02.06.2013 Views

ACEH_03291

ACEH_03291

ACEH_03291

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

DR. H. Roeslan Abdulgani<br />

Prof. Ali Hasjmy<br />

Sebagai Pembangun Jembatan Kepercayaan<br />

antara Pusat dan Daerah<br />

Berdasarkan Islamisme-Nasionalisme<br />

Sesuai Pancasila<br />

Perkenalan saya pertama dengan Saudara Prof. Ali Hasjmy adalah<br />

sekitar 1955-an. Saudara Ali Hasjmy di Daerah Aceh; saya di Pusat, Jakarta.<br />

Sewaktu itu Pemerintah Pusat sedang menghadapi serentetan pergolakan<br />

daerah; antara lain di Aceh, di mana gerakan Darul Islam menuntut terbentuknya<br />

Negara Islam Indonesia. Dalam hal ini tuntutan daerah Aceh ada<br />

paralelitasnya dengan gerakan yang sejiwa di Jawa Barat dan di Sulawesi<br />

Selatan.<br />

Namun, sekalipun ada persamaannya, terlihat pula adanya perbedaan.<br />

Antara lain karena rakyat Aceh sejak dulu terkenal berjiwa anti-kolonialisme<br />

melawan Belanda. Pada waktu zaman Jepang mengadakan pula perlawanannya.<br />

Dan sejak berdirinya Republik Indonesia pada tahun 1945 terkenal<br />

sebagai daerah yang selalu menyokong Pemerintah Pusat melawan agresi<br />

Belanda.<br />

Hanya karena Jakarta kemudian terlalu sentralistis dalam mengendali-<br />

kan pemerintahan, rakyat Aceh menentangnya. Apalagi karena sejak tahun<br />

1950-an Aceh dilebur ke dalam Propinsi Sumatra Utara. Dengan akibat<br />

timbulnya perlawanan terhadap Pusat dipimpin oleh gerakan Darul Islam.<br />

Dalam saat-saat itulah nama Saudara Ali Hasjmy mulai terdengar di<br />

Pusat, Jakarta. Yaitu sebagai seorang putra daerah Aceh, yang kokoh<br />

* DR. H. ROESLAN ABDULGANI (lahir di Surabaya, 24 November 1914) telah memangku<br />

berbagai jabatan, antara lain: Sekretaris Kontak Biro Antara Tentara Sekutu Dengan Indonesia;<br />

Kepala Jawatan Penerangan Propinsi Jawa Timur; Sekjen Kementerian Penerangan; Sekjen<br />

Konperensi Asia Afrika, Bandung; Menteri Luar Negeri (1957); Wakil Ketua Dewan<br />

Pertimbangan Agung (1959); Anggota Presidium Kabinet Kerja; Wakil Ketua Front Nasional;<br />

Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara; Wakil Tetap Indonesia di Perserikatan<br />

Bangsa-Bangsa; Ketua Tim Penasehat Presiden Mengenai P4.<br />

17

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!