02.06.2013 Views

ACEH_03291

ACEH_03291

ACEH_03291

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Lilin<br />

Tegas, 1950<br />

Berita perceraian Hamdan dengan isterinya Habibah sangat cepat berkembang luas.<br />

Dalam lingkungan lorong kampung dan tetangganya, perceraian yang tiba-tiba itu telah<br />

menjadi buah mulut yang ramai; sejak dari perempuan tua-tua sampaisampai kepada<br />

gadis-gadis yang baru meningkat remaja. Ada yang menyatakan kasihan, ada yang menyata­<br />

kan sesalan dan tidak jarang pula dalam kalangan janda-j anda muda dan gadis-gadis dewasa<br />

yang merasa telah terbuka satu pintu harapan.<br />

Perceraian Hamdan dengan isterinya, bukan saja menjadi soal sekitar kampungnya,<br />

tetapi telah menjadi soal masyarakat di seluruh tanah air. Ada golongan-golongan yang coba<br />

memperhubungkan perceraian itu dengan soal-soal politik. Umpamanya, ada orang<br />

mengatakan bahwa perceraian itu tersebab pertentangan paham politik yang dianut<br />

keduanya.<br />

Memang Hamdan dengan Habibah menganut ideologi politik yang tiada bersamaan.<br />

Hamdan menjadi pemimpin dari satu partai politik Islam sedang Habibah menjadi anggota<br />

pengurus dari satu partai politik wanita yang berasaskan nasionalisme. Tetapi, benarkah<br />

perceraian mereka lantaran perbedaan tempat tegak?<br />

Pertanyaan ini hampir-hampir tidak pernah timbul dalam kalangan-kalangan yang<br />

ikut memperbincangkan soal perceraian mereka, baik kalangan dalam lingkungan lorong<br />

kampungnya atau kalangan dalam masyarakat yang luas.<br />

Masyarakat mengenai Hamdan sebagai seorang pemimpin muda yang tabah dan<br />

simpatik. Selain dia popuier sebagai penulis yang tajam penanya, juga masyhur sebagai ahli<br />

pidato yang berbisa lidahnya. Dalam pergaulan sehari-hati dia disukai oleh kawan dan<br />

lawan, oleh karena ramah tamah dan senyum yang senantiasa bergelut dibibirnya. Hamdan<br />

seorang yang sangat periang dan tampaknya tidak pernah berdukacita.<br />

Segala soal-soal masyarakat, sekalipun yang seberat-beratnya, dihadapi Hamdan<br />

dengan tenang dan senyum, yang menyebabkan Hamdan dalam pandangan pengikut-<br />

pengikutnya bukan sebagai manusia, tetapi sebagai cahaya harapan.<br />

Inilah sebabnya maka perceraian Hamdan dengan istrinya telah menjadi soal<br />

masyarakat. Ada kalangan-kalangan yang hendak berusaha mencari kemungkinan supaya<br />

Hamdan dan Habibah dapat bertemu kembali. Dan di samping itu banyak pula yang berusaha<br />

mengajak Hamdan buat mendirikan rumah tangga yang baru.<br />

Segala usaha dari berbagai kalangan tidak berhasil, karena mereka tidak pernah<br />

berusaha untuk mengetahui hakikat yang sebenarnya. Mereka memandang Hamdan sebagai<br />

408

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!