02.06.2013 Views

ACEH_03378

ACEH_03378

ACEH_03378

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

KATA PENGANTAR PENYUNTING<br />

i<br />

Tradisi menerjemahkan ayat-ayat al-Qur'an ke dalam bahasa selain Arab<br />

telah dimulai sejak masa paling awal sejarah Islam. Hal mana sekurang-kurangnya<br />

disebabkan oleh dua hal. Pertama Nabi tidak melarang penerjemahannya dan yang<br />

kedua keinginan Sahabat untuk mengajarkan isi dan menyampaikan bimbinganbimbingan<br />

al-Qur'an dengan cara yang lebih cepat dan lebih mudah kepada para<br />

pemeluk baru. Para Sahabat telah melakukan penerjemahan ayat-ayat al-Qur'an<br />

ke dalam bahasa asing di sekitar Tanah Arab, terutama sekali Persia—salah satu<br />

bahasa terkemuka waktu itu. Walaupun belum ditemukan catatan pasti, dapat<br />

diasumsikan bahwa penerjemahan ke bahasa asing lainnya, tentu telah dilakukan<br />

pula, sesuai dengan perluasan wilayah dan pertambahan umat Islam yang amat<br />

cepat dan mengagumkan. Namun begitu, kelihatannya kitab-kitab tentang 'ulum<br />

al-Qur'an kurang memberi perhatian kepadamasalah penerjemahan ini, sehingga<br />

dalam buku tentang 'ulum al-Qur'an yang sekarang beredar, tidak ditemukan<br />

banyak catatan tentang hal ini, terutama yang merupakan terjemahan lengkap.<br />

Mengenai penerjemahan al-Qur'an (secara lengkap) ke bahasa Melayu telah<br />

dilakukan oleh Syekh 'Abdurra'uf Syiah Kuala pada abad ke tujuh belas Masehi,<br />

yang terus dilanjut kembangkan oleh generasi penerusnya. Pada masa sekarang<br />

sudah beredar lebih sepuluh terjemahan lengkap dan sekurang-kurangnya sudah<br />

ada tiga kitab tafsir lengkap yang relatif tebal. Terjemahan ke dalam berbagai bahasa<br />

daerah yang ada di Nusantara pun kelihatannya telah dikerjakan oleh para ulama.<br />

Tetapi kapan kegiatan ini dimulai dan bagaimana perkembangannya, belum<br />

ditemukan catatan yang memadai.<br />

Mengenai penerjemahan ke dalam Bahasa Aceh, catatan yang ada—<br />

khususnya yang diperoleh melalui hikayat, sya'ir dan berbagai buku bimbingan<br />

ibadat, menunjukkan bahwa penerjemahan al-Qur' an ke dalam Bahasa Aceh secara<br />

sporadis telah dilakukan sejak masa awal—sekurang-kurangnya sejak berbagai<br />

buku keagamaan ditulis dalam Bahasa Aceh. Tetapi penerjemahannya secara<br />

lengkap, kelihatannya baru dikerjakan pada awal abad ke dua puluh ini, dan salah<br />

satu daripadanya adalah terjemahan Tgk. Haji Mahjiddin Jusuf, yang sekarang<br />

kami hidangkan kepada pembaca.<br />

Sebelum penjelasan lebih Ianjut, dapat kami kemukakan bahwa Kata<br />

Pengantar Penyunting ini akan kami isi secara urut dengan pengenalan terhadap<br />

penerjemah dan naskah terjemahannya, kegiatan penyuntingan serta pedoman<br />

transliterasi yang ditempuh.<br />

II<br />

Tgk. H. Mahjiddin Jusuf, penyusun terjemahan ini iahir di Peusangan Aceh<br />

Utara, 16 September 1918. Pendidikan pertamanya beliau terima dari orang tua<br />

sendiri (Tgk. Fakir Jusuf), salah seorang ulama dan penyair—pengarang hikayat,<br />

di daerah Peusangan Aceh Utara. Setelah menyelesaikan pendidikan dasar di<br />

berbagai dayah di Aceh Utara beliau melanjutkan pendidikannya pada Madrasah

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!