02.06.2013 Views

ACEH_03291

ACEH_03291

ACEH_03291

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 243<br />

kesusastraan. Kami murid MIN disuruh hafal nama A. Hasjmy sebagai<br />

penyair Angkatan Pujangga Baru dan sebagai pencetus lahirnya Kopelma<br />

Darussalam pada masa beliau menjabat Gubernur Propinsi Aceh.<br />

Ketika seorang guru bahasa Indonesia meminjamkan kepada saya tiga<br />

buku roman, ternyata dua di antaranya karangan A. Hasjmy, yakni Suara<br />

Azan dan Lonceng Gereja dan Melalui Jalan Raya Dunia. Satu lagi adalah<br />

karangan Hamka yang berjudul Di Bawah Lindungan Ka 'bah. Tiga buku<br />

roman itu saya baca berulang kali dan mampu saya ceritakan kembali di luar<br />

kepala kepada teman-teman sepengajian saya sebelum tidur. Sejak itu saya<br />

sangat mengagumi sastrawan Islam ini.<br />

Setelah saya masuk PGAN (Pendidikan Guru Agama Negeri) Lhok<br />

Seumawe (1978) saya senang menjadi kutu buku di perpustakaan dan saya<br />

menemukan beberapa buah buku karangan beliau tentang Sejarah, Sastra,<br />

Agama, dan Dakwah. Tentu buku-buku itu menjadi makanan rohani yang<br />

sangat mengasyikkan. Sejak itu pula saya sudah mulai menciptakan puisi dan<br />

cerita pendek (cerpen). Hasilnya juga tak sia-sia. Selama tiga tahun belajar<br />

di PGAN Lhok Seumawe Kepala Sekolah memilih saya untuk mewakili<br />

siswa PGAN dalam Lomba Mengarang Tingkat SLTA se-Aceh Utara. Dari<br />

lima kali keikutsertaan saya, tiga kali di antaranya pernah menjadi juara<br />

mengarang. Dalam hal karang mengarang, terus terang saya sangat dipengaruhi<br />

A. Hasjmy.<br />

Tahun 1981, saya masuk kuliah di Fakultas Dakwah IAIN Ar-Raniry,<br />

Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam. Fakultas Dakwah tersebut ternyata<br />

hasil cetusan A. Hasjmy dan beliau pula yang menjadi Dekan pertama.<br />

Hari pertama testing masuk IAIN Ar-Raniry, tahun akademik<br />

1981/1982, sang Rektor IAIN Ar-Raniry Prof. A. Hasjmy masuk ke lokal<br />

(aulalAIN) tempat kami sedang menjawab soal-soal ujian. Ketika itulah saya<br />

pertama kali melihat wajah A. Hasjmy, 12 tahun setelah saya menghafal<br />

namanya. Beliau berjalan sambil memegang sebuah tongkat antik pada<br />

tangan kananya. Bila dekat dengan bangku saya, entah kenapa tiba-tiba hati<br />

saya bergetar padahal ia tidak bertanya apa-apa. Dan hari-hari berikutnya<br />

wajah yang memancarkan cahaya itu tidak asing lagi buat saya.<br />

Ketika itulah inspirasi terhujam dalam jiwa saya dan melahirkan<br />

sebuah puisi yang berjudul "Sajak Kecil Buat A. Hasjmy". Puisi ini dimuat<br />

dalam Majalah Sinar Darussalam, No. 138, pimpinan beliau:

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!