02.06.2013 Views

ACEH_03291

ACEH_03291

ACEH_03291

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

22 DR. H. Roeslan Abdulgani<br />

Hadir pula dalam seminar tersebut Buya Hamka (almarhum), berbagai<br />

sarjana sejarah dari Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Universitas<br />

Sumatra Utara, Universitas Syiah Kuala, IAIN Ar-Raniry, dan lain-lain.<br />

Malahan hadir pula 23 orang sarjana dari Malaysia.<br />

Dalam seminar itu tercermin hembusan angin baru dalam Dunia Islam<br />

Indonesia, yang sangat besar pengaruhnya atas perkembangan pikiran dan<br />

gerakan keislaman di Aceh sendiri. Kalau sekarang ini kita melihat<br />

kemajuan-kemajuan pembangunan di Aceh, termasuk pembangunan mental-spiritual<br />

di bidang keagamaan Islam, yang jelas menuju ke arah<br />

keterbukaan, modernisasi, dan pembaruan, maka hal ini sedikit banyak hasil<br />

usaha dan jerih-payah Saudara Ali Hasjmy.<br />

Pada tahun 1990 baru-baru ini saya mendengar, bahwa beliau mengetuai<br />

LAKA, singkatan dari Lembaga Adat dan Kebudayaan Aceh. Tujuan<br />

LAKA ialah tak lain daripada untuk meningkatkan peranan, fungsi dan<br />

melestarikan lembaga adat dan kebudayaan Aceh, yang sesuai dengan<br />

perkembangan dan pertumbuhan ketatanegaraan Republik Indonesia.<br />

Dari rumusan tujuan LAKA di atas jelas tercermin, apa yang telah<br />

ditegaskan dalam UUD 1945, Pasal 32, yang berbunyi: "Pemerintah<br />

memajukan kebudayaan nasional Indonesia".<br />

Dan dalam Penjelasan UUD kita itu tentang Pasal 32 tersebut<br />

dinyatakan, bahwa: "Kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang timbul<br />

sebagai buah usaha budi-daya rakyat Indonesia seluruhnya. Kebudayaan<br />

lama dan asli yang terdapat sebagai puncak kebudayaan di daerah-daerah di<br />

seluruh Indonesia, terhitung sebagai kebudayaan bangsa. Usaha kebudayaan<br />

harus menuju ke arah kemajuan adab, budaya dan persatuan, dengan tidak<br />

menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat<br />

memperkembangkan dan memperkaya kebudayaan bangsa sendiri, serta<br />

mempertinggi derajat kemauan bangsa Indonesia".<br />

Jelas kiranya, bahwa LAKA di bawah pimpinan Saudara Ali Hasjmy<br />

akan terus melestarikan adat dan kebudayaan Aceh, sambil menyegarkan<br />

dengan pengaruh yang positif dari luaran. Semua itu tidak lain daripada<br />

cerminan jiwa Nasionalisme Indonesia yang tidak sempit dengan mengakarkan<br />

kepada adat dan budaya Aceh, yang bernafas Islamisme dengan<br />

Nasionalisme.<br />

Langkah-langkah Saudara Ali Hasjmy di bidang historis-Islamisme<br />

dan di bidang kultural-Nasionalisme di atas, masing-masing pada tahun 1980<br />

dan 1990, adalah dapat mengesankan sekali, mengingat usia senja beliau.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!