02.06.2013 Views

ACEH_03291

ACEH_03291

ACEH_03291

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 179<br />

Dan dalam keadaan tegang itu, saya dan A. Gani Mutyara membujuk<br />

Nagamatsu supaya pergi. Iapun berlalu dan Yamada yang sejak tadi tidak<br />

mencampuri urusan, pergi pula kemudian.<br />

Karena suratkabar Atjeh Sinbun yang diterbitkan oleh Atjeh Syu Seicho<br />

Hodoka tidak terbit lagi, maka gedungnya yang telah diambil alih oleh bekas<br />

pegawai kantor tersebut telah berubah fungsi, menjadi markas gerakan<br />

pemuda, yakni IPI atau yang sering juga orang namakan markas Gerakan<br />

Pemuda Atjeh Sinbun.<br />

Sejak 22 Agustus 945 di tempat tersebut diterbitkan suratkabar dinding<br />

dan selebaran-selebaran kilat mengenai perjuangan. Barulah pada tanggal 18<br />

Oktober berhasil diterbitkan sebuah suratkabar, Semangat Merdeka. Pimpinan<br />

Umumnya A. Hasjmy, Pemimpin Redaksi Amelz, Wakil Pemimpin<br />

Redaksi Abdullah Arif, para redaksi: T. Alibasjah Talsya, A. Gani Mutyara,<br />

Abdul Manaf, dan T Usmanbasjah Tusbasyah.<br />

Dalam perkembangan selanjutnya usaha penerbitan Semangat Merdeka<br />

diserahkan kepada Pemerintah, karena Pemimpin Umumnya A. Hasjmy<br />

dan para redaktur yang lain langsung terjun dalam barisan perjuangan<br />

kemerdekaan.<br />

A. Hasjmy yang memimpin API, kemudian berturut-turut namanya<br />

menjadi BPI, PRI, Pesindo, sekaligus menjadi Panglima Tertinggi Divisi<br />

Rencong, salah satu kesatuan lasykar rakyat yang sangat kuat persenjataan<br />

dan disiplin pasukannya cukup tinggi, serta mempunyai personil yang sangat<br />

besar jumlahnya.<br />

Ketika Pemerintah Pusat menetapkan Aceh menjadi Daerah Militer<br />

Istimewa, yang dipimpin Mayor Jenderal Teungku Muhammad Daud<br />

Beureueh, A. Hasjmy diangkat pula menjadi salah seorang dari staf dengan<br />

pangkat Mayor, dan aktif dalam perlembagaan yang sangat sibuk itu.<br />

Kendatipun demikian, kegiatannya dalam bidang jurnalistik masih<br />

cukup menonjol. Selain merupakan kolomnis dalam suratkabar Semangat<br />

Merdeka, A. Hasjmy memimpin penerbitan majalah Dharma dan majalah<br />

Bebas, menulis dalam Widjaya dan Pahlawan.<br />

Pada tahun-tahun Perang Kemerdekaan, tatkala Aceh merupakan primadona<br />

di panggung sejarah perjuangan mempertahankan Proklamasi 17 Agustus<br />

1945, berbagai peristiwa besar telah diperankannya. Kala itu, semua mata

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!