02.06.2013 Views

ACEH_03291

ACEH_03291

ACEH_03291

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

308 Prof. Dr. Darwis A. Soelaiman<br />

an tersebut. Malah penampilannya terkesan seorang perlente yang romantik,<br />

seorang eksekutif yang berwibawa, atau seorang diplomat yang arif, dan<br />

mungkin pula terkesan sebagai seorang direktur yang sukses, dan sudah pasti<br />

seorang ulama yang berkharisma apabila pada suatu saat kita melihatnya<br />

dalam pakaian ulama. Lebih dari itu orangpun akan terkesan A. Hasjmy<br />

sebagai seorang sultan tatkala berada dalam pakaian adat Aceh. Jadi A.<br />

Hasjmy akan jauh dari predikat seniman kalau melihatnya dari postur dan<br />

penampilan yang memang sejumlah seniman, antara lain seniman lukis dan<br />

seniman musik, lazim memperlihatkannya.<br />

A. Hasjmy bukan seorang seniman lukis, dan bukan pula seniman<br />

musik. Ia adalah seniman sastra, seorang sastrawan. Ia adalah seorang<br />

sastrawan yang memancarkan nafas-nafas religius dalam karyanya. Mengenai<br />

seni sastra A. Hasjmy mempunyai pandangan yang jelas berakar pada<br />

agama. Dalam tulisannya berjudul "Sastra dan Agama", dikatakan bahwa:<br />

"... sesungguhnya seni sastra adalah cahaya dari Allah seperti halnya keindahan,<br />

keahlian dan pertukangan, bahkan berdialog dengan arwah yang telah<br />

terjadi di dunia sekarang dan persiapan-persiapan untuknya, semua itu menjelma<br />

sebagai ujian bagi manusia. Adapun sajak, keindahan, hikmah, dan<br />

segalanya anugerah yang serupa itu, kalau dipergunakan untuk kepentingan<br />

umum adalah ia baik, dan kalau dipergunakan untuik kepentingan khas adalah<br />

ia jahat".<br />

Dalam tulisannya yang lain, Apa Tugas Sastrawan sebagai Khalifah<br />

Allah? (Surabaya: Bina Ilmu, 1984), A. Hasjmy mengatakan bahwa:<br />

"... kesusastraan Islam ialah karya sastra yang merupakan manifestasi<br />

keimanan dan amal saleh dan sastrawan adalah sebagai khalifah Allah dalam<br />

bidang seni bahasa dan sastra, yang mempunyai tanggung jawab dan<br />

kewajiban seperti khalifah dalam bidang-bidang yang lain".<br />

Menurutnya para sastrawan bukan saja memiliki perasaan yang jernih,<br />

yang dengan demikian mereka dapat merasai dan memahami hikmah ayatayat<br />

Allah. Namun diingatkannya bahwa para sastrawan dapat dibagi atas<br />

dua kelompok besar, yaitu sastrawan yang beriman dan beramal saleh, dan<br />

sastrawan musyrik dan munafik. Yang satu pengikut Adam dan yang lain<br />

pengikut syeitan. Keduanya mempunyai perbedaan yang sangat mendasar.<br />

Yang satu berjalan dengan berpedoman pada ajaran Allah, sedangkan yang<br />

kedua berjalan meraba-raba dari jalan kesastraan ke jurang kedurjanaan.<br />

Jadi, A. Hasjmy memiliki konsep yang Islami mengenai seni sastra dan<br />

sastrawan. Menumtnya, para sastrawan Aceh pada zaman Kerajaan Aceh

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!