02.06.2013 Views

ACEH_03291

ACEH_03291

ACEH_03291

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

412 Riwayat Hidup Singkat Prof. A. Hasjmy<br />

6. Dahlia A. Hasjmy, 14 Mei 1953. Jurusan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan Universitas<br />

Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh. Suaminya Ir. Ikramullah (Sarjana<br />

Teknik Sipil, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta), telah punya tiga orang anak.<br />

Sekarang Kepala Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Bengkulu.<br />

7. Kamal A. Hasjmy, 21 Juni 1955, Sarjana Ekonomi dari Universitas Jayabaya, Jakarta.<br />

Sudah kawin, mempunyai dua orang anak. Karyawan Bank Niaga Jakarta.<br />

Pengalaman Pergerakan<br />

Sejak muda A. Hasjmy telah aktif bergerak dalam berbagai pergerakan, di antaranya tahun<br />

1932 s/d 1935 menjadi anggota Himpunan Pemuda Islam Indonesia (HPII) dan dari tahun<br />

1933-1935 menjadi Sekretaris HPU Cabang Padang Panjang. HPII merupakan onderbow<br />

dari partai politik Permi (Persatuan Muslimin Indonesia), suatu partai radikal yang menganut<br />

sistem nonkooperasi terhadap Pemerintahan Hindia Belanda. Akibatnya, tahun 1934 dipenjarakan<br />

empat bulan di Padang Panjang dengan tuduhan melanggar undang-undang<br />

larangan rapat.<br />

Tahun 1935 bersama-sama beberapa pemuda yang baru kembali dari Padang<br />

mendirikan Sepia (Serikat Pemuda Islam Aceh) dan kemudian terpilih menjadi Sekretaris<br />

Umum Pengurus Besar Sepia. Setelah Sepia dirubah menjdai Peramiindo (Pergerakan<br />

Angkatan Muda Islam Indonesia), menjadi salah seorang anggota Pengurus Besarnya.<br />

Peramiindo merupakan suatu gerakan pemuda radikal yang giat melakukan gerakan politik<br />

menentang penjajahan Belanda.<br />

Sejak tahun 1939 menjadi Anggota Pengurus Pemuda PUSA (Persatuan Ulama<br />

Seluruh Aceh), Aceh Besar serta menjadi Wakil Kwartir Kepanduan K.I. (Kasysyafatul<br />

Islam) Aceh Besar. PUSA meskipun bukan partai politik, tetapi kegiatannya merupakan<br />

gerakan politik menentang penjajahan Belanda. Kemudian tahun 1941 bersama beberapa<br />

orang teman dari Pemuda PUSA mendirikan suatu gerakan rahasia (gerakan bawah tanah)<br />

dengan nama "Gerakan Fajar", dengan tujuan mengorganisir pemberontakan terhadap<br />

kekuasaan Belanda. Gerakan ini dengan cepat menjalar ke seluruh daerah Aceh. Sejak awal<br />

tahun 1942 gerakan ini aktif melakukan sabotase di seluruh Aceh sampai meningkat kepada<br />

perlawanan fisik, di antaranya minggu ketiga Februari 1942: sejumlah pemuda Kasysyafatul<br />

Islam yang terlatih menyerbu kota Seulimeum dan membunuh Kontroleur Tiggelmen dan<br />

terjadi pula pertempuran di Keumireu. Selanjutnya pertempuran menjalar ke seluruh daerah<br />

Aceh.<br />

Karena A. Hasjmy memimpin pemberontakan itu pula maka ayahnya Teungku<br />

Hasjim ditangkap Belanda dan baru bebas setelah Belanda lari dari Aceh. Pada awal tahun<br />

1945 bersama-sama sejumlah pemuda yang bekerja pada Kantor Aceh Sinbun dan Domei,<br />

mendirikan suatu gerakan rahasia IPI (Ikatan Pemuda Indonesia) yang bertujuan mengadakan<br />

persiapan perlawanan terhadap kekuasaan Belanda kalau Belanda kembali setelah<br />

kalahnya Jepang yang memang waktu itu telah diperkirakan kekalahannya.<br />

Setelah Jepang menyerah pada tanggal 14 Agustus 1945, IPI bergerak aktif secara<br />

terang-terangan terutama setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 menggerakkan<br />

kekuatan rakyat terutama pemuda untuk mempertahankan Proklamasi itu.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!