ACEH_03291
ACEH_03291 ACEH_03291
60 Hardi, S.H. Singkatnya, pada hari yang cerah itu telah tiba di Banda Aceh Misi Pemerintah di bawah pimpinan Wakil Perdana Menteri I Hardi. Karena esai ini dimaksud untuk memberikan gambaran secara garis besar mengenai penyelesaian pergolakan di Tanah Rencong lewat musyawarah, maka di bawah ini disebut pihak-pihak yang terlibat dalam musyawarah antara Delegasi Dewan Revolusi DI/TII Aceh dengan Misi Hardi. Jelasnya para partisipan dalam musyawarah tersebut adalah kelompok-kelompok seperti dijelaskan di bawah: A. Kelompok pertama adalah Misi Pemerintah di bawah pimpinan Wakil Perdana Menteri I Hardi, yang anggota-anggotanya adalah sebagai berikut. 1. Letjen (Purn) Soeprayogi, Menteri Urusan Stabilisasi Ekonomi 2. Mr. Sutikno Slamet (alm), Menteri Keuangan 3. Mayjen Gatot Soebroto, Wakil KAS AD 4. Pegawai-pegawai tinggi dari semua Departemen Misi Pemerintah Pusat diperkuat dengan pejabat-pejabat sipil/militer dari Aceh, yaitu: 1. A. Hasjmy, Gubernur Propinsi Aceh 2. Overste Teuku Hamzah, Kepala Staf KODAM Iskandar Muda/Aceh dengan catatan bahwa Panglima KODAM Iskandar Muda Kol. Syamaun Gaharu tidak hadir karena sedang bertugas di luar negeri. B. Adapun Delegasi dari Dewan Revolusi DI/TII Aceh terdiri dari 29 orang di bawah pimpinan: 1. Ayah Gani, Ketua Dewan Revolusi 2. Amir Husin Al Mujahid, Anggota 3. Kol. Hasan Saleh, mantan Panglima TJJ 4. Husni Yusuf 5. T A. Hasan 6. Ishak Amin, dan 7. A. Gani Mutyara
Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy Musyawarah antara Misi Pemerintah Pusat dengan Dewan Revolus DI/TII Aceh dimulai pada tanggal 24 Mei 1959. • Lahirnya Dewan Revolusi DI/TII Aceh Agar supaya putra-putri Aceh mengetahui tentang identitas Dewaï Revolusi DI/TII Aceh yang mengadakan musyawarah dengan Misi Hardi berikut ini diinformasikan mengenai latar belakang kelahiran Dewaï Revolusi DI/TII termaksud. Pertama-tama perlu dicatat bahwa lahirnya "Dewan Revolusi DI/TI Aceh", tidak dapat dipisahkan dari "Ikrar Lamteh" yang telah diprakarsa oleh Gubernur A. Hasjmy dan pejabat-pejabat sipil/militer lainnya. Jelasnya sebagai tindak lanjut dari "Konsepsi Prinsipiil dan Bijaksana" yang dicetus kan oleh Panglima Syamaun Gaharu, maka Gubernur A. Hasjmy dan pejabat pejabat lain melakukan pendekatan dengan gembong-gembong DI/TII. Dalam pertemuan antara pejabat-pejabat sipil dan militer termaksu dengan gembong-gembong DI/TLI di Desa Lamteh pada tanggal 7 April 195 telah dilahirkan "Piagam Lamteh" yang mengandung kesepakatan mengem pokok-pokok pikiran sebagai berikut. a. Tekad untuk membangun kembali masyarakat Aceh yang telah mer jadi "puing". b. Menghentikan pertempuran antara pasukan TNI-AD dengan Til dc ngan memberlakukan gencatan senjata; c. Tekad untuk menyelesaikan pergolakan secara damai. Dengan adanya kelompok di kalangan pimpinan DI/TII yang be: pegang teguh pada Ikrar Lamteh, maka terjadilah friksi dengan kelompc yang berhaluan keras di bawah pimpinan Teungku Muhammad Dau Beureueh. Karena perbedaan paham antara kelompok yang berhaluan reali: tik dengan kelompok yang menempuh "garis keras" tidak dapat diatasi, mal pada tanggal 15 Maret 1959, Kolonel DI/TII Hasan Saleh telah mengamb alih pimpinan Negara Bagian Aceh dari tangan Wali Negara Teungk Muhammad Daud Beureueh dan dibentuklah Dewan Revolusi, denge susunannya sebagai berikut. Ketua Dewan Revolusi/Perdana Menteri: Ayah Gani Menhankam/Panglima Angkatan Perang: Hasan Saleh Menteri Kemakmuran: Teuku Muhammad Amin
- Page 34 and 35: 10 A. Hasjmy Hani, cucuku sayang! W
- Page 36 and 37: 12 Ny. Zuriah Hasjmy Waktu terjadi
- Page 38: 14 Ny. Zuriah Hasjmy Menurut Pak Ha
- Page 42 and 43: 18 DR. H. Roeslan Abdulgani kemusli
- Page 44 and 45: 20 DR. H. Roeslan Abdulgani Itulah
- Page 46 and 47: 22 DR. H. Roeslan Abdulgani Hadir p
- Page 49 and 50: * H. Bustanil Arifin, S.H. Pemiliha
- Page 51 and 52: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 27 ya
- Page 55 and 56: Prof. Dr. Ibrahim Hasan, MBA Memasu
- Page 57 and 58: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 33 Su
- Page 59 and 60: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 35 di
- Page 61 and 62: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 37 ke
- Page 63 and 64: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 39 ke
- Page 65 and 66: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 41 La
- Page 67 and 68: telapan Puluh Tahun A. Hasjmy 43 IA
- Page 69 and 70: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 45 5,
- Page 71 and 72: Tabel 9 Delapan Puluh Tahun A. Hasj
- Page 73 and 74: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 49 ba
- Page 75 and 76: Delapan Puluh Tahun A, Hasjmy 51 "K
- Page 77: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 53 da
- Page 80 and 81: 56 Hardi, S.H. Setelah mempelajari
- Page 82 and 83: 58 Hardi, S.H. Adapun dialog antara
- Page 86 and 87: 62 Hardi, S.H. Menteri Penerangan:
- Page 88 and 89: 64 Hardi, S.H. Sebaliknya, berkat b
- Page 90 and 91: 66 Hardi, S.H. Jika Dewan Revolusi
- Page 92 and 93: 68 Hardi, S.H. Demikian itulah kisa
- Page 94 and 95: Prof. Dr. Baharuddin Lopa, S.H. Men
- Page 96 and 97: Bismar Siregar, S.H. Profil Umat da
- Page 98 and 99: 74 Bismar Siregar, S.H. puasa walau
- Page 100 and 101: 76 Bismar Siregar, S.H Demikianlah
- Page 102 and 103: 78 Drs. Marzuki Nyakman selesaikan
- Page 104 and 105: 80 Drs. Marzuki Nyakman Saya dapat
- Page 106 and 107: 82 Drs. Marzuki Nyakman Dies Natali
- Page 108 and 109: 84 Drs. Marzuki Nyakman Dalam upaya
- Page 110 and 111: 86 Drs. Marzuki Nyakmar Merubah Nam
- Page 112 and 113: Dr. Abu Hassan Sham Pengamat Sastra
- Page 114 and 115: 90 Dr. Abu Hassan Sham murid dan pe
- Page 116 and 117: 92 Dr. Abu Hassan Sham dan di beber
- Page 118 and 119: 94 Dr. Abu Hassan Sham taris Negara
- Page 121 and 122: Nurdin Abdul Rachman A. Hasjmy, Sal
- Page 123 and 124: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 99 ya
- Page 125 and 126: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 101 P
- Page 127 and 128: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 103 t
- Page 129 and 130: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 105 s
- Page 131 and 132: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 107 D
- Page 133 and 134: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 109 H
60 Hardi, S.H.<br />
Singkatnya, pada hari yang cerah itu telah tiba di Banda Aceh Misi<br />
Pemerintah di bawah pimpinan Wakil Perdana Menteri I Hardi.<br />
Karena esai ini dimaksud untuk memberikan gambaran secara garis<br />
besar mengenai penyelesaian pergolakan di Tanah Rencong lewat<br />
musyawarah, maka di bawah ini disebut pihak-pihak yang terlibat dalam<br />
musyawarah antara Delegasi Dewan Revolusi DI/TII Aceh dengan Misi<br />
Hardi. Jelasnya para partisipan dalam musyawarah tersebut adalah kelompok-kelompok<br />
seperti dijelaskan di bawah:<br />
A. Kelompok pertama adalah Misi Pemerintah di bawah pimpinan Wakil<br />
Perdana Menteri I Hardi, yang anggota-anggotanya adalah sebagai<br />
berikut.<br />
1. Letjen (Purn) Soeprayogi, Menteri Urusan Stabilisasi Ekonomi<br />
2. Mr. Sutikno Slamet (alm), Menteri Keuangan<br />
3. Mayjen Gatot Soebroto, Wakil KAS AD<br />
4. Pegawai-pegawai tinggi dari semua Departemen<br />
Misi Pemerintah Pusat diperkuat dengan pejabat-pejabat sipil/militer<br />
dari Aceh, yaitu:<br />
1. A. Hasjmy, Gubernur Propinsi Aceh<br />
2. Overste Teuku Hamzah, Kepala Staf KODAM Iskandar<br />
Muda/Aceh dengan catatan bahwa Panglima KODAM Iskandar<br />
Muda Kol. Syamaun Gaharu tidak hadir karena sedang bertugas di<br />
luar negeri.<br />
B. Adapun Delegasi dari Dewan Revolusi DI/TII Aceh terdiri dari 29<br />
orang di bawah pimpinan:<br />
1. Ayah Gani, Ketua Dewan Revolusi<br />
2. Amir Husin Al Mujahid, Anggota<br />
3. Kol. Hasan Saleh, mantan Panglima TJJ<br />
4. Husni Yusuf<br />
5. T A. Hasan<br />
6. Ishak Amin, dan<br />
7. A. Gani Mutyara