02.06.2013 Views

ACEH_03291

ACEH_03291

ACEH_03291

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

148 Dr. Baihaqi, A.K.<br />

meningkat menjadi persahabatan yang kekal, kecuali jika terketahui bahwa<br />

di dalam "upaya" perkenalan itu tersembunyi hal-hal yang mengandung<br />

unsur-unsur penipuan dan atau pengkhianatan.<br />

Figur A. Hasjmy semakin merebak ketika ia diangkat menjadi Gubernur<br />

Aceh yang kedua atau Gubernur Aceh yang pertama. Ia bisa dikatakan<br />

yang kedua karena Gubernur Aceh yang pertama setelah Indonesia merdeka<br />

adalah Teungku Muhammad Daud Beureueh (almarhum). Gubernur yang<br />

pertama ini berhenti dengan sendirinya pada saat Propinsi Aceh dilebur dan<br />

disatukan ke dalam Propinsi Sumatra Utara dengan Medan sebagai ibu<br />

kotanya. Tetapi, A. Hasjmy bisa juga disebut Gubernur Aceh yang pertama<br />

karena setelah daerah Aceh secara resmi berdiri kembali sebagai propinsi<br />

yang bersifat istimewa, dialah yang diangkat Pemerintah Republik Indonesia<br />

menjadi Gubernur Propinsi Daerah Istimewa Aceh yang pertama.<br />

Reputasi A. Hasjmy semakin meningkat karena aktifitasnya yang<br />

monumental mendirikan KOPELMA (Kota Pelajar dan Mahasiswa) di<br />

Darussalam, Banda Aceh yang sekaligus di samping menjabat Gubernur/Kepala<br />

Daerah Istimewa Aceh ia menjabat langsung Ketua YPD<br />

(Yayasan Pembina (an?) Darussalam) yang ternyata semakin berjaya. Pada<br />

mulanya di Kopelma Darussalam berdiri hanya sebuah Perguruan Tinggi<br />

Universitas Syiah Kuala (disingkat Unsyiah) dengan beberapa fakultas.<br />

Kemudian, A. Hasjmy berupaya pula ke Departemen Agama Republik<br />

Indonesia di Jakarta agar di dalam Kopelma Darussalam dapat didirikan<br />

IALN (Institut Agama Islam Negeri) dengan beberapa fakultas. Upaya itu<br />

berhasil sehingga di dalam Kopelma berdiri IAIN Ar-Raniry.<br />

Kesan yang cukup berarti bagi saya pribadi (dan rasanya juga bagi<br />

teman-teman dalam kedua lembaga itu) adalah ketika A. Hasjmy menjabat<br />

Rektor IALN "Ar-Raniry". Saya melihatnya, pada waktu itu, sebagai seorang<br />

"Kapten-kesebelasan" IAIN Ar-Raniry yang bijak, mengerti strategi, cakap<br />

mengatur "pemain" dan terampil membagi "bola" sehingga tidak terlalu<br />

susah mencapai "gawang" dan ia, karenanya, kelihatan tidak terlalu lelah.<br />

Dengan kata lain, ia pandai memacu staf dan karyawan untuk bekerja dengan<br />

baik di bidang mereka masing-masing.<br />

Dalam hal yang berkaitan dengan upaya peningkatan akademik, ia<br />

mengambil kebijakan yang karakteristik, terutama dalam kiat meningkatkan<br />

keahlian dosen. Untuk itu, ia menunjuk beberapa orang dosen supaya<br />

masing-masing bertanggung jawab dalam satu bidang ilmu, meskipun pada<br />

waktu itu penugasan tersebut belum merata kepada seluruh dosen. Sebagai<br />

sekedar contoh, saya ingat benar, A. Hasjmy sebagai Rektor IAIN dan

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!