02.06.2013 Views

ACEH_03291

ACEH_03291

ACEH_03291

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 177<br />

Ketika itu, Ghazali Yunus, redaktur Indonesia pada kantor berita<br />

tersebut secara berbisik memberitahu saya bahwa beberapa hari lalu perang<br />

telah berakhir. Jepang menyerah kalah kepada Sekutu.<br />

Dipesannya supaya kabar tersebut segera saya sampaikan kepada<br />

pemimpin redaksi A. Hasjmy, dan kawan-kawan terdekat.<br />

A. Hasjmy segera memberitahu rekan-rekan dari IPI. Kami mengadakan<br />

diskusi. Kesimpulan yang diambil: Sungguhpun belum diketahui berita<br />

dari Jakarta mengenai sikap pemimpin-pemimpin nasional Indonesia rapat<br />

mengambil kesimpulan akan segera menemui pimpinan-pimpinan puncak<br />

Aceh memberitahu tentang perubahan situasi mendadak itu, dan IPI akan<br />

menggerakkan massa bersama-sama kekuatan lainnya untuk menentang<br />

kembalinya Pemerintah Hindia Belanda ke Aceh.<br />

Sebelum mengakhiri pertemuan yang masih sangat rahasia itu, A.<br />

Hasjmy membaca kembali keputusan yang telah diikrarkan bersama, yakni<br />

andaikata daerah-daerah lain tidak mengambil sesuatu sikap tegas menghadapi<br />

situasi sekarang, Aceh tetap terus berjuang, dengan resiko apa pun<br />

yang akan terjadi.<br />

Untuk merealisir sikap yang telah dinyatakan itu, pada waktu itu<br />

dinyatakan bahwa IPI yang di masa lalu bekerja diam-diam, mulai sekarang<br />

menjadi gerakan perjuangan yang resmi.<br />

Sebagaimana ternyata kemudian, ketika segenap lapisan rakyat Aceh<br />

menyatakan tekad bulat akan membela Kemerdekaan Republik Indonesia,<br />

organisasi inipun mulai tanggal 5 Oktober 1945 merubah namanya menjadi<br />

Barisan Pemuda Indonesia (BPI).<br />

Selesai pertemuan IPI, gedung suratkabar Atjeh Sinbun diambil alih<br />

oleh segenap pegawai Indonesia dan di atas pintu gerbangnya dikibarkan<br />

bendera Merah Putih tanpa didampingi bendera Hinomaru sebagaimana<br />

yang berlaku sejak Jepang menjanjikan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.<br />

Gedung tersebut, berikut alat-alat perlengkapannya dari Bagian<br />

Redaksi, Bagian Administrasi, dan Bagian Percetakan telah dikuasai<br />

pegawai-pegawai bangsa Indonesia sendiri.<br />

A. Hasjmy, dalam pidato singkatnya mengatakan:<br />

Hari ini satu peristiwa bersejarah telah terjadi di sini. Kantor Atjeh Sinbun<br />

yang selama ini bernaung di bawah lambaian bendera Hinomaru, kini beralih<br />

dalam tangan kita sendiri dinaungi lambang kebangsaan Merah Putih.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!