh mandi telanjang.<br />

iMaM Salib KaSih<br />

Banyak orang bilang, belum ke Tarutung kalau belum<br />

singgah ke Salib Kasih. Sebab, destinasi wisata<br />

religi ini memang menjadi salah satu landmark kota<br />

Tarutung.<br />

Monumen untuk mengenang jasa dan pengabdian<br />

Rr Ingwer Ludwig Nommensen atas penyebaran<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


gaya hidup wisata<br />

travelonfoto<br />

Tap pada gambar<br />

untuk melihat foto<br />

lainnya<br />

agama Kristen di Batak itu dibangun pada Oktober<br />

1993. Berlokasi di Dolok Siatas Barita, Kecamatan<br />

Siatas Barita.<br />

Berupa sebuah salib raksasa setinggi 31 meter.<br />

Disangga dan ditopang oleh tiga tiang raksasa sebagai<br />

lambang Trinitas. Di bagian bawahnya terdapat<br />

ruangan (kastel) kecil untuk berdoa.<br />

Ada juga tempat duduk dengan kapasitas 600<br />

orang, menghadap ke Rura Silindung. Untuk mencapainya,<br />

Anda perlu berjalan kaki sekitar satu jam.<br />

Cukup membuat kaki pegal-pegal.<br />

Tiket masuknya cukup murah, sekitar Rp 2 ribu<br />

saja. Begitu membayar, Anda akan bertemu dengan<br />

jajaran anak tangga menanjak yang sepertinya tiada<br />

berujung.<br />

Di sepanjang perjalanan, Anda akan ditemani jajaran<br />

pepohonan pinus yang rimbun. Lumayan menyegarkan.<br />

Kalau capai jangan khawatir, ada beberapa<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


gaya hidup wisata<br />

tempat untuk beristirahat sejenak.<br />

Selain pepohonan, Anda juga akan menemukan<br />

banyak nisan yang sengaja diletakkan pengunjung.<br />

Tak jelas apa maksudnya. Namun dilihat dari nisan-nisan<br />

itu, pengunjung Salib Kasih tak hanya berasal<br />

dari daerah yang dekat, tetapi daerah yang jauh<br />

sekalipun.<br />

Konon, tempat ini adalah tempat bermukimnya roh<br />

alam bernama Sombaon. Dalam kepercayaan Batak<br />

Kuno, roh ini sangat ditakuti karena dipercaya dapat<br />

menentukan nasib seseorang.<br />

Karena itu dulunya tempat ini sering menjadi tempat<br />

pemujaan untuk Sombaon. Pelean atau sesajen<br />

dengan harapan mendapat keberuntungan sering<br />

diletakkan di tempat ini.<br />

Jika tidak mau bercapai-capai dan hanya ingin<br />

menikmati kemegahannya, Anda bisa memandangnya<br />

dari kolam soda Aek Rara. Tentu saja tampak<br />

lebih kecil karena dilihat dari kejauhan.<br />

Atau jika hanya ingin berekreasi dengan keluarga,<br />

Anda bisa mengajak anak-anak bermain di taman<br />

dekat gerbang penjualan tiket. Di saat-saat tertentu<br />

ada panggung persembahan lagu-lagu rohani.<br />

Pengunjung juga bisa menyaksikan salib raksasa<br />

itu dari lokasi ini di malam hari. penampakan Salib<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


gaya hidup wisata<br />

Kasih dengan lampu kerlap-kerlip dari kejauhan<br />

melengkapi Tarutung sebagai kota wisata rohani<br />

yang sejuk.<br />

Memang diperlukan ‘effort’ yang lumayan untuk<br />

mencapai dua lokasi ini. Tidak ada jalur udara. Jadi<br />

otomatis, jalan darat adalah pilihan satu-satunya.<br />

Dari kota Medan, kira-kira berjarak 320 km atau<br />

sekitar enam jam.<br />

Buat penikmat jalan darat, perjalanan ini hampir<br />

pasti akan terasa menyenangkan. Di sepanjang jalan,<br />

Anda akan disuguhi pemandangan sangat indah.<br />

Apalagi, Anda akan melewati kawasan Danau Toba.<br />

Namun untuk yang sering mabuk darat, sebaiknya<br />

bersiap-siap. Medan pejalanan ini cukup berat,<br />

banyak jalanan menikung dan berputar. Sebaiknya<br />

meminum obat antimabuk sebelum perjalanan.<br />

Kuliner<br />

Dalam bahasa Batak, Tarutung berarti durian. Tapi<br />

tenang, makanan di kota ini tak cuma buah berkolesterol<br />

tinggi itu kok. Masih banyak makanan lezat lain<br />

yang bisa dinikmati.<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


gaya hidup wisata<br />

Kalau singgah di kota ini, jangan<br />

lupa mencicipi mie goreng harmonis.<br />

Orang bilang, rasanya tiada duanya.<br />

Maksudnya, tak ada mi seenak ini.<br />

Apa benar? Silakan dicoba sendiri ya.<br />

Namun sayangnya, Anda harus bertanya<br />

lebih dulu kepada penjualnya.<br />

Soalnya, setahu saya, tidak pernah<br />

ada label halal untuk makanan ini di<br />

Tarutung. Jadi buat umat muslim,<br />

rasanya tidak bisa mencoba.<br />

Tenang, masih banyak yang enakenak<br />

di sini. Di Jawa, minuman ini biasa<br />

disebut cendol atau dawet. Tapi di<br />

Tarutung, orang menyebutnya sendor.<br />

Aroma sendor sungguh menggoda.<br />

Aroma daun pandan bercampur<br />

santan dan gula merah benar-benar<br />

menggairahkan lidah untuk mencoba.<br />

Berbeda dengan cendol yang biasa<br />

kita temui, sendor disajikan panaspanas.<br />

Biasanya dijual oleh bapak-bapak<br />

yang berkeliling dengan pikulan. Namun<br />

kini, sudah banyak sendor khas<br />

Tarutung yang menetap. Jadi Anda<br />

akan lebih mudah mencarinya.<br />

Sesudah minum cendol panas, Anda mungkin<br />

masih ingin mencicipi penganan lainnya. Ini disebut<br />

panggelong, terbuat dari tepung ketan yang dibentuk<br />

bulat pipih dengan diameter sekitar tiga sentimeter.<br />

Adonan itu lalu digoreng, baru kemudian disiram<br />

dengan saus gula merah kental. Membuat tampilannya<br />

makin menggoda. Banyak orang menggemari<br />

makanan ini meski teksturnya alot. Tapi kalau soal<br />

rasa, juara! (KEN/YOG)<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


gaya hidup<br />

Tanam Benang:<br />

Cantik<br />

Ala Korea<br />

Berkulit mulus dan kencang seperti artis<br />

korea? siapa yang tak mau. ada yang sedang<br />

tren; tanam Benang.<br />

Reporter: Ken Yunita | Foto-foto: thinkstock<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


gaya hidup<br />

Siapa yang tak jatuh cinta dengan kulit mulus<br />

kencang dan tirus milik Jessica SNSD<br />

atau Jiyeon T-ara? Tak cuma para lelaki,<br />

para perempuan juga ikut-ikutan mengagumi<br />

mereka.<br />

Iri? Mungkin! Tapi lebih tepatnya, banyak perempuan<br />

akhirnya bermimpi memiliki wajah cantik seperti<br />

artis-artis Korea itu. Kira-kira, wajah mereka<br />

diapakan ya?<br />

Wajah asli? Sepertinya kok nggak mungkin. Soalnya,<br />

kalau kita lihat kontur wajah orang Korea kebanyakan<br />

adalah bulat, dengan pipi agak tembam.<br />

Diduga, artis Korea itu merombak struktur wajahnya<br />

dengan operasi plastik. Namun<br />

baru-baru ini, spekulasi yang<br />

santer beredar, para pesohor negeri<br />

ginseng itu hanya melakukan<br />

tanam benang.<br />

Tanam benang atau thread lift ini<br />

memang merupakan metode baru<br />

untuk tampil cantik. Cara baru ini<br />

memang pertama kali populer di<br />

Asia khususnya Korea, Taiwan dan<br />

Thailand.<br />

Namun seiring perkembangannya,<br />

tanam benang untuk membuat<br />

struktur wajah lebih tirus dan<br />

kulit kencang ini mulai merambah<br />

benua Eropa dan Amerika.<br />

Bahkan kepopulerannya konon<br />

mampu menggeser proses bedah<br />

plastik yang semakin ke sini, semakin<br />

banyak kekurangannya. Dan<br />

kini, tren tanam benang ini sudah<br />

sampai di Indonesia.<br />

Artis hingga orang biasa, mulai<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


gaya hidup<br />

Benang itu ditanam<br />

di Bawah jaringan<br />

kulit. tujuannya<br />

untuk menarik dan<br />

merangsang fiBrogen<br />

dan kolagen sehingga<br />

terjadi proses tarikan<br />

(lifting) pada kulit<br />

sesuai arah Benang.<br />

menggandrungi teknik ini. Bahkan Wulan Guritno<br />

pernah terang-terangan menggunakan metode ini<br />

untuk membuat kulitnya kencang kembali setelah<br />

melahirkan.<br />

AmAn?<br />

Sejumlah klinik kecantikan di Jakarta sudah<br />

membuka layanan tanam benang. Metodenya adalah<br />

dengan cara memasukkan benang menggunakan<br />

jarum seperti yang biasa digunakan untuk<br />

akupunktur.<br />

Benang yang digunakan adalah PDO<br />

(poly dioxanone) yang diimpor langsung<br />

dari Korea. Metode ini diklaim sangat<br />

aman karena benang ini sangat mudah<br />

diserap oleh metabolisme tubuh.<br />

Benang itu ditanam di bawah jaringan<br />

kulit. Tujuannya untuk menarik<br />

dan merangsang fibrogen dan kolagen<br />

sehingga terjadi proses tarikan (lifting)<br />

pada kulit sesuai arah benang.<br />

Cara kerjanya, proses memasukkan benang<br />

ke bawah jaringan kulit akan melewati<br />

fase pendarahan di dalam. Nah, berikutnya, tubuh<br />

akan memulihkannya sambil mengaktifkan kolagen.<br />

“Inilah yang nantinya menjadikan kulit lebih kenyal<br />

dan kencang,” ujar dr. Luluk Maya Savira dari<br />

Ammara Health and Beauty Clinic, Bellagio Boutique<br />

Mall.<br />

Untuk membuat pipi lebih tirus dan kencang, biasanya<br />

membutuhkan delapan benang. Empat benang<br />

ditanam di pipi kiri dan sisanya di pipi kanan.<br />

Semakin tua usia pasien, biasanya membutuhkan<br />

lebih banyak benang. Hal itu karena kulit yang kendur<br />

dan menggelambirnya lebih banyak sehingga<br />

membutuhkan lebih banyak tarikan.<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


gaya hidup<br />

Metode ini tak hanya bisa digunakan di wajah saja.<br />

Tanam benang juga bisa dilakukan di payudara,<br />

paha, lengan, dan tentu saja perut yang menggelambir<br />

setelah melahirkan.<br />

InstAn dAn tAhAn LAmA<br />

Tidak seperti operasi plastik, masa pemulihan setelah<br />

melakukan tanam benang jauh lebih cepat. Dalam<br />

satu minggu saja, luka dalam yang terjadi<br />

akibat tusukan benang sudah sembuh.<br />

Bahkan, begitu benang-benang itu<br />

selesai ditanam, hasilnya akan langsung<br />

terlihat. Misalnya, pipi akan<br />

langsung terlihat lebih tirus dari<br />

sebelumnya.<br />

“Pipi saya tadinya lebih tembam<br />

dari ini, sekarang sudah lebih tirus,”<br />

ujar Vivi, seorang perempuan<br />

35 tahun yang pernah melakukan<br />

tanam benang 5 bulan lalu.<br />

Vivi melakukan tanam benang di<br />

salah satu klinik yang ada di kota<br />

Semarang. Saat pertama datang, Vivi<br />

akan bertemu dokter untuk membicarakan<br />

keluhannya.<br />

Setelah itu, Vivi masuk ke dalam<br />

ruang tindakan. Pertama-tama,<br />

wajah Vivi dibersihkan. Kemudian,<br />

dokter akan mengolesi<br />

wajah dengan salep anestesi<br />

agar saat penanaman benang<br />

tidak terlalu sakit.<br />

Wajah Vivi juga diolesi salep<br />

antibengkak. Setelah semuanya<br />

beres, barulah dokter memasukkan<br />

benang-benang halus berwarna<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


gaya hidup<br />

hitam ke lapisan bawah kulit yang hendak diperbaiki.<br />

Saat itu, dokter memasukkan lima benang di masing-masing<br />

pipi Vivi. Harga satu benang sekitar<br />

Rp60 ribu hingga Rp100 ribu. Begitu selesai, hasilnya<br />

memang langsung terlihat. Pipi Vivi lebih tirus<br />

dan tegas.<br />

Menurut dokter, hasil tanam benang akan semakin<br />

terlihat setelah beberapa bulan. Dan hasil ini akan<br />

bertahan hingga dua tahun. “Jadi nanti kalau sudah<br />

dua tahun sebaiknya tanam benang lagi,” kata Vivi.<br />

Mereka yang Dilarang<br />

Meski pada umumnya metode tanam benang ini bisa diberikan<br />

untuk semua orang, namun ternyata ada beberapa<br />

orang yang tidak boleh melakukannya. Mereka antara lain:<br />

PeRemPuAn hAmIL<br />

Belum ada penelitian tentang pengaruh tanam benang ini pada<br />

perempuan hamil. Dikhawatirkan akan terjadi kontraksi tertentu<br />

saat penanaman benang yang dapat memengaruhi kehamilan.<br />

Ibu menyusuI<br />

Sama seperti alasan pada perempuan hamil, belum ada<br />

penelitian soal ini sehingga dikhawatirkan metode ini dapat<br />

memengaruhi asi untuk si kecil. Para dokter akhirnya tidak merekomendasikan<br />

ibu menyusui melakukan tanam benang.<br />

PunyA dIAbetes AtAu jAntung<br />

Mereka yang memiliki riwayat ini harus mendapat rekomendasi<br />

dari dokter spesialis sebelum menjalani treatment ini. Jika tidak,<br />

metode ini justru akan membahayakan kesehatan.<br />

RemAjA<br />

Mereka masih memiliki kulit dengan tingkat elastisitas yang<br />

masih sangat baik. Sehingga dikhawatirkan tanam benang justru<br />

akan membuat kulit remaja menjadi rusak. (KEN/YOG)<br />

Majalah Majalah detik detik 13 3 - - 19 9 juni mei 2013


Dewa<br />

Budjana<br />

Gitar. Alat musik petik<br />

itu rupanya telah benarbenar<br />

membuat Dewa<br />

Budjana jatuh cinta.<br />

Saking cintanya, personel<br />

band Gigi itu sampai<br />

membuat museum gitar.<br />

Winona<br />

Ryder<br />

Usianya memang tak lagi<br />

muda. 41 tahun. Tapi siapa<br />

yang bisa menyangkal<br />

kecantikan seorang<br />

Winona Ryder?<br />

Tap untuk baca artikel<br />

Bill<br />

Gates<br />

Sudah sejak tahun 2007,<br />

Bill Gates tidak merasakan<br />

menjadi orang terkaya di<br />

dunia. Namun kini, salah<br />

satu pendiri Microsoft itu<br />

berhasil mendapatkan<br />

gelar itu kembali.<br />

Majalah detik 3 - 9 JUNI 2013


people<br />

Reporter: Ken Yunita<br />

Foto : Getty ImaGe<br />

Usianya memang tak lagi muda. 41 tahun. Tapi<br />

siapa yang bisa menyangkal kecantikan seorang<br />

Winona Ryder? Setelah lama menghilang, aktris<br />

berbakat itu kini mencoba ‘kembali’.<br />

Berita terakhir tentang Winona memang kurang<br />

baik. Ketahuan mengutil di depart ment store mewah<br />

Saks Fifth Avenue di New York pada 2001 seperti<br />

membuatnya ‘menghilang’.<br />

Sejak peristiwa itu, Winona telah beberapa<br />

kali mencoba berakting di dalam film. Namun<br />

sepertinya, namanya tetap tenggelam. Bahkan<br />

pada 2011, Winona sempat berencana<br />

untuk berhenti berakting.<br />

“Aku ingin menjadi seorang ibu, dan itu<br />

prioritasku,” ujarnya saat itu.<br />

Namun rupanya, perempuan kelahiran 29<br />

Oktober 1971 itu masih mencintai dunia film.<br />

Film ‘The Iceman’ menjadi film ‘pengantar’<br />

Winona kembali.<br />

Sutradara indie kelahiran Israel, Ariel Vromen<br />

memercayainya berperan sebagai Deborah Kuklinski,<br />

istri pembunuh bayaran terkenal, Richard<br />

Kuklinski. Memang bukan peran utama, tapi Winona<br />

tetap senang.<br />

“Meskipun hanya peran-peran kecil<br />

tapi buatku menarik,” ujar penggemar<br />

little black dress ini.<br />

Konon, film ini tak cuma menghibur,<br />

tetapi juga menyuguhkan<br />

akting menakjubkan Winona. (KEN/IYE)<br />

Majalah detik 13 3 - - 19 9 JUNI mei 2013


people<br />

Reporter: Ken Yunita | Foto : Getty Image<br />

Sudah sejak tahun 2007, Bill Gates<br />

tidak merasakan menjadi orang<br />

terkaya di dunia. Namun kini, salah<br />

satu pendiri Microsoft itu berhasil<br />

mendapatkan gelar itu kembali.<br />

Gates menggeser Carlos Slim, pemegang<br />

gelar orang terkaya di dunia sejak 2010. Kini<br />

Gates memiliki kekayaan US$72,1 miliar.<br />

Lebih banyak sekitar US$550 juta dari milik<br />

Slim.<br />

Kekayaan Gates naik sebesar 10 persen.<br />

Sementara harta Slim turun hingga US$2<br />

miliar akibat adanya perubahan aturan sektor<br />

telekomunikasi di Meksiko.<br />

Indeks kekayaan 2013 yang dilansir Bloomberg,<br />

peningkatan kekayaan Bill Gates ini<br />

tidak hanya berasal dari Microsoft saja. Gates<br />

juga dilaporkan memiliki saham di perusahaan<br />

lain, Canadian National Railway Co. dan<br />

Republic Services Inc yang juga naik.<br />

Meski kaya raya, Gates dikenal seorang<br />

yang dermawan. Sejak tahun 2007, Gates<br />

dan istrinya telah memberikan US$28 miliar<br />

untuk beramal. Mereka berencana beramal<br />

hingga 95 persen dari yang mereka miliki.<br />

Posisi ketiga orang terkaya di dunia ditempati<br />

Warren Buffett, pemilik Berkshire Hathaway<br />

Inc dengan nilai kekayaan US$59,7 miliar.<br />

Nilai kekayaan Buffett lebih besar US$3,7<br />

miliar dari posisi keempat, Amancio Ortega,<br />

yang merupakan orang terkaya Eropa. (KEN)<br />

Majalah detik 13 3 - - 19 9 juni mei 2013


people<br />

Reporter: Ken Yunita | Foto : Ari/DETIKFOTO<br />

Gitar. Alat musik petik itu<br />

rupanya telah benar-benar<br />

membuat Dewa Budjana<br />

jatuh cinta. Saking cintanya,<br />

personel band Gigi itu sampai membuat<br />

museum gitar.<br />

Majalah detik 13 3 - - 19 9 JUNI mei 2013


people<br />

Di Indonesia, museum gitar<br />

milik Budjana itu akan menjadi<br />

yang pertama. Lokasinya di<br />

Ubud, Bali, dan akan dibuka<br />

Agustus mendatang. Di dalamnya<br />

terdapat 36 gitar istimewa.<br />

Kenapa istimewa? Karena<br />

gitar-gitar yang dipamerkan itu<br />

dilukis. Budjana mengumpulkan<br />

gitar-gitar itu dari teman-teman<br />

musisi dan seniman lukis.<br />

“Museum gitar lukis di dunia<br />

belum ada, idenya dari situ,” ujar<br />

pria kelahiran 30 Agustus 1963<br />

ini beberapa waktu lalu.<br />

Pemilik nama lengkap I Dewa<br />

Gede Budjana ini lantas mengumpulkan<br />

gitar-gitar dari musisi<br />

Indonesia. Sejumlah gitaris<br />

juga sudah bersedia antara lain<br />

Ian Antono, Eross, Baim, dan si<br />

raja dangdut Rhoma Irama.<br />

Budjana berharap, museum<br />

gitar itu bakal membantu eksistensi<br />

para gitaris. Karena bisa<br />

jadi, di masa depan, orang-orang<br />

sudah lupa dengan sosok gitaris<br />

andal yang pernah ada.<br />

“Orang masih bisa lihat di museum<br />

ini lewat gitar-gitar mereka,”<br />

kata bapak satu anak ini.<br />

Agustus nanti, kita mampir yuk<br />

ke museum gitar Bli Budjana.<br />

(KEN/YOG)<br />

Tap untuk kembali<br />

ke Indeks People<br />

Majalah detik 13 3 - - 19 9 JUNI mei 2013


interview<br />

Franz Magnis-suseno:<br />

Saya Tak<br />

MelihaT<br />

JaSa SBy<br />

Justru dalam hal<br />

kebebasan beragama,<br />

pemerintah kita dan<br />

Juga presiden tidak<br />

melakukan secukupnya.<br />

saya tidak melihat<br />

Jasanya sama sekali.<br />

RepoRteR: IsfaRI HIkmat<br />

foto: agung/detIkfoto<br />

Majalah detik 3 - 9 juni junI 2013


interview<br />

Di negeri ini,<br />

masih banyak<br />

kelompok<br />

minoritas<br />

yang<br />

terbunuh,<br />

terusir, dan<br />

kesulitan<br />

beribadah.<br />

Franz Magnis-Suseno memprotes pemberian<br />

penghargaan World Statesman oleh The<br />

Appeal of Conscience Foundation (ACF) kepada<br />

Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono<br />

(SBY). Lembaga yang bermarkas di New York, AS itu,<br />

menurutnya, tidak mengetahui kondisi sesungguhnya<br />

di Indonesia.<br />

Di negeri ini, masih banyak kelompok minoritas yang<br />

terbunuh, terusir, dan kesulitan beribadah. “Apaan itu<br />

mereka, memberikan penghargaan tanpa mencari<br />

tahu keadaan sebenarnya,” ujar pastur yang biasa<br />

dipanggil Romo Magnis ini.<br />

Romo Magnis beranggapan kondisi keberagaman<br />

dalam beragama di Indonesia saat ini jauh berbeda<br />

dengan masa kepresidenan sebelumnya. Sikap toleransi<br />

kini bisa berubah menjadi sikap anarki, bukan<br />

karena permusuhan ataupun perbedaan, tetapi lebih<br />

karena pemerintah absen dalam menegakkan hukum.<br />

Filsuf berlatar Katolik itu segera mengirim surat<br />

protes terbuka kepada ACF. Meski belum mendapat<br />

tanggapan, dia yakin pesannya telah sampai. Setidaknya<br />

ribuan dukungan terhadap upayanya sudah dituangkan<br />

dalam petisi Change.org.<br />

Lebih lanjut tentang masalah kehidupan umat beragama<br />

di Indonesia, berikut perbincangan Isfari Hikmat<br />

dari majalah detik dengan Romo Franz Magnis<br />

Suseno saat ditemui di kediamannya di Jakarta Pusat<br />

pada Minggu 26 Mei 2013:<br />

Mengapa anda begitu keras memprotes pemberian<br />

gelar kepada SBy sebagai negarawan dunia oleh<br />

aFC?<br />

Saya menjadi marah dan juga merasa tersinggung<br />

dengan sebuah yayasan asing jauh dari Indonesia,<br />

memberi hadiah kepada presiden kita karena jasa<br />

beliau dalam hal hak asasi manusia dan kebebasan<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


interview<br />

beragama, tanpa sedikit pun bertanya kepada pihak<br />

yang bersangkutan di Indonesia. Dan saya merasa<br />

bahwa memang justru dalam hal kebebasan beragama,<br />

pemerintah kita dan juga presiden tidak melakukan<br />

secukupnya. Saya tidak melihat jasanya sama<br />

sekali.<br />

Katakan saja, pada masa pemerintahan presiden<br />

sekarang, Susilo Bambang Yudhoyono, memang konflik<br />

terbuka di Indonesia Timur sudah selesai, lalu di<br />

Aceh juga sudah diakhiri, itu harus diakui. Tetapi situasi<br />

kebebasan beragama memburuk. Menjadi semakin<br />

sulit bagi minoritas-minoritas membangun rumah<br />

ibadah. Peraturan juga tetap pelik. Ada sekian banyak<br />

peraturan yang sangat susah dipenuhi. Kalaupun dipenuhi<br />

(syaratnya), sering juga oleh yang berwenang<br />

memberi izin, izin IMB (izin mendirikan bangunan)<br />

misalnya, tidak diberikan.<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


interview<br />

Bahwa mereka<br />

itu Syiah dan<br />

Ahmadiyah<br />

itu pun warga<br />

bangsa yang<br />

berhak hidup<br />

dengan aman<br />

dan beribadah<br />

menurut<br />

keyakinan<br />

mereka.<br />

apakah yakin surat protes anda untuk aFC sudah<br />

sampai ?<br />

Saya yakin sampai, karena mengirim ke tiga alamat<br />

mereka. Tidak penting soal dijawab atau tidak, yang<br />

penting pesan saya sudah tersampaikan.<br />

kenapa bahasa surat itu begitu keras?<br />

Emosi, ya mungkin. Marah, jelas saya marah terhadap<br />

foundation itu. Lah kok memberikan semacam hadiah<br />

internasional yang mengatakan “wah bagus-bagus<br />

situasi itu”, padahal tidak bagus. Jadi kemarahan<br />

saya tidak semata-mata diarahkan kepada presiden,<br />

tapi foundation itu. Apaan mereka melakukan itu tanpa<br />

mencari tahu keadaan sebenarnya.<br />

lantas bagaimana sebenarnya kehidupan beragama<br />

di indonesia dalam pandangan anda?<br />

Jumlah gangguan yang paling serius, dan pemerintah<br />

paling tidak kelihatan melakukan kewajibannya,<br />

adalah kekerasan yang dialami oleh kelompok-kelompok<br />

yang disebut ajaran sesat, yaitu kelompok Ahmadiyah<br />

dan Syiah. Dua- duanya sekarang tidak aman<br />

di negara ini. Ada yang sudah terusir dari rumah, ada<br />

orang Syiah yang selama seminggu harus bersembunyi<br />

di hutan karena takut akan dibunuh. Ada ratusan<br />

yang hidup dalam penampungan sementara, ada yang<br />

sudah bertahun-tahun.<br />

Sekalipun saya tidak pernah mendengar Bapak<br />

Presiden menyerukan pada bangsa Indonesia supaya<br />

memberi rasa aman kepada semua warga, bahwa<br />

mereka itu Syiah dan Ahmadiyah itu pun warga bangsa<br />

yang berhak hidup dengan aman dan beribadah<br />

menurut keyakinan mereka. Bahkan saya melihat<br />

mereka yang sekarang ada di Indonesia itu betul-betul<br />

terancam di mana-mana.<br />

Bukankah masyarakat beragama kita masih saling<br />

toleransi dalam beribadah?<br />

Ada toleransi, tapi terutama ada pembiaran dari pe-<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


interview<br />

merintah. Jadi saya mengharapkan dari Bapak Presiden<br />

sebetulnya suatu kata yang jelas yang mengatakan<br />

bahwa minoritas-minoritas, khususnya juga minoritas<br />

yang dianggap ajaran sesat, itu tetap manusia dan<br />

warga bangsa, serta tetap kita lindungi keamanannya<br />

dan tidak akan dibiarkan menjadi korban kekerasan.<br />

Saya tidak pernah mendengar kata seperti itu.<br />

kalau dibandingkan dengan kehidupan beragama<br />

di era kepemimpinan sebelumnya, bagaimana anda<br />

melihatnya?<br />

Saya sebetulnya tidak mau membandingkan. Tapi<br />

tentu saya melihat minoritas-minoritas itu sekarang<br />

lebih sulit daripada dulu. Misalnya Ahmadiyah sudah<br />

ada di Indonesia hampir 100 tahun, 90 tahun hampir<br />

tidak pernah ada masalah. Sedangkan Syiah baru tiga-empat<br />

tahun merasa terancam, sebelumnya tidak.<br />

Itu kan keduanya kelompok yang kecil. Dulu tidak apa-<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


interview<br />

Kami, saya<br />

orang Katolik,<br />

kristiani,<br />

dengan umat<br />

Islam, dengan<br />

mainstream<br />

Islam kini<br />

malah punya<br />

hubungan<br />

lebih baik<br />

daripada dulu.<br />

apa, kok sekarang…? Di mana pemerintah? Mana pernyataan<br />

tegas bahwa terhadap kelompok minoritas<br />

pun hukum akan dijalankan?<br />

Kami, saya orang Katolik, kristiani, dengan umat<br />

Islam, dengan mainstream Islam kini malah punya<br />

hubungan lebih baik daripada dulu. Jadi kami tidak<br />

punya masalah dengan NU (Nahdlatul Ulama) dan<br />

Muhammadiyah. Tentu saja kadang-kadang ada juga<br />

gesekan tapi saya anggap itu normal. Kalau kami punya<br />

masalah justru kami lari ke NU dan Muhammadiyah,<br />

bisa bicara dengan mereka. Yang tidak melakukan<br />

kewajibannya adalah negara dan alatnya, aparatnya,<br />

dan sebagainya.<br />

ada pemahaman radikal yang muncul ketika menemui<br />

sebuah pemahaman yang dianggap sesat.<br />

Bagaimana menyikapi kenyataan ini?<br />

Mengenai anggapan suatu agama, misalnya Islam<br />

menganggap Ahmadiyah dan Syiah sesat, atau Kristen<br />

menganggap Saksi Yehova sesat, kami juga anggap<br />

sesat, itu urusan dan hak agama sendiri. Saya tidak keberatan<br />

dengan itu. Itu internal harus dipertanggungjawabkan<br />

masing-masing agama. Kami di luar tidak<br />

akan ikut campur. Katolik dulu menganggap ajaran<br />

kristiani lain sebagai sesat. Tapi bukan itu masalahnya.<br />

Masalahnya adalah negara tidak melindungi hak<br />

asasi mereka itu. Saya dengar juga dari kawan-kawan<br />

NU dan Muhammadiyah, mereka mengeluh bahwa<br />

negara membiarkan kekerasan terjadi.<br />

Jadi permasalahan ada pada pemerintah, bukan<br />

pada ajaran sesat?<br />

Kami tidak ada masalah dengan Islam, atau katakan<br />

saja umat Islam. Hubungan sudah cukup baik. Sebetulnya<br />

kami tidak ada kekhawatiran. Artinya toleransi<br />

di sini masih besar, 90% umat kristiani yang hidup di<br />

tengah mayoritas muslim tidak mengalami kesulitan<br />

apa pun. Jadi mereka bisa hidup normal, bisa bekerja,<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


interview<br />

Negara<br />

preman itu<br />

alternatif<br />

terhadap<br />

negara<br />

hukum.<br />

berkomunikasi, dan bisa beribadah di dalam gereja<br />

tanpa gangguan. Bukan itu masalahnya. Yang masalah<br />

adalah kebebasan beragama ternyata terancam<br />

misalnya oleh kelompok garis keras dan sebagainya<br />

tapi negara tidak melakukan kewajibannya. Jadi saya<br />

menyalahkan negara.<br />

apa dampak pembiaran oleh pemerintah?<br />

Kalau itu dibiarkan, di lain tempat orang akan be-<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


interview<br />

Mari kita<br />

menghormati<br />

dan<br />

memberikan<br />

rasa aman,<br />

meski tidak<br />

ikut ajaran<br />

mereka. Itu<br />

tugas negara.<br />

lajar asal ngotot, hukum tidak akan dijalankan. Kita<br />

mau jadi apa? Kita mau jadi negara preman? Itu<br />

yang bertanggung jawab adalah pemerintah. Negara<br />

preman itu alternatif terhadap negara hukum. Kita<br />

harus mendidik seluruh masyarakat, juga minoritas,<br />

semua harus taat pada hukum, lalu kita bisa hidup<br />

beradab. Kami bahkan bisa bicara dengan kelompok<br />

garis keras. Saya pernah ikut sebuah acara di Depok<br />

bersama pimpinan FPI lokal, saya anggap itu baik.<br />

Saya membedakan tiga lapisan pelaku: masyarakat,<br />

tokoh agama yang berpengaruh di umat masing-masing,<br />

dan negara. Di masyarakat sendiri sebetulnya<br />

sudah cukup baik kalau mereka membawa diri menurut<br />

kesopanan tradisional adat. Atau dalam bahasa<br />

Pancasila disebut membawa diri secara beradab.<br />

Masyarakat sudah lama bisa itu. Kalau tidak dihasut<br />

mereka tidak akan membunuh, bisa membiarkan mereka<br />

yang berbeda.<br />

Tokoh agama saya harapkan mengajarkan pada<br />

umatnya supaya mereka tegas dan setia pada iman<br />

mereka, tetapi bisa menghormati mereka yang berpendapat<br />

lain, tidak berarti ikut atau berpendapat seperti<br />

itu. Karena kalau kita betul beragama mestinya<br />

sadar bahwa yang mutlak hanya Tuhan. Pemahaman<br />

kita terhadap agama kita sendiri hanya sebatas pemahaman<br />

kita sendiri yang selalu terbatas.<br />

Kalau alat negara harus menjalankan hukum, terutama<br />

harus memberikan zero tolerance terhadap<br />

kekerasan. Mereka juga harus mendidik, khususnya<br />

dari presiden, misalnya seperti dulu Sukarno atau<br />

Gus Dur, mengatakan agar “mari kita menghormati<br />

dan memberikan rasa aman, meski tidak ikut ajaran<br />

mereka. Itu tugas negara”. Itu sebabnya saya begitu<br />

heran pemimpin negara kita diberi hadiah oleh lembaga<br />

luar negeri, Appeal of Conscience Foundation itu<br />

kebebasan suara hati. Kok bisa begitu? (sil/iye)<br />

Majalah detik 3 - 9 juni junI 2013


internasional<br />

Peringatan Maois<br />

dari Chhattisgarh<br />

Di tengah hutan, ratusan anggota pemberontak maois menyerang<br />

iring-iringan anggota partai kongres inDia. sebanyak 27 anggota<br />

partai keluarga ganDhi ini tewas. namun mereka juga Diuntungkan.<br />

reporter: monique shintami<br />

REUTERS/AmiT DAvE<br />

Matahari mulai tergelincir ke barat, saat<br />

iring-iringan mobil yang membawa rombongan<br />

Partai Kongres membelah jalanan<br />

sempit di kawasan hutan di wilayah Sukma,<br />

negara bagian Chhattisgarh, India, Sabtu pekan lalu.<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


internasional<br />

Kamp Maois.<br />

REUTERS<br />

Pohon yang tumbang<br />

menghentikan laju rombongan<br />

yang baru pulang kampanye<br />

ini. Tiba-tiba mobil paling<br />

depan meledak. Diduga<br />

akibat ranjau darat. Belum<br />

hilang rasa terkejut, ratusan<br />

orang bersenjata langsung<br />

merangsek. Sejumlah polisi<br />

bersenjata yang mengawal<br />

rombongan ini tak berkutik.<br />

Para penyerang pun bebas<br />

melancarkan aksi di sarang<br />

mereka ini.<br />

“Ketika mobil kami memutar<br />

balik, para Naxal<br />

(pemberontak Maois, red)<br />

mulai menembak. Dua mobil meledak. Penembakan<br />

berlangsung selama hampir satu setengah jam.<br />

Beberapa dari kami tiarap, coba menyelamatkan diri,”<br />

ujar seorang anggota Partai Kongres yang selamat.<br />

Sejumlah orang berhasil lari menyelamatkan diri.<br />

Beberapa lainnya selamat setelah memohon belas<br />

kasihan para penyerang. Namun para penyerang yang<br />

dipandu seorang warga setempat, punya target utama.<br />

Dia adalah Mahendra Karma, jebolan kelompok Maois<br />

yang kemudian mendirikan milisi antimaois.<br />

Korban yang dipilih pun digiring ke bawah sebuah<br />

pohon untuk dieksekusi. Selain Mahendra, 27 orang<br />

pendukung partai keluarga Gandhi itu ikut meregang<br />

nyawa. Termasuk pimpinan Partai Kongres Nand<br />

Kumar Patel dan anaknya Dinesh, juga enam anggota<br />

polisi yang mengawal rombongan ini.<br />

Sebanyak 35 orang lainnya luka-luka. Termasuk<br />

mantan Menteri Federal Vidya Charan Shukla (84) yang<br />

diterbangkan ke New Delhi akibat tiga luka tembak di<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


internasional<br />

Perdana Menteri India<br />

Manmohan Singh (dua dari<br />

kanan) dan Sonia Gandhi<br />

(kanan), bertemu para korban<br />

di sebuah rumah sakit di<br />

Raipur, timur India pada 26 Mei<br />

2013.<br />

REUTERS/STRingER<br />

tubuhnya.<br />

Direktur kepolisian setempat, Ramniwas menyebut<br />

serangan ini merupakan yang terburuk dalam tiga tahun<br />

terakhir. Entah mengapa rombongan ini tak membawa<br />

pengawalan yang memadai. Padahal hutan yang<br />

terletak di 340 kilometer selatan Ibu Kota Raipur ini,<br />

dikenal sebagai salah satu markas kelompok Maois.<br />

Tiga tahun lalu, juga di Chhattisgarh, 75 orang polisi<br />

terbunuh akibat serangan kelompok Maois. Pun beberapa<br />

pekan sebelumnya, kelompok pemberontak<br />

komunis ini sudah menyatakan sikap mereka. Menentang<br />

segala bentuk kampanye Partai Kongres di wilayah<br />

itu, guna meneruskan perlawanan yang sudah<br />

berlangsung selama empat dekade.<br />

Ketua Partai Kongres, Sonia Gandhi, saat mengunjungi<br />

para korban tak mampu menyembunyikan kegeramannya.<br />

“Ini bukan serangan terhadap kongres<br />

semata, tetapi serangan terhadap demokrasi,” kata-<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


internasional<br />

Pada 2009,<br />

New Delhi<br />

pernah<br />

melancarkan<br />

serangan<br />

besarbesaran<br />

untuk<br />

melumpuhkan<br />

kelompok<br />

bersenjata<br />

yang<br />

bermarkas di<br />

wilayah India<br />

Timur ini.<br />

nya.<br />

Tim investigasi yang dibentuk pascaserangan Mumbai<br />

pada 2008, langsung diterjunkan ke lokasi kejadian<br />

guna memetakan kekuatan kelompok ini. “Para<br />

pemberontak menggunakan senjata canggih dalam<br />

serangan yang menyasar para politisi ini. Keamanan<br />

mereka tidak ditangani serius oleh polisi setempat,”<br />

ujar seorang pejabat Badan Investigasi Nasional.<br />

Kelompok Maois menjadi ancaman serius di India<br />

sejak 1967. Mereka menuntut kepemilikan tanah dan<br />

lapangan pekerjaan bagi orang-orang miskin. Kelompok<br />

ini juga bercita-cita membangun sebuah masyarakat<br />

komunis, dan meruntuhkan apa yang mereka<br />

sebut “semi-kolonial, semi-feodal” dalam pemerintahan<br />

India.<br />

Pada 2009, New Delhi pernah melancarkan serangan<br />

besar-besaran untuk melumpuhkan kelompok<br />

bersenjata yang bermarkas di wilayah India Timur<br />

ini. Namun, upaya ini tak membuahkan hasil. Menteri<br />

Pertahanan India A.K. Antony menegaskan, tak perlu<br />

pengerahan militer untuk mengatasi pemberontak<br />

Maois. Analis mengamini. Upaya mengakhiri pemberontakan<br />

dengan kekerasan hanya akan menuai<br />

kegagalan. Solusi untuk pemberontakan ini, adalah<br />

menata pemerintahan yang lebih baik dan lebih adil.<br />

Sejumlah kalangan juga menilai serangan ini justru<br />

akan menetaskan simpati bagi Partai Kongres dalam<br />

menghadapi pemilu November mendatang. Simpati<br />

bagi korban serangan ini diperkirakan akan menjadi<br />

bekal bagi Partai Kongres untuk ‘melawan’ Partai<br />

Bharatiya Janata (BJP), yang saat ini berkuasa.<br />

Lewat serangan ini, kelompok Maois seakan mengingatkan<br />

serangan yang lebih besar bisa menyusul<br />

belakangan. Tak hanya di Chhattisgarh, tapi bisa di<br />

negara bagian lain, macam Bihar, Maharashtra, Odisha<br />

atau Bengal Barat. (aFp/reuters/the times of india/niQ/ami)<br />

Majalah detik 3 - 9 juni jUni 2013


ekonomi<br />

enggertAk<br />

lewAt sAlAk<br />

Cina menolak manggiS dan Salak indoneSia. PemeRintaH<br />

diminta tidak tunduk dengan geRtakan balaS dendam itu.<br />

Reporter: Hans Henricus, Zulfi Suhendra<br />

Foto: Rachman/detikFoto<br />

AktivitAs di gudang buah Pasar Induk Kramat<br />

Jati, Jakarta Timur setahun belakangan<br />

ini kian sepi. Sebelum Kementerian Pertanian<br />

(Kementan) memindahkan pintu masuk<br />

impor hortikultura dari Pelabuhan Tanjung Priok, setiap<br />

hari paling tidak dua kontainer buah impor bongkar<br />

muatannya di sini.<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


ekonomi<br />

Diam-diam<br />

Cina meminta<br />

Indonesia<br />

memberi<br />

kelonggaran<br />

terhadap<br />

syarat<br />

keamanan<br />

buah impor.<br />

“Setelah pelabuhan dipindah ke Tanjung Perak, dalam<br />

lima hari bisa tidak ada kontainer yang masuk,”<br />

ujar Bidin, pedagang jeruk mandarin di sana.<br />

Kebijakan ini juga membuat rantai distribusi makin<br />

panjang. Buntutnya para pengimpor harus merogoh<br />

koceknya lebih dalam. Bidin menuturkan sejak pelabuhan<br />

impor hortikultura dipindah ke Tanjung Perak,<br />

banderol harga sekeranjang jeruk mandarin yang<br />

isinya sekitar 100 buah naik menjadi Rp90-100 ribu<br />

tergantung ukuran. Padahal saat buah asal Cina itu<br />

masuk lewat Tanjung Priok, harga sekeranjangnya<br />

hanya berkisar antara Rp55-65 ribu.<br />

Tak hanya Bidin yang gusar. Cina yang selama ini<br />

diuntungkan dengan tingginya impor jeruk mandarin<br />

ke Indonesia ikut gerah. Sebagai balasan, sejak awal<br />

2013, negeri tirai bambu itu melarang impor buah<br />

manggis dan salak Indonesia. Alasannya, manggis<br />

dan salak Indonesia mengandung OPT alias organisme<br />

pengganggu tanaman, serta mengandung logam<br />

berat kadmium (Cd) yang melebihi ambang batas<br />

aman.<br />

Namun banyak pihak menilai ini sebagai ‘serangan<br />

balasan’ Beijing atas kebijakan Mentan. Apalagi belakangan<br />

Beijing mengutus Menteri Administrasi Umum<br />

untuk Supervisi Kualitas, Inspeksi, dan Karantina, Zhi<br />

Shuping menemui Mentan Suswono untuk membahas<br />

masalah ini.<br />

Dalam pertemuan di Ragunan Rabu pekan lalu itu,<br />

Zhi Shuping sepakat mengevaluasi untuk menyelesaikan<br />

‘perang’ ini. “Kita lakukan evaluasi apa benar<br />

memang itu atau hanya kasus-kasus tertentu saja,”<br />

ujar Suswono.<br />

Ternyata penyelesaian perang jeruk mandarin versus<br />

salak-manggis Indonesia tak sebatas evaluasi. Diamdiam<br />

Cina meminta Indonesia memberi kelonggaran<br />

terhadap syarat keamanan buah impor. Selain itu,<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


ekonomi<br />

Menteri Pertanian Suswono<br />

dan Menteri Administrasi<br />

Umum untuk Supervisi Kualitas,<br />

Inspeksi, dan Karantina<br />

Republik Rakyat Cina (RRC) Zhi<br />

Shuping.<br />

ReuteRs<br />

Cina akan mengajukan MRA atau mutual recognition<br />

agreement sehingga produk buahnya diakui sehat, dan<br />

bisa masuk lewat Tanjung Priok.<br />

Syarat ini tentu tak serta-merta diiyakan. Pelabuhan<br />

Tanjung Priok belum bisa dibuka untuk buah Cina.<br />

Sebab, belum ada jaminan buah asal Cina itu benarbenar<br />

aman dikonsumsi. “Penetapan pelabuhan itu<br />

semata-semata untuk pengamanan pangan,” kata<br />

Suswono.<br />

Sebagai jawaban, Suswono justru meminta Cina<br />

juga tak menghambat ekspor salak, manggis, avokad,<br />

dan sarang burung walet.<br />

Menurut catatan Kementan, ekspor manggis ke<br />

Cina mencapai 8.023 ton (40%) dari total 20.282 ton<br />

manggis yang diekspor ke mancanegara sepanjang<br />

tahun 2012. Sedangkan ekspor salak ke Cina pada<br />

2012, hanya 760,23 ton.<br />

Sehingga, penolakan Cina atas salak dan manggis<br />

tidak akan mengusik penyerapan kedua buah itu.<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


ekonomi<br />

Ekspor ke<br />

Australia,<br />

negaranegara<br />

ASEAN dan<br />

Timur Tengah<br />

masih terbuka<br />

lebar.<br />

TAP/KlIK UnTUK beRKoMenTAR<br />

Selain pasar lokal, salak dan manggis juga diminati<br />

banyak negara.<br />

“Ekspor ke Australia, negara-negara ASEAN dan<br />

Timur Tengah masih terbuka lebar,” ujar Pelaksana<br />

Harian Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran<br />

Hasil Pertanian, Yasid Taufik.<br />

Meski ekspor manggis dan salak menjadi andalan<br />

ekspor hortikultura Indonesia, pemerintah diminta<br />

tidak tunduk pada Beijing. “Dibandingkan mereka kita<br />

nggak ada artinya, mereka ekspor buah Rp18 triliun<br />

(per tahun), kita masuk buah ke Cina cuma beberapa<br />

ratus miliar rupiah, nggak ada artinya. Sekalian saja<br />

nggak impor buah dari Cina, mereka akan bingung,”<br />

kata Ketua Umum Asosiasi Eksportir Sayur dan Buah<br />

Indonesia, Hasan Johnny Widjaja.<br />

Ketua Asosiasi Eksportir Importir Buah dan Sayur<br />

Segar Indonesia, Kafi Kurnia juga menilai sikap Beijing<br />

ini hanya menyangkut persyaratan karantina. “Ini kan<br />

sebenarnya cuma masalah politik saja, bahwa kita<br />

bisa mengekspor atau tidak,” ujarnya.<br />

Lewat Permentan No. 42/2012 dan Permentan No.<br />

43/2012 yang terbit Maret 2012 lalu, Kementan memindahkan<br />

pintu masuk hortikultura impor dari Pelabuhan<br />

Tanjung Priok ke Pelabuhan Belawan, Pelabuhan<br />

Tanjung Perak, Pelabuhan Makassar serta Bandara<br />

Soekarno Hatta. Impor hortikultura juga bisa melalui<br />

tiga pintu lain yang masuk jalur perdagangan bebas<br />

yakni Batam, Karimun, dan Bintan.<br />

Petani buah lokal menyambut positif kebijakan ini,<br />

karena dinilai akan menaikkan pamor buah lokal.<br />

Kebijakan ini juga mampu mengerem laju impor buah<br />

yang beberapa tahun terakhir terus melonjak. Dewan<br />

Hortikultura Nasional mencatat sepanjang 2011 nilai<br />

impor hortikultura mencapai Rp20 triliun. Pengetatan<br />

persyaratan pengapalan berhasil menurunkan impor<br />

menjadi Rp17 triliun pada 2012. Jadi? (HanS/ami)<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


isnis<br />

MeMborong<br />

ProPerti<br />

di Negeri<br />

SiNga<br />

PAjAk tinggi tAk memBuAt oRAng kAyA indonesiA jeRA memBeli PRoPeRti<br />

di singAPuRA. BAHkAn, mAkin BAnyAk oRAng indonesiA yAng memBeli<br />

PRoPeRti di negeRi singA itu. HinggA menjAdi teRBesAR ketigA.<br />

Reporter: Hans Henricus, Aryo Bhawono.<br />

thinkstock<br />

Proyek hunian Boulevard Vue, tak jauh dari<br />

Orchard Road Singapura itu belum rampung<br />

sepenuhnya. Namun dari 28 unit apartemen<br />

yang ditawarkan, 14 unit atau separuh di antaranya<br />

telah dipesan orang Indonesia. Padahal harga<br />

hunian eksklusif yang dibangun High Oak Properties<br />

Pte Ltd. ini tak bisa dibilang murah. Unit terkecil dibanderol<br />

S$6 juta atau sekitar Rp42 miliar.<br />

Selain itu ada hunian yang juga sangat diminati pem-<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


isnis<br />

Itu artinya, untuk<br />

membeli properti<br />

senilai S$1 juta,<br />

maka seorang<br />

WnI menyumbang<br />

pajak hingga<br />

S$180.000<br />

atau hampir<br />

rp1,3 miliar<br />

ke pemerintah<br />

Singapura.<br />

“<br />

beli asal Indonesia, namanya The Scotts Tower (TST).<br />

Setidaknya 60% pembeli unit apartemen yang terletak<br />

tak jauh dari kawasan perbelanjaan ini adalah orang<br />

Indonesia.<br />

Padahal total general, bangunan 31 lantai ini terdiri<br />

dari 231 unit apartemen. Harga yang ditawarkan mulai<br />

S$1,8 juta (Rp12,6 miliar) per unit. Jadi bisa dihitung<br />

berapa rupiah yang ditebar orang kaya Indonesia di<br />

Singapura.<br />

Minat orang Indonesia untuk memiliki properti di negeri<br />

singa memang tak pernah mati, malah cenderung<br />

meningkat. Padahal, demi menahan kenaikan harga<br />

properti, sejak akhir Desember 2011 pemerintah Singapura<br />

mempersulit pembelian properti oleh warga<br />

negara asing.<br />

Januari lalu, pemerintah Singapura kembali menaikkan<br />

pajak pembelian properti oleh orang asing<br />

dari semula 13% menjadi 18%. Angka ini berlaku untuk<br />

pembelian pertama, kedua maupun ketiga.<br />

Itu artinya, untuk membeli properti senilai S$1<br />

juta, maka seorang WNI menyumbang pajak hingga<br />

S$180.000 atau hampir Rp1,3 miliar ke pemerintah<br />

Singapura. Namun angka ini menjadi tak berarti jika<br />

melihat kenaikan harga properti di Singapura yang<br />

lebih dari 50% setahun.<br />

Sehingga pembelian properti Singapura oleh orang<br />

asing terus meningkat. Pada kuartal pertama 2013<br />

porsi pembelian properti oleh orang asing di Singapura<br />

naik menjadi 12% dari 7% sepanjang 2012.<br />

Dan pembeli Indonesia menjadi aktor penting bagi<br />

pasar properti Singapura. Pembeli Indonesia berada<br />

di posisi ketiga dalam hal jumlah, di bawah Cina<br />

(30%) dan Malaysia (27%). Pada 2012, porsi pembeli<br />

Indonesia 23% dari total pembeli asing, dan kembali<br />

naik menjadi 24% pada kuartal pertama 2013. Disusul<br />

pembeli asal India (6%) dan AS (3%) yang berada di<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


isnis<br />

Salah satu properti<br />

Singapura yang dipasarkan<br />

Far East Organization<br />

detikfoto<br />

posisi empat dan lima.<br />

Far East yang telah lama menangani konsumen Indonesia<br />

mengakui, konsumen Indonesia berkontribusi<br />

besar bagi pendapatannya. “Besarnya 20% dari total<br />

foreign market terhadap revenue kami,” ujar Executive<br />

Director Property Sales Far East Organization, Augustine<br />

Tan.<br />

Ini yang membuat Far East yang ikut membidani<br />

pembangunan Singapura ini makin gencar menawarkan<br />

proyeknya ke Indonesia. Jika dulu hanya menyasar<br />

Jakarta, Surabaya atau Medan, kini pameran properti<br />

Singapura juga digelar di Bandung, Semarang, Pekanbaru<br />

atau bahkan Makassar.<br />

Membeludaknya animo WNI untuk membeli pro-<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


isnis<br />

Pameran properti Singapura<br />

detikfoto<br />

perti di Singapura tak<br />

lepas dari jaminan yang<br />

diberikan, kenyamanan,<br />

serta infrastruktur yang<br />

memadai. Salah satu<br />

daya tarik itu adalah hak<br />

pakai yang berlaku hingga<br />

99 tahun.<br />

Selain itu ada sederet<br />

kemudahan lainnya. Untuk<br />

memiliki apartemen<br />

di negara pulau itu, seseorang<br />

cukup memiliki<br />

paspor dan tabungan di<br />

Bank Singapura sebesar S$350.000 atau sekitar Rp2,4<br />

miliar.<br />

Pajak hingga 18% memang tergolong tinggi. Namun<br />

ini terbayar oleh bunga rendah, yang hanya 1,5% per<br />

tahun. Sistem pembayaran juga sangat lentur. Uang<br />

muka bisa dinegosiasikan, meski rata-rata dipatok<br />

20% dari harga jual. Sedangkan sisanya bisa dicicil<br />

dengan model pembayaran progresif, sesuai tahap<br />

pembangunan. Bahkan waktu cicilan bisa mencapai<br />

30 tahun.<br />

Sederet kemudahan inilah yang membuat orang<br />

kaya Indonesia suka memborong properti Singapura.<br />

Pertumbuhan angka transaksi konon mencapai 20%<br />

per tahun. Orang berduit Indonesia membeli properti<br />

di Singapura tak semata untuk investasi. Tak sedikit<br />

juga yang membeli untuk ditinggali atau menjadi tempat<br />

tinggal anaknya yang menuntut ilmu di Singapura.<br />

Dan properti yang diincar bukan sembarangan.<br />

“Minimal luasnya 100 meter persegi dan berlokasi di<br />

tempat strategis, macam Orchard Road. Harga jualnya<br />

mulai Rp15-50 miliar,” jelas Ali Hanafia Lijaya Direktur<br />

Century21 Pertiwi kepada majalah detik. (Ami)<br />

Majalah Majalah detik 3 - 9 juni 2013


wkwkwk<br />

Capres<br />

Alam Gaib<br />

ADA bANYAK jAlAN mENuju ROmA. bEGItu juGA jAlAN<br />

uNtuK NYApRES. SAlAh SAtuNYA lEwAt AlAm GAIb! hAh?<br />

Reporter: Elvan Dany Sutrisno | Ilustrator: Kiagos<br />

Eyang Subur sudah repot-repot mengumpulkan politisi di rumahnya. Maksud<br />

hati ingin mengutarakan niat capres lewat Partai Demokrat, tapi ternyata<br />

ditolak mentah-mentah!<br />

Katanya, Eyang Subur sama sekali tak memenuhi kriteria yang dicari<br />

PD. Makanya, Ketua DPP PD Sutan Bathoegana pun menyarankan, kalau tetap<br />

mau nyapres, sebaiknya lewat jalan lain.<br />

“Lewat alam gaib saja! Hahaha,” kelakar Sutan saat dimintai komentar soal keinginan<br />

Eyang Subur itu.<br />

Sutan mengakui, Eyang Subur mungkin memang sosok seorang pemimpin di<br />

lingkungannya. Tapi bukan berarti, eyang beristri banyak itu bisa memimpin negara.<br />

“Wah, abaikan saja. Capres via konvensi harus memenuhi syarat-syarat sebagai<br />

pemimpin bangsa,” ujar pria yang juga menjadi anggota DPR ini.<br />

Sutan pun berharap Eyang Subur tak sakit hati dengan penolakan ini. “Jadi, mohon<br />

maaf Eyang Subur!” ujar Sutan sambil berlalu. Hahaha… (KEN/YOG)<br />

Majalah Majalah detik detik 20 3 - - 26 9 juni MEI 2013


seni hiburan budaya<br />

Potret Indah<br />

Kesahajaan IndIa<br />

Seniman india melihat negerinya Sebagai negeri yang<br />

bermartabat. label barat kadang melenceng dari fakta.<br />

reporter: Silvia galikano | foto: Silvia galikano<br />

Tap untuk mendengar<br />

Raag Khamaj - Ravi dan Anoushka Shankar<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


seni hiburan budaya<br />

Lukisan tentang India oleh seniman India<br />

adalah penggambaran hidup yang berisi keragaman,<br />

warna-warni, keelokan, dan perjuangan.<br />

Kesederhanaan yang indah, berpijak<br />

pada ajaran Hindu dan Buddha, bukan India yang jorok<br />

dan miskin seperti kerap digambarkan dari kacamata<br />

Barat.<br />

Lukisan pagi di seruas jalan di<br />

Kolkata (Good Morning Kolkata) yang<br />

dibuat Ananta Mandal merangkum<br />

itu semua. Ada pejalan kaki berpayung<br />

mengisi sebagian badan jalan<br />

yang tak bertrotoar, jalanan basah,<br />

dua buah bajaj menuju ke satu arah,<br />

kabel listrik centang-perenang di<br />

depan deretan gedung tua dan lusuh,<br />

sementara landmark kota itu, Victoria<br />

Memorial, tampak samar-samar<br />

di kejauhan. Lewat enam seri Good<br />

Morning Kolkata ini Ananta Mandal<br />

menuangkan kekagumannya pada<br />

para pejuang pagi warga Kolkata<br />

yang menyatu akrab dengan kotanya.<br />

Tak ada keluh kesah, tak ada pemujaan<br />

berlebih, tak ada juga kesinisan.<br />

Sebaliknya, inilah cara seniman India “membela diri”<br />

atas label yang disematkan Barat.<br />

Mari tengok karya Siddharta Bettajewargi yang<br />

judulnya blakblakan, We Are Not Poor, untuk lukisan<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


seni hiburan budaya<br />

tentang dua perempuan beda umur sedang membuat<br />

roti. Keduanya memasak di alam terbuka, di antara<br />

tanaman dan pagar kawat tinggi entah properti siapa.<br />

Aktivitas seperti ini biasanya jadi santapan jepretan turis<br />

karena menemukan pemandangan<br />

eksotis dan menganggap orang India<br />

demikian miskinnya sampai tak mampu<br />

membuat dapur di dalam rumah.<br />

Dua lukisan tersebut bersama lukisan-lukisan<br />

lain tentang India dan<br />

keseharian rakyatnya dipamerkan di<br />

Galeri Cipta II Taman Ismail Marzuki<br />

Jakarta, 18-31 Mei 2013. Temanya<br />

Bhinneka Tunggal Ika. Pameran ini diikuti<br />

50 seniman India yang tergabung<br />

dalam Indian Artists Network serta<br />

tiga perupa keramik Indonesia, yakni<br />

Adhy, Walijoko, dan Wahyu.<br />

Kebersahajaan hidup masyarakat<br />

India kita jumpai juga dalam Rural Salone<br />

yang dibuat Sanjiv Sankpal. Lukisan<br />

ini menggambarkan tiga perempuan<br />

duduk menghadap punggung kawannya. Perempuan<br />

yang paling belakang sudah rapi dengan rambut tersanggul<br />

dan bunga tersemat di puncak sanggul.<br />

Dia sedang mendandani perempuan yang duduk di<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


seni hiburan budaya<br />

Lewat Rural Salone<br />

(Salon Kampung),<br />

Sankpal menangkap<br />

cara perempuan<br />

India tampil<br />

cantik adalah dengan<br />

memaksimalkan<br />

yang dipunya tanpa<br />

berpayah-payah<br />

meraih yang tidak<br />

dimiliki.<br />

depannya, yang rambutnya masih tergerai panjang.<br />

Tangan kirinya sudah menjepit bunga untuk nanti<br />

disematkan di rambut perempuan ini kalau sanggulnya<br />

sudah jadi. Si perempuan yang sedang didandani<br />

itu juga sekaligus sedang mendandani perempuan di<br />

depannya.<br />

Ketiganya duduk di teras rendah dari kayu dan<br />

mereka jadi pusat perhatian orang yang lewat depan<br />

rumah. Lewat Rural Salone (Salon Kampung), Sankpal<br />

menangkap cara perempuan India tampil cantik<br />

adalah dengan memaksimalkan yang dipunya tanpa<br />

berpayah-payah meraih yang tidak dimiliki. Seakan ini<br />

jadi miniatur negeri yang tenteram dengan apa yang<br />

ada dan tak resah dengan kemewahan yang bukan<br />

haknya.<br />

Bhinneka Tunggal Ika, yang juga dipamerkan di Malaysia<br />

dan Singapura, didedikasikan untuk seniman<br />

India mendiang Mr. K.M. Shenoy (1932-2005) dan Prof.<br />

Chandrakant Channe, 64 tahun. Karya dua master pelukis<br />

ini punya goresan yang menari ritmis, liris, dan<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


seni hiburan budaya<br />

jadi lukisan legendaris hingga<br />

kini.<br />

Namun Shenoy dan Channe<br />

meninggalkan ambisi jadi seniman<br />

terkenal (dan kaya). Keduanya<br />

membaktikan sebagian besar<br />

hidup mereka untuk mengajar<br />

teknik dasar menggambar dan<br />

melukis pada generasi muda seniman<br />

India serta menanamkan<br />

pentingnya jadi orang baik. Shenoy<br />

tidak pernah percaya pada<br />

kompetisi, lelang seni, dan award.<br />

Ribuan seniman India memulai<br />

karier mereka di usia muda<br />

melalui Art Plaza yang didirikan<br />

Shenoy, sebuah gerakan yang<br />

dianggap pelopor sejarah seni<br />

India. Banyak dari mereka kini<br />

jadi seniman mapan, semisal<br />

Altaf, Navjot, Dizzy Kulkarni, dan<br />

Nagaraj. Dua master ini telah<br />

menginspirasi mereka untuk<br />

hidup sebagai seniman yang bermartabat.<br />

Shenoy mendapat sejumlah<br />

penghargaan karena kesetiaannya<br />

seumur hidup mempromosikan<br />

seniman berbakat melalui<br />

Art Plaza-nya. Untuk menyebut<br />

beberapa adalah dari K.H. Ara<br />

Memorial Trust (1990), dari Art<br />

Society of India (2004), juga dari<br />

komisioner kota Bombay Mr. Sadashiv<br />

Tinaikar. (Sil/yOg)<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


seni hiburan FiLM<br />

Drama Dangkal<br />

Paul Walker<br />

Michael kabur dari<br />

penjara aMerika ke<br />

afrika Selatan. tapi<br />

baru Saja Mendarat,<br />

dia langSung<br />

dihadapkan pada<br />

MaSalah beSar.<br />

reporter: Silvia galikano<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


GESER<br />

seni hiburan FiLM<br />

Judul:<br />

Vehicle 19<br />

Genre:<br />

Suspense<br />

Sutradara:<br />

Mukunda Michael<br />

Dewil<br />

Skenario:<br />

Mukunda Michael<br />

Dewil<br />

Produksi:<br />

Arc Entertainment<br />

Pemain:<br />

Paul Walker, Gys<br />

de Villiers, Tshepo<br />

Maseko, Naima<br />

McLean, Leyla<br />

Haidarian<br />

Durasi:<br />

1 jam 22 menit<br />

Setelah jadwal mulur setengah jam dan<br />

penerbangan yang panjang dari Amerika Serikat,<br />

Michael Woods (Paul Walker) akhirnya<br />

mendarat di bandara di Johannesburg Afrika<br />

Selatan. Istri Michael, Angelica Moore (Leyla Haidarian),<br />

sudah menunggu di kantornya, Kedubes AS di<br />

Johannesburg. Michael berjanji menemui Angelica di<br />

kota ini untuk memperbaiki hubungan mereka yang<br />

nyaris pecah.<br />

Keterlambatan Michael membuat Angelica waswas.<br />

Pasalnya Michael melarikan diri dari penjara Amerika<br />

setelah permohonan pembebasan bersyaratnya ditolak<br />

pengadilan. Dia dihukum akibat kecelakaan lalu<br />

lintas.<br />

Dari bandara, Michael pergi ke tempat penyewaan<br />

mobil untuk memesan sedan. Masalah pertama datang.<br />

Kunci yang diserahkan padanya adalah kunci<br />

minivan, bukan kunci sedan. Dia juga merasa ada yang<br />

janggal di minivan itu, entah apa.<br />

“Aneh ini,” kata Michael sambil memundurkan mobil.<br />

Tapi dia tak punya waktu lagi untuk mencari tahu,<br />

Angelica sudah terlalu lama menunggu.<br />

Ketika minivan mulai berjalan di dalam kota Johannesburg,<br />

masalah baru muncul. Michael<br />

menemukan ponsel<br />

dan senjata api terselip<br />

di bawah jok mobil.<br />

Satu pesan pendek<br />

masuk. Didorong<br />

rasa ingin tahu, Michael<br />

membukanya.<br />

Tertulis, “Jaga tetap<br />

bersih,” kalimat yang<br />

dia tidak tahu apa<br />

maksudnya.<br />

Ponsel itu kemudian<br />

Keterlambatan<br />

michael membuat<br />

angelica waswas.<br />

Pasalnya michael<br />

melariKan diri dari<br />

Penjara ameriKa<br />

setelah Permohonan<br />

Pembebasan<br />

bersyaratnya ditolaK<br />

Pengadilan.<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


seni hiburan FiLM<br />

berdering. Orang di seberang telepon ternyata tahu<br />

siapa Michael, termasuk statusnya yang kabur dari<br />

penjara AS. Dia ingin Michael membawa mobil itu ke<br />

suatu tempat. Michael sadar dia terlibat dalam sebuah<br />

urusan besar di negeri asing.<br />

Masalah besar yang tadinya masih samar-samar<br />

kini terkuak ketika seorang perempuan muncul dari<br />

bagasi, mendorong jok belakang hingga terjungkal ke<br />

depan. Tangannya diikat, mulutnya dibekap.<br />

Perempuan ini bernama Rachel Shabangu (Naima<br />

McLean), pekerja LSM. Tahun lalu Rachel menemukan<br />

fakta bahwa kepala kepolisian Afrika Selatan terlibat<br />

sex trafficking di negara itu, temuan yang membuat<br />

nyawanya terancam, termasuk upaya penculikannya<br />

kali ini. Dan minivan ini seharusnya digunakan pembunuh<br />

bayaran untuk melenyapkan Rachel.<br />

Film berlangsung baru separuh pun kita sudah tahu<br />

bahwa jualan film ini hanya lokasinya yang eksotis bagi<br />

kacamata Amerika, yakni Afrika Selatan. Bangunan<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


seni hiburan FiLM<br />

berlapis lempung kering,<br />

kendaraan berjalan di<br />

kiri jalan, tukang palak,<br />

hingga anak-anak jalanan<br />

yang jadi pencuri<br />

membuat action-thriller<br />

Vehicle 19 menarik. Jika<br />

settingnya dipindahkan ke<br />

kota mana pun di Amerika<br />

Serikat, niscaya hilang daya<br />

jualnya.<br />

sKenario yang<br />

ditulis muKunda<br />

michael dewil<br />

juga taK ada<br />

yang istimewa.<br />

Plotnya standar<br />

film Kelas b.<br />

Skenario yang ditulis Mukunda Michael<br />

Dewil juga tak ada yang istimewa. Plotnya<br />

standar film kelas B. Ada kisah<br />

tentang polisi busuk, politisi korup, dan<br />

masyarakat yang memilih pura-pura tidak<br />

tahu, tapi isu serius ini jadi sekadar<br />

tempelan.<br />

Bagian lain yang seharusnya disimpan<br />

hingga bagian akhir, sudah direntengkan<br />

sejak awal. Akibatnya, ketegangan yang<br />

berusaha dibangun jadi terasa dibikinbikin<br />

dan klimaksnya konyol.<br />

Walker berakting solid sebagai jagoan<br />

yang tetap tenang dalam situasi membingungkan.<br />

Interaksinya dengan Naima McLean<br />

juga cenderung menghibur<br />

ketika sisi polos keduanya<br />

muncul. Karenanya<br />

tak heran walau<br />

sebagian besar adegan<br />

berlangsung di dalam<br />

minivan Hertz, penonton<br />

masih bisa tetap duduk<br />

manis hingga film berakhir.<br />

(Sil)<br />

Majalah detik 3 - 9 juni 2013


seni<br />

seni<br />

hiburan<br />

& hiburan<br />

Film<br />

film<br />

pekan ini<br />

x<br />

Jenis Film<br />

PRODUseR<br />

PRODUKsi<br />

sUtRaDaRa<br />

DURasi<br />

PINTU HARMONIKA<br />

: Drama<br />

: Luna Maya<br />

: MALKA PICTURES & 700 PICTURES<br />

: Ilya Sigma, Luna Maya, Sigi Wimala<br />

: 90 menit<br />

Ini tiga kisah tentang manusia yang harus tinggal di ruko. Di lantai<br />

atas kehidupan dan di lantai dasar penghidupan. Cerita pertama datang<br />

dari ruko paling ceria karena hubungan akrab dan hangat antara<br />

Rizal, sang anak, dan Firdaus, sang ayah. Namun di balik keakraban<br />

ini, Rizal tidak mampu menjadi dirinya sendiri di dunia maya.<br />

Tap pada<br />

gambar untuk<br />

melihat lebih<br />

jelas<br />

Majalah detik 30 juli - 5 agustus 2012<br />

Majalah detik 3 - 9 JUNI 2013


seni<br />

seni<br />

hiburan<br />

& hiburan<br />

Film<br />

film<br />

pekan ini<br />

x<br />

Jenis Film<br />

PRODUseR<br />

PRODUKsi<br />

sUtRaDaRa<br />

DURasi<br />

FAST AND FURIOUS 6<br />

: Action<br />

: Vin Diesel, Clayton Townsend, Neal H. Moritz<br />

: Universal Pictures<br />

: Justin Lin<br />

: 132 menit<br />

Sejak Dom (Vin Diesel) dan Brian (Paul Walker) menggulingkan<br />

gembong penjahat di Rio dan meninggalkan awaknya dengan<br />

US$100 juta, mereka menyebar di seluruh dunia. Namun tidak<br />

dapat kembali ke rumah dan selamanya dalam pelarian membuat<br />

hidup mereka tidak sempurna.<br />

Tap pada<br />

gambar untuk<br />

melihat lebih<br />

jelas<br />

Majalah detik 30 juli - 5 agustus 2012<br />

Majalah detik 3 - 9 JUNI 2013


seni<br />

seni<br />

hiburan<br />

& hiburan<br />

Film<br />

film<br />

pekan ini<br />

x<br />

Jenis Film<br />

PRODUseR<br />

PRODUKsi<br />

sUtRaDaRa<br />

EPIC<br />

: Animation<br />

: Jerry Davis, William Joyce, James V. Hart, Lori Forte<br />

: 20TH CENTURY FOX<br />

: Chris Wedge<br />

Ayah Mary Katherine (Amanda Seyfried) meneliti sekelompok prajurit<br />

selama bertahun-tahun. Penelitian mengharuskannya melakukan<br />

perjalanan ke hutan. Suatu hari, sang ayah tak kembali. Mary memutuskan<br />

mencarinya.<br />

Tap pada<br />

gambar untuk<br />

melihat lebih<br />

jelas<br />

Majalah detik 30 juli - 5 agustus 2012<br />

Majalah detik 3 - 9 JUNI 2013


seni hiburan agenda<br />

JUN<br />

1<br />

1 Juni 2013 pukul 19.00 WIB<br />

Mata Elang International<br />

Stadium, Ancol, Jakarta<br />

JUN<br />

1<br />

Pembukaan: 01 Juni 2013,<br />

pukul 19.00 WIB<br />

Pameran: 02-30 Juni 2013<br />

Galeri Salihara<br />

Terbuka untuk umum<br />

JUN<br />

7<br />

Erika Batdorf (Kanada) kolaborasi<br />

dengan Arwinda (Jerman)<br />

Teater Salihara, 07-08 Juni 2013,<br />

pukul 20.00 WIB<br />

Penulis: Erika Batdorf<br />

Sutradara: Erika Batdorf<br />

Pemain: Erika Batdorf, Lisa<br />

Schamberger, Christian Bestle<br />

HTM: Rp75.000 | Pelajar/<br />

Mahasiswa: Rp35.000<br />

Majalah Majalah detik detik 20 3 - - 26 9 JUNi mei 2013

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!