02.06.2013 Views

ACEH_03291

ACEH_03291

ACEH_03291

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

218 H. Amran Zamzami, S.E.<br />

sebagai pujangga Islam (pengarang), pendidik (guru, kemudian sebagai<br />

dosen, dekan, guru besar, rektor), pejuang kemerdekaan, sosiawan, umara<br />

(negarawan), ilmuwan (cendekiawan), dan sebagai ulama. Kesemua predikat<br />

tersebut bukan sekedar jaket-jaket sosial, melainkan merupakan kesatuan<br />

yang utuh dan terpadu dalam jati diri Ali Hasjmy, karena itu ketokohannya<br />

sebagai pemimpin masyarakat adalah total dan universal.<br />

Pujangga Baru<br />

Dari mana saya harus memulai deskripsi tentang peran dan pengabdian tokoh<br />

Ali Hasjmy? Mana yang lebih dahulu digelutinya antara kepengarangan atau<br />

organisator? Sebab ketika masih remaja, beliau sudah menulis puisi, novel<br />

dan karangan kesenian-kebudayaan sekaligus juga aktivis di organisasiorganisasi<br />

kepemudaan. Pernahkah Anda membaca novelnya; Melalui Jalan<br />

Raya Dunia, Bermandi Cahaya Bulan, atau Antara Suara Azan dan Lonceng<br />

Gerejal Saya rasakan sentuhannya halus dan indah dari masa remaja sampai<br />

manula.<br />

Agaknya, dua-duanya lahir secara simultan. Lewat puisi atau karya<br />

tulis lainnya, A. Hasjmy tidak semata-mata bersyair atau sekedar menggores<br />

pena, melainkan hendak mengubah masyarakatnya. Penanya lebih tajam dari<br />

pada mata pedang, ujung tombak dan lembing. Sebaliknya, masyarakat<br />

sekelilingnya memberikan ilham dan inspirasi bagi karya-karyanya. Dengan<br />

demikian kesenimanan Ali Hasjmy adalah senjata untuk memperjuangkan<br />

kemerdekaan bangsanya karena dari dinamika masyarakat dan bangsanya<br />

itulah ciptaan-ciptaan literemya dilahirkan.<br />

Amelz, yang studi di Bukit Tinggi sering menyebut nama Ali Hasjmy<br />

dalam pembicaraan dengan rekan-rekan perjuangannya. Memang, kedua<br />

orang itu Amelz dan Ali Hasjmy sama-sama aktif dalam pergerakan semenjak<br />

mereka sama-sama belajar di Sumatra Barat pada dekade tiga puluhan.<br />

Meskipun keduanya tidak belajar di satu kota yang sama (Amelz di<br />

Bukit Tinggi sedang Ali Hasjmy di Padang), namun kedua sahabat itu sering<br />

melakukan kontak sehubungan dengan gerakan mereka, baik tentang organisasi<br />

pemuda maupun mengenai para pelajar Aceh yang menimba pengetahuan<br />

di Sumatra Barat. Seperti diketahui, para pelajar dan mahasiswa Aceh<br />

di sana mengorganisir diri dalam berbagai wadah kegiatan yang tergabung<br />

dalam Persatuan Pemuda Pelajar Aceh.<br />

Persahabatan kedua pemuda Aceh itu tampaknya diikat oleh tali<br />

perjuangan untuk membebaskan bangsanya dari tirani dan belenggu

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!