02.06.2013 Views

ACEH_03291

ACEH_03291

ACEH_03291

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

294 Harinder Singh Brar<br />

Episode: Insidentil Transisional<br />

Di samping faktor eksternal, seperti pada episode di atas, yaitu faktor-faktor<br />

sosiokultural, spiritual, geografis, historis, teror agresor yang mempengaruhinya;<br />

tak kalah penting, juga faktor internal yang sudah mendarah<br />

daging di sepanjang sejarah rumpun turun-temurun dalam keluarga beliau.<br />

Untuk pembuktian, secara ringkas penulis jelaskan bahwa kakenda<br />

beliau dari pihak ayah, yakni Pang (Panglima) Abbas (wafat pada usia 127<br />

tahun, dalam keadaan pancaindera yang masih normal) merupakan seorang<br />

panglima lasykar dalam pasukan Teuku Panglima Polim, sedangkan<br />

Panglima Hussein, yang adalah kakenda dari pihak ibu, secara gagah perkasa<br />

mati syahid bersama seribu pasukannya dalam Perang "Cot Gli. Ayahanda<br />

beliau, yakni Teungku Hasjim adalah seorang pejuang tangguh yang sangat<br />

menentang infiltrasi kaum penjajah.<br />

Setelah melewati penempatan dalam kancah perjuangan yang tiada<br />

henti dan tanpa kompromi pada masa-masa awal revolusi kemerdekaan, di<br />

kala usia masih sangat muda belia, dilandasi oleh keyakinan akan kebenaran<br />

dan kemurnian perjuangan untuk kehormatan agama, kedaulatan bangsa dan<br />

kemerdekaan Ibu Pertiwi, bertekad keberanian yang melampaui batas normal,<br />

serta semangat kebencian yang berkobar-kobar terhadap kaum penjajah<br />

kolonial, sehingga mengadakan tindakan sabotase dan operasi bawah tanah<br />

yang radikal terhadap kekuasaan Pemerintah Hindia Belanda, akibatnyapada<br />

tahun 1934 di saat umur dua puluh tahun oleh kezaliman dan kekejian<br />

tangan-tangan hukum kotor asing, beliau dijebloskan dan terpaksa mendekam<br />

di penjara kolonial. Sungguh ironis, karena tindakan kepahlawanan<br />

yang penuh heroik dan patriotik oleh Ali Hasjmy muda, dalam mengorganisir/menggembleng<br />

pemuda dan memimpin pemberontakan hingga berlanjut<br />

pada masa peralihan penjajahan dari kolonial Belanda ke Dai Nippon di<br />

tahun 1942, di mana dalam aksi memimpin pemberontakan tersebut, yang<br />

mengakibatkan terbunuhnya seorang anasir Belanda bernama Tichgelmen<br />

sewaktu menjabat kontroleur di Seulimeun, ayahandanya Tgk. Hasjim pun<br />

tak luput dari incaran dan cengkeraman tangan-tangan jahil kolonial, lalu<br />

ditangkap dan disekap dalam penjara jahanamkaum penjajah tetapi tindakan<br />

tak adil yang amoral dan penuh brutal serta semena-mena tersebut, dilakoni<br />

oleh beliau dengan jiwa kesatria dan gagah perkasa.<br />

Hal-hal seperti inikah yang dibanggakan oleh pihak mereka sebagai<br />

prinsip-prinsip dasar hak-hak asasi manusia, humanisme universal, dan<br />

demokrasi?

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!