02.06.2013 Views

ACEH_03291

ACEH_03291

ACEH_03291

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 319<br />

pula yang banyak menginformasikan jalannya perjuangan kemerdekaan<br />

Indonesia dan menyalakan api semangat kemerdekaan, sebab media lain<br />

seperti radio sangat sulit untuk menerima berita di samping radionya juga<br />

terbatas, bahkan di Kecamatan Susoh (Aceh Selatan) hanya ada satu radio<br />

itu pun hanya mengikuti berita dari AU Indian Radio. Adanya komunikasi<br />

antara satu kabupaten dengan kabupaten lainnya juga dengan terbitnya koran<br />

Semangat Merdeka ini, di samping memuat pengumuman-pengumuman dari<br />

Gubernur Militer Daerah Aceh, Langkat, dan Tanah Karo. Sungguh koran<br />

Semangat Merdeka ini merupakan surat kabar perjuangan yang menggelorakan<br />

semangat rakyat untuk berjuang menentang penjajahan Belanda, karena<br />

itu bila menyebut koran ini, maka figur Ali Hasjmy tidak dapat dilupakan.<br />

n<br />

Pada tahun 1950 saya melanjutkan sekolah ke Mu'allimin Muhammadiyah,<br />

Padang Panjang, yang sebelumnya sekolah saya boleh dikatakan tidak<br />

teratur, bahkan sering berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain.<br />

Mu'allimin Muhammadiyah, Pandang Panjang (Sumatra Barat), pada waktu<br />

itu memenuhi selera saya, karena di samping pelajaran agama juga pelajaran<br />

umum, dan proses belajarnyapun teratur dan lancar. Di antara mata pelajarannya<br />

ada Bahasa Indonesia dan Kesusastraan Indonesia. Dalam pelajaran<br />

Kesusastraan Indonesia diajarkan antara lain perkembangan kesusastraan<br />

semenjak era Pujangga Lama, Pujangga Baru, dan Angkatan 45. Maka di<br />

dalam mempelajari karya-karya Pujangga Baru, saya tertarik dengan karyakarya<br />

Ali Hasjmy, yang dikutip oleh penulis-penulis buku kesusastraan.<br />

Bahkan di antara sajak Ali Hasjmy ada yang sampai mempesona saya,<br />

sehingga hafal sampai sekarang ini, bahkan sewaktu saya diharapkan<br />

menulis dalam buku untuk memperingati usia Bapak Ali Hasjmy 80 tahun,<br />

maka sajak itu pula yang mendorong saya untuk menerima ajakan menulis<br />

itu. Adapun sajak itu adalah sebagai berikut:<br />

Di lembah sunyi bujang terbaring<br />

Dihempas ombak laut laut kenangan<br />

Aduhai sayang bunga kemuning<br />

Tua selalu terangan-angan<br />

Saya lupa di mana sajak ini saya membacanya, mungkin di salah satu buku<br />

pelajaran kesusastraan Indonesia yang diperuntukkan bagi sekolah menengah.<br />

Banyak lagi sajak-sajak beliau yang saya baca khususnya dalam<br />

buku Dewan Sajak.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!