ACEH_03291

ACEH_03291 ACEH_03291

02.06.2013 Views

140 Rachmawati Soekarno Oleh karena itu, saya merasa amat berbahagia ikut memberi sambutan dalam penerbitan buku Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy. Semoga Bapak Ali Hasjmy panjang umur dan tetap konsisten sebagai pejuang. Amin!

dr. Robby Tandiari, FICS* Malam-malam Sepi di Rumah Sakit MMC" Saya bertemu dengan Prof. A. Hasjmy pada bulan Juni 1992 di Ruang Perawatan Lily's Room RS MMC. Seperti kebiasaan di RS MMC, staf rumah sakit yaitU~Kepala Ruang Perawatan Public Relation, memberikan nota pemberitahuan kepada saya kalau sedang dirawat: pejabat atau keluarga pejabat, mantan pejabat atau keluarganya, pejabat kedutaan asing, dokter atau keluarganya, karyawan atau keluarganya, seorang yang dikenal masyarakat luas, atau pemuka masyarakat. Merupakan kewajiban saya mengunjungi beliau untuk memperkenalkan diri atau menyampaikan ucapan semoga cepat sembuh dari Staf dan Pimpinan Rumah Sakit. Pada kesempatan ini saya juga menanyakan apa yang kurang dari pelayanan kami dan memberi penjelasan. Sebelum saya mengunjungi beliau-beliau, pada umumnya saya diberitahukan lebih dahulu beberapa hal, misalnya siapa pasien tersebut, apa penyakitnya, dokter ahli yang merawat dan masalah apa yang sedang dihadapi. Masuk ke Lily's Room, diantar seorang perawat, saya lihat bahwa beliau sakit. Sakit berat pada umur 78 tahun. * Dokter ROBBY TANDIARI, FICS, lahir di Ujung Pandang (Sulawesi Selatan), 4 Februari 1940, adalah Direktur Utama Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (MMC), Jakarta. Pendidikan kedokterannya dimulai dari Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Ujung Pandang, dan memperoleh gelar Dokter (1965) dari Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia (FKUI), Jakarta. Beliau menitikberatkan perhatiannya ke bidang radiologi dengan mengikuti pendidikan spesialis di Bagian Radiologi, FKUI, dan di Rotterdamsh Radiotherapy Instituut, Daniël Den Hoek Kliniek, Rotterdam, Nederland (1970-1972), sampai akhirnya memperoleh gelar spesialis Ahli Radiologi (1973). Di samping sebagai anggota dari Fellow of International College of Surgeons, beliau juga telah mendapat kepercayaan untuk memangku berbagai jabatan di Bagian Radiologi FKUI, Yayasan Kanker Indonesia, dan Ikatan Radiologi ASEAN. 141

dr. Robby Tandiari, FICS*<br />

Malam-malam Sepi di Rumah Sakit MMC"<br />

Saya bertemu dengan Prof. A. Hasjmy pada bulan Juni 1992 di Ruang<br />

Perawatan Lily's Room RS MMC.<br />

Seperti kebiasaan di RS MMC, staf rumah sakit yaitU~Kepala Ruang<br />

Perawatan Public Relation, memberikan nota pemberitahuan kepada saya<br />

kalau sedang dirawat: pejabat atau keluarga pejabat, mantan pejabat atau<br />

keluarganya, pejabat kedutaan asing, dokter atau keluarganya, karyawan atau<br />

keluarganya, seorang yang dikenal masyarakat luas, atau pemuka<br />

masyarakat.<br />

Merupakan kewajiban saya mengunjungi beliau untuk memperkenalkan<br />

diri atau menyampaikan ucapan semoga cepat sembuh dari Staf dan<br />

Pimpinan Rumah Sakit.<br />

Pada kesempatan ini saya juga menanyakan apa yang kurang dari<br />

pelayanan kami dan memberi penjelasan.<br />

Sebelum saya mengunjungi beliau-beliau, pada umumnya saya diberitahukan<br />

lebih dahulu beberapa hal, misalnya siapa pasien tersebut, apa<br />

penyakitnya, dokter ahli yang merawat dan masalah apa yang sedang dihadapi.<br />

Masuk ke Lily's Room, diantar seorang perawat, saya lihat bahwa<br />

beliau sakit. Sakit berat pada umur 78 tahun.<br />

* Dokter ROBBY TANDIARI, FICS, lahir di Ujung Pandang (Sulawesi Selatan), 4 Februari<br />

1940, adalah Direktur Utama Rumah Sakit Metropolitan Medical Centre (MMC), Jakarta.<br />

Pendidikan kedokterannya dimulai dari Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Ujung<br />

Pandang, dan memperoleh gelar Dokter (1965) dari Fakultas Kedokteran, Universitas<br />

Indonesia (FKUI), Jakarta. Beliau menitikberatkan perhatiannya ke bidang radiologi dengan<br />

mengikuti pendidikan spesialis di Bagian Radiologi, FKUI, dan di Rotterdamsh Radiotherapy<br />

Instituut, Daniël Den Hoek Kliniek, Rotterdam, Nederland (1970-1972), sampai akhirnya<br />

memperoleh gelar spesialis Ahli Radiologi (1973). Di samping sebagai anggota dari Fellow<br />

of International College of Surgeons, beliau juga telah mendapat kepercayaan untuk memangku<br />

berbagai jabatan di Bagian Radiologi FKUI, Yayasan Kanker Indonesia, dan Ikatan<br />

Radiologi ASEAN.<br />

141

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!