02.06.2013 Views

ACEH_00249

ACEH_00249

ACEH_00249

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

membawa kepada kesalahan atau kesesatan. Nu'aim bin Haimmad<br />

dalam mendjelaskan arti djama'ah, berkata demikian : „Apabila<br />

djama'ah telah rusak (maksudnja masjaraikat umum), maka hendaklah<br />

kamu mengikuti jang hak, meskipun tersendiri, karena jang<br />

hak itu pada hakikatnja adalah djama'ah jang tumbuh dalam masaraasa<br />

pertama, dengan tidak memperhatikan orang banjak ada jang<br />

Berpendapat lain".<br />

Abu Sjamah dalam kitabnja Al-Baits mendjelaskan perkataan<br />

*.tu demikian: „Memang telah mendjadi perintah menjuruh mengikuti<br />

djama'ah. Maka jang dikehendaki dengan perintah itu ialah<br />

mengikuti hak, meskipun orang jang mengikuti itu sedikit dan jang<br />

menjalahi banijak, karena jang hak itu ialah pendirian djamai'ah<br />

masa Nabi".<br />

Makaterdjadilah orang memilih istilah "Ahlus Sunnah wal<br />

Djama'ah", jang mengandung dua tudjuan, jaitu mempertahankan<br />

Sunnah dan mempertahankan Djama'ah, baik djama'ah itu berarti<br />

djama'ah para sahabat, atau djama'ah para ulama ahli tauhid dan<br />

fiqh dengan berpedoman kepada sumber-sumber hukum masa<br />

Nabi dan sahabat, jang harus lebih didahulukan daripada akal pikiran<br />

manusia. Mereka tidak mengambil perkataan djamhur, jang<br />

berarti djuga orang banjak, karena perkataan ini dapat diregang<br />

begitu luas. kadang-kadang sampai bertentangan dengan nash dari<br />

Qur'an dan Sunnah.<br />

Apa maksud Nabi dengan utjapannja: "Sesungguhnja umatku<br />

tidak akan dapat berkumpul berdjama'ah atas kesesatan, maka<br />

apabila kamu melihat ada perselisihan, hendaklah kamu menjebe-<br />

Iah kepada golongan sawadul a'zaimi (golongan terbanjak)"?<br />

Hal inipun mendjadi pokok perbedaan paham. Disamping<br />

ulama-ulama berpendapat bahwa memang jang dimaksudkan dengan<br />

sawadul a'zam ialah himpunan manusia jang terbanjak, meskipun<br />

dalam perkara-perkara Islam jang hanja mengenai persoalan<br />

duniawi, tetapi ada ulama-ulama jang mempertahankan bahwa<br />

maksud sawadul a'zam itu ialah orang jang terbanjak dalam kalangan<br />

Ahlus Sunnah wal Djama'ah. Banjak ulama-ulama besar<br />

jang berpendirian demikian, diantaranja Suf jan Ats-Tsauri dan<br />

Abu Hanifah. Mereka dalam utjapan jang hampir bersamaan menerangkan,<br />

bahwa jang dikehendaki dengan sawadul a'zam itu<br />

ialah ulama-ulama dari Ahlus Sunnah wal Djama'ah, meskipun kurang<br />

banjak djumlahnja daripada mereka jang berpendapat lain<br />

dari Ahlus Sunnah wal Djama'ah itu. Pendirian sematjam ini dikuatkan<br />

lagi oleh Ishak ibn Rahuwaih, dengan utjapannja "Djika<br />

saja tanja kepada orang-orang jang bodoh, apakah maksud sawadul<br />

a'zam, mereka mendjawab himpunan (djama'ah) orang banjak.<br />

Tetapi jang dimaksudkan dengan djama'ah itu sebenarnja adalah<br />

mereka jang memegang teguh kepada djedjak Nabi dan perdjalan<br />

an mereka jang mengikutnja. Itulah djama'ah jang sebenarnja".<br />

Sangat sukar bagi kita untuk menerima seluruh paham alm.<br />

36

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!