ACEH_03291
ACEH_03291 ACEH_03291
Nurdin Abdul Rachman A. Hasjmy, Salah Seorang Peletak Dasar Era Modern Aceh I Menulis sebuah artikel tentang seorang tokoh yang masih hidup bukanlah hal yang mudah. apalagi kalau tokoh tersebut sepanjang hidupnya merupakan aktor dari banyak peristiwa yang mempengaruhi atau mewarnai jalannya proses sejarah dari suatu regional tertentu, yaitu daerah Aceh. Demikianlah, ketika kita menulis tentang figur tertentu dengan menyimak berbagai pemikiran, gagasan, dan tindakannya, maka paling tidak beberapa pertanyaan muncul ke permukaan. Pertama, apakah yang dapat kita pelajari dari sikap dan tingkah laku figur tersebut sehingga dapat kita contoh untuk menjadi teladan dalam situasi dan kondisi yang kita hadapi? Kedua, sejauh mana kita bisa berlaku obyektif dalam menganalisis berbagai pemikiran dan tindakan figur tersebut, yang kadangkala berbeda bahkan bertentangan dengan pemikiran dan sikap kita sendiri dalam suatu masalah tertentu? Pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan di atas menjadi lebih sulit lagi untuk memberi jawaban, karena terdapat kecenderungan yang amat kental di kalangan masyarakat awam —bahkan di kalangan kelompok yang menamakan dirinya kaum intelektual— yaitu kebiasaan untuk melihat suatu masalah dengan kacamata hitam putih. Cara melihat suatu masalah dengan kacamata hitam putih bukan saja mengaburkan masalahnya, tetapi lebih dari itu: suatu masalah yang sebenarnya sangat sederhana dan berguna bagi masyarakat banyak dapat dianggap * NURDIN ABDUL RACHMAN, alumni Fakultas Ekonomi, Universitas Syiah Kuala, dan sedang mengikuti Program S-3 di Universitas Indonesia. Beliau pernah memangku jabatan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Aceh Pidie (selama sepuluh tahun); Pendiri dan Rektor Universitas Jabal Ghafur, Aceh Pidie. 97
- Page 69 and 70: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 45 5,
- Page 71 and 72: Tabel 9 Delapan Puluh Tahun A. Hasj
- Page 73 and 74: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 49 ba
- Page 75 and 76: Delapan Puluh Tahun A, Hasjmy 51 "K
- Page 77: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 53 da
- Page 80 and 81: 56 Hardi, S.H. Setelah mempelajari
- Page 82 and 83: 58 Hardi, S.H. Adapun dialog antara
- Page 84 and 85: 60 Hardi, S.H. Singkatnya, pada har
- Page 86 and 87: 62 Hardi, S.H. Menteri Penerangan:
- Page 88 and 89: 64 Hardi, S.H. Sebaliknya, berkat b
- Page 90 and 91: 66 Hardi, S.H. Jika Dewan Revolusi
- Page 92 and 93: 68 Hardi, S.H. Demikian itulah kisa
- Page 94 and 95: Prof. Dr. Baharuddin Lopa, S.H. Men
- Page 96 and 97: Bismar Siregar, S.H. Profil Umat da
- Page 98 and 99: 74 Bismar Siregar, S.H. puasa walau
- Page 100 and 101: 76 Bismar Siregar, S.H Demikianlah
- Page 102 and 103: 78 Drs. Marzuki Nyakman selesaikan
- Page 104 and 105: 80 Drs. Marzuki Nyakman Saya dapat
- Page 106 and 107: 82 Drs. Marzuki Nyakman Dies Natali
- Page 108 and 109: 84 Drs. Marzuki Nyakman Dalam upaya
- Page 110 and 111: 86 Drs. Marzuki Nyakmar Merubah Nam
- Page 112 and 113: Dr. Abu Hassan Sham Pengamat Sastra
- Page 114 and 115: 90 Dr. Abu Hassan Sham murid dan pe
- Page 116 and 117: 92 Dr. Abu Hassan Sham dan di beber
- Page 118 and 119: 94 Dr. Abu Hassan Sham taris Negara
- Page 122 and 123: 98 Nurdin Abdul Rachman sebagai sua
- Page 124 and 125: 100 Nurdin Abdul Rachman Berangkat
- Page 126 and 127: 102 Nurdin Abdul Rachman Pertama, d
- Page 128 and 129: 104 Nurdin Abdul Rachman kita meman
- Page 130 and 131: 106 Nurdin Abdul Rachman mungkin ap
- Page 132 and 133: 108 Nurdin Abdul Rachman V Berangka
- Page 134 and 135: * Drs. Zarkowi Soejoeti, M.A. Figur
- Page 136 and 137: 112 Drs. Zarkowi Soejoeti, M.A. ser
- Page 138 and 139: 114 Asnawi Hasjmy, S.H. Sebagai ora
- Page 140 and 141: Prof. dr. M. Yusuf Hanafiah* Ali Ha
- Page 142 and 143: 118 Prof. dr. M. Yusuf Hanafiah sal
- Page 144 and 145: 120 Prof. dr. M. Yusuf Hanafiah Har
- Page 146 and 147: 122 Dr. H. Alibasyah Amin, M.A. kut
- Page 148 and 149: 124 Dr. H. Alibasyah Amin, M.A. Ber
- Page 151 and 152: Dr. Siti Zainon Ismail Islam dan Ad
- Page 153 and 154: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 129 s
- Page 155 and 156: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 131 b
- Page 157 and 158: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 133 m
- Page 159 and 160: H.S. Syamsuri Mertoyoso Seorang Muk
- Page 161 and 162: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 137 B
- Page 163 and 164: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 139 s
- Page 165 and 166: dr. Robby Tandiari, FICS* Malam-mal
- Page 167 and 168: Delapan Puluh Tahun A. Hasjmy 143 k
- Page 169 and 170: Dr. Baihaqi A.K. Sekelumit Kesan te
Nurdin Abdul Rachman<br />
A. Hasjmy,<br />
Salah Seorang Peletak Dasar Era Modern Aceh<br />
I<br />
Menulis sebuah artikel tentang seorang tokoh yang masih hidup bukanlah<br />
hal yang mudah. apalagi kalau tokoh tersebut sepanjang hidupnya<br />
merupakan aktor dari banyak peristiwa yang mempengaruhi atau mewarnai<br />
jalannya proses sejarah dari suatu regional tertentu, yaitu daerah Aceh.<br />
Demikianlah, ketika kita menulis tentang figur tertentu dengan<br />
menyimak berbagai pemikiran, gagasan, dan tindakannya, maka paling tidak<br />
beberapa pertanyaan muncul ke permukaan. Pertama, apakah yang dapat kita<br />
pelajari dari sikap dan tingkah laku figur tersebut sehingga dapat kita contoh<br />
untuk menjadi teladan dalam situasi dan kondisi yang kita hadapi? Kedua,<br />
sejauh mana kita bisa berlaku obyektif dalam menganalisis berbagai<br />
pemikiran dan tindakan figur tersebut, yang kadangkala berbeda bahkan<br />
bertentangan dengan pemikiran dan sikap kita sendiri dalam suatu masalah<br />
tertentu?<br />
Pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan di atas menjadi lebih sulit<br />
lagi untuk memberi jawaban, karena terdapat kecenderungan yang amat<br />
kental di kalangan masyarakat awam —bahkan di kalangan kelompok yang<br />
menamakan dirinya kaum intelektual— yaitu kebiasaan untuk melihat suatu<br />
masalah dengan kacamata hitam putih.<br />
Cara melihat suatu masalah dengan kacamata hitam putih bukan saja<br />
mengaburkan masalahnya, tetapi lebih dari itu: suatu masalah yang sebenarnya<br />
sangat sederhana dan berguna bagi masyarakat banyak dapat dianggap<br />
* NURDIN ABDUL RACHMAN, alumni Fakultas Ekonomi, Universitas Syiah Kuala, dan<br />
sedang mengikuti Program S-3 di Universitas Indonesia. Beliau pernah memangku jabatan<br />
Bupati Kepala Daerah Tingkat II Aceh Pidie (selama sepuluh tahun); Pendiri dan Rektor<br />
Universitas Jabal Ghafur, Aceh Pidie.<br />
97