02.06.2013 Views

ACEH_03291

ACEH_03291

ACEH_03291

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

364 Ny. Nur Jannah Bachtiar Nitura<br />

dalam kehdiupannya sehari-hari. Perjalanan generasi muda kita merangkak<br />

mencari jati diri dan mengantisipasi masa depan secara kreatif memang<br />

menemui banyak hambatan. Hambatan yang tentu saja amat berbeda dengan<br />

hambatan yang dihadapi oleh generasi sebelumnya. Kita janganlah tergesagesa<br />

menepuk dada, generasi muda kita yang akan menentukan warna<br />

kualittas SDM (Sumber Daya Manusia) di masa yang akan datang belumlah<br />

seberapa. Dalam percaturan internasional, Indonesia baru mampu memiliki<br />

HDI (Human Development Index) sebesar 0,515, atau urutan 108 dunia pada<br />

tahun 1993. Perjalanan masih amat panjang.<br />

Di tengah situasi demikian, generasi muda kita membutuhkan potret<br />

tokoh idola yang dapat dijadikan sebagai model imitasi dan identifikasi sikap<br />

maupun perilakunya baik pada masa kini maupaun masa yang akan datang.<br />

Derasnya arus globakisasi informasi membuat terjadinya pergeseran besarbesaran<br />

tokoh idola di kalangan generasi muda bahkan anak-anak. Mereka<br />

lebih kenal Batman, Superman, bintang fdm maupun penyanyi idolanya.<br />

Padahal banyak sekali tokoh lain yang memiliki sikap maupun perilaku yang<br />

patut diteladani. Yang terutama adalah keteladanan Rasulullah SAW, keluarga<br />

kemudian sahabat-sahabatnya, Para pahlawan, dan juga tokoh-tokoh lain<br />

seperti Ali Hasjmy juga merupakan tokoh yang patur diteladani jejaknya.<br />

Pesimisme yang menghinggapi sebagian generasi muda kita dapat<br />

diprediksikan akan luntur apabila ia mampu berkaca pada tokoh kreatif ini,<br />

Karya-karya kreatifnya idealnya memang tak hanya berdiam tetap sebagai<br />

karya saja, namun karya ini hendaknya mampu dijadikan sebagai media<br />

untuk bercermin diri dan belajar bagi generasi pelanjutnya. Hal ini akan<br />

terjadi apabila generasi pelanjut mau dan memiliki suatu komitmen untuk<br />

belajar banyak dari tokoh kreatif ini.<br />

Aceh yang memiliki prosentase desa miskin yang cukup banyak,<br />

memang sedang menghadapi pekerjaan berat untuk terbangun, berdiri dan<br />

berjalan, kalau perlu berlari, meninggalkan kemiskinan tersebut. kerja berat<br />

ini memang tak cukup hanya dijawab melalui IDT saja, namun mengembangkan<br />

motivaasi berprestasi dan kreativitas sumber daya manusia di Aceh<br />

menjadi suatu jawaban yang amat urgen dan segera amat diperlukan realisasinya.<br />

Ali Hasjmy dan segenap jajaran Majelis Ulama Indonesia Propinsi<br />

Daerah Istimewa Aceh juga telah menyahuti hal ini. Dapat dilihat pada tema<br />

muzakarah MUI tahun ini (1994) yang berawal dari komitmen untuk ikut<br />

mengentaskan kemiskinan khususnya di Propinsi Daerah Istimewa Aceh,<br />

dan di Indonesia pada umumnya.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!