02.06.2013 Views

ACEH_03291

ACEH_03291

ACEH_03291

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

122 Dr. H. Alibasyah Amin, M.A.<br />

kutip di atas sebagai tema tulisan ini. Selisih umur yang begitu jauh dan<br />

bidang profesi yang digeluti demikian berbeda rupanya telah membuat<br />

penulis kurang begitu akrab dengan liku-liku kehidupan beliau.<br />

Namun demikian bukanlah berarti penulis sama sekali tidak mengenai<br />

beliau. Seperti halnya dengan yang lain dalam kelompok generasi seusia,<br />

penulis mulai berkenalan dengan pribadi Bapak Ali Hasjmy melalui sanjaksanjak<br />

beliau yang dipelajari dalam pelajaran kesusastraan di sekolahsekolah.<br />

Tahap berikutnya yaitu waktu beliau dipercayakan oleh Pemerintah<br />

Pusat untuk memegang tampuk pemerintahan di Propinsi Aceh (kemudian<br />

Daerah Istimewa Aceh), saat mana daerah Aceh sedang mengalami pergolakan<br />

Darul Islam. Sebagai seorang Gubernur Kepala Daerah, beliau beserta<br />

petinggi Aceh lainnya, antara lain Bapak Kolonel Syamaun Gaharu, pada<br />

waktu itu mempunyai suatu kesadaran yang kuat bahwa kegemilangan dan<br />

kejayaan Aceh hanyalah bisa dicapai melalui peningkatan kualitas sumber<br />

daya manusia. Jadi pembangunan pendidikan merupakan suatu keharusan.<br />

Bertolak dari pertimbangan bahwa ide tersebut tidak boleh hanya<br />

tinggal di awang-awang, beliau beserta jajaran Pemerintah Daerah segera<br />

menempuh langkah-langkah kongkrit untuk merealisasikannya. Pada<br />

tanggal 17 Agustus 1958, bertepatan dengan Hari Proklamasi Kemerdekaan<br />

Republik Indonesia, Menteri Agama K.H. Mohd. Ilyas diundang ke Aceh<br />

untuk meresmikan peletakan batu pertama Kota Pelajar Mahasiswa (Kopelma)<br />

Darussalam yang berlokasi di bekas tanah erfpacht NV Rumpit. Setahun<br />

kemudian, Presiden Soekarno didampingi oleh Menteri PP dan K (Pendidikan,<br />

Pengajaran dan Kebudayaan) Prof. dr. Priyono datang ke Aceh, meresmikan<br />

pembukaan Fakultas Ekonomi pada tanggal 2 September 1959 yang<br />

waktu itu masih berafiliasi kepada Universitas Sumatra Utara (USU). Penulis<br />

sendiri merupakan salah seorang dari mahasiswa angkatan pertama fakultas<br />

tersebut. Fakultas demi fakultas pun lahir, sehingga pada tanggal 21 Juni<br />

1961 Menteri PTIP (Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan) mengeluarkan<br />

SK No. 11/1961 tentang Pembentukan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah),<br />

terhitung mulai 1 Juli 1961. Dengan demikian dua fakultas, yaitu Fakultas<br />

Ekonomi dan FKHP tidak lagi berafiliasi kepada USU, melainkan bersama<br />

dua fakultas lainnya, FKIP dan FHPM, menjadi inti unit-unit akademik<br />

pertama Universitas Syiah Kuala.<br />

Selanjutnya menyadari bahwa orang Aceh adalah pemeluk agama<br />

Islam yang teguh, beliau beserta Kolonel Syamaun Gaharu yang waktu itu<br />

Panglima Kodam I/Peperda Aceh, berusaha pula membuka perguruan tinggi

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!