02.06.2013 Views

ACEH_03291

ACEH_03291

ACEH_03291

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 161<br />

muda dan Kepala Kepolisian Aceh menandatangani "Ikrar Lamteh" dengan<br />

wakil-wakil dari pimpinan DI/TII. Ikrar Lamteh ini pada dasarnya berisi<br />

suatu tekad untuk menciptakan suasana damai dan kerukunan dalam<br />

masyarakat Aceh, sehingga pembangunan di segala bidang dapat berjalan<br />

lancar kembali. Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang<br />

merupakan hasil perjuangan seluruh rakyat Indonesia dapat terpelihara kembali<br />

dengan baik.<br />

Pada tahun 1959 Pemerintah Pusat mengeluarkan suatu keputusan<br />

yang amat penting bagi Daerah Aceh dan menghasilkan suatu momentum<br />

yang mendasar bagi pembangunan fisik dan spiritual di Aceh pada masamasa<br />

selanjutnya.<br />

Daerah Aceh dinyatakan sebagai suatu Daerah Istimewa yang memiliki<br />

otonomi yang luas di bidang agama, peradatan, dan pendidikan melalui Surat<br />

Keputusan Perdana Menteri Republik Indonesia No. I/Missi/1959 yang<br />

mulai berlaku pada tanggal 26 Mei 1959.<br />

Suatu hal lain yang yang sangat mengagumkan dan memberi kesan<br />

yang dalam tentang luas dan jauhnya pandangan Bapak A. Hasjmy adalah<br />

dalam meletakkan batu dasar yang kokoh bagi kesejahteraan rakyat Aceh di<br />

masa depan. Dasar yang kokoh dan strategis tersebut adalah pembinaan<br />

sumber daya manusia melalui pendidikan. Dalam masa peralihan Daerah<br />

Aceh dari darul harb ke darussalam, di mana hampir semua sarana dan<br />

prasarana untuk kesejahteraan hidup masyarakat dalam keadaan rusak parah,<br />

kebanyakan orang berpikir dan berupaya agar dalam waktu singkat sarana<br />

dan prasarana tersebut dapat diperbaiki, sehingga kehidupan ekonomi,<br />

perdagangan, pertanian, dan lain-lain menjadi pulih kembali.<br />

Langkah tersebut memang benar dan tepat, namun apabila perbaikan<br />

ini telah terlaksana siapa yang akan menikmati, memanfaatkan dan meneruskannya<br />

lagi bila rakyat Aceh tidak memiliki pendidikan dan kemampuan<br />

yang cukup untuk mengembangkannya. Sedangkan kekayaan potensial<br />

harus digali dan dikembangkan bagi kepentingan masyarakat dan bangsa.<br />

Aceh memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas dan terampil<br />

dalam jumlah dan jenis profesi yang banyak.<br />

Hal ini hanya mungkin dicapai melalui pendidikan, dan lembaga-lembaga<br />

pendidikan itu harus ada di Aceh sehingga mudah dijangkau oleh<br />

putra-putri Aceh yang pada waktu itu taraf kemampuan ekonominya masih<br />

rendah.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!