02.06.2013 Views

ACEH_03291

ACEH_03291

ACEH_03291

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Perkenalan Pertama yang Berkembang<br />

Menjadi Pertalian Batiniah<br />

Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 57<br />

Pada permulaan bulan Mei 1959, sewaktu diadakannya Sidang Istimewa<br />

Kabinet Karya untuk membahas soal penyelesaian pemberontakan DI/TII<br />

Aceh, dalam ruangan di gedung yang terletak di Taman Pejambon, Jakarta,<br />

hadir pula Panglima Kodam I, Kolonel Sjamaun Gaharu, dan Gubernur A.<br />

Hasjmy.<br />

Perlu dicatat bahwa sidang Kabinet Karya (1957-1959) dipimpin oleh<br />

Ir. H. Juanda sebagai Perdana Menteri, sedangkan penulis berfungsi sebagai<br />

Wakil Perdana Menteri I. Sewaktu sidang Kabinet itulah terjadi perkenalan<br />

pertama kali antara penulis selaku Wakil Perdana Menteri I dengan Gubernur<br />

A. Hasjmy. Dalam sidang tersebut, Panglima Sjamaun Gaharu menjelaskan<br />

tentang arti dan makna Konsepsi Prinsipil Bijaksana dan Ikrar Lamteh<br />

sebagai tahap awal untuk meratakan jalan bagi pendekatan antara para<br />

pemimpin DI/TII Aceh dengan Pemerintah Daerah.<br />

Kemudian, Gubernur A. Hasjmy memberikan penjelasan tentang<br />

perjuangan rakyat Aceh dalam menegakkan eksistensi Republik Indonesia<br />

semenjak Revolusi 1945 sampai hasil Konperensi Meja Bundar (KMB) di<br />

Den Haag, Belanda.<br />

Dalam rangka mengungkapkan faktor-faktor yang mendorong terjadinya<br />

keresahan di kalangan masyarakat, diceritakan pula tentang peleburan<br />

Propinsi Aceh yang dipimpin oleh Gubernur Militer Teungku Muhammad<br />

Daud Beureueh ke Propinsi Sumatra Utara.<br />

Singkatnya, berdasarkan penjelasan kedua pejabat tinggi dalam<br />

Propinsi Aceh, tumbuhlah sikap politik Pemerintah Pusat untuk berusaha<br />

sekuat tenaga mengembalikan perdamaian, keamanan, ketertiban, dan<br />

ketentraman dalam masyarakat di Tanah Rencong. Dengan demikian, rakyat<br />

Aceh yang tidak berdosa dapat dibebaskan dari penderitaan dan malapetaka.<br />

Persoalan Mengenai Pimpinan Misi Pemerintah ke Aceh,<br />

Apakah K.H. Idham Chalid (NU) atau Hardi, S.H. (PNI)<br />

Beberapa tahun setelah Propinsi Daerah Istimewa Aceh dibentuk, penulis<br />

baru mengetahui bahwa mengenai siapa yang pada permulaan tahun 1959,<br />

akan ditugaskan oleh Pemerintah untuk memimpin Misi Pemerintah mengatasi<br />

perang saudara di Aceh, pernah dipersoalkan oleh PM Djuanda dengan<br />

Gubernur Hasjmy.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!