02.06.2013 Views

ACEH_03291

ACEH_03291

ACEH_03291

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

226 H. Amran Zamzami, S.E.<br />

giring ke muara yang besar sampai jatuh di samudera tak bertepi. Akan tetapi,<br />

bagi orang-orang berjiwa kerdil, hanya mimpi dengan masalah-masalah<br />

besar tanpa berhasil menyelesaikannya. Ali Hasjmy, dalam persoalan baik<br />

berkadar besar maupun kecil senantiasa diselesaikannya hingga tuntas tanpa<br />

pretensi yang bukan-bukan.<br />

Keberaniannya dan pilihannya untuk tetap konsisten di tengah rakyat<br />

Aceh pada iklim dan cuaca yang bagaimanapun juga, baik dalam suka<br />

maupun duka, dalam kemelut yang datang menghunjam maupun terkena<br />

tiupan angin sepoi-sepoi basah nan segar, layak mendapat acungan jempol.<br />

Memang, tidaklah banyak tokoh yang mampu berbuat dan bertindak seperti<br />

beliau dalam kapasitas yang memungkinkan.<br />

Apa yang dicitrakan oleh jati diri beliau lekat dengan sosok realitanya<br />

dan merupakan bagian integral dari bumi dan manusianya, alam serta eko-<br />

sistemnya, sejarah dan cita-cita masyarakatnya yang semua itu tidaklah<br />

mungkin dilakukan oleh sembarang manusia, kecuali bila ia dilahirkan<br />

secara adi-kodrati memang demikian. Dan Pak Hasjmy memang tokoh guru<br />

panutan, pembimbing rakyat Aceh. Dan satu hal yang memungkinkan<br />

kesempurnaannya karena iklim dan bumi Aceh adalah ladang subur bagi bibit<br />

unggul seperti A. Hasjmy. Prof. A. Hasjmy memang telah berjuang dan<br />

meraih keberhasilan. Setidaknya tokoh yang tak pernah absen dalam sejarah<br />

kemerdekaan, berhasil mendapatkan dukungan dari masyarakat, karena ia<br />

mampu turut serta membawa biduk daerah di tengah kemelut, baik di Aceh<br />

maupun di tingkat pusat atau nasional. Hal itu tak lepas dari bantuan semua<br />

pihak dan kalangan; keluarga, sahabat-sahabat, dan masyarakatnya.<br />

Sebagai penutup tulisan ini, saya mencoba untuk merangkum suatu<br />

konfigurasi sosok Prof. Ali Hasjmy:<br />

Di sekujur tubuhnya, menetes darah Pahlawan<br />

Di kalamnya, mengalir kata-kata emas Pujangga Baru<br />

Di ujung penanya memercik api perjuangan<br />

Di kalbu-hatinya, bergolak jiwa kebebasan<br />

Di lubuk nuraninya, terdapat jiwa kebersamaan<br />

Di matanya, ia menatap jauh ke depan<br />

Di kepemimpinannya, tergurat kearifan dan kebijakan<br />

Di wajahnya, terlihat cermin panutan sosok pejuang, pendidik dan ulama.<br />

Sebagai bungong jarou di hari jadi Bapak Ali Hasjmy, saya ingin<br />

bersenandung:

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!