02.06.2013 Views

ACEH_03291

ACEH_03291

ACEH_03291

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 181<br />

Demikian antara lain yang dapat kita catat. Dan di samping itu, yang<br />

tidak kalah pentingnya, sikap Aceh yang tegas berpijak kepada kesucian<br />

perjuangan berlandaskan Proklamasi 17 Agustus 1945 pada saat-saat kaum<br />

komunis melancarkan intimidasi-intimidasi yang kemudian bermuara pada<br />

peristiwa Pemberontakan PKI/FDR Madiun.<br />

Ketika itu, PKI/FDR bertubi-tubi mendapat kutukan dari Aceh yang<br />

dilakukan lewat berbagai sarana dan mass media. Bahkan, sebagaimana yang<br />

dilakukan pimpinan Pesindo Aceh, memutuskan hubungan dengan Pesindo<br />

Pusat di Solo, karena Pesindo Pusat berpihak kepada komunis.<br />

Setelah menandatangani pernyataan pemutusan hubungan tersebut,<br />

Ketua Umum Pesindo Aceh A. Hasjmy menjelaskan:<br />

Pesindo kita tafsirkan sebagai suatu gerakan pemuda yang bercita-cita<br />

untuk mencapai suatu masyarakat yang adil dan makmur, menurut warna dan<br />

bentuk Indonesia sendiri, menurut ukuran dan iklim Timur, bukan mengekor<br />

kepada Karl Marx, Engels, dan sebagainya.<br />

Di sinilah letaknya perbedaan pandangan antara kita dengan mereka yang<br />

memandang bahwa Pesindo itu adalah suatu gambaran masyarakat yang<br />

tersusun menürut ajaran Karl Marx, Engel, Lenin, dan sebagainya itu.<br />

Tindakan tersebut selanjutnya dipertanggungjawabkannya dalam<br />

Konperensi Kilat Pesindo Daerah Aceh yang dengan suara bulat menyetujui<br />

langkah tersebut.<br />

Lebih lanjut Ketua Umum Pesindo Pusat Setiadi pada tanggal 29<br />

November 1950 mengakui bahwa Pesindo Aceh memang telah meiepaskan<br />

diri dari Pusat.<br />

Menurut Setiadi, Pesindo Aceh memang lain sifatnya dengan Pesindo<br />

yang sebenarnya. Oleh karena itu tidaklah aneh jika Pesindo Aceh itu telah<br />

lama tidak ada hubungan organisatoris dengan Pimpinan Pusat Pesindo.<br />

Pengakuan Setiadi memang benar. Tapi pengakuan itu diutarakannya<br />

barulah setelah ia tidak berhasil merenggut Pesindo Aceh ke dalam pelukannya,<br />

sungguhpun sudah diupayakan dengan berbagai cara.<br />

Sejak awal berdirinya, antara Pesindo Pusat dan Pesindo Aceh mempunyai<br />

latar belakang yang berbeda. Apalagi program dan falsafahnya.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!