02.06.2013 Views

ACEH_03291

ACEH_03291

ACEH_03291

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

202 H. Badruzzaman Ismail, S.H.<br />

Dalam hubungan pembinaan dan pengembangan agama, pendidikan<br />

dan adat istiadat dalam mengisi keistimewaan Aceh, A. Hasjmy semacam<br />

mendapat mitra yang sangat serasi dan terpadu, yaitu di kala Prof. Dr. Ibrahim<br />

Hasan, MBA, menjadi Gubernur Kepala Daerah Istimewa Aceh. Khusus<br />

bidang pengisian keistimewaan ini, kajian saya memberi kesan, bahwa A.<br />

Hasjmy dengan Ibrahim Hasan, gayung bersambut "Dwi Tunggal", yang<br />

memadukan konsep dalam persepsi operasional kerja sama ulama-umara,<br />

dalam bingkai pengamalan Pancasila dalam strategi sebagai bagian dari<br />

pembangunan bangsa Indonesia. Kedua tokoh A. Hasjmy dan Ibrahim<br />

Hasan, dua putra bangsa pemegang Bintang Mahaputra dalam masa hidupnya,<br />

di masanya merupakan dua tokoh putra Aceh, yang berjasa menjembatani<br />

nilai-nilai positif kejayaan Aceh masa lalu, diangkat kembali<br />

memasuki proses perencanaan pembangunan bangsa, sebagai suatu nilai<br />

plus/lebih, untuk lebih mendorong dan memperkaya aset-aset pembangunan<br />

nasional bangsa. Rahmat penonjolan adat budaya itu, tidak hanya dinikmati<br />

oleh masyarakat nasional bangsa, malahan sampai ke dunia internasional:<br />

Amerika, Spanyol, Jepang, dan negara-negara di Asia Tenggara. Keberhasilan<br />

ini antara lain, karena apa yang diprogramkan itu, benar-benar menyentuh<br />

hati nurani, harkat, martabat, dan jatidiri masyarakat Aceh, sehingga dukungan<br />

dan partisipasi dari berbagai tokoh, cendekiawan, alim u\ama.,peutuapeutua<br />

adat, pemuda/mahasiswa, dan wanita bersama-sama melaksanakan.<br />

Meskipun demikian masih ada pihak-pihak yang kadang-kadang memandang<br />

bahwa, penonjolan adat budaya Aceh itu sebagai nilai plus dalam<br />

pembangunan, masih dianggap sebagai memutar jarum jam ke belakang.<br />

Malahan ada yang menganggap menghambat pembangunan, berwawasan<br />

sempit, bermimpi masa lalu dan propinsialis, serta bisa mengarah diskriminatif.<br />

Namun apa yang terjadi, pandangan negatif semacam itu tak<br />

mampu menghambat lajunya, apa yang dikehendaki oleh hati nurani dan<br />

aspirasi masyarakat untuk diangkat dan dilaksanakan dalam pembangunan,<br />

sebagaimana dituangkan dalam Sepuluh Terobosan Pembangunan Daerah<br />

Istimewa Aceh sebagai landasan konsepsi dasar kebijakan Gubernur Ibrahim<br />

Hasan yang kini telah menduduki jabatan sebagai Menteri Negara Urusan<br />

Pangan/Kepala Bulog RI di Jakarta.<br />

Dalam hubungan adat budaya daerah, sebagai komponen-komponen<br />

budaya nasional, menuntut semua pihak sebagai bangsa, baik sebagai informal<br />

leader, maupun formal leader, untuk selalu dengan arif dan bijaksana<br />

melihat dan menilainya, sebagai khazanah bangsa, dengan tidak menempatkan<br />

yang satu lebih rendah dari lainnya, apalagi menyinggung perasaannya.<br />

Dalam hal ini patut ditiru apabila para menteri atau para pejabat formal yang

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!