02.06.2013 Views

ACEH_03291

ACEH_03291

ACEH_03291

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

244 Drs. Ameer Hamzah<br />

Salam untukmu pujangga baru<br />

Izinkanlah aku mengetuk pintumu<br />

Yang basah kuyup oleh hujan<br />

Kaulah di dalam sana yang selalu<br />

bercanda dengan kata dan pena<br />

Bukalah pintumu<br />

Aku ingin bernaung di bawah atapmu<br />

Bila hujan telah reda<br />

Aku ingin berkelana menelusuri "Jalan Raya Dunia"<br />

Bersyair "Dalam Rindu Bahagia"<br />

Bila badan telah gerah, aku ke Pantai Cermin<br />

untuk "Bermandi Cahaya Bulan"<br />

Kemudian bersantai di taman<br />

Bersama "Elly, Gadis Nica"<br />

Sampai berkumandang "Suara Azan dan Lonceng Gereja"<br />

A. Hasjmy! Berdoalah untukku<br />

Agar jangan dulu "Direbut Kabut Kelam"<br />

Puisi yang tercipta tanggal 23 Agustus 1983 itu memang sederhana,<br />

namun sangat jelas keinginan saya untuk mendapat bimbingan dari A.<br />

Hasjmy yang sangat saya kagumi. Alhamdulillah, saya beruntung, sebab<br />

beberapa tahun berikutnya saya sudah mendapat bimbingan-bimbingan dari<br />

beliau.<br />

Kemasyhuran A. Hasjmy sebagai sastrawan Angkatan Pujangga Baru<br />

bukan saja di Indonesia, tetapi juga di negara-negara serumpun Melayu,<br />

seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Pattani Thailand dan Mindanao,<br />

Philipina. Waktu saya berada di Malaysia (21 Oktober - 4 November<br />

1993), saya bertemu A. Samad Said (penyair nasional Malaysia) di Masjid<br />

Negara, Kuala Lumpur. Ia bercerita panjang tentang A. Hasjmy. "Bagi orang<br />

Melayu Malaysia, A. Hasjmy adalah guru dan ayah. Buku-buku beliau sangat<br />

laris di negeri ini. Anak-anak sekolah menghafal namanya," ujar A. Samad<br />

Said dan dibenarkan oleh Nora salah seorang penyair yang lain.<br />

Dalam kenyataan memang demikian, beberapa sastrawan daerah di<br />

Kuantan Pahang, Ipoh Perak menitip salam kepada beliau lewat saya. Begitu<br />

juga masyarakat Aceh di Kampong Aceh, Yan Kedah, sangat mengenai<br />

pribadi A. Hasjmy. Memang, kalau ada simposium sastra dan budaya, beliau<br />

selalu mendapat undangan ke sana.<br />

Sebagai sastrawan, A. Hasjmy sangat dipengaruhi oleh Al-Qur'an.<br />

Sajak-sajaknya, baik yang tercipta sejak usia muda maupun sekarang selalu

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!