4. Industri olahraga di Indonesia - MB IPB
4. Industri olahraga di Indonesia - MB IPB 4. Industri olahraga di Indonesia - MB IPB
Usman Wahyudi
- Page 2 and 3: Pengertian Industri Industri adalah
- Page 4 and 5: Pasal 79 ayat (2) Industri olahraga
- Page 6 and 7: PP N0. 16 Tahun 2007 tentang Penyel
- Page 8: PP No. 18 tahun 2007 tentang Pendan
Usman Wahyu<strong>di</strong>
Pengertian <strong>Industri</strong><br />
<strong>Industri</strong> adalah pasar<br />
dengan produk yang<br />
sama atau sejenisnya<br />
yang <strong>di</strong>jual untuk pembeli.<br />
Produk dapat berupa,<br />
barang, layanan, orang,<br />
ide dan fasilitas
Pengertian <strong>Industri</strong> Olahraga<br />
Sesuai UU No. 3 Tahun 2005 tentang SKN dan<br />
PP. NO. 16, 17, 18 TAHUN 2007<br />
Pada Bab I ayat (18) ketentuan umum UU No. 3 Tahun<br />
2005 tentang Sistem Ke<strong>olahraga</strong>an Nasional berbunyi:<br />
industri <strong>olahraga</strong> ádalah kegiatan bisnis <strong>di</strong> bidang<br />
<strong>olahraga</strong> dalam bentuk produk barang dan/atau jasa.<br />
Bab XVI pasal 78 berbunyi: setiap pelaksanaan industri<br />
<strong>olahraga</strong> yang <strong>di</strong>lakukan Oleh pemerintah , pemerintah<br />
daerah , dan/atau masyarakat dengan wajib<br />
memperhatikan tujuan ke<strong>olahraga</strong>an nasional serta<br />
prinsip-prinsip penyelenggaraan ke<strong>olahraga</strong>an.<br />
Pada pasal 79 ayat (1) industri <strong>olahraga</strong> dapat berbentuk<br />
prasarana dan sarana yang memproduksi, <strong>di</strong>perjual<br />
belikan dan/atau yang <strong>di</strong>sewakan untuk masyarakat
Pasal 79 ayat (2)<br />
<strong>Industri</strong> <strong>olahraga</strong> dapat berbentuk Jasa penjualan<br />
kegiatan cabang <strong>olahraga</strong> sebagai produk utama yang<br />
<strong>di</strong>kemas secara profesional yang meliputi: meliputi<br />
Kejuaraan nasional dan<br />
Internasional<br />
Pekan Olahraga Daerah<br />
Pekan Olahraga Daerah<br />
(PORDA/PORPROV).<br />
PORWIL, PON (Pekan<br />
Olahraga Nasional)<br />
Promosi,eksibisi, festival<br />
<strong>olahraga</strong> atau<br />
Keagenan, layanan<br />
informasi,dan konsultasi<br />
ke<strong>olahraga</strong>an
Pasal 80<br />
ayat (1) berbunyi: Pembinaan dan<br />
pengembangan industri <strong>olahraga</strong> <strong>di</strong>laksanakan<br />
melalui kemitraan yang saling menguntungkan<br />
agar terwujud kegiatan <strong>olahraga</strong> yang man<strong>di</strong>ri dan<br />
profesional.<br />
ayat (2) berbunyi: Pemerintah dan/atau<br />
Pemerintah Daerah memberikan kemudahan<br />
pembentukan sentra-sentra pembinaan dan<br />
pengembangan industri <strong>olahraga</strong><br />
ayat (3) berbunyi: Pemerintah dan/atau<br />
Pemerintah Daerah memfasilitasi perwujudan<br />
kemitraan pelaku industri <strong>olahraga</strong> dengan me<strong>di</strong>a<br />
massa dan me<strong>di</strong>a lainnya
PP N0. 16 Tahun 2007<br />
tentang<br />
Penyelenggaraan Ke<strong>olahraga</strong>an<br />
Bab I Pasal 1 ayat (13)<br />
Pelaku usaha adalah perseorangan atau<br />
Pelaku usaha adalah perseorangan atau<br />
badan hukum yg melakukan kegiatan ekonomi<br />
yg terlibat secara langsung dalam kegiatan<br />
<strong>olahraga</strong>
PP No. 17 tahun 2007<br />
tentang<br />
Penyelenggaraan Pekan dan Kejuaraan Olahraga<br />
Bab V Pasal 33 ayat (2d) berbunyi:<br />
Sumber pendanaan dapat <strong>di</strong>peroleh dari hasil<br />
usaha industri <strong>olahraga</strong>
PP No. 18 tahun 2007<br />
tentang<br />
Pendanaan Ke<strong>olahraga</strong>an<br />
Bab II Pasal 6 ayat (2)<br />
Selain sumber sebagaimana yang <strong>di</strong>maksud pada ayat (1),<br />
pendanaan ke<strong>olahraga</strong>an dapat juga bersumber dari industri <strong>olahraga</strong><br />
yang meliputi antara lain dari:<br />
a. Tiket penyelenggaraan pertan<strong>di</strong>ngan/ kompetisi