02.06.2013 Views

ACEH_03291

ACEH_03291

ACEH_03291

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 343<br />

menjalar ke seluruh Aceh, maka Belanda menangkap ayah Ali Hasjmy,<br />

Teungku Hasjmy, dan baru bebas setelah Jepang datang. Hasjmy tidak hanya<br />

membuktikan dirinya bisa memimpin sebuah meja keredaksian majalah, tapi<br />

dalam pertempuranpun ia tak segan-segan untuk bertempur sampai habishabisan.<br />

Pertempuran awal di bawah pimpinan Hasjmy yang disulutnya di<br />

Seulimeum menjelang tengah malam 21 Februari 1942, kemudian menjalar<br />

ke seluruh Aceh.<br />

Dua hari sebelum Jepang memasuki Aceh dengan kekuatan tiga divisi,<br />

Belanda sudah lari. Serdadu-serdadu Belanda yang berasal dari Ambon dan<br />

Jawa buka baju dan banyak juga yang membaur dengan rakyat. Rakyat Aceh<br />

yang sering disalahmengertikan sebagi xenophobia sangat tidak beralasan<br />

dengan kita melihat realitas ini. Aceh sangat welcome dengan dunia luar.<br />

Bekas pasukan Portugal pun dulunya pernah membaur dengan cara yang<br />

sama seperti yang terjadi dengan bekas tentara Belanda ini.<br />

Kebencian Aceh terhadap Belanda mencapai titik kulminasinya, dan<br />

Aceh siap bekerja sama dengan siapapun asal bisa mengusir Belanda. Ketika<br />

Jepang muncul sebagai pemenang atas adidaya Rusia, maka orang Aceh yang<br />

di luar negeri tengah berjuang meninginkan suatu bentuk kerjasama persatuan<br />

antar sesama bangsa Timur untuk mengusir superioritas Barat yang<br />

menjajah. Kebangkitan Jepang dipandang sebagai pencerahan Timur yang<br />

baru terbit. Rupanya, tidak tahunya kebangkitan Jepang telah mengikutsertakan<br />

seperangkat nilai fasisme dalam politik kebangkitannya sehingga ini<br />

pulalah akhirnya banyak orang Aceh yang tadinya menyambut pasukan<br />

Jepang yang hendak membebaskan, sebagai kekuatan Timur baru yang<br />

menjajah. Orang Timur dijajah oleh sebangsa Timur sendiri. Temyata ini<br />

yang lebih pahit, walau singkat masa pendudukannya. Dalam masa<br />

pendudukan ini sangat disayangkan sikap penerimaan sebagian orang Aceh<br />

yang tadinya mengira akan membebaskan, malahan justru terperangkap lebih<br />

dalam lagi. Keluar dari mulut singa, masuk ke mulut harimau. Kondisinya<br />

setali tiga uang.<br />

Meski singkat, Jepang menduduki Aceh, namun sempat membuat<br />

struktur politik natif yang akhirnya kembali menyulut gerakan untuk secara<br />

sistematis kembali memberontak. Satu pemberontakan besar masa penjajahan<br />

Jepang terjadi di Aceh Utara, di Bayu. Pemerintahan militer yang dibentuk<br />

Jepang sangat tidak memahami latar antropologis Aceh yang dominan dengan<br />

pengaruh ulama. Pemimpin ada yang dulunya dihormati Aceh, ketika<br />

zaman Belanda, mereka telah berkolaborasi dan ini tidak termaafkan lagi<br />

oleh rakyat Aceh yang tengah dirasuki semangat perang dari Hikayat Perang

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!