ACEH_03291

ACEH_03291 ACEH_03291

02.06.2013 Views

60 Hardi, S.H. Singkatnya, pada hari yang cerah itu telah tiba di Banda Aceh Misi Pemerintah di bawah pimpinan Wakil Perdana Menteri I Hardi. Karena esai ini dimaksud untuk memberikan gambaran secara garis besar mengenai penyelesaian pergolakan di Tanah Rencong lewat musyawarah, maka di bawah ini disebut pihak-pihak yang terlibat dalam musyawarah antara Delegasi Dewan Revolusi DI/TII Aceh dengan Misi Hardi. Jelasnya para partisipan dalam musyawarah tersebut adalah kelompok-kelompok seperti dijelaskan di bawah: A. Kelompok pertama adalah Misi Pemerintah di bawah pimpinan Wakil Perdana Menteri I Hardi, yang anggota-anggotanya adalah sebagai berikut. 1. Letjen (Purn) Soeprayogi, Menteri Urusan Stabilisasi Ekonomi 2. Mr. Sutikno Slamet (alm), Menteri Keuangan 3. Mayjen Gatot Soebroto, Wakil KAS AD 4. Pegawai-pegawai tinggi dari semua Departemen Misi Pemerintah Pusat diperkuat dengan pejabat-pejabat sipil/militer dari Aceh, yaitu: 1. A. Hasjmy, Gubernur Propinsi Aceh 2. Overste Teuku Hamzah, Kepala Staf KODAM Iskandar Muda/Aceh dengan catatan bahwa Panglima KODAM Iskandar Muda Kol. Syamaun Gaharu tidak hadir karena sedang bertugas di luar negeri. B. Adapun Delegasi dari Dewan Revolusi DI/TII Aceh terdiri dari 29 orang di bawah pimpinan: 1. Ayah Gani, Ketua Dewan Revolusi 2. Amir Husin Al Mujahid, Anggota 3. Kol. Hasan Saleh, mantan Panglima TJJ 4. Husni Yusuf 5. T A. Hasan 6. Ishak Amin, dan 7. A. Gani Mutyara

Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy Musyawarah antara Misi Pemerintah Pusat dengan Dewan Revolus DI/TII Aceh dimulai pada tanggal 24 Mei 1959. • Lahirnya Dewan Revolusi DI/TII Aceh Agar supaya putra-putri Aceh mengetahui tentang identitas Dewaï Revolusi DI/TII Aceh yang mengadakan musyawarah dengan Misi Hardi berikut ini diinformasikan mengenai latar belakang kelahiran Dewaï Revolusi DI/TII termaksud. Pertama-tama perlu dicatat bahwa lahirnya "Dewan Revolusi DI/TI Aceh", tidak dapat dipisahkan dari "Ikrar Lamteh" yang telah diprakarsa oleh Gubernur A. Hasjmy dan pejabat-pejabat sipil/militer lainnya. Jelasnya sebagai tindak lanjut dari "Konsepsi Prinsipiil dan Bijaksana" yang dicetus kan oleh Panglima Syamaun Gaharu, maka Gubernur A. Hasjmy dan pejabat pejabat lain melakukan pendekatan dengan gembong-gembong DI/TII. Dalam pertemuan antara pejabat-pejabat sipil dan militer termaksu dengan gembong-gembong DI/TLI di Desa Lamteh pada tanggal 7 April 195 telah dilahirkan "Piagam Lamteh" yang mengandung kesepakatan mengem pokok-pokok pikiran sebagai berikut. a. Tekad untuk membangun kembali masyarakat Aceh yang telah mer jadi "puing". b. Menghentikan pertempuran antara pasukan TNI-AD dengan Til dc ngan memberlakukan gencatan senjata; c. Tekad untuk menyelesaikan pergolakan secara damai. Dengan adanya kelompok di kalangan pimpinan DI/TII yang be: pegang teguh pada Ikrar Lamteh, maka terjadilah friksi dengan kelompc yang berhaluan keras di bawah pimpinan Teungku Muhammad Dau Beureueh. Karena perbedaan paham antara kelompok yang berhaluan reali: tik dengan kelompok yang menempuh "garis keras" tidak dapat diatasi, mal pada tanggal 15 Maret 1959, Kolonel DI/TII Hasan Saleh telah mengamb alih pimpinan Negara Bagian Aceh dari tangan Wali Negara Teungk Muhammad Daud Beureueh dan dibentuklah Dewan Revolusi, denge susunannya sebagai berikut. Ketua Dewan Revolusi/Perdana Menteri: Ayah Gani Menhankam/Panglima Angkatan Perang: Hasan Saleh Menteri Kemakmuran: Teuku Muhammad Amin

60 Hardi, S.H.<br />

Singkatnya, pada hari yang cerah itu telah tiba di Banda Aceh Misi<br />

Pemerintah di bawah pimpinan Wakil Perdana Menteri I Hardi.<br />

Karena esai ini dimaksud untuk memberikan gambaran secara garis<br />

besar mengenai penyelesaian pergolakan di Tanah Rencong lewat<br />

musyawarah, maka di bawah ini disebut pihak-pihak yang terlibat dalam<br />

musyawarah antara Delegasi Dewan Revolusi DI/TII Aceh dengan Misi<br />

Hardi. Jelasnya para partisipan dalam musyawarah tersebut adalah kelompok-kelompok<br />

seperti dijelaskan di bawah:<br />

A. Kelompok pertama adalah Misi Pemerintah di bawah pimpinan Wakil<br />

Perdana Menteri I Hardi, yang anggota-anggotanya adalah sebagai<br />

berikut.<br />

1. Letjen (Purn) Soeprayogi, Menteri Urusan Stabilisasi Ekonomi<br />

2. Mr. Sutikno Slamet (alm), Menteri Keuangan<br />

3. Mayjen Gatot Soebroto, Wakil KAS AD<br />

4. Pegawai-pegawai tinggi dari semua Departemen<br />

Misi Pemerintah Pusat diperkuat dengan pejabat-pejabat sipil/militer<br />

dari Aceh, yaitu:<br />

1. A. Hasjmy, Gubernur Propinsi Aceh<br />

2. Overste Teuku Hamzah, Kepala Staf KODAM Iskandar<br />

Muda/Aceh dengan catatan bahwa Panglima KODAM Iskandar<br />

Muda Kol. Syamaun Gaharu tidak hadir karena sedang bertugas di<br />

luar negeri.<br />

B. Adapun Delegasi dari Dewan Revolusi DI/TII Aceh terdiri dari 29<br />

orang di bawah pimpinan:<br />

1. Ayah Gani, Ketua Dewan Revolusi<br />

2. Amir Husin Al Mujahid, Anggota<br />

3. Kol. Hasan Saleh, mantan Panglima TJJ<br />

4. Husni Yusuf<br />

5. T A. Hasan<br />

6. Ishak Amin, dan<br />

7. A. Gani Mutyara

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!