ACEH_03291
ACEH_03291 ACEH_03291
38 Prof'. Dr. Syamsuddin Mahmud diuji sewaktu Belanda berusaha menguasai Tambang Minyak Pangkalan Berandan. Divisi Rencong Resimen Tambang Minyak bergerak cepat dan sebelum tambang itu dibumihanguskan, divisi tersebut telah membongkar terlebih dahulu instalasi penting dan dibawa ke Lho'nga untuk melengkapi Bengkel Pesindo. 2. Masa Mempertahankan Kemerdekaan Untuk membangun Daerah Aceh, sebagai perpanjangan tangan Pemerintah Pusat, A. Hasjmy ditunjuk sebagai Kepala Daerah Istimewa Aceh. Tugas beliau yang paling pokok adalah menyusun pemerintahan daerah dan memulihkan keamanan. Tugas ini merupakan tugas yang sangat berat mengingat kondisi Aceh pada saat itu belum berkembang. Periode berikutnya terjadi peningkatan kedudukan pemerintahan daerah dari Kepala Daerah menjadi Gubernur Kepala Daerah. Tugas Gubernur di bidang pemerintahan daerah merupakan tugas rutin, namun kondisi saat itu belum menguntungkan. Usaha pembinaan daerah dimulai dari serba tidak ada. Hal ini dikarenakan Aceh pada waktu itu bagian dari Propinsi Sumatra Utara yang berpusat di Medan pada umumnya fasilitas propinsi yang tersedia berada di Medan. Dengan usaha dan kemauan keras yang diiringi tanggung jawab yang besar dan bantuan dari segenap lapisan masyarakat, maka Pemerintah Daerah dapat disusun lengkap dengan alat perlengkapannya. Tugas berat lain yang harus dihadapi adalah pemulihan keamanan. Tugas ini dilakukan melalui operasi militer yang dibarengi dengan pembangunan dalam arti umum dan pembangunan mental pada khususnya. Melalui konsep persuasif edukatif maka pemberontak DI/TTI dapat diatasi sehingga keamanan daerah Aceh menjadi pulih. Dengan niat yang suci dan diiringi doa maka pemberontak DI/TII dapat diatasi. Untuk meredakan pêmberontakan tersebut maka dipenuhi salah satu syarat yaitu memberikan hak-hak istimewa bagi Daerah Aceh. Setelah pemulihan ini maka Propinsi Aceh mempunyai hak keistimewaan di bidang adat istiadat, pendidikan, dan agama. Karir dalam Bidang Kebudayaan Di bidang untaian kata membentuk sastra indah, A. Hasjmy telah memberikan kontribusi tersendiri dan dasar yang kokoh bagi perkembangan
Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 39 kesusastraan dalam arti yang sangat luas. Di samping itu, beliau telah juga membina cikal bakal yang baik bagi pengembangan kewartawanan (jurnalistik) di Daerah Aceh yang dimulai sejak sebelum Perang Dunia Kedua. Karyanya dimuat di berbagai media massa baik yang ada di Banda Aceh maupun di luar Aceh seperti di Medan, Padang, Jakarta, Surabaya, dan Malaya. Sementara itu, karir kewartawanannya dimulai di Aceh pada harian Atjeh Sinbun. Di bidang sastra, sastrawan muda ini telah memulai kiprahnya sejak beliau berusia 16 tahun. Karyanya ada yang berbentuk prosa, roman, esai, puisi, dan karangan ilmiah. Karir dalam Dunia Pendidikan 1. Pembangunan Kota Pelajar/Mahasiswa Darussalam Tingkat pendidikan di Aceh sangat rendah pada awal kemerdekaan. Hal ini sengaja dikondisikan oleh Belanda untuk lebih dapat berkuasa dan menjajah. Oleh karena tingkat pendidikan pada saat itu sangat rendah maka tugas A. Hasjmy sebagai Gubernur Aceh, selain tugas rutin lainnya, adalah meningkatkan pendidikan rakyat Aceh. Gerakan peningkatan pendidikan ini dikenal dengan "Konsepsi Pendidikan Darussalam". Tujuan konsepsi ini adalah untuk melahirkan manusia Pancasila yang berjiwa benar, berpengetahuan luas dan berbudi luhur. Untuk mencapai tujuan ini pada tahap awal direncanakan pusat pendidikan pada : a. Tiap-tiap ibukota kecamatan yang dinamakan Taman Pelajar yang terkumpul di dalamnya Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, guru, asrama pelajar, dan lain-lain. b. Tiap-tiap ibukota kabupaten yang dinamakan Perkampungan Pelajar yang terkumpul di dalamnya Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, rumah guru, asrama pelajar, dan lain-lain. c. Di ibukota Daerah Istimewa Aceh yang dinamakan Kota Pelajar/Mahasiswa Darussalam yang terkumpul di dalamnya sekolah lanjutan atas, dan berbagai lembaga pendidikan tinggi. Berdasarkan cita-cita yang luhur dan didukung oleh semangat kebersamaan dan kegotongroyongan maka dalam waktu yang relatif sangat singkat terwujud pembangunan Kota Pelajar/Mahasiswa Darussalam yang dikenal dengan sebutan Kopelma Darussalam. Di kota ini berdiri megah
- Page 12 and 13: viii Daftar Isi ft Cincin Suleiman
- Page 14 and 15: x Daftar Foto dan Teks Foto 6. Hala
- Page 16: xii Daftar Foto dan Teks Foto 22. H
- Page 26 and 27: 2 Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy
- Page 28 and 29: 4 Pcnyusun "Bintang Mahaputra" dari
- Page 30 and 31: Gubernur Kepala Daerah Istimewa Ace
- Page 32 and 33: A. Hasjmy 28 Bulan Tiga Hari Jadi A
- Page 34 and 35: 10 A. Hasjmy Hani, cucuku sayang! W
- Page 36 and 37: 12 Ny. Zuriah Hasjmy Waktu terjadi
- Page 38: 14 Ny. Zuriah Hasjmy Menurut Pak Ha
- Page 42 and 43: 18 DR. H. Roeslan Abdulgani kemusli
- Page 44 and 45: 20 DR. H. Roeslan Abdulgani Itulah
- Page 46 and 47: 22 DR. H. Roeslan Abdulgani Hadir p
- Page 49 and 50: * H. Bustanil Arifin, S.H. Pemiliha
- Page 51 and 52: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 27 ya
- Page 55 and 56: Prof. Dr. Ibrahim Hasan, MBA Memasu
- Page 57 and 58: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 33 Su
- Page 59 and 60: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 35 di
- Page 61: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 37 ke
- Page 65 and 66: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 41 La
- Page 67 and 68: telapan Puluh Tahun A. Hasjmy 43 IA
- Page 69 and 70: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 45 5,
- Page 71 and 72: Tabel 9 Delapan Puluh Tahun A. Hasj
- Page 73 and 74: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 49 ba
- Page 75 and 76: Delapan Puluh Tahun A, Hasjmy 51 "K
- Page 77: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 53 da
- Page 80 and 81: 56 Hardi, S.H. Setelah mempelajari
- Page 82 and 83: 58 Hardi, S.H. Adapun dialog antara
- Page 84 and 85: 60 Hardi, S.H. Singkatnya, pada har
- Page 86 and 87: 62 Hardi, S.H. Menteri Penerangan:
- Page 88 and 89: 64 Hardi, S.H. Sebaliknya, berkat b
- Page 90 and 91: 66 Hardi, S.H. Jika Dewan Revolusi
- Page 92 and 93: 68 Hardi, S.H. Demikian itulah kisa
- Page 94 and 95: Prof. Dr. Baharuddin Lopa, S.H. Men
- Page 96 and 97: Bismar Siregar, S.H. Profil Umat da
- Page 98 and 99: 74 Bismar Siregar, S.H. puasa walau
- Page 100 and 101: 76 Bismar Siregar, S.H Demikianlah
- Page 102 and 103: 78 Drs. Marzuki Nyakman selesaikan
- Page 104 and 105: 80 Drs. Marzuki Nyakman Saya dapat
- Page 106 and 107: 82 Drs. Marzuki Nyakman Dies Natali
- Page 108 and 109: 84 Drs. Marzuki Nyakman Dalam upaya
- Page 110 and 111: 86 Drs. Marzuki Nyakmar Merubah Nam
Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 39<br />
kesusastraan dalam arti yang sangat luas. Di samping itu, beliau telah juga<br />
membina cikal bakal yang baik bagi pengembangan kewartawanan (jurnalistik)<br />
di Daerah Aceh yang dimulai sejak sebelum Perang Dunia Kedua.<br />
Karyanya dimuat di berbagai media massa baik yang ada di Banda Aceh<br />
maupun di luar Aceh seperti di Medan, Padang, Jakarta, Surabaya, dan<br />
Malaya. Sementara itu, karir kewartawanannya dimulai di Aceh pada harian<br />
Atjeh Sinbun.<br />
Di bidang sastra, sastrawan muda ini telah memulai kiprahnya sejak<br />
beliau berusia 16 tahun. Karyanya ada yang berbentuk prosa, roman, esai,<br />
puisi, dan karangan ilmiah.<br />
Karir dalam Dunia Pendidikan<br />
1. Pembangunan Kota Pelajar/Mahasiswa Darussalam<br />
Tingkat pendidikan di Aceh sangat rendah pada awal kemerdekaan.<br />
Hal ini sengaja dikondisikan oleh Belanda untuk lebih dapat berkuasa dan<br />
menjajah. Oleh karena tingkat pendidikan pada saat itu sangat rendah maka<br />
tugas A. Hasjmy sebagai Gubernur Aceh, selain tugas rutin lainnya, adalah<br />
meningkatkan pendidikan rakyat Aceh. Gerakan peningkatan pendidikan ini<br />
dikenal dengan "Konsepsi Pendidikan Darussalam". Tujuan konsepsi ini<br />
adalah untuk melahirkan manusia Pancasila yang berjiwa benar, berpengetahuan<br />
luas dan berbudi luhur. Untuk mencapai tujuan ini pada tahap awal<br />
direncanakan pusat pendidikan pada :<br />
a. Tiap-tiap ibukota kecamatan yang dinamakan Taman Pelajar yang<br />
terkumpul di dalamnya Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama,<br />
Sekolah Menengah Atas, guru, asrama pelajar, dan lain-lain.<br />
b. Tiap-tiap ibukota kabupaten yang dinamakan Perkampungan Pelajar<br />
yang terkumpul di dalamnya Sekolah Menengah Pertama, Sekolah<br />
Menengah Atas, rumah guru, asrama pelajar, dan lain-lain.<br />
c. Di ibukota Daerah Istimewa Aceh yang dinamakan Kota<br />
Pelajar/Mahasiswa Darussalam yang terkumpul di dalamnya sekolah<br />
lanjutan atas, dan berbagai lembaga pendidikan tinggi.<br />
Berdasarkan cita-cita yang luhur dan didukung oleh semangat<br />
kebersamaan dan kegotongroyongan maka dalam waktu yang relatif sangat<br />
singkat terwujud pembangunan Kota Pelajar/Mahasiswa Darussalam yang<br />
dikenal dengan sebutan Kopelma Darussalam. Di kota ini berdiri megah