02.06.2013 Views

ACEH_03291

ACEH_03291

ACEH_03291

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Diumpamakan mereka<br />

Penyumbang-penyumbang harta<br />

Pada jalan-jalan petunjuk Allah<br />

Gandaan jelas, ibarat menyemai sebutirbiji<br />

Tumbuh pasti tujuh pohoh jadi<br />

Setiap pohon, tumbuh lagi<br />

Seratus biji, pasti<br />

Kemurahan Allah<br />

(Q.S al-Baqarah/2: 261)<br />

Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 213<br />

Semoga, mereka patut khawatir dan duka,<br />

Meninggalkan, anak cucu dalam keadaan, lemah dan menderita.<br />

(Q.S. an-Nisa74: 9)<br />

Dalam hubungan waqaf itu, Harian Waspada, Medan, Jum'at, 18<br />

Januari 1991, menulis:<br />

"Zaman sekarang jarang ada orang mau menyerahkan, semua harta rumah<br />

tempat tinggalnya, kepada pihak lain, dengan penuh keikhlasan, ujar Ibrahim<br />

Hasan. Di Aceh baru terjadi dua kali, pertama ketika Tgk. Abdul Wahab,<br />

mendirikan perpustakaan di Tanoh Abeu. Setelah merdeka, baru Pak Hasjmylah<br />

yang mengikuti jejak serupa".<br />

Harian Serambi Indonesia, Jum'at, 11 Januari 1991, Banda Aceh,<br />

menulis:<br />

"Jika ada yang menganggap saya, ingin jadi hero (pahlawan), itu persetan.<br />

Sebab yayasan ini adalah harta saya sendiri, hanya permintaan saya, agar<br />

diberi nama, Yayasan Pendidikan Ali Hasjmy. Gagasan mendirikan museum<br />

dan perpustakaan ini, karena saya resah, saya sudah tua dan jika saya<br />

meninggal, siapa yang akan mengurus, dokumen-dokumen saya. Sementara<br />

anak dan cucu saya, semua sibuk dengan kegiatan mereka sendiri. Saya tidak<br />

tahu, mau diapakan semua ini, papar pendiri."<br />

Semua dokumen ini, sudah pernah ditawarkan oleh seorang ilmuwan<br />

Riau, senilai dua milyar rupiah lebih. Tapi kekayaan itu tidak bisa saya bawa<br />

meninggal. Di antara dokumen-dokumen itu, adalah buku Undang-Undang<br />

Dasar Kerajaan Aceh Darussalam, serta struktur pemerintahan yang di-<br />

susun, sekitar 160 tahun lalu. Miratu Tullab (cermin untuk para pencari ilmu),<br />

karangan Syekh Abdurrauf; Siratal Mustaqim, karangan Nuruddin Ar-<br />

Raniry; dan naskah-naskah tua lainnya, serta berbagai dokumen yang<br />

menyangkut pemberontakan Aceh (Serambi).<br />

Harian Analisa, Sabtu, 12 Januari 1991, menulis :

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!