02.06.2013 Views

ACEH_03291

ACEH_03291

ACEH_03291

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 73<br />

nasib kepada orang tua. Alangkah sengsaranya nasib dan kedudukan si anak<br />

demikian konon bila usia tua. Namun, ajaran agama tidak boleh hanya dibaca<br />

secara akaliyah. Iman harus menyertai dirinya.<br />

Saat itu pula, terkenang pesan Rasulullah, bahwa setiap anak dilahirkan<br />

dalam fitrah, kedua orang tuanya yang membuat ia kelak jadi apa —Yahudi,<br />

Nasrani, atau Majusi? Juga Muslim. Tentang sosok diri si anak, delapan<br />

puluh tahun yang lalu, menguak menangis dari rahim ibunda, serta merta<br />

orang tua memilih nama Ali Hasjmy. Pemberian nama dalam iman Islam<br />

mengandung makna yang dalam. Pertama, saat dipanggil nama itu teringat<br />

ia kepada si pemberi nama —orang tua. Tergetar hatinya untuk selalu berbuat<br />

baik dan kebajikan terhadap orang yang tidak pernah mengeluh, tidak pernah<br />

berputus asa, mendidik si anak menjadi anak yang beriman dan bertakwa.<br />

Teringat si anak meningkatkan amal bakti. Karena ia dibesarkan dalam<br />

iman Islam, takut ia kepada pesan Rasulullah, bahwa "Murka Allah sangat<br />

bergantung kepada murka orang tua, dan bahwa ridha Allah sangat bergantung<br />

kepada ridha orang tua".<br />

Juga, teringat si anak, bila dipanggil sesama, alasan ayah bunda memilih<br />

nama, sebutan Ali Hasjmy? Tiada keraguan agar selalu terngiang di<br />

telinga, nama Ali menantu Rasulullah, Khalifah ar-Rasyidin keempat, dihormati<br />

dan dicintai oleh umat, namun ia menghadapi kematian sebagai<br />

seorang syahid oleh sesama yang telah dirasuki hawa nafsu dunia. Patut<br />

dibaca oleh umat, menghadapi hidup, tidak ada yang ditakutkan, baik tentang<br />

kemiskinan, penghinaan, semua diterima sebagai kejadian yang tidak akan<br />

terjadi kecuali dengan izin-Nya, ikhlas menerima sebagai ayat kauniah bagi<br />

umat kemudian.<br />

Orang berilmu tidak berdoa umur panjang dalam bilangan, tetapi<br />

panjang dalam ingatan. Tetapi, bila kenangan karena kebaikan disertai<br />

bilangan, Alhamdulillah, Allahu Akbar! Maha Bijaksana Ia di atas segala<br />

kebijakan. Konon pula sehat wal afiat, lahir dan batin, seperti ikhwan<br />

rahimahullah A. Hasjmy.<br />

Usia delapan puluh tahun, kembali seperti anak-anak! Demikian Ilahi<br />

berpesan. Jangan diterima secara harfiah. Baca dan baca, apa hakekat dan<br />

maknanya.<br />

Apa itu?<br />

Seorang anak sampai dewasa (mukallaf) ia suci, tidak dibebani dosa!<br />

Artinya, ia berbuat salah, larangan belum ada tuntutan pertanggungjawaban,<br />

baik bagi diri juga orang tua. Sekiranya ia beramal baik, sebutlah shalat dan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!