03.06.2013 Views

Pengantar Cedera Olahraga

Pengantar Cedera Olahraga

Pengantar Cedera Olahraga

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Pengantar</strong> <strong>Cedera</strong> <strong>Olahraga</strong><br />

Kuliah <strong>Pengantar</strong> <strong>Cedera</strong> <strong>Olahraga</strong>,<br />

Oleh:<br />

Ade Jeanne D.L. Tobing<br />

PPDS Program Studi Ilmu Kedokteran <strong>Olahraga</strong> FKUI


Outline<br />

Definisi dan klasifikasi cedera olahraga<br />

Mekanisme cedera olahraga ditinjau dari segi<br />

biomekanik<br />

<strong>Cedera</strong> otot, tendon dan ligamen<br />

Jenis cedera yang sering terjadi<br />

Penatalaksanaan cedera olahraga: RICE<br />

Praktikum


Definisi:<br />

<strong>Cedera</strong> yang timbul, saat berlatih,<br />

bertanding ataupun setelah berolahraga


Klasifikasi<br />

1. Berdasarkan waktu terjadi:<br />

-Akut : terjadi secara tiba-tiba dan terjadi dalam beberapa jam yang lalu.<br />

Tanda & Gejala:<br />

sakit , nyeri tekan, kemerahan,<br />

kulit hangat, bengkak & inflamasi<br />

-Kronis : Berkembang secara lambat. Gejala hilang–timbul dan<br />

menyebabkan nyeri tumpul dan sakit. Biasanya karena overuse<br />

atau cedera akut yang tidak sembuh sempurna.<br />

2. Berdasarkan berat ringan cedera<br />

3. Berdasarkan jaringan yang terkena: lunak, keras<br />

4. Berdasarkan lokasi cedera


Mekanisme <strong>Cedera</strong> <strong>Olahraga</strong> Ditinjau<br />

Dari Biomekanik<br />

Traction (traksi)<br />

Compression (kompresi)<br />

Bending (pembengkokan)<br />

Shear Stress (tekanan memotong)<br />

Torsion (putaran)<br />

Overload (beban berlebih) dan Overuse<br />

(beban berulang)


<strong>Cedera</strong> Otot, Tendon dan Ligamen<br />

1. STRAIN<br />

a. <strong>Cedera</strong> pada otot:<br />

- muscle sorenes<br />

- hematoma: intramuskular, intermuskular<br />

- ruptur: partial, total<br />

- kram<br />

b. <strong>Cedera</strong> pada tendon<br />

2. SPRAIN<br />

<strong>Cedera</strong> ligamen: derajat I,II,III<br />

Ruptur ligamen krusiatum


Jenis <strong>Cedera</strong> Yang Sering Terjadi<br />

Pada beberapa cabang olahraga<br />

Diagnosa pada berbagai regio


Mekanisme Yang Terjadi Pada <strong>Cedera</strong> <strong>Olahraga</strong><br />

Nyeri & kaku<br />

<strong>Cedera</strong> pada jaringan lunak<br />

(otot, tendon, ligamen)<br />

Perdarahan<br />

Bengkak<br />

Peningkatan Tekanan pada<br />

Jaringan<br />

Gangguan<br />

penyembuhan


Penatalaksanaan <strong>Cedera</strong> <strong>Olahraga</strong>:<br />

1. Terapi dingin:<br />

- Terapi terbaik untuk cedera akut<br />

- Es adalah vasokonstriktor sehingga dapat mengurangi<br />

perdarahan internal dan bengkak<br />

- Dapat juga membantu cedera overuse atau nyeri kronis<br />

setiap selesai berlatih<br />

2. Terapi panas:<br />

- Digunakan pada cedera kronis atau cedera tanpa<br />

bengkak<br />

- Meningkatkan elastisitas jaringan ikat sendi, memperbaiki<br />

sirkulasi darah<br />

- Jangan dilakukan setelah berlatih<br />

- Contoh: nyeri, kaku, nyeri sendi.


Dikenal dengan “RICE”<br />

R = Rest, mengistirahatkan langsung bagian<br />

cedera (48 -72 jam), untuk memberi kesempatan<br />

jaringan pulih<br />

I = Ice, mengompres bagian cedera dengan es<br />

untuk menghentikan perdarahan, mengurangi<br />

bengkak dan nyeri<br />

C = Compression, membebat bagian cedera<br />

dengan elastic bandage untuk mengurangi<br />

bengkak.<br />

E = Elevate, meninggikan bagian cedera melebihi<br />

level jantung untuk mengurangi bengkak


Cara Mengompres Dengan Es<br />

Masukkan pecahan es<br />

dalam kantong plastik<br />

Bungkus kantong plastik tsb<br />

dengan handuk tipis yang<br />

telah dibasahi dengan air<br />

dingin<br />

Kompres 10-20 menit<br />

Ulangi kompres selang<br />

waktu 2-4 jam


Injury Acute: Avoid the HARM Factors<br />

Heat → Bleeding ↑<br />

Alcohol → Swelling ↑<br />

Running → Can make the injury worse<br />

Massage → in the 1 st 48-72 hours,<br />

increases swelling & bleeding


Tanda Serius <strong>Cedera</strong> <strong>Olahraga</strong><br />

Nyeri sendi: khususnya lutut, siku, pergelangan<br />

tangan dan kaki<br />

Nyeri tekan<br />

Bengkak<br />

ROM menurun<br />

Perbandingan kelemahan<br />

Rasa tumpul dan rasa geli


Fase Penyembuhan<br />

Setelah 1-3 hari melakukan RICE<br />

Boleh melakukan latihan peregangan<br />

secara perlahan dan lembut pada bagian<br />

yang cedera dan sekitarnya<br />

Bila timbul nyeri, hentikan<br />

Pemanasan dapat membantu<br />

meningkatkan aliran darah pada cedera<br />

sehingga mempercepat penyembuhan


Bandaging, Strapping/Taping<br />

Dasar penggunaan: preventif & terapi<br />

Preventif:<br />

- Menurunkan resiko cedera<br />

- Faktor psikologis<br />

Yang penting adalah melakukan latihan yang Baik, Benar,<br />

Terukur, Teratur (BBTT)<br />

Terapi:<br />

- Sebagai penyanggah pada cedera yang baru terjadi<br />

- Mencegah gerakan yang berlebihan


Persiapan melakukan strapping/tapping<br />

Lokasi nyaman, peralatan<br />

dapat mudah dijangkau<br />

Bersihkan dengan air hangat<br />

bersabun<br />

Idealnya dicukur<br />

Keringkan<br />

Bila ada luka, balut dulu<br />

Pemilihan material disesuaikan<br />

dengan struktur anatomi,<br />

tingkat cedera, selera


Bila mungkin, struktur pengikat<br />

(strap) cedera pada posisi<br />

dipendekkan<br />

Contoh: Strapping Ankle <br />

lakukan dorsoflexi untuk<br />

membatasi gerakan kesamping<br />

Bila dibutuhkan buat jangkar<br />

melingkari tungkai, di atas<br />

dan/atau di bawah sendi yang<br />

cedera<br />

Strapping/Taping lebih kuat bila<br />

disatukan dengan bandage


Strap lebih nyaman bila dipakai terus<br />

menerus. Taping cenderung menyebabkan<br />

kontriksi<br />

Jika cocok dan dipakai terus menerus,<br />

tekan gulungan agar tidak terlalu ketat<br />

Perhatikan apakah strapping/Taping telah<br />

memadai dan dapat menyokong area yang<br />

cedera.


Setelah Strapping/Taping:<br />

perhatikan sirkulasi. Cara: cubit kulit di bawah<br />

Strapping untuk beberapa detik. Bila tekanan<br />

dilepaskan, secara cepat kulit kembali ke warna<br />

normal<br />

Pengangkatan Strapping/Taping: Gunakan minyak<br />

eucalyptus untuk melunakkan perekat. Jangan<br />

mengoyakkan/mengangkat Strapping/Taping<br />

secara cepat karena merusak kulit


Penutup<br />

Penatalaksanaan cedera akut pada jaringan<br />

lunak dapat dilakukan dengan metoda<br />

“RICE “ sampai 3 hari setelah terjadinya<br />

cedera dengan selang waktu 2-4 jam.<br />

Selanjutnya mulai dengan fase rehabilitasi<br />

yakni melakukan peregangan dengan<br />

perlahan dan lembut.


Bahan Pustaka<br />

Peterson L, Renstrom P. Sports injuries. CIBA. 1996<br />

Knight KL. Cryotherapy in Sport Injury<br />

Management.1995<br />

Griffith HW. Complete Guide to Sports Injuries.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!