ACEH_03291

ACEH_03291 ACEH_03291

02.06.2013 Views

Prof. Dr. Darwis A. Soelaiman Ali Hasjmy, Seorang Seniman Kreatif I Dalam umurnya yang sudah 78 tahun, pada suatu hari A. Hasjmy harus masuk rumah sakit di Jakarta. Setelah beberapa lama dirawat dan dokter telah memberitahukan kesembuhannya, A. Hasjmy meninggalkan rumah sakit itu dengan sebuah naskah puisi yang dikarangnya di sana sambil berbaring. Dan hal yang serupa temyata terjadi dua kali. Dua kumpulan puisi dapat dihasilkannya selama dua kali dirawat dalam keadaan sakit yang tidak ringan. Kenyataan demikian adalah di antara contoh yang menunjukkan bahwa A. Hasjmy bukan saja seorang seniman, tetapi adalah seorang seniman kreatif. Ketika mengunjungi anak cucunya di Digul, Tanah Merah, dua puluh tahun yang lalu, kemudian ia kembali ke Aceh dengan sebuah naskah novel berjudul Tanah Merah (Jakarta: Bulan Bintang, 1977). Tatkala pada suatu hari pada tahun limapuluhan, dalam kedudukannya sebagai Gubernur meninjau daerah Aceh Tengah, iapun menghasilkan sebuah sajak "Bukit Tusam" yang melukiskan keindahan alam daerah itu. Dan adalah kenyataan bahwa sejak remaja sampai umurnya yang sudah delapan puluh tahun sekarang ini, A. Hasjmy telah menghasilkan puluhan buku, ratusan makalah ilmiah, dan ratusan bait syair. Di antara karya tulisannya yang telah dibukukan terdapat lebih lima puluh karya sastra yang mencakup novel, roman, cerpen, dan kumpulan puisi. Sungguh suatu karya yang mengagumkan untuk menempatkannya sebagai seorang seniman kreatif. Mengatakan A. Hasjmy seorang seniman mungkin ada orang yang tidak setuju, kalau menurut orang itu seorang seniman harus bercirikan wajah yang tidak terums, pakaian yang asal terpasang di badan, dan gerak-gerik yang cenderung di luar garis biasa, sebab A. Hasjmy sebaliknya dari gambar- * Prof. Dr. DARWIS A. SOELABVIAN, MA, (lahir di Meulaboh, Aceh Barat, 26 Februari 1938) dosen pada FKIP Universitas Syiah Kuala. Menyelesaikan program pascasarjana-nya (bidang Ilmu Pendidikan) di Macquarie University, Sydney, Australia. 307

Prof. Dr. Darwis A. Soelaiman<br />

Ali Hasjmy, Seorang Seniman Kreatif<br />

I<br />

Dalam umurnya yang sudah 78 tahun, pada suatu hari A. Hasjmy harus<br />

masuk rumah sakit di Jakarta. Setelah beberapa lama dirawat dan dokter telah<br />

memberitahukan kesembuhannya, A. Hasjmy meninggalkan rumah sakit itu<br />

dengan sebuah naskah puisi yang dikarangnya di sana sambil berbaring. Dan<br />

hal yang serupa temyata terjadi dua kali. Dua kumpulan puisi dapat dihasilkannya<br />

selama dua kali dirawat dalam keadaan sakit yang tidak ringan.<br />

Kenyataan demikian adalah di antara contoh yang menunjukkan bahwa A.<br />

Hasjmy bukan saja seorang seniman, tetapi adalah seorang seniman kreatif.<br />

Ketika mengunjungi anak cucunya di Digul, Tanah Merah, dua puluh<br />

tahun yang lalu, kemudian ia kembali ke Aceh dengan sebuah naskah novel<br />

berjudul Tanah Merah (Jakarta: Bulan Bintang, 1977). Tatkala pada suatu<br />

hari pada tahun limapuluhan, dalam kedudukannya sebagai Gubernur meninjau<br />

daerah Aceh Tengah, iapun menghasilkan sebuah sajak "Bukit Tusam"<br />

yang melukiskan keindahan alam daerah itu. Dan adalah kenyataan bahwa<br />

sejak remaja sampai umurnya yang sudah delapan puluh tahun sekarang ini,<br />

A. Hasjmy telah menghasilkan puluhan buku, ratusan makalah ilmiah, dan<br />

ratusan bait syair. Di antara karya tulisannya yang telah dibukukan terdapat<br />

lebih lima puluh karya sastra yang mencakup novel, roman, cerpen, dan<br />

kumpulan puisi. Sungguh suatu karya yang mengagumkan untuk menempatkannya<br />

sebagai seorang seniman kreatif.<br />

Mengatakan A. Hasjmy seorang seniman mungkin ada orang yang<br />

tidak setuju, kalau menurut orang itu seorang seniman harus bercirikan wajah<br />

yang tidak terums, pakaian yang asal terpasang di badan, dan gerak-gerik<br />

yang cenderung di luar garis biasa, sebab A. Hasjmy sebaliknya dari gambar-<br />

* Prof. Dr. DARWIS A. SOELABVIAN, MA, (lahir di Meulaboh, Aceh Barat, 26 Februari<br />

1938) dosen pada FKIP Universitas Syiah Kuala. Menyelesaikan program pascasarjana-nya<br />

(bidang Ilmu Pendidikan) di Macquarie University, Sydney, Australia.<br />

307

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!