02.06.2013 Views

ACEH_03291

ACEH_03291

ACEH_03291

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 381<br />

pengarang terkenal di Tanah Air dan mancanegara. Turut dipamerkan juga<br />

benda-benda antik yang penuh dengan nilai historis kerajaan Aceh tempo<br />

doeloe, di samping juga koleksi pribadi A. Hasjmy sendiri.<br />

Tentang koleksi pribadi ini cukup membuat orang berdecak kagum. A.<br />

Hasjmy masih menyimpan ratusan naskah tua tulisan tangan huruf Arab<br />

tentang bermacam disiplin ilmu dan semua petinggal karya yang pernah<br />

ditulisnya, kliping koran-korang yang dibacanya, sepatu yang ia pakai saat<br />

menjemput Abu Beureueh (bekas pucuk pimpinan DI/TII Aceh) di gunung,<br />

bahkan pakaian kebesaran saat ia dilantik sebagai Gubernur Aceh masih<br />

terpelihara dan terpajang dengan rapinya di etalase kelompok koleksi pribadi<br />

dalam museum tersebut.<br />

Masih banyak lagi koleksi beliau di museum ini yang cukup<br />

mencengangkan, karena rada aneh apabila seseorang bisa mengkoleksikan<br />

demikian lengkap barang-barang pribadi yang cukup punya nilai sejarah<br />

sepanjang masa hidupnya.<br />

A. Hasjmy masih punya segudang cita-cita. Saya tahu betul tentang<br />

itu, karena selaku kemanakan saya sangat dekat dengan beliau. Entah karena<br />

saya termasuk salah seorang pengurus di Yayasan Pendidikan Ali Hasjmy<br />

(YPAH) yang dibentuknya, yang jelas hampir pada setiap kepergiannya ke<br />

luar daerah ia selalu memberitahu saya via telepon.<br />

Cita-citanya besar. Hasratnya mulia, namun sampai saat ini masih<br />

dipertanyakan, mampukah generasi mendatang mengemban cita-cita tersebut,<br />

terutama sekali YPAH yang didirikannya membutuhkan dana<br />

operasional sampai dengan jutaan rupiah per bulannya. Selama ini biaya<br />

operasional yang cukup besar itu dapat ditutupi berkat adanya donatur yang<br />

bersedia membantu. Akankah dana dari donatur ini terus mengalir apabila A.<br />

Hasjmy telah tiada nantinya? Dan mungkinkah kelangsungan YPAH dapat<br />

terus dipertahankan?<br />

Mengingat ini, timbul sedikit keraguan, karena kharisma A. Hasjmy<br />

belum kami miliki selaku orang-orang yang nantinya beliau persiapkan<br />

untuk meneruskan YPAH yang dibentuknya. Namun, kami akan berusaha.<br />

Cita-cita yang luhur dan agung itu siap kami sandang.<br />

Kalaulah saat ini beliau bertanya tentang itu kepada kami, ibaratnya<br />

sang Ajudan Bung Karno yang terkesima tatkala jemarinya dilingkari cincin<br />

penangkal racun, kamipun akan berdiri sigap. Siap Profesor! Kami sudah<br />

siap Jenderal.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!